Algoritma RankBrain Google masih sangat relevan hingga saat ini. Tahun 2025!
Faktanya, bisa dibilang lebih penting dari sebelumnya; bagi siapa saja yang peduli dengan SEO dan visibilitas online.
Dalam panduan kali ini, Anda akan mempelajari segala hal yang perlu diketahui tentang algoritma RankBrain milik Google.
Mari kita segera mulai saja!
Table of Contents
Jadi…
Apa itu Algoritma RankBrain Google

RankBrain adalah sistem yang dikembangkan oleh Google untuk memahami lebih baik maksud pengguna dari sebuah kueri pencarian.
Sistem ini pertama kali diluncurkan pada musim semi tahun 2015, namun baru diumumkan pada tanggal 26 Oktober di tahun yang sama.
Pada awalnya, RankBrain diterapkan pada kueri-kueri yang belum pernah dihadapi oleh Google sebelumnya, yang pada saat itu berkontribusi sekitar 15% dari keseluruhan pencarian.
Hingga saat ini, RankBrain terus diperluas untuk memengaruhi seluruh hasil pencarian.
Pada intinya, RankBrain adalah sebuah sistem pembelajaran mesin yang dibangun berdasarkan sistem Hummingbird, yang telah membawa Google dari lingkungan “strings” ke “things”.
Ini berarti bahwa sebelumnya, Google hanya “membaca” karakter-karakter literal, namun dengan RankBrain, Google kini dapat “melihat” entitas yang diwakili oleh karakter-karakter tersebut.
Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Google RankBrain merupakan sebuah revolusi dalam cara hasil pencarian ditentukan.
Pada tahun 1996, ide penggunaan tautan sebagai sinyal perankingan mengubah dunia pencarian dengan apa yang kelak dikenal sebagai Google PageRank.
Inilah mengapa selama dekade terakhir, pangsa pasar pencarian terlihat seperti ini:

Find more statistics at Statista
Banyak yang telah terjadi, dan sejumlah perubahan besar serta algoritma baru telah diperkenalkan sejak saat itu, namun bisa dibilang tidak ada yang sepenting RankBrain.
Seperti yang akan kita bahas di bawah ini, hal ini bukan hanya disebabkan oleh dampaknya terhadap hasil pencarian (meskipun bisa dibilang RankBrain juga unggul di bidang itu), tetapi lebih pada makna yang dibawanya—yaitu, pengenalan pembelajaran mesin dalam dunia pencarian untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, pembelajaran mesin memang sudah digunakan di Google News, tetapi tidak ada yang sebanding dengan apa yang kita lihat pada RankBrain.
Jadi, ini adalah sebuah tonggak penting. Ini adalah revolusi. Ini adalah pengenalan pembelajaran mesin dalam dunia pencarian.
Cara Kerja RankBrain
Seperti biasa, seperti algoritma lainnya, Google tidak pernah menguraikan cara kerja RankBrain secara spesifik.
Namun…
RankBrain memiliki dua tugas utama. Pertama, memahami kueri pencarian atau kata kunci, bahkan yang belum pernah ditemui sebelumnya.
Kedua, mengukur bagaimana pengguna berinteraksi dengan hasil pencarian, yaitu seberapa puas mereka dengan hasil yang ditampilkan.
Kedua tugas ini membantu memastikan hasil pencarian relevan dan sesuai dengan keinginan pengguna.
Mari kita lihat lebih jauh..
Sekilas Tentang Entitas & Benda Dibandingkan String
Untuk menggambarkan kemajuan penting ini dan perannya dalam RankBrain, mari kita pertimbangkan karakter yang membentuk nama teman saya:
“Budi Santoso”
Hingga era Hummingbird, Google melihat karakter-karakter ini sebagai kumpulan dua kata dan 11 karakter yang, jika disusun dalam urutan tertentu dan digunakan pada suatu halaman cukup sering, akan membuatnya relevan dengan pencarian “Budi Santoso”.
Pada dasarnya, ini bisa jadi siapa saja dengan nama Budi, tidak masalah.
Google mengandalkan tautan dan beberapa sinyal lainnya untuk menampilkan hasil yang paling “relevan”, tanpa benar-benar memahami siapa atau apa itu Budi.
Namun, dengan Hummingbird, Budi bukan hanya sekadar kumpulan karakter, melainkan menjadi sebuah entitas:
/g/11cm_q3wqr
Yang merupakan ID Mesin untuk orang ini:

