Dark Mode Light Mode
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru

Halaman Pilar: Panduan Lengkap + 10x Konten + Contoh Terbaru

Apa itu konten pilar Apa itu konten pilar

Justru saat Anda merasa memahami SEO, algoritma pencarian berubah lagi. Optimasi long-tail keyword tak lagi cukup untuk peringkat tinggi—arsitektur blog Anda sekarang jadi kuncinya.

Pencarian manusia dan teknologi interpretasi hasil pencarian telah berevolusi. Jika Anda tak beradaptasi, Anda akan tertinggal.

Di sinilah halaman pilar memainkan peran penting. Dengan struktur yang jelas dan konten yang lebih mendalam, halaman pilar memberikan fondasi yang kuat bagi SEO.

Ditambah dengan 10x konten, Anda tidak hanya menyajikan informasi yang lebih baik daripada pesaing, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih berharga bagi pengunjung dan mesin pencari.

Apa Itu Halaman Pilar (aka Pilar Konten)?

Konsep Halaman Pilar dan Topic Cluster

Halaman pilar adalah halaman utama yang menyajikan informasi menyeluruh tentang suatu topik besar. Halaman ini berfungsi sebagai pusat sumber daya yang mengorganisir dan menghubungkan konten terkait, baik di dalam situs Anda maupun dari sumber eksternal.

Halaman Pilar membentuk inti dari “topic clusters”, yaitu cara untuk mengorganisir konten di situs web.

Tujuan utama halaman pilar adalah memberikan gambaran umum yang lengkap tentang topik tertentu, menjawab pertanyaan utama, dan menyediakan tautan ke artikel atau konten lain (Topic clusters) yang lebih mendalam dan relevan.

Mari kita bahas lebih lanjut tentang konsep ini.

Apa Itu Topic Clusters?

Topic clusters adalah kelompok konten terkait yang saling terhubung melalui tautan. Setiap cluster terdiri dari halaman pilar yang membahas topik utama, konten subtopik yang relevan, dan tautan yang menghubungkan halaman pilar ke konten subtopik tersebut, dan sebaliknya.

Sistem ini dirancang untuk SEO dan kenyamanan pengguna dengan mengorganisir konten berdasarkan relevansi topik.

Garuda SEO

Sebagai contoh, halaman pilar tentang panduan link building untuk SEO bisa menautkan ke artikel-artikel blog yang membahas subtopik seperti:

Artikel-artikel tersebut kemudian akan mengarah kembali ke halaman pilar utama, menciptakan jaringan konten yang saling mendukung.

Perlu diingat, topic clusters tidak selalu sesederhana itu. Kadang-kadang, topic cluster dapat berfokus pada dua halaman pilar yang saling terkait langsung.

Kadang-kadang, sebuah halaman pilar bisa berfungsi sebagai satelit dari halaman pilar lainnya.

Artinya, halaman pilar tersebut lebih fokus pada subtopik atau detail yang lebih spesifik, dan mengarah kembali ke halaman pilar utama.

Misalnya, jika halaman pilar utama membahas SEO secara keseluruhan, halaman pilar satelit bisa membahas topik yang lebih spesifik, seperti SEO On-Page, dan kemudian mengarah kembali ke halaman pilar utama.

Struktur topic cluster bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan, tetapi inti dari konsep ini tetap sama: menghubungkan konten dengan cara yang terorganisir dan relevan untuk SEO.

10x Content Pillar Pages

10X content berarti membuat konten yang 10 kali lebih baik daripada apa pun yang ada di hasil pencarian saat ini. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Moz pada tahun 2015.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat tertinggi di SERP dengan mengalahkan halaman kompetitor yang sudah berada di posisi teratas untuk kata kunci tertentu.

Hal ini dicapai dengan menciptakan konten yang 10x: lebih informatif, lebih lengkap, dan lebih menarik dibandingkan konten pesaing.

Ini bisa berupa penambahan data terbaru, studi kasus, wawancara, atau media visual seperti infografis dan video.

