Pogo Sticking adalah salah satu istilah SEO yang masih sedikit diketahui oleh para blogger dan praktisi SEO hari ini. Bahkan terdapat sangat sedikit blog berbahasa Indonesia yang menjelaskan tentang istilah ini.
Namun apa sebenarnya Pogo Sticking ini?
Dan apakah istilah ini adalah salah satu faktor penting dalam optimasi SEO?
Berkaitan dengan pogo-sticking ini. Pada artikel kali ini, saya akan mengajak anda berkenalan dengan istilah SEO yang satu ini. Penasaran?
Langsung saja, simak ulasan selengkapnya yang telah saya rangkum di bawah ini.
Apa Itu Pogo Sticking?
Pogo Sticking adalah istilah SEO yang digunakan untuk menjelaskan kondisi dimana pengguna internet mengklik suatu halaman, namun dengan cepat meninggalkan halaman (kembali ke pencarian) tersebut dan mencari referensi halaman lainnya (masih dengan kata kunci yang sama).
Sebagai contoh sederhana, misalnya seorang pengguna internet melakukan pencarian tertentu dengan kata kunci “cara meningkatkan peringkat website di google” dan ia menemukan mengklik salah satu hasil penelusuran yang disajikan Google.
Namun setelah mengklik halaman tersebut, pengguna tersebut langsung meninggalkan halaman tersebut dalam waktu sangat singkat dan kembali ke pencarian sebelumnya. Kondisi inilah yang disebut dengan pogo-sticking.
Faktor Penyebab Terjadinya Pogo Sticking
Kondisi pogo-sticking sendiri dapat terjadi dikarenakan banyak faktor. Namun melansir postingan yang diterbitkan oleh Ahrefs, disebutkan bahwa terdapat 5 faktor penyebab utama dari pogo-sticking ini. Adapun kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konten Clickbait
2. Informasi yang Terkubur
3. UX yang Buruk
4. Pengguna Hanya Mencari Secara Acak
5. Memverifikasi Suatu Informasi
Apakah Pogo Sticking Mempengaruhi Peringkat SERP?
Dalam praktis SEO, Pogo-Sticking dasarnya bukanlah salah satu faktor peringkat Google. Singkatnya, pogo-sticking ini tidak mempengaruhi peringkat suatu halaman di SERP. John Mueller dari Google telah membenarkan hal tersebut.
“We try not to use signals like that when it comes to search. So that’s something where there are lots of reasons why users might go back and forth, or look at different things in the search results, or stay just briefly on a page and move back again. I think that’s really hard to refine and say ‘well, we could turn this into a ranking factor.”
-John Mueller
(Kami mencoba untuk tidak menggunakan sinyal semacam ini (pogo-sticking) saat melakukan pencarian. Jadi kondisi tersebut adalah kondisi yang memiliki banyak alasan di belakangnya, yang menyebabkan pengguna melihat beberapa hasil pencarian lainnya. Saya pikir bahwa adalah hal yang sulit saat ini untuk menjadikan sinyal ini (pogo-sticking) sebagai faktor ranking.)
Meskipun bukan merupakan ranking factor. Namun saya sendiri sebagai salah satu SEO Analyst yang bekerja di bidang jasa SEO meyakini bahwa pogo-sticking ini dapat memberikan dampak tidak langsung pada peringkat di SERP.
Pasalnya, pogo-sticking ini juga berkaitan dengan user experience, yang mana merupakan salah satu faktor ranking Google (lihat kembali faktor penyebab Pogo-Sticking).
Pogo Sticking Vs Bounce Rate
Masih lanjut membahas mengenai Pogo Sticking. Setelah memahami mengenai pogo-sticking ini, sebagian dari anda mungkin membandingkannya dengan bounce rate. Pasalnya, kedua memang memiliki esensi yang hampir sama, dimana pengunjung meninggalkan suatu halaman tanpa melakukan aksi tertentu.
Namun secara teknis keduanya merupakan kedua kondisi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan di antara kedua istilah SEO tersebut:
- Pogo-Sticking didefinisikan aksi pengunjung yang langsung meninggalkan suatu halaman dengan cepat sesaat setelah mengaksesnya.
- Bounce rate didefinisikan sebagai jumlah pengunjung yang tidak melakukan aksi apapun di suatu halaman dan kemudian meninggalkan halaman tersebut. Dalam hal ini, pengunjung yang membaca seluruh konten di suatu halaman tanpa melakukan interaksi lain dan kemudian meninggalkan halaman tersebut, termasuk dalam kategori Bounce.
Itulah sedikit ulasan dari saya mengenai Pogo Sticking dalam optimasi, mulai dari definisi, faktor penyebab hingga dampaknya terhadap SEO. Semoga ulasan ini dapat memperluas wawasan anda tentang SEO.
Jangan lupa juga untuk tetap mengikuti blog garuda agar anda tidak melewatkan artikel terbaru tentang SEO dan blogging dari saya. Terima kasih telah mampir dan membaca.