Dalam dunia SEO terkenal ada 200+ Faktor Ranking Google. Ini membuat Anda benar-benar sibuk untuk memenuhinya. Namun, ada 9 yang paling esensial! Anda dapat berfokus disini.
Artikel ini adalah bagian dari serial pengenalan cara kerja mesin pencari. Dan cocok untuk melengkapi materi panduan SEO untuk pemula. Ini memungkinkan Anda dapat menerapkan strategi SEO menjadi lebih solid, terarah dan berfokus pada elemen-elemen paling penting.
Sehingga, waktu yang Anda gunakan untuk penerapan strategi SEO, menjadi lebih efektif! Dimana, langsung menyentuh faktor ranking Google yang paling berdampak terhadap peringkat website.
Hemat waktu, mari kita langsung saja.
9 dari 200+ Faktor Ranking Google Paling Penting
Beberapa point mungkin sudah Anda tebak! Dan inilah faktor peringkat yang paling diperhitungkan oleh Google itu;
Di sini mereka tanpa urutan tertentu:
- Backlink (lihat, backlink nomor 1)
- Kesegaran
- Otoritas topikal
- Maksud pencarian
- Kedalaman konten
- Kecepatan halaman
- HTTPS
- Mobile Friendly
- User Experience
Backlink
Final! Backlink adalah faktor peringkat paling penting bagi mesin pencari raksasa, Google. Ini juga mungkin untuk mesin pencari lain.
Saya tahu, backlink pembentuk dasar PR (PageRank) Google. Yang merupakan dasar algoritme peringkat Google. Pagerank memang topik yang sudah jarang dibahas para pelaku SEO belakang ini. Mungkin, karena informasi ini telah ditutup secara publik oleh Google.
Sehingga, kebanyakan orang mengunakan metrik SEO dari pihak ketiga. Seperti, versi Domain Rating (DR) Ahref atau Domain Authority (DA) versi Moz.
Tapi, sudah barang tentu informasi ‘metrik’ tersebut tidak valid. Hanya sebagai asumsi untuk mencoba berpikir seperti Google. Dan Google sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak mengacu pada itu.
Google pada dasarnya, masih mengacu pada Pagerank. Dan itu menjadi rahasia, yang estimasi skor PRnya; sampai sekarang tidak dibocorkan pada publik.
Dan sebelum Anda informasi diluar sana bahwa, PageRank adalah berita basi, Gary Illyes dari Google mengkonfirmasi bahwa PageRank masih digunakan pada tahun 2017:
DYK that after 18 years we’re still using PageRank (and 100s of other signals) in ranking?
— Gary 鯨理/경리 Illyes (@methode) February 9, 2017
Wanna know how it works?https://t.co/CfOlxGauGF pic.twitter.com/3YJeNbXLml
Baca juga: Bagaimana Cara Meningkatkan PageRank Google?
Oh.. Mungkin twitt Gary Illyes belum cukup, ini ada video konfirmasi dari Pakar Strategi Senior Kualitas Penelusurannya, Andrey Lipattsev. Sebenarnya, sudah beberapa kali saya semat di posting-posting sebelumnya. Berikut videonya;
Dalam video itu, om Andrey Lipattsev ditanya, apa 2 Google Ranking Factors terpenting dalam menentukan peringkat. Dan di jawab, itu adalah backlink dan konten! Wow, jadinya kan?
Sekarang, semoga kita telah sepakat bahwa baclink adalah penting untuk peringkat.
Namun, tidak semua backlink bernilai sama. Ada faktor-faktor yang diperhitungkan dalam hal ini. Saya pernah mengulas secara mendalam di: 7 Aturan Metode Link Building Yang Ideal Untuk SEO
Namun, untuk materi Faktor Ranking Google ini, saya mengkrucutnya menadi dua yang paling penting. Karena ini yang berkontribusi besar terhadap peringkat.
Itu adalah relevansi dan otoritas.
Mari kita kaji lebih dalam lagi!
