Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM) memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan visibilitas website di Search Engine. Akan tetapi, keduanya menggunakan cara yang berbeda untuk meraih tujuan yang ditetapkan.
Penerapan SEO berdampak pada hasil jangka panjang dengan proses yang memakan waktu lama, namun dengan biaya yang rendah. Sedangkan SEM bisa mencapai hasil target langsung melalui pencarian berbayar. Mari kita sama-sama belajar apa saja perbedaan SEO dan SEM, untuk meningkatkan strategi digital marketing Anda.
Apa Saja Perbedaan SEO dan SEM?
Seperti yang sudah kami sebut di atas, teknik SEO dan SEM dilakukan untuk meningkatkan penjualan, namun dengan cara yang berbeda. Secara umum, SEO adalah strategi yang bisa meningkatkan trafik organik, sedangkan SEM adalah strategi untuk mendapatkan trafik secara langsung menggunakan pencarian berbayar.
Untuk memastikan tim marketing Anda berfokus pada strategi yang tepat bagi bisnis, Anda perlu memahami beberapa perbedaan SEO dan SEM. mulai dari target pencarian, waktu yang akan dihabiskan, serta biayanya.
Teknik SEO
SEO adalah proses meningkatkan organik trafik untuk suatu website. Ini bukan merupakan langkah yang bisa Anda bayar dengan uang dan mendapatkan hasil nyata begitu saja. Bahkan bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan untuk menyesuaikan situs Anda dengan algoritma mesin pencari seperti Google.
Meskipun begitu, ini bukan hanya tentang membuat Google senang dengan situ yang kita miliki, strategi SEO yang tepat melibatkan pembuatan halaman yang juga dibuat untuk pembaca. Beberapa komponen dasar terkait perbedaan SEO dan SEM, teknik SEO meliputi riset keyword, SEO On Page, SEO Off Page, dan SEO Teknis.
1. Riset Keyword
Di perbedaan SEO dan SEM yang pertama ini, teknik SEO sangat bergantung pada penggunaan keyword. Anda perlu mengetahui keyword apa yang akan digunakan oleh pengguna untuk mencari topik yang mereka butuhkan. Keyword inilah yang akan menjadi panduan untuk SEO On Page Anda.
Beruntungnya, sekarang sudah ada banyak tools riset keyword yang bisa Anda gunakan untuk menemukan mana keyword yang mudah bersaing, memiliki volume tinggi dan rendah sesuai dengan niche situs Anda.
Cara ini sangat bagus untuk difokuskan karena Anda bisa membuat konten yang relevan dengan keyword yang sudah diriset, sementara masih ada banyak konten yang tidak relevan dengan pencarian pengguna. Anda bisa jadi lebih unggul soal perkontenan ini.
2. SEO On Page
Anda sudah melakukan riset keyword dan membuat konten, sekarang saatnya melakukan optimasi untuk halaman website Anda.
Proses ini mencakup banyak hal, seperti membuat judul konten yang menarik, meta deskripsi, dan menggunakan struktur halaman yang tepat (seperti adanya header untuk memisahkan bagian-bagian konten, dan gambar yang dioptimasi menggunakan Alt Text).
Selain itu, Anda perlu membuat URL atau permalink halaman menggunakan keyword yang sudah diriset tadi. Jangan lupa juga untuk menambahkan link internal (mengarah ke halaman website Anda yang lainnya) dan link eksternal (mengarah ke halaman website lain).
Hal tersebut dapat membantu Google memahami struktur website Anda. Anda bisa mempelajari SEO On Page yang lebih lengkap di halaman ini.
3. SEO Off Page
Dalam perbedaan SEO dan SEM yang berikutnya, SEO Off Page melibatkan faktor eksternal untuk mengoptimasi halaman website supaya dapat ranking di Search Engine.
Sebagai contoh, salah satu faktor utama Google menilai suatu halaman website terpercaya adalah dengan menganalisis jumlah backlink yang dimilikinya. Semakin banyak link berkualitas yang masuk ke website Anda, maka semakin besar pula peluang halaman website Anda ranking di Search Engine Results Page (SERP).
Teknik SEO Off Page ini juga bisa dilakukan dengan cara membangun akun media sosial bisnis untuk meningkatkan reputasi, bekerja sama dengan para influencer untuk menyebarkan informasi tentang brand nada, dan membuat guest posting di website otoritas tinggi.
4. SEO Teknis
SEO Teknis bisa diibaratkan seperti pekerjaan di balik layar. Hal ini melibatkan banyak penyesuaian backend untuk mengoptimalkan kecepatan website Anda, menghapus konten yang memiliki tag kanonikal duplikat, serta menyiapkan koneksi HTTPS yang aman.