ID Mesin, dalam hal ini, adalah rangkaian alfanumerik yang diberikan oleh Google untuk suatu entitas.
Kami tidak akan membahas entitas secara lebih mendalam dalam artikel ini, meskipun Anda bisa membacanya lebih lanjut di sini.
Singkatnya, perubahan yang dibawa oleh Hummingbird yang diperlukan untuk RankBrain adalah bahwa Google tidak lagi hanya melihat teks sebagai serangkaian karakter untuk ditimbang terhadap kueri pencarian.
Dengan Hummingbird, kalimat yang lebih kompleks seperti ini akan lebih dipahami oleh Google:
“Budi Santoso adalah teman Taufik Hidayat yang menyukai badminton dan bekerja sebagai pengusaha.”
Di Google, kalimat tersebut kini dipandang dengan konteks entitas inti yang terhubung melalui ID Mesin.
ID ini unik untuk setiap entitas, yang artinya tidak ada dua entitas yang memiliki ID yang sama.
Sebagai contoh, saya sengaja menambahkan diri saya untuk menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu sempurna.
Nama saya cukup umum di Indonesia, dan ada lebih banyak “Taufik Hidayat” yang lebih terkenal (terutama atlet bulu tangkis).
Karena latar belakang Budi di dunia bisnis, Google bisa mengasumsikan tanpa konteks tambahan bahwa Taufik Hidayat yang berteman dengan Budi adalah Taufik Hidayat (/m/01pwfk), pemain bulu tangkis nasional Indonesia (/m/08w4pm).
Google akan memperoleh klarifikasi lebih lanjut melalui entitas lain yang ada di halaman tersebut, dan hubungan lainnya di web. Tapi itu cerita untuk lain waktu.
Yang terpenting untuk diketahui dalam konteks RankBrain adalah bahwa dengan Hummingbird, Google sekarang memahami dunia sebagai kumpulan entitas, bukan hanya rangkaian karakter.
Kembali ke RankBrain!
Dengan pemahaman tentang entitas, sekarang kita bisa kembali membahas RankBrain.
Pada dasarnya, RankBrain dapat dianggap sebagai sistem penyaring awal.
Ketika sebuah kueri dimasukkan ke dalam Google, algoritma pencarian mencocokkan kueri tersebut dengan maksud pencari untuk menampilkan konten terbaik, dalam format terbaik.
Namun, bagaimana jika Google tidak mengetahui maksud pencarian Anda?
Fungsi Pencarian Baru dalam Konteks RankBrain
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kita perlu berhenti berpikir dalam kerangka yang kita pahami, dan mulai berpikir seperti mesin.
Misalnya, saat saya melihat kueri pencarian seperti:
“nasi goreng jakarta”
Google melihatnya sebagai:
/m/0663v /m/07ypt
Hal ini secara drastis mengubah cara pandang kita. “Jakarta” bukan lagi dua entitas terpisah, melainkan satu kesatuan yang terhubung erat.
Ketika Google membandingkan lokasi lain untuk kueri seperti:
“nasi goreng” “lokasi”
Mereka dapat menguraikan lebih jauh, misalnya:
/m/0663v /m/07ypt (nasi goreng jakarta)
Yang kemungkinan besar akan memiliki makna yang sama dengan:
/m/07ypt /m/0663v (jakarta nasi goreng)
Pada dasarnya, karena Google memahami cara kerja entitas, mereka dapat melihat lebih dari sekadar kata-kata dalam kueri tersebut, dan menggali makna yang terkandung di dalamnya.
Entitas Umum dalam Pencarian
Salah satu mekanisme inti yang digunakan oleh RankBrain adalah pengenalan entitas.
Jika Google memahami bahwa sebuah kueri berisi entitas yang sama dengan entitas lain yang pernah mereka temui sebelumnya, maka hasil pencarian yang diberikan mungkin identik, sangat mirip, atau setidaknya diambil dari daftar pendek URL yang relevan.
Sebagai contoh, dalam paten yang diajukan oleh Google pada tahun 2013 tentang “Question answering using entity references in unstructured data“, mereka menjelaskan sebuah metode di mana Google akan:
- Mengirimkan entitas ke dalam indeks mereka.
- Meninjau entitas dalam 10 hasil teratas.
- Menyusun ekskrapolasi berdasarkan entitas yang mereka perkirakan saling berhubungan dan memberikan jawaban atas kueri tersebut.

