Dengan membaca artikel ini, Anda pasti sudah tahu bagaimana hebatnya Search Engine Optimization (SEO) dalam memenangkan bisnis. Teknik ini bisa meningkatkan visibilitas dan ranking website di halaman pencarian, yang merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan penjualan.
Namun karena algoritma Google yang sangat cepat berubah, perusahaan mesin pencari raksasa ini mengambil langkah-langkah setiap harinya dalam upaya memberikan hasil pencarian yang lebih relevan bagi pengguna. Sehingga strategi SEO yang banyak orang bilang “efektif” pasti sering berubah.
Itu berarti, SEO yang efektif di tahun 2012, besar kemungkinan sudah tidak efektif lagi jika digunakan di tahun 2024. Bahkan apa yang dilakukan oleh seorang SEO spesialis di bulan lalu saja bisa dikatakan sebagai cara SEO lama.
Oleh karena itu, kami ingin memberikan panduan tentang beberapa strategi SEO yang sudah harus Anda tinggalkan saat ini berdasarkan algoritma Google.
Cara SEO Lama yang Sudah Kuno
Tujuh strategi SEO di dalam daftar ini tentunya pernah menjadi cara yang efektif, namun sekarang sudah tidak bisa lagi diterapkan untuk meningkatkan ranking website Anda di hasil pencarian. Bahkan menjadi sangat buruk, karena beberaa cara SEO lama di bawah ini dapat menjadi faktor pinalti yang diberikan Google kepada website Anda.
1. Keyword Stuffing
Bayangkan ini, Anda sedang mencari panduan bagaimana cara membuat cerita pendek atau cerpen. Anda menemukan artikel seperti ini di hasil pencarian Google.
Secara umum, informasi yang dijelaskan mungkin saja benar, namun bagaimana dengan keterbacaannya? Apakah mata Anda tidak sakit membaca ada begitu banyak keyword yang muncul di dalam satu paragraf?
Konten tersebut rasanya seperti diterbitkan di tahun 2005. Sayangnya, keyword stuffing seperti itu masih sering kami temukan di banyak halaman artikel terbaru.
Banyak pemilik website yang masih menerapkan cara SEO lama ini, dan yakin bahwa semakin banyak penempatan keyword di dalam artikel, maka akan semakin besar peluang konten tersebut mendapatkan ranking.
Beruntungnya, Anda tidak akan membaca artikel dengan keyword stuffing lagi karena Google akan memberikan penalti untuk menghapus konten-konten seperti itu dari ranking hasil pencarian. Search Engine sekarang selalu berupaya untuk memberikan hasil yang relevan dan konten bermanfaat.
Meskipun contoh konten di atas tetap relevan dengan target keyword utama, namun isi pembahasannya tidak memberikan manfaat pengalaman membaca yang baik.
Mengapa? Karena umumnya, pembuat konten lebih berfokus pada cara cepat mendatangkan trafik, dan menempatkan kualitas di nomor 2. Ingat konsep itu hanya digunakan pada cara SEO lama, bukan strategi SEO hari ini.
2. Menggunakan Konten AI yang Tidak Diedit Sama Sekali
Bagaimanapun pendapat Anda tentang penggunaan AI di dalam marketing, alat ini sangat membantu dalam membuat konten yang lebih mudah dan cepat.
Sebagai contoh, buat apa buang-buang waktu yang lama hanya untuk membuat konten tentang cara menjadi penulis, sementara dengan menggunakan ChatGPT, Anda bisa menghasilkan tulisan 750 kata lebih hanya dalam beberapa detik saja?
Sayangnya, jika pernah melakukan cara SEO lama ini, sekarang sudah harus mulai Anda tinggalkan! Konten AI masih belum cukup baik, bahkan tanpa adanya pembelajaran yang signifikan untuk membuat konten panjang yang unik, relevan, bermanfaat, bahkan yang enak dibaca oleh manusia.
Untuk beberapa aspek, mungkin penggunaan ChatGPT masih bisa dimaafkan. Namun jika bergantung pada AI untuk membuat konten yang menarik, Anda hanya akan menemukan kegagalan.
Dalam panduan konten berkualitas Google (atau E-E-A-T), mewajibkan konten konten website atau blog harus ditulis oleh penulis dengan pemahaman dan pengalaman pribadi terkait topik yang dibahas.
Dengan kata lain, gunakan AI hanya untuk membantu strategi marketing Anda saja. Itu bagus dan bahkan sangat efektif! Anda bisa memanfaatkan hal-hal yang dikuasai oleh AI, misalnya seperti memberikan rekomendasi ide, membuat kerangka konten, dan memilah kumpulan data yang besar.
Ingat, jangan pernah menganggapnya sebagai penulis yang bisa membuat Anda dalam membuat konten menarik, yang akan mendapatkan peringkat di Search Engine.