Relevansi
Bayangkan Anda sedang mencari restoran padang di sebuah kota yang baru Anda kunjungi. Anda meminta rekomendasi dari dua teman yang Anda kenal. Salah satunya adalah koki, dan yang lainnya adalah ahli coding dari perusahan web developer terkenal. Nasihat siapa yang Anda percayai?
Mungkin koki, karena mereka memiliki pengalaman dan tahu tentang citarasa makanan.
Jika Anda mencari rekomendasi aplikasi terbaik untuk kebutuhan web Anda, justru sebaliknya.
Ide realitas kehidupan nyata ini, juga bermain dalam dunia internet. Tautan dari website dan halaman yang relevan, memiliki tingkat kepercayaan dan nilai tinggi.
Otoritas
Anda lebih percaya mana, jika yang berbicara itu seorang tokoh publik terkenal atau orang yang baru Anda kenal di pasar.
Setidaknya, Anda bisa lebih yakin tokoh publik terkenal. Karena mereka mungkin akan berbicara lebih bertanggungjawab, karena status sosialnya.
Backlink dari halaman berkualitas di website populer, cenderung lebih kuat untuk mendorong situs Anda menjadi lebih peringkat.
Rekomendasi dari tokoh publik, seringkali lebih dipercaya dalam hal apa pun. Konsep ini juga berlaku di permainan yang kita sebut sebagai faktor ranking Google.
Baca: 6 Cara Membuat Backlink Berkualitas Tinggi Untuk SEO
Kesegaran
Faktor peringkat Google yang satu ini, sebenarnya bersifat opsional. Kesegaran atau uptodate bergantung pada kueri. Artinya, mungkin lebih penting untuk beberapa kueri dan tidak berlaku untuk jenis lainnya.
Misalnya, hasil pencarian kata kunci “Berita Jakarta”, itu sangat segar. Google bahkan menunjukkan fitur “Berita Utama” dengan hasil dari beberapa jam terakhir.
Ini terjadi, karena Google tahu orang ingin melihat berita terbaru. Bukan berita Jakarta sebelum waktu Masehi.
Untuk kueri lain, kesegaran mungkin masih berperan—tetapi kurang penting.
Ambil kueri “handphone terbaik”, misalnya.
Karena perusahaan mungkin merilis handpone baru dari waktu ke waktu, rekomendasi bagus dari bulan lalu, atau mungkin tahun lalu, masih relevan untuk saat ini.
Google mengetahui hal ini, jadi mereka cukup senang menampilkan hasil pencarian di SERP konten yang berumur beberapa bulan lalu.
Sementara, untuk kata kunci seperti “cara mengikat tali sepatu”, kesegaran sepertinya tidak berlaku.
Mungkin, dari mulai abad kegelepan hingga saat ini era informasi, cara mengikat sepatu masih sama. Jadi, artikel-artikel yang diposting beberapa tahun lalu, masih relevan untuk dibaca saat ini.
Dari gambaran diatas, Anda mungkin mulai dapat memilah, konten jenis apa yang menuntut kesegaran. Khususnya, terkait kata kunci target Anda. Untuk aplikasi dilapangan, berikut beberapa pertimbangannya;
- Jika kesegaran adalah penting, perbarui halaman secara berkala atau publikasikan artikel baru secara konsisten tentang topik Anda untuk memenuhi syarat muncul dipencarian Google.
- Jika kesegaran tidak begitu penting, perbarui halaman secara teratur dan segarkan saat peringkat mulai turun.
- Jika kesegaran tidak berlaku, fokuskan semua upaya untuk menciptakan panduan terbaik tentang topik tersebut.
Sederhana bukan?
Otoritas topikal
Google ingin menawarkan kepada penggunanya, halaman web yang dapat dipercaya dan dari sumber otoritatif — dan ini jauh melampaui, pentingnya backlink!
Bagaimana saya tahu?
Mudah sekali, saya melakukan riset kecil-kecilan melalui mesin pencari Google. Dan tools SEO gratisan. (Biar terkesan rendah hati. Sebenarnya, saya punya akun premium, hehehe..).
