Data pengguna internet di Indonesia 2024 mengalami pertumbuhan pesat dalam penggunaan teknologi digital, seperti yang terlihat dalam laporan “Digital 2024 Indonesia” dari Datareportal.com.
Penggunaan internet, media sosial, dan e-commerce terus meningkat, bersama dengan permintaan tinggi akan konten digital dan perangkat mobile.
Laporan ini memberikan wawasan penting bagi pemasar dan bisnis, membantu mereka merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Dengan memahami tren ini, pemangku kepentingan dapat menyesuaikan rencana dan apa yang perlu dilakukan untuk memanfaatkan fenomena yang ada.
Siapa pun diharapkan fokus pada konten inovatif dan memanfaatkan platform digital untuk mencapai audiens yang lebih besar.
Laporan ini adalah sumber daya berharga bagi siapa saja yang ingin memanfaatkan peluang teknologi digital di Indonesia kedepannya.
Daftar Isi
Tren Data Pengguna Internet dan Media Sosial Tahun 2024 di Dunia

Berikut ini adalah data dan tren pengguna internet dan media sosial pada tahun 2024 di seluruh dunia:
- Total Populasi: 8,08 milyar (naik 74 juta jiwa atau 0,9% dari tahun 2023).
- Perangkat Mobile yang Terhubung: 8,65 milyar (naik 160 juta atau 1,9% dari tahun 2023).
- Pengguna Internet: 5,35 milyar (naik 97 juta atau 1,8% dari tahun 2023).
- Pengguna Media Sosial Aktif: 5,04 milyar (naik 266 juta atau 5,6% dari tahun 2023).
Data ini menggambarkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan internet dan media sosial di seluruh dunia.
Fakta Yang Perlu Maknai

Data yang menunjukkan pertumbuhan pengguna internet dan media sosial pada tahun 2024 mencerminkan semakin pentingnya peran teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari di seluruh dunia.
Dengan total populasi yang mencapai 8,08 milyar, sebagian besar penduduk dunia kini terhubung secara digital, dengan lebih dari 5 milyar orang aktif menggunakan internet.
Dominasi Perangkat Mobile dalam Konektivitas Digital
Peningkatan jumlah perangkat mobile yang terhubung sebanyak 160 juta unit, yang mencapai total 8,65 milyar, menunjukkan bahwa perangkat mobile terus mendominasi sebagai alat utama untuk mengakses internet.
Hal ini juga mencerminkan pentingnya optimasi pengalaman pengguna mobile dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk digital.
Lonjakan Pengguna Media Sosial
Yang lebih menarik adalah lonjakan signifikan pengguna media sosial, yang meningkat 5,6% menjadi 5,04 milyar pengguna aktif.
Tren ini menegaskan bahwa media sosial bukan hanya menjadi platform untuk komunikasi sosial, tetapi juga alat yang sangat efektif untuk pemasaran, pengembangan merek, dan interaksi bisnis dengan konsumen.
Pemasar dan bisnis yang tidak memanfaatkan kekuatan media sosial akan kehilangan peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Baca juga:
Konektivitas Digital yang Meningkat
Secara keseluruhan, data ini mengindikasikan bahwa konektivitas digital semakin meluas, dan adaptasi terhadap tren teknologi ini akan menjadi kunci bagi kesuksesan bisnis di masa depan.
Bisnis dan pemasar perlu menyesuaikan strategi mereka untuk berfokus pada platform digital dan media sosial untuk tetap relevan dan berkembang di dunia yang semakin terhubung ini.
Tren Data Pengguna Internet dan Media Sosial di Indonesia Tahun 2024
Berikut adalah data tren pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada tahun 2024:

- Total Populasi: 276,4 juta
- Perangkat Mobile yang Terhubung: 353,8 juta (128% dari total populasi)
- Pengguna Internet: 212,9 juta (77% dari total populasi)
- Pengguna Media Sosial Aktif: 167 juta (60,4% dari total populasi)
Populasi yang Masih Offline
Pada Januari 2024 saja, Indonesia memiliki 185,3 juta pengguna internet, yang mewakili 66,5% dari total populasi.
Ini menunjukkan bahwa adopsi internet di negara ini terus berkembang dengan stabil, dengan penambahan 1,5 juta pengguna baru (+0,8%) antara Januari 2023 dan Januari 2024.
Meskipun jumlah pengguna internet terus meningkat, 93,4 juta orang di Indonesia, atau 33,5% dari populasi, masih tetap offline pada awal tahun 2024.
Ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian besar penduduk yang belum terhubung ke internet, yang menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk inklusi digital lebih lanjut.
Dominasi Perangkat Mobile