3. Mendelegasikan Konten Bukan ke Ahlinya
Hal lainnya yang diperjelas dalam Google E-E-A-T adalah, idealnya, konten dari para ahli suatu topik (misal Ivan Lanin yang ahli dalam bahasa Indonesia baku), harus lebih diprioritaskan di hasil pencarian.
Hal tersebut berarti bahwa jika Anda menjalankan perusahaan di bidang kosmetik, maka Anda harus mempekerjakan penulis yang ahli di bidang tersebut, atau lebih baiknya lagi yang memang sudah memiliki gelar doktor untuk konten kecantikan website Anda.
Betul, tentu biayanya sangat mahal untuk mempekerjakan seorang ahli menulis konten yang bermanfaat. Setidaknya, Anda harus merekrut seorang penulis yang memang sudah terbiasa menulis topik yang sama dengan bisnis yang Anda jalani.
Masalah yang timbul ketika menyerahkan tugas menulis kepada penulis yang tidak memiliki wawasan di bidang industri Anda, konten tersebut hanya akan dibuat berdasarkan kuantitas, bukan kualitas.
Hal ini sangat dibenci Google. Belum lagi, memantau kualitas konten bisa sangat sulit jika Anda memposting banyak konten, yang diproduksi terlalu cepat tanpa keahlian apapun di dalamnya.
Akan tetapi, ini bukan berarti Anda tidak bisa menggunakan jasa penulis yang termasuk dari bagian strategi optimasi website. Cara SEO lama yang kami maksud dan harus ditinggalkan adalah menggunakan jasa penulis yang bukan ahli di bidang bisnis Anda.
Jasa penulis artikel SEO yang tersedia di Garuda Website pun harus benar-benar melakukan riset mendalam, dan mempelajari istilah-istilah yang ada di dalam suatu niche ketika menerima tugas dari klien.
Karena kami paham, Google akan memberikan ranking untuk halaman konten yang berkualitas, dan pembaca akan merasa sangat puas dengan artikel yang bermanfaat.
4. Membuat Halaman untuk Setiap Variasi Keyword
Di cara SEO lama, algoritma Google belum mampu memahami pencarian kueri yang kompleks. Dulu, jika Anda ingin melakukan riset tentang makanan apa yang cocok untuk kucing Anda, Anda mungkin akan mencari keyword “makanan kucing” atau “makanan kucing terdekat.”
Kalau sekarang? Anda mungkin bisa mencari keyword seperti “Apa makanan kucing yang sehat untuk ras Persia?” Google tidak hanya mengerti apa yang Anda cari, namun juga akan memberikan hasil kueri yang relevan.
Perlu diingat untuk teman-teman tim SEO yang kami sayangi, membuat beberapa halaman yang menargetkan variasi keyword yang sama merupakan cara SEO lama, yang sudah kuno dan harus ditinggalkan.
Anda tidak lagi harus membuat halaman untuk keyword “makanan kucing” dan satu lagi “makanan untuk kucing” karena search intent tersebut tetap sama.
Algoritma Google semakin baik dalam memahami kueri pencarian yang kompleks, bahkan cara kita mencari suatu topik juga sudah berbeda. Sekarang kita pasti mengharapkan hasil yang sangat relevan untuk apa saja yang muncul di otak kita.
Sekarang, jika suatu keyword memiliki volume pencarian yang tinggi dan memberikan hasil pencarian yang berbeda dari target keyword Anda, maka Anda tetap bisa menargetkan keyword tersebut dengan halamannya sendiri.
Google sudah cukup baik memahami ketika orang-orang menggunakan keyword yang mirip, meskipun tidak sama persis, namun dalam pencarian sebenarnya mungkin mencari hal yang sama.
Bagaimana cara mengetahui apakah variasi keyword perlu memiliki halaman tersendiri? Cari di Google dan lihat bagaimana hasil yang ditampilkan.
5. Tidak Menggunakan Data yang Terperinci
SEO adalah permainan yang kompetitif sekarang ini. Lewatlah sudah hari-hari ketika Anda cukup hanya dengan membuat konten blog dengan menargetkan keyword apapun, menambahkan beberapa link internal, dan mendapatkan ranking di halaman pertama.
Banyak website-website otoritas tinggi yang melakukan cara SEO lama ini. Meskipun masih relevan dengan, namun akan membuat Anda yang baru saja membangun website kesulitan mendapatkan trafik.
Nah, agar bisa bersaing, Anda membutuhkan data yang terperinci. Setidaknya, pahami volume pencarian bulanan dan tingkat kesulitan keyword (keyword difficulty) dari target keyword yang Anda tentukan.
Anda ingin menargetkan keyword dengan volume pencarian tertentu namun tidak begitu kompetitif justru akan membuat konten Anda tidak akan pernah mendapatkan posisi teratas di hasil pencarian.