Halaman pilar sering kali menjadi tempat untuk menampilkan konten 10x.

Dengan kata lain, halaman pilar mengorganisir dan menyusun topik, sementara konten 10x memberikan nilai tambah untuk memastikan halaman pilar Anda unggul dalam hasil pencarian dan memberi pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung.

Jenis-Jenis Halaman Pilar

Halaman pilar bisa dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada tujuannya dan jenis konten yang disajikan.

Berikut adalah beberapa jenis halaman pilar + contoh yang umum digunakan:

  • Laporan dan Artikel Jurnalistik: Halaman pilar ini bisa berupa laporan mendalam, seperti yang terlihat dalam artikel dari The Atlantic.
  • Halaman Inspiratif tentang Praktik Terbaik atau Tips: Seperti panduan pembersihan dari nytimes.com, yang memberikan informasi praktis dan relevan.
  • “What Is” Content Pillars: Halaman pilar jenis ini memberikan penjelasan dasar tentang definisi atau konsep-konsep topik tersebut. Seperti: Apa Itu Backlink atau Apa Itu SEO Off Page.
  • Resource pillar pages: Halaman Pilar Sumber Daya adalah kumpulan tautan yang mengarah ke sumber daya berguna tentang topik dan subtopiknya, disertai penjelasan singkat.

    Halaman ini bisa fokus internal (hanya menghubungkan konten di situs Anda) atau eksternal (mengkurasi tautan dari situs lain dengan beberapa tautan internal).

    Berbeda dengan halaman pilar umumnya yang bertujuan untuk menarik traffic, resource pillar pages berfungsi sebagai alat referensi yang sering dibookmark, memudahkan pembaca menemukan sumber daya tanpa kesulitan.

    Halaman ini juga berpotensi mendapatkan backlink secara organik dari situs lain yang mengarahkan pembaca ke sumber daya Anda.
Resource pillar pages
Resource pillar page; Contoh: UX Mastery

Halaman Pilar untuk SEO

Halaman pilar sangat bermanfaat untuk optimasi mesin pencari (SEO) karena lima alasan utama:

1. Membuat Konten Lebih Mudah Ditemukan oleh Mesin Pencari

Google menggunakan algoritma atau crawler untuk memindai halaman Anda dan mengetahui apa yang dibahas dalam konten.

Jika Google memahami topik dan subtopik yang Anda bahas, halaman Anda akan lebih mudah direkomendasikan ke pencari informasi.

Ini sangat relevan di era “semantic search”, di mana algoritma Google dapat membuat koneksi yang lebih canggih antara kata dan topik di seluruh web.

Halaman pilar yang terorganisir dengan baik memudahkan Google dan mesin pencari lainnya untuk merayapi dan memahami konten Anda.

2. Memenuhi Tujuan Pencarian (Search Intent)

Search intent menggali apa yang sebenarnya dicari oleh pengguna ketika mereka melakukan pencarian—apakah mereka ingin menemukan jawaban, membeli sesuatu, atau hal lain.

Halaman pilar yang komprehensif memenuhi kebutuhan pencari informasi dengan memberikan jawaban lengkap dan menyeluruh tentang topik tersebut.

Google cenderung memberi peringkat lebih tinggi untuk konten yang bermanfaat dan relevan bagi pembaca, yang pada gilirannya meningkatkan visibilitas di hasil pencarian.

3. Meningkatkan Pengalaman Pengguna (UX)

User Experience (UX) mengacu pada kenyamanan pengguna saat berinteraksi dengan situs.

Halaman pilar yang terstruktur dengan baik meningkatkan UX dengan mengorganisir konten secara rapi, memudahkan pembaca menemukan informasi yang mereka cari.

Dengan menggunakan topic clusters, pembaca dapat dengan mudah menemukan artikel-artikel terkait.

Selain itu, halaman pilar yang diformat dengan baik juga menyediakan daftar isi untuk membantu pembaca melompat ke bagian yang mereka butuhkan, meningkatkan kenyamanan navigasi.

