Image SEO adalah salah satu elemen penting dalam strategi optimasi mesin pencari (SEO) yang berfokus pada pengoptimalan gambar untuk meningkatkan visibilitas situs web di hasil pencarian.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan pencarian berbasis visual, seperti Google Images dan fitur pencarian visual lainnya, Image SEO menjadi komponen yang tidak bisa diabaikan.
Apa itu Image SEO?
Image SEO Adalah
Image SEO adalah proses mengoptimalkan gambar di situs web untuk membantu mesin pencari memahami konteks gambar dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Proses ini mencakup pengoptimalan nama file, teks alternatif (ALT text), ukuran file, deskripsi gambar, dan metadata lainnya agar lebih ramah mesin pencari.
Contoh: Sebuah gambar produk “Laptop Gaming X Pro” dioptimalkan dengan nama file “laptop-gaming-x-pro.jpg” dan ALT text “Laptop Gaming X Pro untuk performa tinggi.”
Di Mana Gambar Dapat Muncul di Pencarian?
Salah satu manfaat utama dari SEO gambar adalah membantu gambar Anda muncul di halaman hasil pencarian mesin pencari (SERPs), sehingga menarik klik berharga dari pengguna.
Banyak pengguna yang langsung menuju Google Images untuk mendapatkan hasil seperti ini:

Selain itu, ada juga jutaan pencarian melalui Google Lens setiap bulan.
Ini adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian visual yaitu, mencari menggunakan kamera atau gambar.
Dan hasilnya bisa seperti ini:

Google juga sering menampilkan gambar di hasil pencarian standar.
Seperti ini:

Hasil gambar sangat efektif untuk menarik perhatian dan klik dari pengguna.
Namun, ingatlah bahwa melakukan SEO untuk gambar juga dapat membantu meningkatkan peringkat Anda di area lain.
Strategi Mengoptimalkan Gambar untuk SEO
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melakukan Image SEO secara efektif:
1. Buat Gambar yang Berguna
Langkah pertama dalam mengoptimalkan gambar untuk SEO adalah memilih atau membuat gambar yang mendukung tujuan Anda.
Contohnya:
- Foto dapat menampilkan produk dan memecah teks yang panjang
- Desain grafis dapat menyampaikan ide abstrak
- Diagram dan grafik dapat menampilkan data yang kompleks
- Ikon dapat meningkatkan navigasi dan kegunaan situs web
- Logo dapat memperkuat identitas merek Anda
- Tangkapan layar dapat memberikan petunjuk dan contoh yang jelas
Cobalah untuk membuat gambar sendiri daripada menggunakan gambar stok.
Dengan cara ini, Anda memberikan nilai unik kepada pengguna dan memberi Google lebih banyak alasan untuk memberi peringkat pada Anda.
Jika Anda menggunakan gambar yang dibuat oleh orang lain, pastikan Anda memiliki izin yang diperlukan. Jika tidak, Anda bisa melanggar hukum hak cipta.
2. Pilih Format Gambar yang Tepat

Anda dapat menyimpan atau mengonversi file gambar ke berbagai format.
SVG biasanya merupakan pilihan terbaik untuk ikon dan logo karena SVG dapat diubah ukurannya tanpa kehilangan kualitas dan dapat dimanipulasi dengan JavaScript atau CSS (bahasa pemrograman situs web).
WebP adalah salah satu format terbaik untuk gambar lainnya karena:
- Didukung oleh mesin pencari besar, browser internet, dan situs media sosial (meskipun tidak didukung oleh beberapa browser/sistem lama)
- Biasanya menghasilkan file yang lebih kecil (dan dengan demikian memuat lebih cepat) daripada format lain
- Mendukung transparansi dan animasi
- Menggunakan kompresi lossy dan lossless (yang membantu memastikan keseimbangan yang baik antara ukuran file dan kualitas gambar)
Namun, gambar SVG dan WebP bisa lebih sulit dibuat dan dikelola.
Alternatif terbaiknya adalah:
- JPEG untuk gambar standar
- PNG untuk gambar dengan transparansi, teks, atau detail yang banyak
- GIF untuk animasi sederhana
3. Berikan Nama File yang Deskriptif
Google menggunakan nama file gambar untuk lebih memahami apa yang digambarkan oleh gambar tersebut.
Oleh karena itu, praktik terbaik adalah memberi nama file gambar Anda dengan deskripsi yang jelas (tetapi singkat).
Contohnya:
Benar: cara-meningkatkan-ranking-website.jpg
Salah: panduan-ultimate-cara-paling-efektif-untuk-meningkatkan-ranking-di-google-2024.jpg
Salah: IMG01234.jpg
Catatan: Anda tidak dapat menggunakan spasi dalam nama file. Google menyarankan untuk memisahkan kata dengan tanda hubung.
Jika Anda menggunakan gambar yang sama pada versi terjemahan konten Anda, pastikan untuk memperbarui nama file sesuai dengan itu.
Contohnya, Anda bisa menggunakan nama file cara-aumentar-ranking-sitio-web.jpg pada domain Anda.
4. Tambahkan Teks Alt Deskriptif
Teks alt adalah deskripsi tertulis dari sebuah gambar yang disimpan dalam kode halaman web.
Secara spesifik, teks alt disertakan dalam atribut alt pada tag gambar, seperti ini:
<img src="contoh-gambar.jpg" alt="Gambar">
Teks alt terutama digunakan untuk aksesibilitas: alat pembaca teks dapat membacakan deskripsi ini sehingga pengguna dengan gangguan penglihatan mengetahui apa yang disampaikan oleh gambar tersebut.
Teks alt juga muncul ketika sebuah halaman tidak dimuat dengan benar atau memuat secara lambat.