Tentu saja, masih ada banyak hal lainnya yang perlu dikerjakan dalam strategi SEO Teknis ini.
Anda bahkan harus bisa membangun sitemap untuk berbagai Search Engine, menambahkan skema markup untuk halaman website agar mesin pencari bisa lebih baik memahami halaman Anda, dan mengoptimasi file robot.txt, yang digunakan oleh mesin pencari untuk mengkurasi halaman website Anda.
Teknik SEM
Untuk mengetahui perbedaan SEO dan SEM yang selanjutnya, SEM adalah proses meningkatkan trafik website melalui pencarian berbayar.
Seperti yang sudah kami jelaskan, proses ini memakan budget yang lebih banyak dibanding SEO. Karena jika diibaratkan, Anda membayar lebih untuk melompati antrian supaya muncul di pencarian pertama SERP.
Bisanya, pencarian berbayar menggunakan metode pay-per-click (PPC). Biaya per klik ini bervariasi, tergantung dari seberapa banyak persaingan yang ada.
Mempersiapkan kampanye SEM juga mengharuskan Anda melakukan riset keyword, menulis konten dan copywriting, mengajukan tawaran, menentukan target audiens, dan meningkatkan Quality Score.
1. Riset Keyword
Sampa seperti SEO, langkah pertama untuk menerapkan teknik SEM adalah menentukan target keyword. Kompetisi dan volume menjadi pertimbangan besar karena akan berdampak pada budget dari setiap iklan yang muncul.
Sebagai contoh, salah satu keyword yang banyak dicari “asuransi mobil” mungkin memiliki kompetisi yang sangat besar. Ini berarti Anda harus membayar lebih untuk setiap satu klik daripada keyword yang memiliki volume lebih rendah seperti “cek asuransi mobil.”
Anda bisa memanfaatkan tools riset keyword seperti, Ahrefs dan Google Keyword Planner. Kedua alat tersebut bisa memberikan informasi banyak keyword yang memiliki cost tinggi dan rendah.
2. Copywriting
Untuk perbedaan SEO dan SEM berikutnya, membuat tulisan iklan berbayar tentu berbeda dengan menulis konten blog. Anda harus bisa menghipnotis pembaca hanya dengan beberapa kata saja. Sebagai contoh, Google memberikan syarat untuk membuat judul atau headline dalam 60 karakter dan 160 karakter untuk deskripsi.
Anda harus mengikuti aturan tersebut karena konten yang dibuat akan disajikan kepada pembaca dalam berbagai kombinasi, sampai Google bisa menemukan kombinasi yang memiliki performa baik.
Sebenarnya tidak ada formula khusus dalam menulis copywriting ini. Namun, ide yang bagus untuk menggunakan keyword, sampaikan pesan brand secara singkat dan jelas, sehingga memotivasi pembaca menjadi konsumen.
3. Penawaran dan Penargetan
Anda bisa menentukan apa yang ingin ditayangkan menggunakan metode pay-per-click. Akan tetapi, Anda perlu membuat hitungan yang realistis. Kami ada rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung budget:
PPC = Total Biaya Iklan : Total Klik
Jika Anda membuat penawaran iklan sebesar Rp 3 juta maka iklan tersebut akan menerima 500 klik. Jadi, biaya satu klik untuk iklan tersebut adalah Rp 6 ribu.
Untuk memastikan iklan yang Anda pasang menjangkau orang-orang yang tepat, Anda bisa membuat penargetan audiens berdasarkan demografi mereka. Namun ingat, adanya fitur untuk menghapus cookie pihak ketiga, mengharuskan Anda untuk mencari alternatif lain dalam menargetkan audiens yang dituju.
Akhir Kata
Kita baru saja mempelajari perbedaan SEO dan SEM yang penting untuk diketahui, terlebih jika Anda adalah seorang digital marketer. SEO merupakan teknik yang dilakukan untuk mengoptimasi dan membangun otoritas website. Sedangkan SEM digunakan untuk mendatangkan trafik secara langsung, namun dengan biaya yang lebih mahal dibanding SEO.
Punya masalah saat membuat konten untuk optimasi SEO dan SEM? Tenang, kami punya solusinya! Garuda Website menawarkan jasa content writer, yang akan membantu Anda memproduksi konten untuk optimasi website, dan membuat copywriting untuk iklan berbayar Anda.
Anda hanya tinggal duduk manis di depan laptop, karena kami yang akan memikirkan strateginya untuk bisnis Anda!