Mari kita lihatlah metrik SEO untuk hasil teratas pada kata kunci “toko alat kantor”:
- sentraoffice.com
- ruparupa.com
- tokopedia.com
Di sini, anda dapat melihat bukti bahwa, dua situs kecil yang memiliki topik yang spesifik tentang “toko alat kantor” bisa mendapat peringkat lebih baik dibandingkan web Tokopedia yang memiliki otoritas lebih tinggi. Yang artinya, memiliki jumlah backlink yang jauh lebih banyak.
Saya tahu, ada begitu banyak faktor peringkat yang berpengaruh disini. Namun fakta tentang ‘otoritas topikal’ bisa disebut sebagai alasa kuat, “sentraoffice.com” lebih dipercaya Google dalam hal “alat kantor”.
- Pertama, sentraoffice.com berspesialisasi pada topik yang sangat spesifik. Ketimbang, Tokopedia yang memiliki konten dengan topik yang lebih kompleks.
- Kedua, halaman di website yang terfokus pada satu topik tertentu, seringkali memiliki lebih banyak tautan internal dari halaman relevan. Internal link bukan hanya tentang mengalirnya juice link yang meningkatkan otoritas, tetapi juga membantu Google memahami tentang setiap halaman terkait.
- Ketiga, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa otoritas yang terjadi pada sebuah situs bergantung pada kueri dalam paten Google ini. Bill Slawskimenjelaskan lebih lanjut di sini
Jadi, sebaiknya jangan mempublikasikan konten tentang apa pun dan segalanya. Jika otoritas situs Anda masih rendah. Jaga agar semuanya tetap fokus dan bangun reputasi di satu area (misalnya, laptop, bukan luas menjadi teknologi).
Anda selalu dapat bercabang di kemudian hari. Kalau sudah kuat!
Saya sering melihat keluhan-keluhan blogger cengeng Indonesia di komunitas SEO. Tentang bagaimana beberapa keyword target mereka dikalahkan oleh situs raksasa TribunNews.
Mungkin inilah solusi yang dapat diterapkan, untuk dapat bersaing di mesin pencari. Blogger dengan situs yang masih kecil, seharusnya, membangun otoritas topikal. Ketimbang bermain pada topik umum.
EAT
Sebagai tambahan untuk faktor ranking Google, apa pun jenis topik yang Anda tawarkan. Juga penting untuk mengacu pada; Pedoman penilai kualitas pencarian Google. Yaitu tentang EAT.
EAT sebenarnya, pernah saya ulas dalam artikel: Apa itu EAT, YMYL, dan Beneficial Purpose? 3 standar SQEG Dalam SEO
E‑A-T adalah tentang keahlian, otoritas, dan kepercayaan. Itu mungkin mengapa panduan pemula SEO Google mengatakan agar:
Kembangkan reputasi keahlian dan kepercayaan di bidang tertentu .
E‑AT pada dasarnya bukan faktor ranking Google secara langsung. Tetapi algoritme Google dirancang untuk memberi peringkat halaman lebih baik dari website yang memiliki E‑AT.
Maksud pencarian
Space di halaman pertama Google itu terbatas bro. Hanya untuk 10 URL halaman web. Sisanya untuk beberapa iklan. Jadi, Google tidak memberi peringkat pada jenis konten yang sama untuk setiap kueri.
Misalnya, seseorang yang menelusuri “beli baju kebaya online” itu artinya sedang dalam mode pembelian. Mereka ingin melihat produk yang bisa dibeli. Itu sebabnya Google menampilkan halaman kategori e-niaga.
Bukan situs high authority seperti Wikipedia yang juga memiliki konten tentang sejarah baju kebaya.
Di sisi lain, jika seseorang menggunakan kata kunci “cara mengikat tali sepatu” itu artinya sedang dalam mode belajar. Mereka ingin tahu cara mengikatnya, bukan membelinya. Itu sebabnya Google menampilkan posting artikel berjenis tutorial.
Terkait dengan niat pencarian, ini pernah saya bahas dalam artikel panduan riset kata kunci. Ini adalah tentang cara mendefenisi niat pencarian yang dilakukan pengguna.
Memahami ini, memungkinkan Anda untuk dapat peringkat sesuai dengan target audiens. Dan juga cara terbaik untuk memahami dasar-dasar pengoptimalan kueri.