Namun, teks alt juga berguna untuk optimasi mesin pencari gambar.
Karena mesin pencari menggunakan teks alt untuk lebih memahami apa yang digambarkan oleh sebuah gambar.
Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk teks alt:
- Tulis teks alt hanya untuk gambar yang fungsional, bukan gambar dekoratif. Ini memastikan pengalaman yang lebih lancar bagi pengguna yang menggunakan teknologi bantu.
- Deskripsikan aspek gambar yang penting dalam konteksnya. Misalnya, jika Anda menggunakan grafik yang sama untuk menunjukkan berbagai poin, gunakan teks alt yang berbeda untuk setiap instance untuk menjelaskan poin Anda dengan jelas.
- Tetap pada panjang maksimum 125 karakter. Beberapa teknologi bantu berhenti membaca teks alt pada titik ini.
- Jika ada hal yang semua pembaca Anda perlu ketahui, letakkan itu di dalam konten tubuh atau keterangan gambar, bukan di teks alt. Jadi, itu dapat diakses oleh semua orang.
- Hindari menggunakan frasa redundan seperti “gambar dari” atau “foto dari.” Sudah jelas bahwa teks alt mengacu pada gambar.
5. Ukur Ulang Gambar
Mengubah ukuran gambar ke dimensi yang lebih kecil membantu mengurangi waktu pemuatan. Dan ini tidak harus mempengaruhi kualitas gambar.
Secara umum, gambar di situs web tidak perlu lebih lebar dari 2.500 piksel.
Namun, ukuran maksimum yang diperlukan untuk gambar tertentu bergantung pada:
- Lebar maksimum wadah: Jika gambar Anda ditempatkan dalam wadah (elemen yang digunakan untuk mengelola tata letak dalam desain web), gambar tersebut tidak boleh lebih besar dari ukuran maksimum wadah tersebut.
- Tujuan gambar: Misalnya, Anda mungkin membutuhkan foto produk yang besar agar pengguna dapat memperbesar dan melihat detailnya dengan jelas tetapi thumbnail bisa jauh lebih kecil.
- Perangkat audiens Anda: Gunakan Google Analytics 4 untuk melihat resolusi layar yang digunakan pengunjung Anda dengan begitu, Anda tahu ukuran yang perlu Anda sesuaikan.
Alat pengeditan dan pembuatan gambar (seperti Photoshop) biasanya memudahkan untuk mengubah ukuran gambar.
Namun, Anda juga bisa menggunakan plugin situs web yang secara otomatis menyesuaikan gambar yang Anda unggah (misalnya, Resize Image After Upload untuk WordPress).
6. Kompres Gambar

