Dark Mode Light Mode

Crawling dan Indexing: Bagaimana Proses Ini Bekerja?

Crawling dan Indexing Crawling dan Indexing
Crawling dan Indexing

Crawling dan indexing… Ini merupakan dua istilah yang tidak akan pernah bisa lepas dari pikiran para pemilik website, blogger, dan SEO profesional

Setiap hari pasti ada saja pertanyaan yang muncul di dalam pikiran orang-orang itu, “Kok Google masih crawling halaman ini?”, “Kenapa dari kemarin landing page ini belum index? Apa masalahnya?” Pernah juga bergumam pertanyaan yang sama seperti ini?

Tujuan utama dari mesin pencari adalah menjelajahi internet ke semua halaman yang ada (untuk memilih mana halaman yang menyediakan informasi paling bermanfaat dan terpercaya untuk pengguna). Search Engine seperti Google tentunya harus cepat dan efisien dalam melakukan hal tersebut. 

Namun memang tidak mudah, mengingat ada banyak sekali halaman website yang ada di internet. Maka dari itu, mesin pencari terus berupaya untuk mengumpulkan semua informasi dalam waktu singkat. 

Pada artikel ini, izinkan saya menjelaskan tentang dua istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan para SEO dan blogger: crawling dan indexing. Kita akan pahami lebih dalam bagaimana kedua istilah ini berkerja yang akan berhubungan dengan website dan SEO kita. 

Memahami Lebih dalam tentang “Crawling”

Supaya bisa lebih paham tentang crawling dan indexing, mari kita pelajari masing-masing definisi dari keduanya. Kita mulai dari crawling terlebih dahulu. 

Saat ini, mungkin kita bisa kalkulasikan ada triliunan halaman aktif di internet yang jumlahnya masih terus akan bertambah setiap hari, bahkan setiap detik.

Jadi, melakukan crawling akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini merupakan proses pencarian seluruh link di dalam suatu halaman, menelusuri semuanya, dan mengulang proses untuk menemukan halaman baru. 

Seorang digital marketing atau SEO profesional menyebut web crawler dengan nama yang berbeda: robot, spiders, search engine bot, atau spider bot.

Alasan utamanya karena web crawler dikategorikan sebagai robot yang diprogram untuk melakukan beberapa tugas spesifik, tidak lebih dan tidak kurang. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, web crawler hanya akan menelusuri dari link ke link, dan mengumpulkan semua informasi yang mereka dapatkan di dalam halaman website tertentu. 

Anda mungkin masih kebingungan, “bagaimana caranya crawling dimulai?

Mesin pencari memiliki daftar dari situs website terpercaya yang mereka jadikan sebagai “inti” dari daftar yang dimiliki. Nah, halaman-halaman ini memiliki link yang ditautkan ke website lainnya.

Selain daftar inti, mereka juga menggunakan website yang sudah di-crawling sebelumnya sebagai sitemap atau peta situs yang dibuat oleh pemilik website. 

Salah satu fun fact, crawling tidak pernah berhenti. Selagi masih ada link dan halaman website, proses crawling akan terus berlanjut. Crawling merupakan tugas yang sangat penting untuk mesin pencari, karena memungkinkannya untuk menemukan halaman baru dengan informasi dan menilai konten.

Saat konten sudah dinilai, maka mesin pencari akan menentukan mana halaman yang berkualitas dan mana yang tidak. Halaman yang tidak memenuhi standar maka biasanya hanya akan mendapatkan posisi peringkat rendah di halaman pencarian.

Sebaliknya, halaman yang dinilai sangat berkualitas dan bermanfaat akan muncul di peringkat tinggi halaman pencarian. 

Search Engine Results Pages

Search Engine Results Pages atau yang disingkat SERP, adalah hasil pencarian di mana website terbaik (menurut mesin pencari) dipilih untuk muncul di peringkat atas. 