Sebagai contoh, jika Google melihat bahwa ID untuk Budi Santoso dan ID untuk saya sering muncul bersamaan, maka mereka akan menghubungkan keduanya.
Jika itu adalah Budi Santoso dan si Dave Davies yang terus-menerus memeringkatkan nama saya… maka mereka akan menyimpulkan bahwa itu adalah Budi Santoso.
Demikian pula, jika Google melihat bahwa halaman yang menduduki peringkat untuk nama Budi Santoso juga memuat sekumpulan entitas umum yang serupa, mereka dapat mengasumsikan bahwa data lengkap tentang Budi Santoso mencakup informasi tersebut dan mengabaikan hasil yang tidak memiliki informasi tersebut untuk kueri tersebut.
Pemantauan dan Penyesuaian
Ingatlah bahwa RankBrain adalah sistem pembelajaran mesin, yang berarti sistem ini secara terus-menerus menguji, melacak, dan menyesuaikan diri.
Pada dasarnya, sistem ini akan memeriksa kueri dengan mempertimbangkan metrik keberhasilan yang relevan, kemudian menyesuaikan bobotnya terhadap sinyal yang berbeda, serta memonitor apakah hasil yang diberikan sesuai dengan harapan.
Namun, hal ini tidak dilakukan berdasarkan satu kueri saja. Sistem ini dirancang untuk mengatasi masalah kueri yang belum pernah dihadapi Google sebelumnya—termasuk kueri dengan kata kunci yang sangat rendah atau tidak ada volume pencarian sebelumnya.
Sebaliknya, sistem ini mencari pola dalam jenis kueri seperti:
[nama] [lokasi] [kualifikasi]
Dan kemudian membuat rangkaian aturan yang mengatur semua kueri serupa.
Misalnya, jika ditemukan bahwa pembobotan sinyal berhasil dengan kueri seperti “Budi Santoso Jakarta pengusaha”, sistem ini bisa menggunakan pola yang sama untuk kueri seperti “Taufik Hidayat Jakarta atlet”.
Penting untuk dicatat bahwa sistem ini tidak hanya akan mempertimbangkan entitas dalam kueri pencarian, tetapi juga entitas yang terlibat dalam proses pembuatan kueri tersebut.
Ini termasuk faktor seperti lokasi pengguna, perangkat yang digunakan, dan preferensi pencarian yang sudah terdahulu.
Semua variabel ini diperhitungkan untuk memberikan hasil pencarian yang lebih relevan, serupa dengan bagaimana Anda menganalisis data lalu lintas website dan perbedaan antara pengunjung desktop dan seluler.
Beberapa Variabel Lain yang Mungkin Terlibat
Para ahli di Google sangat cerdas.
Saya tidak ragu bahwa jika seorang teknisi yang bertanggung jawab atas pengembangan RankBrain membaca artikel ini, mereka mungkin hanya tersenyum dan berpikir, “Ah, betapa lucunya, seorang ahli SEO yang berpikir mereka tahu apa yang terjadi di balik layar!”
Google kemungkinan memiliki banyak mekanisme tambahan yang terlibat dalam RankBrain, yang bahkan saya sendiri tidak pernah pertimbangkan, dan mesin tersebut mungkin telah menciptakan lebih banyak mekanisme mereka sendiri seiring waktu.
Namun, yang perlu kita ingat adalah tujuan utama dari sistem ini.
Tujuan RankBrain adalah untuk memahami pertanyaan secara lebih mendalam dan akurat.
Entitas dan sinyal adalah variabel yang harus kita pertimbangkan dalam mengoptimalkan konten kita, dan bagaimana mesin tersebut memproses dan memanfaatkan informasi tersebut untuk memberikan hasil pencarian yang lebih relevan dan cerdas.
Bagaimana RankBrain Memahami Setiap Kata Kunci yang Anda Cari
Beberapa tahun yang lalu, Google menghadapi masalah:
15% kata kunci yang diketik orang di Google belum pernah ditemukan sebelumnya.
15% mungkin terdengar sedikit!
Namun, ketika Google memproses miliaran pencarian setiap hari, itu berarti ada 450 juta kata kunci yang membingungkan Google setiap hari.
Sebelum RankBrain, Google akan memindai halaman untuk melihat apakah mereka mengandung kata kunci yang tepat dari pencarian seseorang.
Namun, karena kata kunci tersebut baru, Google tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh pencari.
Jadi, Google hanya menebak.
Misalnya, jika Anda mencari “smartphone dengan kamera 108 MP dari Samsung”, Google akan mencari halaman yang mengandung kata “smartphone”, “kamera”, “108 MP”, dan “Samsung”.
Hari ini, RankBrain sebenarnya memahami apa yang Anda maksud. Dan memberikan hasil pencarian yang 100% akurat:

Tidak buruk, kan?
Apa yang berubah? Sebelumnya, Google berusaha mencocokkan kata-kata dalam kueri pencarian Anda dengan kata-kata di halaman.
Sekarang, RankBrain berusaha memahami apa yang Anda maksud. Seperti yang dilakukan manusia.
Bagaimana caranya? Dengan mencocokkan kata kunci yang belum pernah dilihat sebelumnya dengan kata kunci yang sudah dikenal oleh Google.
Sebagai contoh, Google RankBrain mungkin telah memperhatikan bahwa banyak orang mencari “smartphone dengan kamera 108 MP dari Xiaomi”.
Dan mereka telah belajar bahwa orang yang mencari “smartphone dengan kamera 108 MP dari Xiaomi” ingin melihat hasil pencarian tentang smartphone dengan kamera berkualitas tinggi.
Jadi, ketika seseorang mencari “smartphone dengan kamera 108 MP dari Samsung”, RankBrain menampilkan hasil serupa dengan kata kunci yang sudah dikenal sebelumnya (“smartphone dengan kamera 108 MP dari Xiaomi”).
Hasilnya? Hasil pencarian tentang smartphone dengan kamera 108 MP. Dalam hal ini, Galaxy S22 Ultra dan A73 5G.
Dan itu yang kemudian juga di munculkan pada Ringkasan AI di SERP

Contoh lainnya: Beberapa waktu lalu, Google menerbitkan sebuah posting blog tentang bagaimana mereka menggunakan pembelajaran mesin untuk lebih memahami maksud pencari:

Dalam posting tersebut, mereka menjelaskan teknologi bernama “Word2vec” yang mengubah kata kunci menjadi konsep.
Sebagai contoh, Google mengatakan bahwa teknologi ini “memahami bahwa Paris dan Prancis berhubungan dengan cara yang sama seperti Berlin dan Jerman (ibu kota dan negara), dan tidak dengan cara yang sama seperti Madrid dan Italia”.

Meskipun posting ini tidak membahas secara khusus tentang RankBrain, teknologi ini kemungkinan digunakan oleh RankBrain dengan cara yang serupa.
Singkatnya: RankBrain Google melampaui pencocokan kata kunci sederhana. RankBrain mengubah istilah pencarian Anda menjadi konsep… dan mencoba menemukan halaman yang membahas konsep tersebut.
Selanjutkan, kita akan membahas bagaimana hal ini mengubah cara kita melakukan riset kata kunci SEO.
Tetapi pertama, mari kita bahas elemen yang paling menarik dari apa yang dilakukan oleh RankBrain…
Bagaimana RankBrain Mengukur Kepuasan Pengguna
RankBrain tidak hanya memahami kata kunci, tetapi juga mengukur bagaimana pengguna berinteraksi dengan hasil pencarian yang diberikan.
Ini berfokus pada kepuasan pengguna, yaitu seberapa puas mereka dengan hasil yang ditampilkan oleh Google.
Sebagai contoh, jika seseorang mencari informasi dan mengklik salah satu hasil pencarian, kemudian menghabiskan waktu lama di halaman tersebut tanpa kembali ke halaman hasil pencarian, itu menunjukkan bahwa mereka puas dengan hasil yang ditemukan.
Sebaliknya, jika pengguna cepat kembali ke hasil pencarian setelah mengklik suatu halaman, itu mungkin menunjukkan bahwa halaman tersebut tidak relevan dengan apa yang dicari.
RankBrain memperhatikan perilaku ini untuk menilai relevansi hasil pencarian dan terus menyesuaikan algoritma untuk memberikan hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Begini cara dia melihat:

Dengan kata lain, RankBrain menampilkan serangkaian hasil pencarian yang menurutnya akan Anda sukai.
Jika banyak orang menyukai halaman tertentu dalam hasil pencarian, peringkat halaman tersebut akan meningkat.
Namun, jika halaman tersebut tidak disukai, RankBrain akan menghapusnya dan menggantinya dengan hasil lain.
Ketika seseorang mencari kata kunci tersebut (atau istilah serupa), RankBrain akan mengamati bagaimana kinerjanya di antara pengguna.
Apa sebenarnya yang diamati oleh RankBrain?
Google sangat memperhatikan bagaimana Anda berinteraksi dengan hasil pencarian. Secara khusus, Google memerhatikan beberapa hal seperti:
- Rasio Klik-Tayang Organik: Seberapa sering orang mengklik hasil pencarian organik dibandingkan dengan total tampilan.
- Waktu Tinggal: Berapa lama pengguna tinggal di halaman yang mereka klik.
- Rasio Pentalan: Seberapa cepat pengguna meninggalkan halaman setelah mengkliknya.
- Bermain pogo stick: Ini terjadi ketika pengguna pergi ke halaman hasil pencarian dan kembali lagi ke hasil pencarian setelah beberapa detik, menandakan bahwa halaman yang dikunjungi tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Ini semua adalah sinyal pengalaman pengguna (sinyal UX) yang sangat diperhatikan oleh RankBrain untuk menilai relevansi dan kualitas hasil pencarian yang ditampilkan.
Misalkan, Anda sedang mencari “cara memasak nasi goreng dengan bumbu racik” di Google.

Seperti biasa, Anda mengklik hasil pertama. Namun, halaman tersebut hanya memberikan informasi umum dan tidak spesifik, seperti “panaskan minyak dalam wajan”.
Karena itu tidak memberikan resep lengkap, Anda menekan tombol kembali dan mencoba hasil kedua:
Namun, halaman ini juga tidak jauh lebih baik, hanya memberi saran seperti “tambahkan nasi dan bumbu racik”.
Akhirnya, Anda menekan tombol kembali sekali lagi dan memilih hasil ketiga.
Di halaman ini, Anda menemukan resep lengkap dengan langkah-langkah rinci, seperti cara menumis bumbu racik, menambahkan sayuran, dan teknik yang tepat untuk menghasilkan nasi goreng yang enak.
Karena informasi ini sangat berguna, Anda menghabiskan waktu 10 menit membaca dan mengikuti instruksi tersebut tanpa kembali ke hasil pencarian.
Ini adalah contoh “Pogo-sticking!”.
Google sangat memperhatikan apakah pengguna sering meninggalkan halaman tertentu untuk mengklik hasil pencarian lainnya.
Jika Google melihat banyak orang cepat meninggalkan halaman tersebut dan memilih hasil lainnya, Google menilai halaman itu kurang relevan.
Namun, jika banyak orang berhenti melakukan pogo-sticking dan tetap berada di halaman tersebut, Google akan memberi peringkat lebih tinggi pada halaman itu, karena dianggap lebih sesuai dengan apa yang dicari pengguna.
Cara Optimasi Untuk RankBrain
Pada dasarnya, Anda tidak perlu mengoptimalkan situs Anda secara khusus untuk RankBrain.
Jadi, terus bagaimana?
Mari kita coba memberikan penjelasan yang lebih baik.
Gary Illyes dari Google pernah mengatakan di SMX pada tahun 2016 bahwa Anda tidak bisa mengoptimalkan untuk RankBrain:
“You don’t optimize for RankBrain,” kata @methode #smx
— Barry Schwartz (@rustybrick) 23 Juni 2016
Dan kemudian, dia menyatakan bahwa yang sebenarnya perlu dilakukan adalah mengoptimalkan konten untuk pengguna:
“You optimize your content for users and thus for RankBrain. That hasn’t changed.” — Gary 鯨理/경리 Illyes (@methode) 26 September 2019
Tapi jelas ini adalah pernyataan yang agak “Googley”.
Saran saya bagi mereka yang ingin mengoptimalkan situs mereka dengan mempertimbangkan RankBrain atau sistem serupa?
Jangan mencari trik.
Carilah fungsi.
Salah satu alat gratis yang menarik untuk digunakan dalam hal ini adalah Google Natural Language API Demo.
Mari kita ambil contoh artikel yang saya tautkan di atas tentang entitas.
Apa cara yang lebih baik daripada pergi langsung ke sumbernya – Google?
Kita bisa menyalin teks artikel tersebut, menempelkannya ke demo NLP mereka, dan voila!
Kita diberikan analisis mereka mengenai entitas apa yang muncul di halaman, serta analisis sentimen dan sintaksis.
Anda akan melihat bahwa panah sintaksis bergerak baik maju maupun mundur.
Terima kasih kepada BERT atas relevansi ini, bukan RankBrain.
Berikut ini adalah tampilan dari alat tersebut:

