Dark Mode Light Mode

10 Strategi Link Internal untuk Meningkatkan Rank

Strategi Link Internal Strategi Link Internal
Strategi Link Internal

Karena persaingan untuk mendapatkan ranking teratas di halaman mesin pencari semakin ketat, maka Anda perlu memperkuat strategi link internal supaya bisa mengungguli para kompetitor. Yap, strategi internal link ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan SEO Anda. 

Dalam artikel ini, saya akan memberikan beberapa strategi dari tautan internal yang akan sangat dibutuhkan oleh situs website Anda. 

Mari Pahami tentang Internal Link Sebentar Saja

Pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa elemen yang menonjol dan memiliki garis bawah (contoh: cara menulis artikel) yang ada di dalam konten website atau blog? Itulah yang disebut sebagai internal link, yang akan mengarahkan Anda ke halaman web lainnya.

Link internal umum ditemui di hampir seluruh website yang ada di internet. Saat diklik, elemen ini akan mengarahkan Anda dari satu lokasi ke lokasi lainnya di dalam satu website. Internal link bisa digunakan di dalam teks, gambar, video, dan elemen lainnya yang umum orang-orang temukan di situs web. 

Seperti yang sudah kita bahas di panduan lengkap tautan internal, pemilik website perlu menggunakan tautan ini di dalam konten karena dapat membantu pengguna dan mesin pencari untuk menavigasi website secara cepat. 

Dengan adanya internal link, pengguna dapat dengan mudah berpindah tempat, dari satu halaman ke halaman lainnya yang masih relevan dengan informasi yang mereka butuhkan. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tautan internal dapat membantu mesin pencari, karena web crawler menggunakan elemen ini untuk menemukan banyak sekaligus halaman di dalam website Anda. 

Jadi, memiliki link internal dapat memudahkan crawler mengumpulkan semua informasi dari situs web Anda dan mengindeksnya sehingga bisa ditemukan oleh pengguna internet di halaman penelusuran. 

Jika mesin pencari menilai halaman Anda merupakan sumber informasi yang bagus, mereka akan memastikan pengguna internet lebih sering menemukan situs Anda. Hal ini berarti bahwa situs Anda mendapatkan ranking tinggi karena menyajikan informasi yang berguna untuk pengguna. 

Struktur Link Internal yang Tepat

Saat membangun internal link, Anda tidak bisa hanya menautkan semua halaman secara bersamaan. Tentunya, hal ini dapat membingungkan mesin pencari dan pengguna.

Maka dari itu, sebelum menerapkan strategi link internal, Anda harus lebih dulu memahami bagaimana caranya membuat struktur tautan ini natural dan relevan. 

Terlebih, memiliki struktur tautan internal yang baik dapat memastikan situs Anda memiliki penataan yang bagus sehingga memudahkan navigasi. 

Sebenarnya, tidak ada penjelasan umum untuk menggambarkan bagaimana struktur internal link yang baik. Kualitas dari struktur elemen ini tergantung dari tujuan website Anda, namun beberapa aspek tertentu mirip dengan sebagian besar struktur yang sangat baik di internet. Berikut dalah beberapa unsur-unsurnya:

Menautkan Halaman Penting

Salah satu unsur yang paling penting dari membuat struktur dalam strategi link internal adalah menautkan halaman-halaman penting. Akan menjadi sulit untuk mesin pencari melakukan crawling dan mengindeks keseluruhan konten Anda tanpa adanya internal link. 

Selain itu, Anda perlu memastikan pengguna melihat semua halaman penting di web Anda, sehingga perlu menautkannya secara tepat. Terlebih, menautkan halaman-halaman penting juga dapat berpengaruh terhadap strategi Link Juice di dalam situs website Anda. 

Menggunakan Link Contextual dan Naviational

Ada dua perbedaan dalam strategi link internal: contextual dan navigational. Contextual merupakan link yang digunakan di dalam konten, sedangkan navigational adalah link yang dapat membantu pengguna menavigasikan situs web Anda. 

Contoh paling umum dari contextual link, yakni digunakan untuk menautkan konten yang relevan di dalam web Anda dan menggunakan Anchor Text untuk memberi pengguna gambarang tentang apa yang diharapkan setelah tautan diklik.