Berbagai alat dan plugin memungkinkan Anda untuk mengompres gambar yaitu mengurangi ukuran file gambar sambil mempertahankan tingkat kualitas gambar yang diinginkan.
Beberapa pilihan yang paling populer termasuk TinyPNG, Ezgif, dan GIMP.
Apapun alat yang Anda pilih, Anda perlu mengonfigurasi berbagai pengaturan untuk mencapai hasil yang diinginkan:
Pengaturan | Deskripsi | Pengaturan Panduan |
---|---|---|
Lossy vs. Lossless | Lossy kompresi mengurangi ukuran file dengan menghapus data gambar yang “tidak penting”. Lossless kompresi mengurangi ukuran file tanpa mempengaruhi kualitas namun umumnya menghemat ruang lebih sedikit. | Lossy |
Faktor Kualitas | Untuk kompresi lossy, Anda biasanya bisa memilih faktor kualitas antara 0 hingga 100. Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi kualitas dan ukuran file akan semakin besar. | 75-85 |
Resolusi | Biasanya diungkapkan dalam piksel per inci (PPI) atau titik per inci (DPI). Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi kualitas dan ukuran file semakin besar. | 72dpi |
7. Gunakan Pengukuran Gambar Responsif
Pengukuran gambar responsif berarti gambar di situs web secara otomatis menyesuaikan dengan ukuran viewport pengguna (bagian layar yang menampilkan halaman).
Ini memastikan pengalaman pengguna yang optimal di berbagai perangkat, mencegah gambar menjadi terlalu besar di perangkat mobile atau terlalu kecil di desktop.
Dengan pengukuran responsif, gambar tidak akan lebih besar dari yang dibutuhkan, yang meminimalkan waktu pemuatan dan mendukung SEO gambar.
Gambar responsif dapat dibuat menggunakan CSS.
Beberapa pembuat situs web seperti Wix sudah menerapkan ini secara default. Jika tidak, Anda bisa mencari plugin atau meminta bantuan pengembang web.
8. Terapkan Lazy Loading
Lazy loading memastikan konten hanya dimuat ketika tampil di viewport pengguna.
Ini berarti waktu muat awal hanya dipengaruhi oleh konten yang terlihat di bagian atas halaman (bagian yang terlihat pengguna sebelum mereka menggulir halaman), sehingga waktu muatnya lebih cepat.
Cara termudah untuk menerapkan lazy loading adalah dengan menambahkan atribut loading=”lazy” pada tag gambar.
Seperti ini:
<img src="contoh-gambar.jpg" loading="lazy" alt="Teks alt gambar di sini">
Hanya terapkan ini pada gambar yang muncul di bawah lipatan pada setiap jenis perangkat.
Jika tidak, halaman Anda justru akan lebih lambat daripada lebih cepat.
9. Buat Sitemap Gambar
Sitemap gambar adalah sitemap XML yang dibuat khusus untuk gambar.
Dengan kata lain, ini adalah file yang diformat khusus yang mencantumkan gambar-gambar yang ingin Anda agar mesin pencari crawl dan indeks (yaitu, temukan dan tambahkan ke database hasil pencarian yang mungkin).
Membuat sitemap gambar membantu memastikan bahwa bot mesin pencari tidak melewatkan gambar penting saat mereka melakukan crawling di situs Anda.
Google menyarankan agar Anda menyusun sitemap gambar seperti ini:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<urlset xmlns="http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9"
xmlns:image="http://www.google.com/schemas/sitemap-image/1.1">
<url>
<loc>[URL untuk halaman di situs Anda]</loc>
<image:image>
<image:loc>[URL gambar di halaman ini]</image:loc>
</image:image>
<image:image>
<image:loc>[URL gambar lain di halaman ini]</image:loc>
</image:image>
</url>
<url>
<loc>[URL untuk halaman lain di situs Anda]</loc>
<image:image>
<image:loc>[URL gambar di halaman ini]</image:loc>
</image:image>
</url>
</urlset>
Ada banyak alat pembuat sitemap yang tersedia untuk membantu Anda.
10. Gunakan Content Delivery Network (CDN)
Content Delivery Network (CDN) memungkinkan Anda untuk menyimpan gambar di beberapa server di seluruh dunia.
Hal ini meningkatkan kecepatan pemuatan karena data akan berasal dari server yang paling dekat dengan pengguna, bukan dari server asal setiap kali.
Kedekatan ini ditentukan tidak hanya oleh geografis fisik, tetapi oleh server mana yang dapat mentransfer data dengan lebih cepat dan andal.
Untuk mengimplementasikan CDN untuk gambar Anda, ikuti langkah-langkah ini:
- Pilih penyedia CDN (misalnya, Cloudflare atau Amazon CloudFront)
- Integrasikan CDN dengan situs web Anda (misalnya, melalui plugin)
- Unggah gambar Anda ke CDN
- Perbarui catatan DNS Anda agar permintaan gambar melalui CDN
- Modifikasi HTML situs web Anda (dan sitemap gambar Anda) untuk merujuk ke URL gambar baru
- Anda akan memerlukan bantuan dari pengembang web.
11. Aktifkan Browser Caching
Browser caching adalah saat browser pengunjung menyimpan file tertentu (seperti gambar) untuk jangka waktu tertentu agar dapat dimuat lebih cepat jika diminta lagi.
- Misalnya, jika logo situs Anda disimpan dalam cache selama 365 hari, itu akan dimuat lebih cepat ketika pengunjung mengklik halaman lain di situs Anda atau mengunjungi kembali situs Anda di tahun berikutnya.
- Jika logo situs Anda tidak disimpan dalam cache, browser akan perlu mengunduh ulang gambar setiap kali, yang mengonsumsi lebih banyak bandwidth dan menambah jumlah permintaan yang harus ditangani server.
Secara umum, gambar dapat disimpan dalam cache untuk waktu yang lama karena jarang diperbarui.
Anda bisa menggunakan Google Lighthouse untuk memeriksa apakah gambar di situs Anda disimpan dalam cache dengan durasi yang sesuai.
Setelah menginstal ekstensi Chrome, pilih opsi Lighthouse Viewer untuk menganalisis halaman web tertentu.