Jika Anda scroll ke bawah di daftar entitas, Google juga memberikan pemecahan lengkap tentang jenis entitas yang ada di halaman.
Perlu dicatat, ini jauh dari sempurna dan dimaksudkan sebagai set entitas default untuk latihan – bukan daftar lengkap tentang bagaimana Google melihat dunia.
Namun, ini memberikan pemahaman visual yang baik mengenai konten Anda.
Alat gratis lain mungkin Google Knowledge Graph API, meskipun outputnya tidak begitu menarik.
Dengan Knowledge Graph Explorer, Anda dapat memeriksa secara manual dan melihat apa yang Google lihat tentang sebuah entitas secara real-time.
Meskipun ini tidak mempertimbangkan hubungan antara entitas lainnya di halaman, dan Google mungkin meningkatkan kepercayaan mereka terhadap entitas yang tepat, namun ini cukup mencerahkan.
Dengan dua alat ini, Anda dapat mengeksplorasi bagaimana Google memandang situs peringkat teratas untuk berbagai kueri, entitas apa yang ada di halaman-halaman tersebut, apakah mereka orang, tempat, atau benda, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Google menginterpretasikan halaman dari perspektif Hummingbird.
Dari situ, kita hanya perlu mempertimbangkan variabel yang tidak bisa kita kontrol atau lihat, seperti lokasi pengguna yang mungkin, perangkat yang digunakan, dan sebagainya.
Jadi, ya, pertimbangkan pengguna – Google ada di sana.
Untuk “mengoptimalkan untuk RankBrain”:
- Tinjau entitas menggunakan NLP API.
- Lakukan pendalaman lebih lanjut dengan Knowledge Graph Explorer.
- Tempatkan semua ini dalam konteks Anda (perangkat dan lokasi Anda).
- Jalankan beberapa uji coba dari lokasi dan perangkat lain menggunakan alat seperti Mobile Moxie untuk membandingkan hasil dan memahami bagaimana perbedaan tersebut mempengaruhi hasil pencarian.
- Mulai optimalkan untuk RankBrain.
Google akan memberitahu Anda bahwa mengoptimalkan untuk RankBrain berarti mengoptimalkan untuk pengguna.
Tidak sulit untuk melihat bagaimana itu adalah saran mereka, dan itu bukan saran yang buruk.
Namun kita tahu bahwa ini dibangun di atas entitas.
Jadi, kenapa tidak menambahkan pengetahuan itu ke dalam usaha optimasi Anda?
Pahami bagaimana Google menginterpretasikan maksud pengguna, dan Anda akan memahami bagaimana cara melakukannya sendiri.
Riset Kata Kunci Untuk RankBrain
Seperti yang telah Anda lihat, Google kini mampu memahami MAKSUD di balik kata kunci yang digunakan oleh pengguna.
Lalu, apakah ini berarti riset kata kunci tradisional sudah tidak relevan lagi?
Tidak sama sekali!
Namun, Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian dalam proses riset kata kunci agar lebih sesuai dengan cara kerja RankBrain.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukannya:
Longtail Keyword Tidak lagi Releven
Dulu, sangat masuk akal untuk membuat ratusan halaman yang berbeda, masing-masing dioptimalkan untuk kata kunci yang berbeda.
Misalnya, Anda akan membuat satu halaman yang dioptimalkan untuk “tool riset kata kunci terbaik” dan halaman lainnya dioptimalkan untuk “tool terbaik untuk riset kata kunci”.
Dan sistem Google lama akan memeringkat masing-masing halaman tersebut untuk kata kunci ekor panjang mereka.
Namun sekarang, RankBrain memahami bahwa istilah-istilah ini pada dasarnya adalah hal yang sama. Jadi, kedua kueri tersebut akan menampilkan hasil pencarian yang hampir identik.

Singkatnya, mengoptimalkan kata kunci ekor panjang tidak lagi efektif.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan sebagai gantinya? Teruskan membaca…
Optimalkan dengan Kata Kunci Medium Tail
Daripada fokus pada kata kunci ekor panjang, saya menyarankan untuk mengoptimalkan konten Anda menggunakan Kata Kunci Medium Tail.
Kata kunci medium tail adalah istilah yang berada di tengah-tengah. Mereka mendapatkan volume pencarian lebih tinggi dibandingkan kata kunci ekor panjang, namun tidak terlalu kompetitif.
Misalnya, berikut adalah contoh kumpulan kata kunci seputar topik “Nasi Goreng”. Istilah-istilah di tengah adalah kata kunci medium tail.

Ketika Anda mengoptimalkan halaman Anda untuk kata kunci medium tail (dan memastikan halaman tersebut sangat bagus), RankBrain secara otomatis akan memberi peringkat pada halaman Anda untuk kata kunci tersebut… dan ribuan kata kunci serupa.


Singkatnya, saya menyarankan untuk mengoptimalkan halaman Anda untuk satu kata kunci.
(Pastikan itu adalah kata kunci medium tail)
Kemudian, biarkan RankBrain memberi peringkat halaman Anda untuk banyak kata kunci terkait lainnya.
Bagaimana contoh proses ini berjalan?
Contoh Riset Kata Kunci dan SEO On-Page Untuk RankBrain
Beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk menulis ulasan lengkap tentang Cara Beli Ball Thrift Import.
Dengan judul: 6 Cara Beli Ball Thrift Import: Hemat, Mudah + Menguntungkan

Karena konten saya memberikan nilai yang sangat besar dalam satu halaman, halaman tersebut berhasil menduduki peringkat 1 teratas untuk kata kunci target saya (Medium Tail) yaitu: Cara Beli Ball Thrift Import.