Berikut 4 diantaranya;
Gaya konten
Gaya konten perbandingan pilihan. Ini adalah jenis halaman yang dominan dalam hasil pencarian. Ini hampir selalu dalam bentuk video.
Misalnya, ambil kueri, “unboxing vs iPhone”:
Hampir tidak mungkin Anda dapat membuat peringkat halaman web pada halaman pertama untuk kueri ini. Jika mau, Anda harus membuat dan mengoptimalkan video. Di Youtube contohnya.
Jadi, untuk apa menginvestasikan waktu yang sia-sia untuk hal sulit. Walau pun mungkin ada potensi berhasil. Tapi seringkali tidak sebanding antara sumber daya yang dikeluarkan, dengan hasil yang didapat
Jenis konten
Jenis konten hampir selalu termasuk dalam salah satu dari empat kategori: entri blog, produk , kategori , dan landing page (halaman arahan).
Misalnya, halaman peringkat teratas untuk “beli handpone” adalah semua halaman kategori e-niaga:
Untuk “beli Samsung”, sebagian besar adalah halaman produk:
Dari fakta ini, kita dapat menyusun program pembuatan konten sesuai dengan bagaimana algoritma Google menentukan peringkat untuk jenis tertentu.
Format konten
Format konten sebagian besar berlaku untuk konten jenis informasi. bagaimana cara , artikel daftar/listicles, tutorial , artikel berita, opini, dll. Secara umum contoh format jenis ini adalah;
Misalnya, hasil untuk “cara mengasuh anak” adalah semua artikel berjenis daftar/listicles:
Hasil untuk “masa depan bitcoin” halaman peringkat dalam bentuk berita atau opini:
Sudut konten
Sudut konten adalah nilai jual utama konten, dan biasanya ada sudut dominan dalam hasil pencarian. Ini membuat Anda lebih spesifik untuk menargetkan audiens berdasarkan sesuatu.
Misalnya, hasil pencarian untuk kata kunci “cara bermain futsal” ditujukan untuk pemula:
Mendasar pada sudut pemula cenderung lebih baik. Karena biasanya, pemula masih aktif untuk mencari cara terbaik.
Kedalaman konten
Kedalaman konten menjadi salah satu faktor ranking Google. Asumsinya, mesin pencari tersebut ingin memberi peringkat hasil yang paling berguna untuk kueri, jadi mencakup semua yang ingin diketahui oleh para pencari adalah kuncinya.
Namun, sebenarnya, bukan hanya tentang panjang konten. Ini tentang kandungan yang mampu menjawab pertanyaan pengguna.
Misalnya, ambil contoh kata kunci seperti “merek jam tangan terbaik”.
Hasilnya:
Jelas dari menganalisis maksud pencarian bahwa, orang menginginkan daftar informasi jam tangan dan merek terbaik.
Namun, kita belum tahu apa yang penting dari segi konten, jadi mari kita lihat kesamaan antara halaman peringkat teratas.
Pertama, mereka semua menyebutkan harga:
Ini masuk akal. Harga menjadi salah satu yang menarik. Dan biasanya juga menjadi pertimbangan untuk pembelian.
Kedua, mereka semua menyebutkan jam tangan dari merek yang sudah akrab bagi Anda. Mungkin seperti Rolex, Quicksilver, Fossil dan lainnya:
Ketiga, mereka semua berbicara tentang spesifikasi teknis seperti diameter dan ketebalan:
Jadi, jika Anda ingin peringkat, mungkin juga harus membicarakan hal-hal seperti ini juga.
Ini bukan tentang copypaste karya orang lain; ini tentang melihat kesamaan antara hasil peringkat teratas untuk memahami apa yang penting bagi pencari.
Anda juga dapat mengambil petunjuk dari kotak “Orang juga bertanya” untuk menemukan apa yang penting bagi pencari…
… dan area “penelusuran terkait” di bagian bawah halaman:
Ini adalah bukti halaman-halaman yang disukai Google. Anda dapat mengambil petunjuk dari halaman peringkat teratas untuk membuat konten yang bermanfaat. Teliti pertanyaan lain yang ingin dicari jawabannya oleh pencari dan sertakan pertanyaan tersebut di tempat yang memungkinkan.