Biasanya, Google dan mesin pencari lainnya akan mempertimbangkan beberapa faktor saat memilih situs mana yang akan ditampilkan di halaman pertama SERP. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu Anda ingat:

1. Popularitas

Mesin pencari seperti Google lebih memprioritaskan situs website yang sering ditautkan oleh beberapa website lainnya. Mendapatkan link dari situs lainnya sama seperti mendapatkan “vote” atau “dukungan,” karena konten Anda dinilai bermanfaat dan bagus untuk dibagikan ke audiens yang lebih luas. 

Link yang mengarah ke situs web Anda juga bisa berarti bahwa ada pemilik website lainnya yang mempercayai website Anda karena menghadirkan informasi yang kredibel dan terbaru. 

2. Kualitas

Tidak semua konten yang kita temukan di internet dibuat dengan cara yang sama. Kualitas konten tergantung dari informasi yang disampaikan, struktur, gaya penulisan, dan faktor lainnya. Mesin pencari menggunakan algoritma untuk menentukan kualitas dari konten. 

E-A-T (Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness) merupakan salah satu konsep yang digunakan oleh Google untuk menilai kualitas konten. Jadi, apabila Google melihat bahwa konten Anda memiliki ketiga hal tersebut, tentu saja halaman Anda akan berada di peringkat yang lebih tinggi.

3. Informasi Terbaru

Karena Search Engine juga akan mempertimbangkan keterbaruan informasi dari setiap konten, mereka akan mencari mana halaman yang menyajikan informasi paling update

Mesin pencari akan memposisikan website Anda di ranking yang lebih tinggi jika Anda secara sering membuat dan memperbarui konten dengan informasi terbaru. Selain itu, mereka juga akan memastikan bahwa informasi tersebut akurat dan berasal dari situs website terpercaya. 

4. Rajin Menerbitkan Konten Berkualitas

Selain ketiga hal dalam konsep di atas tadi, mesin pencari juga memprioritaskan website yang selalu menyediakan banyak konten berkualitas

Saat sebuah situs rajin memposting konten berkualitas secara sering dan memiliki trafik organik yang tinggi, maka mesin pencari akan mempertimbangkannya sebagai situs rujukan untuk informasi terbaru dan yang paling sesuai dengan pencarian pengguna. 

Apabila hal ini terjadi, maka situs website Anda berpeluang besar berada di posisi teratas SERP.

5. Crawl Budget

Penjelasan sederhana dari crawl budget adalah jumlah dari halaman yang akan di-crawling dan diindeks oleh mesin pencari pada sebuah website dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi crawl budget sebuah website, seperti:

Bagi seorang digital marketing, crawl budget tentunya merupakan aspek yang paling penting dari proses crawling. Jika terbuang sia-sia, maka peringkat keseluruhan situs bisa terpengaruh secara negatif. Ini berarti bahwa halaman yang ada di website Anda akan di-crawling lebih sedikit, sehingga berdampak pada penurunan ranking di SERP.

Mesin pencari seperti Google memilih mana website yang akan di-crawling secara sering. Akan tetapi, Google tidak mengizinkan situs website manapun membayar hanya untuk di-crawling lebih sering. 

Ada juga beberapa kasus di mana pemilik website tidak ingin mesin pencari menelusuri beberapa halaman tertentu. Dalam kasus ini perlu menggunakan file robot.txt, yang akan memberikan perintah kepada Google bahwa halaman tersebut tidak perlu ditelusuri dan diindeks. 

Indexing: Proses Apa Ini?

Crawling dan indexing menjadi proses yang bisa dibilang saling berhubungan. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa crawling dan indexing adalah satu proses yang sama. Namun kenyataannya, ini merupakan dua proses yang berbeda, dan setiap proses memiliki tujuannya masing-masing. 

Kita telah sama-sama mempelajari proses crawling di atas, maka sekarang saatnya kita pindah ke proses indexing dan bagaimana caranya proses ini bekerja. 

Indexing adalah proses penyimpanan dan pengorganisasian semua informasi yang ditempatkan pada halaman website.

Saat bot web crawler memasuki sebuah halaman, bot ini akan menampilkan kode halaman tertentu, dan mengkatalogkan semua yang ditampilkannya. Proses ini mencakup konten, link, dan metadata yang ada pada halaman tersebut. 