Sangat penting untuk menggunakan link contextual karena dapat memberikan nilai SEO terhadap konten Anda. 

Sedangkan link navigational umum ditemukan pada header atau hero section web, footer, dan bagian navigasi yang mengarahkan ke halaman kategori, halaman About Us, blog, layanan, produk, dan lainnya. 

Menggunakan Keyword Sebagai Anchor Text

Karena Anchor Text digunakan berbarengan dengan strategi link internal, mengoptimasi Anchor Text juga merupakan ide yang bagus. Saat menentukan Anchor Text, pastikan menggunakan keyword di dalam elemen ini supaya tidak terkesan aneh. 

Jika keyword tidak sesuai dengan konteks dari pernyataan di konten Anda, maka sebaiknya tidak menggunakan keyword. Akan tetapi, jika sesuai dan memiliki kesan natural di dalam teks, maka tidak ada yang salah dalam menggunakan keyword sebagai Anchor text. 

Namun ingat, bahwa sebagian digital marketer menyarankan untuk tidak menggunakan keyword exact-match di dalam Anchor link internal. 

Dan lagi, jika memang cocok digunakan di dalam kalimat, makan tidak ada yang salah. Jangan lupa juga untuk menggunakan keyword di dalam ALT Text gambar untuk meningkatkan nilai SEO Anda. 

Ada aturan tidak resmi di internet bahwa pengguna website harus mencapai konten tertentu hanya dengan dua klik saja. Hal ini penting karena tujuan yang spesifik dari menggunakan internal link adalah untuk mempersingkat pencarian informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Dengan kedalaman klik yang dangkal, maka pengguna tidak akan tersesat di situs web Anda, sehingga mereka bisa saja kehilangan minat dalam mencari informasi.

Untuk mendukung kedalaman klik ini, disarankan juga untuk menggunakan metode Breadcrumbs untuk memberi pengguna gambarang terkait halaman yang sedang mereka buka. 

Hindari Menggunakan Internal Link yang Berlebihan

Anda pasti setuju dengan pernyataan ini, “segala sesuatu yang berlebihan itu berbahaya.” Pernyataan itu juga bisa berdampak pada penerapan link internal. Saat menambahkan tautan internal, Anda perlu memastikan untuk tidak menggunakannya secara berlebihan dan membombardir halaman website dengan banyaknya elemen ini. 

Coba bayangkan saat sedang membaca artikel di sebuah blog dan menemukan banyaknya teks underlined dan yang menonjol. Dengan banyaknya internal link, situs Anda akan dinilai sebagai spam dan membuat keterbacaan dari konten Anda sangat rendah. Yap, tentunya akan membuat siapa saja yang membacanya akan sakit mata. 

Sebagai aturan praktis, Anda bisa menambahkan 5 tautan internal untuk konten artikel sepanjang 1500 kata. Dengan metode ini, Anda bisa terhindar dari penilaian spam oleh Google dan mesin pencari lainnya. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan keterbacaan konten Anda. 

Strategi Link Internal yang Umum Dilakukan

Sampai di titik ini, kami yakin sekali Anda sedang mengingat bagaimana penerapan internal link yang sudah Anda lakukan. Penjelasan di atas belum semuanya, karena kita akan mempelajari inti dari topik ini, yakni tentang strategi link internal yang umum dilakukan. 

1. Mengoptimasi Anchor Text

Saat menerapkan strategi link internal, Anda perlu menggunakan Anchor Text yang dioptimasi yang jelas dan relevan dengan konten Anda. Anchor Text yang bagus tentunya akan meningkatkan CTR Anda, terutama jika teks yang digunakan sesuai dengan minat pengguna. 

Saat memilih Anchor Text, Anda perlu memastikan bahwa informasi dari target halaman sangat relevan dengan teks di sekitar Anchor Text tersebut. 

2. Menggunakan Tools Internal Link

Menambahkan link internal secara manual di dalam website Anda merupakan ide yang bagus, namun bagaimana jika website Anda memiliki ratusan hingga ribuan halaman? Memonitor internal link yang seperti ini akan menjadi sangat melelahkan dan menghabiskan banyak waktu. 

Jika Anda ingin mengelola semua tautan internal, ide yang bagus untuk menggunakan tools. Tools ini dapat memudahkan Anda menambahkan link internal ke dalam konten hanya dengan satu klik saja. 