Dari halaman-halaman yang peringkat, Anda dapat membaca apa sebenarnanya yang dimaksud dengan kedalaman konten. Karena ini adalak faktor ranking Google yang cukup penting.
Konten dan backlink! Masih ingat.. kan?
Kecepatan halaman
Kecepatan halaman telah menjadi faktor peringkat sejak 2010 dan memengaruhi 1% kueri penelusuran desktop.
Itu berubah pada 2018 ketika Google memperluas faktor peringkat ke pencarian seluler.
Namun, bahkan sekarang, faktor tersebut hanya memengaruhi “sebagian kecil kueri” dan sebagian besar merupakan masalah bagi laman yang “memberikan pengalaman paling lambat kepada pengguna”.
Itu poin penting. Mengalahkan pesaing dengan beberapa milidetik permainan sebenarnya. Ini lebih tentang memastikan bahwa situs Anda cukup cepat untuk tidak berdampak negatif kepada pengguna.
Seberapa cepat itu?
Google mengatakan pada tahun 2018 bahwa, halaman seluler harus menampilkan konten kepada pengguna dalam waktu kurang dari tiga detik dan TTFB (Time to First Byte). Harus di bawah 1,3 detik.
Mereka juga mengatakan bahwa, ukuran total halaman web seluler harus kurang dari 500kb.
Namun, John Mueller dari Google mengatakan hanya beberapa bulan sebelumnya bahwa, TTFB tidak digunakan untuk tujuan peringkat pencarian, jadi ikuti panduan ini dengan sedikit logika.
AFAIK we currently don’t use TTFB for anything in search/ranking. It can be a good proxy for user-facing speed, but like other metrics, don’t blindly focus on it.
— 🍌 John 🍌 (@JohnMu) November 30, 2017
Jika Anda mengkhawatirkan kecepatan halaman, periksa laporan Kecepatan di Google Search Console. Ini menunjukkan halaman mana yang dimuat dengan lambat di desktop dan seluler.
HTTPS
HTTPS ada tanda visual situs Anda menggunakan SSL. Sebuah teknologi untuk meningkatkan keamanan bagi pengunjung dengan mengenkripsi data antara browser dan server.
Pada tahun 2014, Google mengumumkan HTTPS sebagai sinyal yang sangat ringan yang memengaruhi kurang dari 1% kueri global. Sejak itu, Google telah meningkatkan komitmennya terhadap HTTPS , dan sekarang menampilkan peringatan “Tidak aman” di Chrome saat Anda mengunjungi halaman yang tidak terenkripsi.
Jika Anda memiliki laman yang tidak aman, Anda mungkin juga telah menerima email peringatan dari Google Search Console.
Terlepas dari semua ini, HTTPS tetap menjadi faktor ranking Google yang ringan, seperti yang dikonfirmasi oleh John Mueller pada awal 2019.
Yeah, that’s wrong. HTTPS is not a factor in deciding whether or not to index a page, at all. We do use HTTPS as a light-weight ranking factor, and having HTTPS is great for users. A free certificate from Let’s Encrypt works just as well.
— 🍌 John 🍌 (@JohnMu) January 29, 2019
Tapi, ini bukan soal faktor peringkat semata. Ini juga soal kemanan situs Anda dan kepercayaan pengguna. Jadi, sebaiknya pasang sertifikat SSL untuk membuat situs Anda lebih aman. Dapatkan yang gratis dari LetsEncrypt.
Baca lebih lanjut: Apa itu SSL, TLS dan HTTPS: Mahluk jenis apa pula ini?
Mobile Friendly
Hampir dua pertiga pencarian dilakukan di seluler, jadi tidak mengherankan jika ini kemudian menjadi faktor ranking Google saat ini. Disisi lain, web yang tidak mobile friendly sepertinya benar-benar kuno.
Google menjadikan mobile friendly sebagai faktor peringkat untuk pencarian seluler pada tahun 2015.