Yang paling mencolok dari data ini adalah jumlah perangkat mobile yang terhubung yang mencapai 353,8 juta, yang berarti perangkat mobile di Indonesia lebih banyak daripada jumlah total populasi.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat bergantung pada perangkat mobile untuk mengakses internet, menjadikannya alat utama untuk aktivitas digital.
Ketersediaan dan aksesibilitas perangkat mobile yang lebih luas juga memperkuat pentingnya strategi pemasaran yang dioptimalkan untuk perangkat mobile, karena mayoritas pengguna internet di Indonesia mengaksesnya melalui ponsel.
Pengguna Internet yang Tinggi
Dengan 212,9 juta pengguna internet, yang mencakup 77% dari total populasi, Indonesia menunjukkan tingkat adopsi internet yang luar biasa tinggi.
Hal ini membuka peluang besar bagi bisnis, pemerintah, dan organisasi lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas melalui platform digital.
Peningkatan jumlah pengguna internet ini juga berarti bahwa semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan informasi, produk, dan layanan secara online, yang tentu saja meningkatkan potensi pasar digital di Indonesia.
Dominasi Media Sosial
167 juta pengguna media sosial aktif, atau sekitar 60,4% dari total populasi, menunjukkan bahwa media sosial adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Angka ini juga mengindikasikan bahwa media sosial bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi, tetapi juga untuk tujuan pemasaran, branding, dan promosi.
Ini memberikan peluang besar bagi perusahaan dan pemasar untuk memanfaatkan media sosial sebagai saluran utama dalam membangun hubungan dengan konsumen, meningkatkan kesadaran merek, dan bahkan meningkatkan penjualan.
Apa Artinya ini?

Secara keseluruhan, data ini menggambarkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat konektivitas digital yang sangat tinggi dan semakin berkembang.
Dengan lebih dari separuh populasi aktif di media sosial dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, Indonesia menawarkan pasar yang sangat potensial untuk pengembangan bisnis dan pemasaran digital.
Bagi pemasar dan bisnis, memanfaatkan tren ini dengan strategi yang tepat—terutama yang berfokus pada perangkat mobile dan media sosial—akan sangat menguntungkan di tahun 2024 dan seterusnya.
Waktu Orang Indonesia Mengakses Media Digital Tahun 2024

Data penggunaan media digital oleh pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan pola konsumsi digital yang cukup beragam, yang tercermin dalam waktu yang dihabiskan untuk berbagai aktivitas.
Berikut adalah rincian waktu rata-rata yang digunakan setiap hari untuk mengakses berbagai jenis media digital:
- Waktu rata-rata penggunaan internet: 7 jam 38 menit
- Waktu rata-rata menonton televisi (termasuk siaran, streaming, dan video on-demand): 2 jam 41 menit
- Waktu rata-rata menggunakan media sosial (melalui perangkat apa pun): 3 jam 11 menit
- Waktu rata-rata menghabiskan waktu mendengarkan musik: 1 jam 31 menit
- Waktu rata-rata bermain game: 1 jam 12 menit
Angka-angka yang ditunjukkan dalam data ini menggambarkan betapa pentingnya media digital dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan rata-rata 7 jam 38 menit penggunaan internet setiap hari, jelas bahwa internet telah menjadi bagian integral dari rutinitas harian mereka, mulai dari kegiatan komunikasi, pencarian informasi, hingga hiburan.

Dominasi Media Sosial sebagai Platform Utama
Waktu yang dihabiskan untuk media sosial, yang mencapai 3 jam 11 menit per hari, menunjukkan bahwa media sosial tetap menjadi platform utama bagi masyarakat Indonesia untuk berinteraksi, berbagi konten, dan mencari hiburan.
Ini membuka peluang besar bagi pemasar untuk menciptakan konten yang relevan dan kreatif guna membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens mereka.
Pergeseran ke Konsumsi Media yang Lebih Fleksibel
Meski menonton televisi masih cukup populer, data menunjukkan bahwa streaming dan video on-demand semakin banyak diminati, mencerminkan pergeseran besar menuju konsumsi media yang lebih fleksibel.
Layanan seperti Netflix dan YouTube semakin mendominasi, memberikan kebebasan bagi pengguna untuk menonton konten sesuai dengan keinginan mereka.
Hiburan Digital yang Meningkat
Tren ini juga terlihat pada waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan musik dan bermain game, masing-masing mencatatkan waktu yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa hiburan digital, seperti musik streaming dan game online, semakin menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia, memberikan peluang bagi pengembang aplikasi dan platform hiburan untuk menawarkan pengalaman yang lebih personal dan menarik.
Peluang untuk Pemasar dan Bisnis
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin bergantung pada media digital untuk hampir semua aspek kehidupan, baik itu hiburan, komunikasi, atau informasi.
Bagi pemasar, ini adalah kesempatan besar untuk mengembangkan strategi pemasaran digital yang lebih terfokus, terutama dengan memanfaatkan platform yang paling banyak diakses oleh audiens mereka.
Alasan Utama Orang di Indonesia Menggunakan Internet Tahun 2024
Pengguna internet di Indonesia memiliki berbagai alasan utama dalam menggunakan internet. Berikut adalah beberapa alasan utama yang tercatat pada tahun 2024:

- 83,1% menggunakan internet untuk mencari informasi.
- 70,9% menggunakan internet untuk berhubungan dengan teman dan keluarga.
- 70,6% menggunakan internet untuk mencari ide dan inspirasi baru.
- 62,9% menggunakan internet untuk mengisi waktu luang.
- 61,1% menggunakan internet untuk mengikuti berita dan kejadian terkini.
- 60,6% menggunakan internet untuk menonton video, TV, dan film.
Data ini menggambarkan bagaimana internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Dari mencari informasi, berkomunikasi dengan orang terdekat, hingga mengisi waktu luang dan mengikuti berita, internet menyediakan berbagai kemudahan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari.
Oleh karena itu, pemasar dan bisnis harus terus beradaptasi dengan cara-cara yang relevan untuk menjangkau audiens di platform digital ini.
Pencarian Informasi Menjadi Alasan Utama

Sebanyak 83,1% pengguna internet di Indonesia menggunakannya untuk mencari informasi. Hal ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi sumber utama untuk memperoleh informasi, baik itu terkait berita terkini, pengetahuan, atau solusi masalah.
Pengguna internet mengandalkan mesin pencari dan platform lainnya untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan, menjadikan pencarian informasi sebagai aktivitas digital yang paling dominan.
Koneksi dengan Teman dan Keluarga
Sebanyak 70,9% pengguna internet menggunakan platform digital untuk berhubungan dengan teman dan keluarga.
Media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook menjadi saluran utama bagi mereka untuk tetap terhubung, mempererat hubungan, dan berbagi momen penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari Ide dan Inspirasi Baru
70,6% pengguna internet di Indonesia memanfaatkan internet untuk mencari ide dan inspirasi baru. Ini mencerminkan semakin tingginya minat terhadap kreativitas, baik dalam bidang profesional, personal, atau hobi.
Platform seperti Pinterest, YouTube, dan blog menjadi tempat utama bagi orang-orang yang ingin menggali ide-ide baru, apakah itu untuk proyek pribadi, bisnis, atau keperluan lainnya.
Mengisi Waktu Luang dengan Aktivitas Digital
Sebanyak 62,9% pengguna internet menggunakannya untuk mengisi waktu luang. Internet tidak hanya menjadi alat kerja atau komunikasi, tetapi juga hiburan. Dari streaming video hingga bermain game online, banyak orang yang menghabiskan waktu luang mereka untuk menikmati berbagai konten digital yang tersedia di platform seperti YouTube, Netflix, dan game mobile.
Mengikuti Berita dan Kejadian Terkini
Sebanyak 61,1% pengguna internet menggunakan internet untuk mengikuti berita dan kejadian terkini. Internet telah menggantikan media tradisional sebagai sumber utama informasi berita.
Situs berita online, media sosial, dan aplikasi berita memberikan update langsung mengenai berbagai kejadian global dan lokal, memungkinkan masyarakat untuk tetap up-to-date dengan perkembangan dunia.
Menonton Video, TV, dan Film
Sebanyak 60,6% pengguna internet menggunakannya untuk menonton video, TV, dan film. Tren ini menunjukkan pergeseran besar dalam cara orang mengakses hiburan.
Layanan streaming seperti Netflix, YouTube, dan platform lokal seperti Vidio menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam menonton acara favorit mereka kapan saja dan di mana saja.
Situs Web Paling Banyak Dikunjungi di Indonesia Tahun 2024
Data tentang situs web yang paling banyak dikunjungi di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan tren yang menarik dan mencerminkan kebiasaan pengguna internet yang beragam.
Berikut adalah beberapa situs yang mencatatkan jumlah pengunjung yang signifikan:
- Google.com
- YouTube.com
- Facebook.com
- Instagram.com
- WhatsApp.com
- Shopee.co.id
- Twitter.com
- Detik.com
- Kompas.com
- Tribunnews.com
- Tokopedia.com
- Yandex.com
- xnxx.xom
- Hotstar.com
- Tiktok.com
- Wikipedia.org
- OpenAI.com
- Lazada.co.id
- Heylink.me
- CNNIndonesia.com
Fakta Menarik Tentang Situs Populer
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia semakin bergantung pada platform digital untuk berkomunikasi, berbelanja, dan mengakses hiburan.
Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam jenis situs yang diakses—dari yang lebih umum seperti Google dan YouTube, hingga yang lebih niche seperti xnxx.xom dan Hotstar.com.
Hal ini menggambarkan kompleksitas perilaku digital di Indonesia yang harus dipahami lebih dalam oleh pemasar, pembuat kebijakan, dan pelaku industri untuk dapat menyesuaikan strategi dan pendekatan mereka di dunia digital yang terus berkembang.
Situs Pencarian dan Media Sosial Dominan
Google.com dan YouTube.com tetap menjadi dua situs teratas, mencerminkan bahwa pencarian informasi dan konsumsi konten video adalah aktivitas paling dominan di Indonesia.
Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp juga menduduki posisi tinggi, menunjukkan bahwa komunikasi sosial dan berbagi konten menjadi bagian besar dari interaksi digital.
E-Commerce yang Meningkat
Situs seperti Shopee.co.id, Tokopedia.com, dan Lazada.co.id mencatatkan pengunjung tinggi, yang mencerminkan pertumbuhan pesat e-commerce di Indonesia.
Peningkatan belanja online ini semakin terlihat, terutama dengan adanya promosi dan kemudahan bertransaksi melalui platform-platform ini.
Tren Hiburan Digital
Situs hiburan seperti TikTok.com, Hotstar.com, dan YouTube.com menunjukkan tingginya konsumsi hiburan digital.
Ini mencerminkan pergeseran besar dari konsumsi media tradisional ke digital, dengan video pendek dan streaming film/olahraga menjadi pilihan utama.
Apa yang Dapat Dilihat?
Meskipun data ini memberikan gambaran umum tentang situs paling banyak dikunjungi, ada beberapa situs yang sering kali diabaikan atau bahkan dihindari dalam diskusi publik karena kontennya yang lebih sensitif, seperti xnxx.xom.
Situs ini, meskipun memiliki pengunjung yang sangat tinggi, tetap menjadi subjek kontroversial karena menawarkan konten dewasa.
Adanya situs semacam ini dalam daftar menunjukkan bahwa pengguna internet Indonesia juga mengakses konten yang bersifat lebih pribadi atau eksplisit, yang mungkin tidak selalu diungkapkan secara terbuka dalam laporan trafik digital yang lebih mainstream.
Di sisi lain, Hotstar.com, meskipun semakin populer di Indonesia—terutama di kalangan penggemar konten Bollywood dan olahraga—belum sepenuhnya mencatatkan dominasi yang setara dengan platform streaming lain seperti Netflix atau Vidio.
Ini menunjukkan bahwa meskipun Hotstar memiliki audiens yang besar, keberadaannya lebih terkonsentrasi di segmen-segmen tertentu dan belum sepenuhnya merambah ke audiens yang lebih luas di Indonesia.
Kesimpulan
Data pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan tren yang menggembirakan dalam hal penetrasi digital di negara ini.
Dengan 185,3 juta pengguna internet yang mewakili 66,5% dari total populasi, Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat dalam adopsi teknologi digital.
Meskipun demikian, masih ada 33,5% dari populasi yang tetap offline, yang menunjukkan adanya potensi pasar yang besar untuk meningkatkan konektivitas digital di masa depan.
Peningkatan jumlah perangkat mobile yang terhubung (353,8 juta perangkat) juga menggarisbawahi dominasi perangkat mobile sebagai alat utama untuk mengakses internet di Indonesia.
Hal ini memperlihatkan pentingnya bagi bisnis dan pemasar untuk fokus pada pengalaman pengguna di perangkat mobile, karena mayoritas pengguna mengakses internet melalui ponsel mereka.
Selain itu, meskipun hampir 77% populasi telah terhubung ke internet, masih ada tantangan besar terkait akses dan distribusi internet yang merata, terutama di daerah-daerah yang lebih terpencil.
Oleh karena itu, usaha untuk menjangkau 93,4 juta orang yang masih offline akan menjadi fokus penting bagi pemerintah dan sektor swasta di masa depan.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pasar digital yang besar dan terus berkembang, memberikan peluang bagi bisnis dan pemasar untuk mengoptimalkan strategi digital mereka.
Namun, ada tantangan besar dalam meningkatkan akses internet dan inklusi digital bagi seluruh lapisan masyarakat, yang harus diperhatikan dalam merancang kebijakan dan strategi pemasaran di masa depan.