Selain itu, alat ini juga dapat menemukan jika ada sebuah kata, frasa, atau keyword di dalam website Anda yang bisa digunakan sebagai link internal. Tools internal link ini bisa secara otomatis memproses tautan internal sehingga dapat menghemat waktu Anda.

3. Jangan Melupakan Breadcrumbs

Menambahkan Breadcrumbs di dalam website Anda tentunya bisa meningkatkan User Experience (UX) atau pengalaman pengguna untuk pengunjung Anda.

Bagi yang belum paham, Breadcrumbs adalah link internal (biasanya ditemukan pada bagian atas halaman) untuk menunjukkan kepada pengunjung di mana mereka berada dalam struktur website.

Hanya dengan satu klik, pengguna bisa pergi kembali ke level yang lebih atas dari halaman yang sedang dibuka. 

4. Buat Banyak Konten Berkualitas

Tentu saja, Anda tidak akan bisa menggunakan internal link yang banyak di dalam situs Anda jika tidak memiliki konten. Akan tetapi, Anda perlu memastikan bahwa konten tersebut memiliki kualitas yang tinggi, dan tidak hanya dibuat untuk menambahkan internal link dan mesin pencari. 

Maaf sedikit flexing *mengibas rambut*, sebagai penulis berpengalaman, saya telah membantu banyak klien di Garuda Website dalam membuat konten berkualitas. Tidak hanya terbaik berdasarkan informasi yang disajikan, namun juga penempatan internal link maupun external link yang natural dan relevan. 

Karena saya paham, menggunakan tautan internal di dalam konten yang berkualitas rendah tidak akan memiliki dampak apapun untuk sebuah situs website.

Jika pengunjung tidak tertarik dengan konten Anda, tentu mereka tidak akan mau membacanya. Alhasil, mereka juga tidak akan melihat internal link yang digunakan. 

Untuk memastikan tautan internal yang digunakan natural, Anda perlu membuat konten secara sering. Sebagian besar situs web menerbitkan 1 artikel dalam seminggu, bahkan beberapa artikel setiap harinya.

Memang, jumlah konten yang diterbitkan akan bergantung pada kapasitas tim penulis Anda, atau bahkan kapasitas Anda sendiri sebagai pemilik website dan penulis konten. 

5. Memaksimalkan Penggunaan Konten Cluster

Konten Cluster seperti gelembung informasi yang berfokus pada topik tertentu. Tentunya, setiap cluster di situs Anda memiliki halaman pilar (topik utama) dan semua halaman yang terkait dengannya ditautkan dari sana. Dari cara inilah memudahkan mesin pencari memahami apa saja yang dibahas di dalam konten cluster. 

Saat menggunakan model topik cluster, Anda perlu menautkan seluruh halaman relevan dari halaman pilar, dan menautkan ke halaman pilar dari setiap halaman cluster. Teknik ini akan menjadi sinyal untuk mesin pencari bahwa pilar adalah halaman yang paling penting di dalam situs Anda. 

Selain itu, memiliki konten cluster juga membantu Anda tetap fokus dengan keyword yang ditargetkan, sehingga mesin pencari bisa memahami bahwa Anda memiliki banyak konten yang membahas keyword tertentu. 

Tidak hanya menjaga halaman Anda tetap teratur, penggunaan konten cluster akan sangat membantu pengunjung mendapatkan semua informasi yang mereka butuhkan di satu lokasi (kluster). 

6. Menautkan ke Halaman Konten Blog yang Relevan

Hal yang umum untuk menggunakan strategi link internal ke dalam paragraf di konten Anda. Akan tetapi, sebaiknya Anda menempatkan tautan ke halaman yang relevan setelah beberapa paragraf.

Dengan cara ini, Anda bisa menggunakan Anchor Text yang sepenuhnya menampilkan apa yang dibahas pada halaman website yang ditautkan (judul lengkap dari konten blog). 

Tujuan dari menempatkan link ke halaman relevan setelah satu paragraf bisa berfungsi sebagai strategi alternatif apabila pengunjung Anda tidak tertarik dengan Anchor Text di dalam konten. 