Google speaker just said “mobile is 65% of all searches today” #Engage2019
— Greg Sterling (@gsterling) August 1, 2019
Kemudian, pada Juli 2019, Google malah semakin menjadi ini prioritas dengan pindah ke pengindeksan mobile-first, bahkan menjadi faktor peringkat untuk pencarian desktop juga.
Bagaimana Anda tahu seberapa mobile-friendly situs Anda?
Periksa laporan “Kegunaan Seluler” di alat Google.
Pengalaman pengguna
Google berfokus untuk memberi pengalaman yang baik pada pengguna. Dan sebaiknya, Anda juga melakukannya.
Tidak hanya ini sudah final, tetapi tindakan raksasa pencarian selama bertahun-tahun membuktikannya.
Misalnya, pada tahun 2016, Google mengumumkan bahwa halaman dengan iklan interstisial yang mengganggu (yaitu, pop-up), mungkin tidak memiliki peringkat setinggi yang menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Panduan pemula SEO Google juga mengatakan:
Anda harus membuat situs web untuk memberi manfaat bagi pengguna Anda, dan pengoptimalan apa pun harus diarahkan untuk membuat pengalaman pengguna menjadi lebih baik .
Tetapi hal-hal seperti apa yang berkontribusi pada pengalaman pengguna yang baik?
Berikut beberapa saran dari Google:
- Konten yang mudah dibaca;
- Situs yang terorganisir dengan baik;
- Konten yang menarik dan bermanfaat;
- Desain responsif;
- Tidak ada iklan yang mengganggu;
- Situs dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna.
Ada banyak perdebatan di komunitas SEO tentang bagaimana Google dapat mengukur kepuasan pengguna. Teori umum mencakup analisis metrik seperti rasio klik-tayang (RKT), waktu tunggu, waktu di laman, dan rasio pentalan .
Google telah mengajukan banyak paten yang menjelaskan bagaimana rasio klik-tayang dan sinyal perilaku lainnya, menjadi faktor ranking Google yang dapat memengaruhi peringkat mesin pencari.
Banyak profesional SEO tidak setuju, tetapi bukti mereka sangat tidak kontekstual.
Have 20 seconds? Would love help testing this. Just follow quick directions in the graphic: pic.twitter.com/oSf7lAkyma
— Rand Fishkin (@randfish) June 21, 2015
Jadi, inilah pertimbangan dari saya:
Tidak ada yang tahu bagaimana Google mengukur kepuasan pengguna, tetapi mereka mungkin memiliki caranya sendiri. Jadi, alih-alih mengejar metrik seperti waktu tunggu, fokuslah untuk menciptakan pengalaman keseluruhan yang sangat baik bagi pengunjung.
Jadikan situs Anda ramah pengguna. Hapus gangguan, atur konten secara terstruktur, tulis agar mudah dibaca, dan lakukan riset jika perlu. Lakukan segala daya upaya untuk menjadi hasil terbaik untuk kata kunci target dan pengguna Anda.
Kesimpulan
Sebagai salah satu penyedia layanan SEO, kami berfokus pada hal-hal esensial seperti yang telah diuraikan diatas. Baru selanjutnya, memperbaiki faktor peringkat lainnya. Seperti sinyal media sosial hingga link building.
apa yang admin kata itu benar, namun aturan tersebut tidak berlaku di bebarapa domain (yang dalam artian diluar blacklist ya) semisal domain yang saya gunakan ini (MYdot Id)… mau hosting kunceng, mau pake plugins tingkat dewa pun sangat susah bertengger di page 1…. apalagi postingan original yang sudah menerapkan seo strategi sangat susah dapat posisi rank 100 di mesin pencari (a.k.a google)… pedoman di atas hanya berlaku untuk nonblacklist (spam score minim)…. masalah nya jika saya cek domain induk my id SS nya nembus 28% (sumber: websiteseochecker dot com). sedangkan pada website saya hanya 1% SS nya… intinya domain juga mempengaruhi Rank di google… maaf admin jika saya curhat 😀 ……salam kenal dari kota padang…. tampilan website anda saya suka (simple) sehingga saya termotifasi menirunya…. terimakasih