Proses indexing tentu bukan merupakan tugas yang mudah untuk mesin pencari karena membutuhkan penyimpanan yang sangat besar. Bahkan bukan hanya penyimpanan data, merender tulisan halaman website akan membutuhkan sumber daya komputasi yang cukup besar. 

Rendering

Ini merupakan proses yang dilakukan oleh mesin pencari dalam memahami HTML, CSS, Javascript dan membangun replika dari apa yang dilihat oleh pengguna website di perangkat mereka. Jumlah waktu yang dihabiskan dalam proses rendering tergantung dari ukuran situs dan kode yang digunakan. 

Indexed dan Organized pada Sebuah Website

Ini merupakan proses yang sangat penting dalam sebuah website yang mencakup:

  • Informasi detail terkait pembahasan konten dan relevansinya di setiap halaman. 
  • Sebuah peta yang mencakup semua halaman yang ditautkan di setiap halaman
  • Anchor Text dari semua link
  • Informasi relevan terkait link target

Internal Link dan Crawling

Cara Search Engine Bekerja

Internal link adalah tautan yang ada di dalam konten Anda, yang mengarah ke halaman lainnya yang ada di website Anda. Tautan ini bisa ditempatkan pada gambar, video, teks, dan elemen lainnya yang bisa ditemukan di dalam website.

Saat bot masuk ke website Anda, mereka akan mengumpulkan semua informasi dan menggunakan internal link yang ada di dalam halaman untuk menemukan halaman yang tersedia lainnya di dalam website yang sama.

Tanpa adanya internal link, tentu mesin pencari akan lebih sulit melakukan crawling untuk semua halaman yang ada di dalam situs Anda. 

Saat hal tersebut terjadi, ada kemungkinan halaman Anda tidak akan ditelusuri dan diindeks. Ini berarti halaman Anda mungkin tidak akan muncul di halaman hasil pencarian

Halaman yang tidak muncul di SERP memiliki visibilitas yang rendah di SERP, trafik organik yang didapatkan bahkan terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan halaman yang muncul di SERP. 

Namun, jika ada banyak pengguna yang mengetahui URL dari halaman tersebut, maka besar kemungkinan masih akan mendapatkan trafik organik yang besar. 

Saat menempatkan internal link di dalam konten Anda, itu berarti Anda membantu mesin pencari untuk memahami struktur situs dan dalam waktu yang bersamaan, memudahkan pengunjung lebih mudah menavigasikan halaman website Anda. 

Crawling dan Indexing: Kunci untuk Mendapatkan Visibilitas yang Tinggi

Proses crawling dan indexing untuk semua halaman yang ada di internet akan menjadi tugas yang sangat menantang dan terbilang sulit untuk mesin pencari. 

Maka dari itu, Anda perlu menggunakan internal link ke dalam konten dan membuat struktur link internal yang tepat. Sehingga Anda membantu pekerjaan web crawler jadi lebih mudah. 

Sambil membantu web crawler, Anda juga akan mendapatkan manfaat dari link internal itu sendiri. Selain itu, Anda bisa memaksimalkan crawl budget yang digunakan untuk situs web Anda.

Butuh Bantuan Maintenance Website Anda?

Dalam panduan Google, mereka menyatakan bahwa mereka tidak menjamin semua halaman website bisa di-crawl, diindeks, dan ditayangkan di halaman pencarian. Hal ini mungkin dikarenakan proses yang kompleks dalam menelusuri dan mengindeks triliunan halaman yang ada di internet. 

Namun jangan khawatir karena Anda masih bisa melakukan perbaikan struktur website dan konten untuk memanggil web crawler datang kembali ke situs Anda.

Jika tidak paham bagaimana caranya, silahkan hubungi layanan maintenance website kami yang sudah berpengalaman mengatasi masalah crawling dan indexing. 

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Outbound Link

Outbound Link: Mengapa ini penting bagi SEO?

Next Post
Backlink Gratis otoritas tinggi

975+ Backlink Gratis Dari Situs Otoritas Tinggi