4. Penuh dengan Tautan Internal dan Mengundang Backlink

Halaman pilar yang menjadi sumber daya yang berguna bagi pengunjung dapat menghasilkan backlink dari situs lain.

Backlink adalah tautan dari situs lain ke halaman Anda yang memberi sinyal ke Google bahwa situs Anda tepercaya, sehingga dapat membantu meningkatkan peringkat Anda di hasil pencarian.

Pillar pages juga menghubungkan konten dengan tautan internal, yang bertindak sebagai “pipa” untuk link juice—sebuah istilah untuk kekuatan SEO yang diteruskan dari halaman dengan peringkat tinggi ke halaman lain di situs Anda.

Hal ini membantu meningkatkan reputasi seluruh topic cluster.

5. Membantu Menyusun Strategi Konten Anda

Untuk membuat topic clusters, Anda perlu mengaudit konten yang sudah ada dan mengidentifikasi topik yang paling penting bagi bisnis Anda.

Audit konten membantu menemukan topik yang belum cukup dibahas, serta merencanakan konten masa depan yang menarik bagi audiens target.

Dengan struktur yang jelas, halaman pilar tidak hanya membantu meningkatkan SEO, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan backlink yang memperkuat otoritas situs Anda.

6. Meningkatkan Otoritas Topikal

Apa Itu Otoritas Topikal dalam SEO

Halaman pilar membantu membangun otoritas topikal dengan mengorganisir dan menghubungkan konten yang relevan di dalam situs Anda.

Ketika Google melihat bahwa situs Anda memiliki banyak konten terkait dengan topik yang sama, hal ini akan meningkatkan otoritas Anda di mata mesin pencari.

Dengan cara ini, halaman pilar dapat memperkuat reputasi situs Anda di topik tertentu, membuat situs Anda lebih mudah ditemukan dan lebih dihargai oleh algoritma pencarian.

Cara Membuat Halaman Pilar

Konten pilar adalah

Berikut adalah panduan untuk membuat halaman pilar yang efektif dengan konten 10x yang akan membantu Anda meraih peringkat tinggi di mesin pencari:

1. Tentukan Topik yang Ingin Anda Rangking

Langkah pertama dalam membuat halaman pilar yang efektif adalah memilih topik inti yang ingin Anda rangking.

Untuk memilih topik yang tepat, pertimbangkan audiens target Anda dan tentukan subjek yang sering dicari oleh mereka dan relevan dengan bisnis Anda.

Pilihlah topik yang sering dicari audiens Anda dan dapat memberikan solusi atas masalah atau kebutuhan mereka.

Selain itu, topik tersebut harus memiliki potensi tinggi untuk peringkat di mesin pencari. Ini berarti topik tersebut memiliki banyak pencarian dari pengguna.

Contohnya, jika audiens Anda adalah pemilik bisnis kecil, topik seperti strategi SEO untuk pemula bisa menjadi pilihan yang baik karena banyak pemilik bisnis kecil mencari cara untuk meningkatkan visibilitas situs mereka di mesin pencari.

Meskipun sebuah situs bisa memiliki beberapa kelompok topik, penting untuk fokus pada satu topik besar pada satu waktu agar tidak membingungkan audiens dan menjaga upaya SEO tetap terarah dan efektif.

2. Lakukan Riset Kata Kunci

keyword traffic potential

Setelah Anda memilih topik untuk halaman pilar Anda, langkah berikutnya adalah melakukan riset kata kunci.

Gunakan alat riset kata kunci untuk mengetahui kata kunci mana yang paling banyak dicari dalam periode tertentu (biasanya per bulan) dan seberapa tinggi tingkat persaingan untuk setiap kata kunci tersebut.

Alat ini akan membantu Anda memahami kata kunci mana yang berpotensi tinggi untuk peringkat dan relevansi topik dengan audiens Anda.

Anda bisa menggunakan alat seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Ahrefs untuk menemukan kata kunci yang tepat untuk halaman pilar Anda.