Namun, yang lebih penting dari itu, RankBrain memahami bahwa halaman saya mencakup konsep-konsep seperti: “Ball Thrift Import”, “cara membeli ball thrift”, “tips beli barang thrift import”, dan sebagainya.
Itulah sebabnya halaman tunggal ini berhasil meraih peringkat untuk 51 kata kunci yang berbeda (menurut Ahrefs):

Itulah kekuatan mengoptimalkan konten luar biasa di sekitar satu kata kunci Medium Tail.
Cara Mengoptimalkan Judul dan Tag Deskripsi untuk CTR
Seperti yang sudah dibahas di awal, CTR organik adalah sinyal peringkat utama untuk RankBrain.
Pertanyaannya adalah: bagaimana cara membuat orang mengklik hasil pencarian Anda?
Nah, itulah yang akan saya bahas di bagian ini.
Bungkus Tag Judul Anda dengan Emosi
Tidak diragukan lagi: judul yang emosional mendapatkan lebih banyak klik.
Ini adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh para penulis SEO profesional sejak jaman batu.
Dan dalam beberapa tahun terakhir, ide ini telah didukung dengan data.
Bahkan, CoSchedule menemukan korelasi yang jelas antara judul yang sangat emosional dan jumlah berbagi sosial.

Sebagai contoh, berikut adalah tag judul SEO yang generik:
Tips Produktivitas: Cara Menyelesaikan Lebih Banyak Pekerjaan
Lumayan, tetapi kurang memiliki “dorongan” yang mendorong orang untuk mengklik.
Berikut cara Anda bisa mengubah tag judul tersebut menjadi lebih emosional (tanpa mengabaikan SEO):
Raih Impianmu: 7 Cara Ampuh Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat
Judul yang mengandung power words (emosional) seperti ini dapat menarik perhatian pembaca lebih banyak karena menekankan pada pencapaian dan hasil positif yang bisa didapatkan.
Meskipun begitu, tentu saja tidak semua judul perlu menggunakan emosi yang tinggi, tetapi saat bisa melakukannya, sebaiknya Anda manfaatkan kesempatan tersebut.
Tambahkan Tanda Kurung dan Parentheses di Akhir Judul Anda
Ini adalah trik CTR yang sangat efektif.
Sebuah studi yang dilakukan oleh HubSpot dan Outbrain beberapa tahun lalu menganalisis 3,3 juta judul dan menemukan bahwa judul dengan tanda kurung mengungguli judul tanpa tanda kurung hingga 33%:
Taktik ini bekerja sangat baik, sehingga banyak orang mulai menyertakan tanda kurung di sebagian besar judul mereka:

Gunakan Angka (Bukan Hanya di Postingan Berformat Daftar)
Data dari berbagai sumber, termasuk BuzzSumo, menunjukkan bahwa penggunaan angka dalam judul dapat secara signifikan meningkatkan CTR (Click-Through Rate).
Ini karena angka menarik perhatian dan memberi kesan bahwa konten tersebut konkret, terstruktur, dan mudah dipahami.
Mengapa Angka Meningkatkan CTR?
Angka memberikan kesan keteraturan dan memberikan informasi yang mudah dicerna.
Pembaca cenderung lebih tertarik untuk mengklik artikel yang memiliki angka dalam judul karena mereka tahu artikel tersebut menawarkan informasi yang terperinci atau terukur.
Ini membuat konten terasa lebih terorganisir dan lebih mudah diprediksi.
Yang Menarik, Anda Bisa Menggunakan Angka di Judul Anda, Bahkan Tanpa Format Daftar!
Meskipun angka sering digunakan di artikel dengan format daftar, mereka tidak terbatas hanya pada jenis konten tersebut.
Misalnya, Anda bisa menggunakan angka untuk menunjukkan waktu, frekuensi, atau hasil yang ingin dicapai.

Contoh Penggunaan Angka di Judul SEO (Tanpa Format Daftar):
- “Cara Meningkatkan Peringkat Google Anda dalam 30 Hari”
- Judul ini memberikan janji konkret bahwa artikel tersebut akan memberikan tips untuk mencapai tujuan yang terukur dalam waktu tertentu, menarik bagi pembaca yang ingin segera melihat hasil.
- “5 Strategi SEO untuk Meningkatkan Trafik Anda 200% dalam 6 Bulan”
- Menggunakan angka dalam judul ini menunjukkan bahwa artikel tersebut akan memberikan strategi yang dapat diukur dengan hasil yang jelas. Pembaca akan tertarik dengan angka yang menggambarkan potensi peningkatan yang signifikan.
- “Bagaimana Meningkatkan Domain Authority Anda Hingga 50% dalam 3 Bulan”
- Menggunakan angka dalam judul ini memberi gambaran bahwa pembaca akan mendapatkan panduan yang konkret dan bisa diterapkan untuk meningkatkan metrik penting dalam SEO, seperti Domain Authority.
Judul-judul ini menunjukkan bahwa artikel tersebut akan memberikan pembaca cara yang terukur dan jelas untuk mencapai tujuan tertentu, yang membuat pembaca lebih cenderung mengkliknya.
Angka adalah cara yang efektif untuk meningkatkan CTR, baik dalam artikel format daftar maupun non-daftar.
Menggunakan angka yang relevan dengan konten akan memberikan kesan profesional, terstruktur, dan mudah dipahami oleh pembaca, serta menarik perhatian lebih banyak orang untuk mengklik artikel Anda.
Jangan Lupa Optimalkan Tag Deskripsi untuk CTR
Ya, tag deskripsi tidak lagi secara langsung memengaruhi SEO.
Namun, deskripsi yang teroptimalkan dapat secara signifikan meningkatkan CTR (Click-Through Rate).
Berikut cara membuat tag deskripsi yang menghasilkan hasil:
1. Pertama, buatlah emosional.
Seperti halnya dengan tag judul, Anda ingin tag deskripsi Anda menyampaikan emosi. Contoh:

2. Jual alasan mengapa seseorang harus mengklik hasil pencarian Anda.
Apakah konten Anda komprehensif? Berdasarkan riset? Lucu? Jual itu dalam deskripsi Anda. Contoh:

Atau:
“Dapatkan panduan lengkap yang berdasarkan riset untuk mencapai tujuan SEO Anda lebih cepat!”
3. Salin kata-kata dan frasa yang digunakan iklan berbayar (AdWords).
Misalnya, ketika saya mencari “jasa backlink“, saya melihat frasa ini muncul di dua iklan: “Backlink Berkualitas” dan “Bergaransi”.
Maka, Anda perlu memasukkan frasa seperti “backlink berkualitas” atau “Bergaransi” dalam meta deskripsi Anda untuk menarik perhatian pengguna yang mencari layanan serupa.

Contoh meta deskripsi yang dioptimalkan:
“Jasa backlink berkualitas terbukti meningkatkan peringkat SEO Anda. Layanan link building terpercaya dan bergaransi, segera pesan sekarang!”
4. Terakhir, masukkan kata kunci target Anda.
Google akan membuat kata kunci tersebut tebal, yang dapat membantu hasil pencarian Anda menonjol di SERP. Contoh:

Itulah semua yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan tag deskripsi Anda. Optimasi deskripsi dengan cara ini akan membuat hasil pencarian Anda lebih menarik dan meningkatkan peluang klik!
Cara Mengoptimalkan Konten untuk Rasio Pentalan dan Waktu Tinggal (Dwell Time)
Oke, jadi Anda sudah menerapkan tips untuk meningkatkan CTR. Lebih banyak orang kini mengklik hasil pencarian Anda daripada sebelumnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan selanjutnya? Anda perlu menunjukkan kepada Google bahwa hasil Anda membuat pengguna mereka puas.
Dan cara terbaik untuk melakukannya? Tingkatkan waktu tinggal (dwell time).
Apa itu Dwell Time?
Dwell time adalah durasi waktu yang dihabiskan pengguna di halaman Anda setelah mereka mengklik hasil pencarian, sebelum akhirnya kembali ke halaman hasil pencarian.
Apakah Google Benar-Benar Menggunakan Waktu Tinggal (Dwell Time)? Tentu Saja!
Jelas, semakin lama seseorang berada di halaman Anda, semakin baik. Ini memberi sinyal kepada Google: “Wow, orang-orang sangat menyukai hasil ini. Mari kita naikkan peringkatnya!”
Dan jika seseorang langsung meninggalkan situs Anda setelah 2 detik, itu memberi sinyal kepada Google: “Hasil ini tidak relevan! Mari kita turunkan peringkatnya.”
Jadi, masuk akal jika RankBrain mengukur waktu tinggal dan menyusun ulang hasil pencarian berdasarkan sinyal ini.

Faktanya, seorang karyawan Google baru-baru ini mengatakan bahwa sebelumnya Google mengandalkan 100% sinyal dari luar halaman (terutama backlink).
Meskipun Google masih menggunakan backlink, karyawan tersebut menambahkan bahwa:
But Google is now integrating machine learning into that process. So then training models on when someone clicks on a page and stays on that page, when they go back or when they and trying to figure out exactly on that relationship.
Dan data juga mendukung hal ini. Ketika kami menganalisis sejumlah besar hasil pencarian Google, kami menemukan korelasi antara peringkat tinggi dan rasio pentalan rendah.
Artinya, halaman dengan rasio pentalan rendah cenderung menduduki peringkat lebih tinggi karena pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di halaman tersebut.
Jadi, waktu tinggal jelas menjadi faktor yang diperhitungkan oleh Google dalam menentukan peringkat halaman Anda.
Semakin lama pengguna berada di halaman Anda, semakin besar peluang untuk peringkat yang lebih tinggi di hasil pencarian.
Langkah-langkah untuk Meningkatkan Dwell Time:
Untuk meningkatkan Dwell Time (waktu tinggal) dan mengurangi rasio pentalan, Anda perlu fokus pada beberapa elemen yang membuat pengunjung betah berada di halaman Anda. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda lakukan:
1. Tempatkan Konten di Atas Lipatan (Above the Fold)