12. Terapkan Praktik Terbaik On-page SEO
On-page SEO adalah proses mengoptimalkan halaman agar dapat memperoleh peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian, dan ini juga dapat membantu gambar di halaman Anda tampil lebih baik.
Mulailah dengan menulis title tag deskriptif.
Google melihat tag judul ini untuk memahami lebih baik tentang topik halaman Anda.
Ini juga memengaruhi tautan judul yang muncul bersama hasil pencarian Anda.
Untuk mengurangi risiko teks Anda terpotong, sebaiknya tulis 50-60 karakter untuk judul dan sekitar 105 karakter untuk deskripsi meta.
13. Tambahkan Structured Data
Menambahkan structured data (atau schema markup) ke situs Anda meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan rich snippets hasil pencarian dengan elemen tambahan yang menarik perhatian, seperti gambar.
Misalnya, sebuah situs resep kue nastar menggunakan schema markup untuk membantu Google mengidentifikasi gambar utama, ulasan, waktu persiapan, dan bahan-bahan untuk resep kue nastar mereka.
Ini membantu situs tersebut mendapatkan hasil pencarian kaya seperti berikut:

Anda bisa menggunakan schema untuk menentukan gambar untuk artikel, acara, organisasi, dan lainnya.
Ada juga schema ImageObject yang memungkinkan Anda memberikan detail tambahan tentang gambar (misalnya, nama pencipta dan tautan ke lisensi gambar).
Detail ini dapat muncul di hasil Gambar Google. Seperti ini:

Kunjungi panduan Google untuk detail tentang setiap jenis schema.
14. Optimalkan Meta Tags Open Graph
Anda dapat menggunakan meta tags Open Graph untuk memastikan halaman Anda ditampilkan secara optimal saat dibagikan di berbagai platform, seperti situs media sosial.
Ada empat properti yang wajib ada untuk setiap halaman:
- og:title: Menentukan judul yang akan muncul di pratinjau
- og:type: Menentukan jenis objek (misalnya, “artikel”)
- og:image: Menentukan URL gambar untuk pratinjau
- og:url: Menentukan URL halaman
Anda juga dapat menambahkan berbagai jenis tag lainnya.
Kesimpulan
Image SEO adalah elemen penting dalam strategi SEO modern yang tidak hanya meningkatkan visibilitas di mesin pencari tetapi juga memperbaiki pengalaman pengguna.
Dengan mengoptimalkan gambar melalui penamaan file, ALT text, ukuran, dan metadata, Anda dapat meningkatkan peringkat situs web Anda dan menarik lebih banyak pengunjung.
Dengan tren seperti pencarian visual dan teknologi AI, penting bagi setiap pemilik situs untuk mengintegrasikan praktik terbaik Image SEO ke dalam strategi digital mereka.
Optimalkan gambar Anda, dan raih manfaat maksimal dari potensi yang ditawarkan Image SEO.
FAQs
- Apakah ALT text penting untuk SEO?
Ya, ALT text membantu mesin pencari memahami gambar dan meningkatkan aksesibilitas. - Berapa ukuran gambar ideal untuk situs web?
Ukuran ideal adalah di bawah 100 KB untuk menjaga kecepatan muat halaman. - Bagaimana cara memastikan gambar muncul di Google Images?
Gunakan nama file deskriptif, ALT text, dan sitemap gambar. - Apakah format gambar memengaruhi SEO?
Ya, format modern seperti WebP lebih disukai karena lebih ringan dan cepat dimuat.