3. Identifikasi Kata Kunci Pilar vs Cluster Anda

Halaman pilar umumnya akan menargetkan kata kunci utama yang luas dan memiliki volume pencarian tinggi terkait topik utama Anda.

Kata kunci ini adalah topik inti yang ingin Anda rangking di mesin pencari. Misalnya, jika halaman pilar Anda tentang Apa Itu Backlink, kata kunci ini akan menjadi fokus utama.

Identifikasi Kata Kunci Pilar vs Cluster

Selanjutnya, kata kunci berekor panjang (long-tail keywords) yang terkait dengan kata kunci utama ini akan membantu menentukan subtopik atau bagian utama dalam halaman pilar Anda.

Kata kunci berekor panjang ini juga akan menjadi fokus dari halaman kluster Anda, yang mengarah ke artikel-artikel lebih terfokus mengenai topik tertentu.

Misalnya, kata kunci seperti “10 Cara Mendapatkan Backlink dari Google Gratis” dapat menjadi kata kunci untuk halaman kluster yang lebih mendalam, yang kemudian mengarah kembali ke halaman pilar.

Contoh:

Dengan cara ini, Anda membangun struktur yang terorganisir, di mana halaman pilar mencakup topik besar, dan halaman kluster menggali subtopik lebih mendalam, semuanya saling terhubung untuk meningkatkan SEO.

4. Buat Konten Anda

Setelah memilih kata kunci untuk halaman pilar dan halaman kluster, langkah selanjutnya adalah membuat konten 10x yang tidak hanya dioptimalkan untuk SEO, tetapi juga memberikan nilai luar biasa bagi pembaca.

Penempatan Kata Kunci yang Tepat

Pastikan kata kunci target Anda muncul secara alami di seluruh halaman:

  • Judul halaman
  • Subjudul (H1, H2, H3)
  • Isi artikel dengan penggunaan kata kunci yang kontekstual
  • Meta deskripsi
  • Alt-tag gambar
  • URL halaman

Baca: Cara Menulis Artikel SEO + 9 Check List Untuk Pemula

Konten Berkualitas 10x

Untuk membuat konten 10x, langkah pertama adalah menganalisis hasil pencarian di mesin pencari untuk kata kunci yang Anda targetkan.

Lihat artikel-artikel yang berada di peringkat teratas dan identifikasi konten gap, yaitu area yang kurang dibahas atau tidak cukup mendalam dalam artikel pesaing.

Ini bisa berupa kekurangan dalam kedalaman informasi, kejelasan penjelasan, atau relevansi dengan pencarian pengguna.

Setelah mengidentifikasi konten gap, buatlah konten yang lebih unggul dengan:

  • Menambahkan informasi yang lebih mendalam dan mencakup aspek-aspek yang belum dibahas oleh kompetitor.
  • Menyusun konten yang lebih lengkap, dengan solusi praktis, studi kasus, atau contoh konkret yang membantu pembaca memahami topik dengan lebih baik.
  • Menggunakan gaya bahasa yang lebih menarik dan mudah dipahami, serta menambahkan elemen visual seperti gambar, infografis, atau video yang dapat memperkaya pengalaman pembaca.

Jangan hanya fokus pada kata kunci. Konten Anda harus memberikan nilai tambah nyata, membantu pembaca menyelesaikan masalah mereka, dan memberikan wawasan yang lebih dalam dari apa yang sudah ada.

Dengan cara ini, Anda tidak hanya mengatasi konten gap yang ada, tetapi juga mengalahkan kompetitor dan memastikan artikel Anda layak mendapat peringkat tinggi di mesin pencari.

Metode ini juga disebut sebagai teknik pencakar langit:

Teknik Skyscraper

5. Jaga Tautan Internal & Halaman Cluster

Setelah menulis halaman pilar, langkah selanjutnya adalah menyusun tautan internal yang mengarah ke artikel kluster yang membahas lebih lanjut subtopik atau konsep yang ada dalam halaman pilar tersebut.