Ketika seseorang mengklik hasil pencarian Anda, mereka ingin menemukan jawaban segera.
Untuk itu, pastikan kalimat pertama Anda langsung menarik perhatian dan tidak terhalang oleh elemen yang mengharuskan mereka menggulir ke bawah.
Dengan begitu, pembaca akan merasa halaman Anda langsung memberikan apa yang mereka cari.
2. Gunakan Intro Pendek dan Menarik
Intro yang panjang dapat membuat pembaca cepat meninggalkan halaman Anda.
Gunakan intro singkat (5-10 kalimat) yang langsung menunjukkan nilai konten yang akan mereka baca.
Saat pembaca tahu bahwa mereka berada di tempat yang tepat, mereka akan lebih cenderung untuk melanjutkan membaca.
3. Buat Konten yang Menarik dan Informatif
Pastikan konten Anda memberikan nilai nyata bagi pembaca.
Jawab pertanyaan mereka secara komprehensif, dan bantu mereka menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang mudah dipahami.
Konten yang bermanfaat akan membuat pembaca ingin menghabiskan lebih banyak waktu di halaman Anda.
4. Tata Letak yang User-Friendly
Tata letak yang rapi dan mudah dinavigasi sangat penting. Gunakan font yang nyaman dibaca, buat paragraf pendek, dan sertakan gambar atau video yang relevan.
Pengalaman pengguna yang baik akan mengurangi rasio pentalan, karena pengunjung lebih cenderung untuk tetap berada di halaman yang mudah dibaca dan dipahami.
5. Gunakan Internal Linking
Arahkan pembaca ke halaman lain yang relevan dengan menggunakan tautan internal. Ini akan memperpanjang waktu yang mereka habiskan di situs Anda.
Internal linking membantu meningkatkan dwell time karena pembaca terdorong untuk menjelajahi lebih banyak konten di situs Anda.
6. Optimalkan Kecepatan Halaman
Halaman yang lambat dapat membuat pengunjung frustrasi dan langsung meninggalkan situs Anda. Pastikan situs Anda memuat dengan cepat untuk menghindari hal ini.
Kecepatan halaman yang cepat membantu pengunjung tetap berada di halaman Anda lebih lama, yang berpengaruh positif pada waktu tinggal.
7. Tambahkan Elemen Interaktif
Gunakan elemen interaktif seperti kuis, komentar, atau formulir untuk mendorong pengguna berinteraksi lebih lama dengan halaman Anda.
Elemen interaktif dapat membuat pengunjung merasa lebih terlibat dengan konten, meningkatkan dwell time mereka.
8. Publikasikan Konten Panjang dan Mendalam
Konten panjang dan mendalam cenderung membuat pembaca tetap lebih lama di halaman.
Sebuah panduan komprehensif memberikan jawaban yang lebih lengkap terhadap kueri pencari, sehingga pembaca tidak perlu kembali ke hasil pencarian dan mencari informasi lebih lanjut.
Panduan panjang juga memiliki peluang lebih tinggi untuk menjawab berbagai aspek dari pertanyaan pengguna, yang dapat meningkatkan waktu tinggal secara signifikan.
9. Pecah Konten Anda Menjadi Bagian Kecil yang Mudah Dibaca
Membaca teks panjang tanpa jeda dapat membuat pembaca cepat merasa lelah dan meninggalkan halaman.
Untuk itu, pecah konten Anda menjadi bagian-bagian kecil menggunakan subjudul.
Subjudul membantu pembaca menavigasi konten dengan lebih mudah dan membuat pengalaman membaca menjadi lebih nyaman.
10. Tambahkan Elemen Visual dan Multimedia
Gambar, video, dan grafik dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dengan konten Anda. Visual yang menarik dapat membuat pembaca lebih betah berlama-lama di halaman Anda.
Sebagai contoh, video tutorial atau infografis yang mendukung teks akan membuat konten lebih menarik dan memperpanjang waktu tinggal.
Kesimpulan
RankBrain adalah salah satu inovasi terbesar dalam algoritma pencarian Google, yang memungkinkan mesin pencari ini untuk memahami maksud pengguna dengan lebih baik, bukan sekadar mencocokkan kata kunci.
Dengan menggunakan pembelajaran mesin (machine learning), RankBrain dapat menafsirkan kueri yang lebih kompleks, bahkan yang belum pernah ditemui sebelumnya, dan menyajikan hasil yang lebih relevan berdasarkan konteks.
Salah satu aspek penting dari RankBrain adalah kemampuannya untuk menghubungkan berbagai entitas dan memahami hubungan antar istilah dalam sebuah pencarian, sehingga hasil yang ditampilkan lebih tepat sasaran.
RankBrain juga memperhitungkan faktor-faktor seperti waktu tinggal (dwell time) dan rasio pentalan (bounce rate), yang memberikan sinyal kepada Google tentang kualitas konten dan relevansi halaman.
Meskipun tidak bisa dioptimalkan secara langsung, untuk “mengoptimalkan untuk RankBrain”, Anda sebaiknya fokus pada penciptaan konten yang berkualitas tinggi, relevan, dan memadai untuk kebutuhan pengguna.
Dengan memahami bahwa RankBrain berfokus pada pemahaman maksud pengguna, dan bukan hanya pencocokan kata kunci, pendekatan Anda dalam SEO harus berfokus pada kualitas konten, pengalaman pengguna, dan relevansi yang lebih dalam.
Intinya, RankBrain adalah alat canggih yang mengubah cara Google menilai dan menyajikan hasil pencarian, menjadikannya lebih adaptif dan berbasis konteks.
Mengoptimalkan konten dengan memperhatikan dwell time, keterlibatan pengguna, dan relevansi adalah cara terbaik untuk memenuhi tuntutan RankBrain dan mencapai peringkat yang lebih baik di hasil pencarian Google.
Sangat membantu