Anda bisa melakukan riset keyword lebih dalam dan menggunakan tool SEO untuk menemukan data terperinci, seperti backlink yang dimiliki oleh halaman website tertentu (Google sering memberikan ranking lebih tinggi untuk konten yang memiliki banyak backlink, namun jangan jadikan backlink sebagai patokan untuk mendapat ranking).
Setelah itu, Anda bisa melanjutkan mengecek bagian Domain Rating (DR) atau yang juga dikenal sebagai Domain Authority (DA) dari halaman website kompetitor dan data lainnya yang bisa membantu Anda memilih strategi keyword terbaik.
Secara singkat, ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk masuk ke topik yang lebih luas dan topik yang lebih terperinci. Tinggalkan cara SEO lama, dan berpikirlah seperti seorang spesialis SEO modern yang bisa menemukan cara untuk bersaing dengan website otoritas tinggi.
6. Membeli Link yang Tidak Organik dan Tidak Relevan
Sebenarnya, cara SEO lama ini bisa dibilang cukup kompleks. Jika Anda pernah membangun link building, Anda mungkin tahu bahwa link tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Ini menjadi tantangan yang cukup berat!
Membeli guest post dan backlink mungkin terlihat cukup mudah. Sebenarnya, membeli backlink tidak sepenuhnya melanggar kebijakan Google, namun backlink tersebut harus diberikan tag rel=”nofollow” atau rel=”sponsored”.
Secara umum, kami tidak menyarankan Anda membeli backlink yang tidak organik, Maksudnya adalah, tidak sesuai dengan niche website Anda. Hal ini dapat membantu website Anda dalam meningkatkan otoritas website.
Tidak peduli bagaimana Anda mendapatkannya, jangan coba-coba mengejar backlink spam atau backlink yang tidak relevan untuk meningkatkan otoritas halaman website Anda.
Sebagai contoh, jangan paksakan memberikan backlink ke situs kesehatan dari situs yang menjual mobil bekas. Cara SEO lama ini akan berpotensi besar merusak relevansi situs Anda, serta menghapus peluang website Anda mendapatkan ranking.
Bagaimana cara membedakan backlink berkualitas dan yang tidak? Anda bisa membayangkan, seseorang membaca konten website tentang kesehatan. Dia merasa konten tersebut memberikan manfaat, sehingga tertarik untuk mengunjungi link yang ada di dalamnya.
Link tersebut ternyata mengarah ke website yang menjual obat dan vitamin. Nah, itulah yang dinamakan backlink relevan dan pantas untuk difokuskan.
7. Backlink Komen Spam
Pada cara SEO lama, backlink komen menjadi alternatif untuk meningkatkan otoritas website. Sayangnya, Google cepat menyadari bahwa hal ini bukanlah kekuatan yang baik untuk sebuah website. Search Engine telah menindak tegas masalah ini dengan menghilangkan link-link yang masuk dari komentar untuk menentukan otoritas website.
Mungkin sebelumnya, Anda pernah menemukan bentuk komentar seperti ini di sebuah website:
Google tentunya sudah paham dengan trik ini. Jadi, membuat backlink komentar hanya akan dianggap spam, dan link-link tersebut tidak akan bisa meningkatkan visibilitas website Anda di mesin pencari.
Meskipun ini merupakan cara SEO lama yang harus ditinggalkan, namun bukan berarti Anda tidak boleh memberikan komentar. Hindari memberikan komentar dalam jumlah masif dengan tujuan seperti yang sudah kita bahas tadi.
Yang terpenting, jangan coba-coba memanipulasi algoritma. Jadilah pemilik website yang memberikan banyak manfaat untuk Google dan pembaca.
Beradaptasilah dengan Strategi SEO yang Lebih Modern dan Keren
Jika Anda membaca akhir artikel ini, Anda mungkin bisa menyadari satu hal. Jangan pernah meninggalkan cara SEO lama hanya karena itu sudah kuno, namun perajaliah trik itu.
Meskipun memberikan kita pencerahan apa saja yang tidak boleh dilakukan, namun sebagian cara-cara tersebut justru menjadi peta yang tepat tentang bagaimana Anda harus beradaptasi dengan strategi SEO yang baru.
Berikut adalah proses beradaptasi dengan cara SEO lama:
- Keyword stuffing: Gunakan keyword yang relevan dan organik.
- Menerbitkan konten AI tanpa diedit: Gunakan AI untuk brainstorming dan menyimpulkan data.
- Membuat banyak halaman untuk variasi keyword: Buat konten yang menjelaskan topik yang relevan dengan search intent.
- Tidak menggunakan data terperinci: Gunakan tool keyword untuk menganalisa volume pencarian dan data kompetisi yang bisa membantu Anda menemukan keyword terbaik untuk digunakan.
- Membeli link yang tidak relevan: Bangun link building yang organik dan sesuai dengan niche website Anda
- Backlink komentar: Berikan komentar secara bijak. Tambahkan link jika memang dibutuhkan untuk membantu diskusi di dalam komentar.