Jika Anda membangun kelompok topik baru, halaman-halaman tersebut mungkin belum ada.

Namun, jika Anda memiliki situs besar dengan banyak konten yang sudah ada, Anda bisa melakukan pencarian situs untuk melihat apakah sudah ada artikel yang mencakup topik tersebut.

Caranya mudah, buka bilah alamat browser Anda dan ketikkan:
site:mysite.com topic

Contoh pencarian:

site:garudaseo.com link building
Contoh link topik cluster

Jika Anda sudah menulis tentang topik tersebut, artikel yang relevan akan muncul di halaman hasil pencarian. Pilih artikel yang paling relevan dan tautkan ke halaman pilar Anda.

Pastikan artikel tersebut juga menautkan kembali ke halaman pilar dan artikel-artikel dalam klaster saling terhubung.

Contoh link halaman pilar

Penting: Pastikan halaman pilar Anda tidak menautkan ke artikel yang mencakup semua topik yang dibahas di dalamnya.

Sebaliknya, tautkan ke artikel yang sudah dioptimalkan untuk SEO dan menargetkan kata kunci turunan dari kata kunci induk halaman pilar.

Ini akan membantu menjaga agar struktur klaster topik tetap terorganisir dan jelas bagi mesin pencari, sehingga memudahkan mereka mengindeks dan memahami konten Anda.

5. Promosikan Halaman Pilar Anda

Jika Anda berencana untuk menginvestasikan iklan berbayar dan/atau eksposur di media sosial, pastikan itu ditujukan untuk halaman pilar Anda.

Tujuan utama halaman pilar adalah untuk menjadi tujuan utama atau sumber daya utama bagi audiens Anda.

Ketika Anda mempromosikannya, pastikan untuk menonjolkan betapa berharga dan lengkapnya halaman tersebut sebagai sumber informasi yang relevan untuk audiens target Anda.

Mereka akan tertarik untuk membacanya, dan Anda akan merugikan mereka jika tidak memastikan halaman pilar tersebut terlihat dan mudah diakses.

Jadi, promosikan halaman pilar Anda secara aktif, baik melalui iklan maupun media sosial, untuk menarik perhatian audiens yang tepat.

Kesimpulan

Mulailah Menerapkan Halaman Pilar & Topic Clusters Sekarang

Sebagai rangkuman, artikel ini telah membahas banyak hal tentang halaman pilar, topic clusters, dan strategi konten.

Halaman pilar dan topic clusters membantu konten Anda lebih mudah diindeks oleh Google dan mesin pencari lainnya, sekaligus menunjukkan keahlian Anda dalam topik yang Anda bahas.

Poin-poin utama yang perlu diingat adalah:

  1. Tentukan topik utama yang ingin Anda rangking.
  2. Gunakan alat riset kata kunci untuk mencari kata kunci yang relevan.
  3. Kelompokkan kata kunci menjadi kata kunci pilar dan kata kunci kluster.
  4. Buat konten yang dioptimalkan untuk SEO.
  5. Terapkan tautan internal yang cukup untuk menghubungkan artikel terkait.
  6. Promosikan halaman pilar Anda sebanyak mungkin.
  7. Lakukan secara konsisten dalam jangka panjang, dan traffic Anda akan meningkat secara signifikan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan melihat hasil positif pada peringkat SEO dan peningkatan pengunjung situs Anda.

FAQs

  1. Apa Bedanya dengan Evergreen Content?

    Konten pilar mencakup banyak subtopik, sementara evergreen content fokus pada satu topik saja.

  2. Berapa Banyak Pilar yang Dibutuhkan?

    3-5 pilar cukup untuk mencakup kebutuhan konten yang relevan.

  3. Haruskah Konten Pilar Selalu Panjang?

    Tidak selalu. Namun, konten pilar biasanya lebih mendalam.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Apa Itu Breadcrumbs

Apa Itu Breadcrumbs: Panduan Lengkap Pemula

Next Post
Model Cluster Topic adalah

Membangun Topic Clusters untuk SEO (6 Langkah Mudah)