Anda bisa menggunakan “Baca Juga,” dan “Baca Selengkapnya” untuk menampilkan elemen yang bisa menarik lebih banyak pengunjung. Namun, Anda juga perlu paham batasannya saat menempatkan link internal. 

Seperti yang sudah dijelaskan, memiliki terlalu banyak tautan internal di dalam konten bisa dinilai sebagai spam, bahkan tidak akan membuat pembaca fokus menikmati konten Anda. 

7. Melakukan Link Internal Secara Manual

Menggunakan tools internal link building dapat menjadi ide yang bagus, tetapi melakukannya secara manual pun juga merupakan strategi link internal yang tepat.

Seperti yang kita tahu, cara kerja aplikasi tidak akan sama dengan manusia, dam alat tersebut hanya dapat mempertimbangkan halaman mana yang bisa ditautkan tergantung dari parameter yang ditetapkan oleh program mereka. 

Hal tersebut membuktikan bahwa mungkin saja tools melewatkan halaman penting yang tidak sesuai dengan kualitas yang dicari dalam sebuah konten blog. 

8. Membuat Panduan Utama

Membuat panduan utama dari berbagai topik menjadi hal yang bagus untuk website Anda. Panduan utama Anda harus mengandung semua informasi terkait topik tertentu (harus mendalam). Pastikan struktur dari panduan tersebut tepat di mana ada bagian yang menjelaskan setiap aspek penting dari apa yang Anda bahas. 

Melakukan strategi link internal ini memudahkan Anda menempatkan tautan internal setiap setelah bagian yang mengarahkan pengunjung ke artikel lain yang membahas topik itu. 

Sama seperti konten cluster, Anda perlu memberikan tautan balik yang mengarah ke panduan utama tersebut, sehingga mesin pencari dapat mempertimbangkannya sebagai halaman penting di situs Anda.

9. Melakukan Content Refresh

Ini mungkin terdengar aneh, namun melakukan Content Refresh juga menjadi ide yang bagus untuk strategi link internal Anda. Namun, Anda perlu berhati-hati dalam memilih konten untuk melakukan pembaruan atau Content Refresh.

Setiap konten yang diperbarui link internal, setidaknya harus sudah mendapatkan ranking yang bagus di halaman penelusuran. 

Saat sebuah konten mendapatkan ranking yang bagus di pencarian, konten tersebut berarti telah mendapatkan trafik organik yang banyak. Dengan ini, Anda perlu melakukan Content Refresh dan menggunakan link internal baru di dalam konten.

Hal ini dapat meningkatkan peringkat untuk halaman baru yang terkait dengan konten yang dilakukan pembaruan. 

10. Lakukan Semuanya Secara Natural

Salah satu poin dari internal link yang sering dilupakan adalah konsep “natural.” Cukup sering saya menemukan konten dengan link internal yang terlalu memaksakan di dalam kalimat, yang bahkan tidak akan menarik minat pembaca untuk mengklik tautan tersebut. 

Membaca konten dengan link yang tidak natural akan terasa aneh dan menghilangkan minat pembaca untuk mencari informasi lebih dalam. 

Tidak hanya itu, jika Anda memaksakan keyword tertentu sebagai strategi link internal, mesin pencari akan menilainya sebagai spam. Jadi Anda perlu selalu berhati-hati. 

Masalah utamanya di sini adalah, Anda perlu memastikan bahwa orang akan membaca kalimat tersebut secara natural dan mereka dapat memahami konteks mengapa tutan internal dimasukkan ke dalam kalimat tersebut. 

Meningkatkan Peringkat SEO Melalui Strategi Tautan Internal

Menerapkan strategi link internal bukan merupakan hal yang sulit untuk membangun website dengan peringkat tinggi. Anda hanya perlu menjadi kritis saat menentukan halaman mana yang akan difokuskan untuk ditautkan, dan elemen apa saja yang akan memberikan Anda lebih banyak peluang link internal. 

Dengan menerapkan strategi-strategi yang sudah saya jelaskan, Anda sekarang sudah bisa memiliki struktur tautan internal yang lebih baik, dan bermanfaat untuk pengunjung, mesin pencari, dan keseluruhan peringkat website Anda. 

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Content Decay

Content Decay: Konten yang Hilang Trafik dan Peringkat

Next Post
Link Rot

Link Rot: Tautan ke Halaman yang Hilang atau Dihapus