Dark Mode Light Mode

Apa Itu Canonical Tag: Cara Kerja, Fungsi + 2 Fakta Terbaru

70% situs yang menggunakan Canonical Tag menghindari penalti Google terkait duplikasi konten, membantu mempertahankan peringkat mereka di mesin pencari. Apa itu Canonical Tag?
Apa Itu Canonical Tag Apa Itu Canonical Tag

Dalam dunia SEO (Search Engine Optimization), salah satu masalah terbesar yang sering dihadapi oleh pemilik situs web adalah duplikasi konten.

Hal ini dapat menyebabkan kebingungan bagi mesin pencari mengenai halaman mana yang harus diindeks dan diberi peringkat.

Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan Canonical Tag.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu Canonical Tag, sejarahnya, cara kerjanya, dan bagaimana cara mengimplementasikannya dengan benar untuk meningkatkan SEO.

Apa Itu Canonical Tag?

Apa itu Canonical Tag? Canonical Tag adalah sebuah tag HTML yang digunakan untuk mengindikasikan kepada mesin pencari tentang URL yang paling relevan dan utama ketika ada beberapa halaman dengan konten yang serupa.

Tag ini membantu mesin pencari memahami versi halaman mana yang harus dianggap sebagai sumber utama (atau “kanonik”), sehingga menghindari masalah duplikasi konten.

Pentingnya Canonical Tag:

  • Menghindari penalti SEO: Dengan menggunakan Canonical Tag, Anda memastikan bahwa mesin pencari tidak menganggap halaman yang memiliki konten serupa sebagai duplikat, yang bisa merugikan peringkat SEO.
  • Memfokuskan otoritas halaman: Canonical Tag membantu mengonsolidasikan otoritas halaman di satu URL utama, meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di mesin pencari.

Sejarah Canonical Tag

Pada awal perkembangan SEO, banyak situs yang menghadapi masalah duplikasi konten akibat berbagai alasan, seperti:

  • URL berbeda untuk halaman yang sama: Halaman produk dengan beberapa varian (misalnya, warna atau ukuran) atau halaman dengan parameter URL yang berbeda.
  • Konten yang diambil dari sumber lain: Penggunaan konten dari pihak ketiga yang menghasilkan halaman serupa.

Google memperkenalkan Canonical Tag sebagai solusi untuk masalah ini. Dengan menggunakan tag ini, pemilik situs dapat memberi tahu Google tentang halaman mana yang harus diindeks sebagai yang utama.

Sehingga mencegah terjadinya pembagian otoritas dan peringkat di beberapa halaman yang serupa.

Jenis-Jenis Canonical Tag

Ada beberapa jenis penggunaan Canonical Tag, tergantung pada situasi yang dihadapi:

  1. Canonical Tag untuk halaman internal: Digunakan ketika ada beberapa halaman di situs yang memiliki konten serupa atau duplikat.
  2. Canonical Tag untuk halaman eksternal: Menggunakan tag untuk memberi tahu mesin pencari bahwa konten di situs eksternal adalah salinan atau turunan dari halaman Anda.
  3. Canonical Tag pada halaman paginasi: Untuk mengatasi masalah konten terpecah pada halaman paginasi, seperti di e-commerce atau artikel panjang.

Contoh Canonical Tag

Berikut adalah contoh situasi di mana Canonical Tag dapat digunakan:

  • E-commerce: Halaman produk yang memiliki varian seperti warna atau ukuran. Meskipun ada URL berbeda untuk setiap varian, tag canonical menunjuk ke halaman utama produk.htmlCopy code<link rel="canonical" href="https://www.example.com/product/">
  • Artikel dengan versi berbeda: Jika artikel yang sama dipublikasikan di beberapa tempat atau platform, Canonical Tag dapat menunjuk ke versi asli dari artikel tersebut.htmlCopy code<link rel="canonical" href="https://www.example.com/original-article/">

Hal-Hal Terbaru

Dengan terus berkembangnya algoritma mesin pencari, berikut adalah beberapa fakta terbaru dalam penggunaan Canonical Tag:

  • 70% situs yang menggunakan tag kanonik menghindari penalti Google terkait duplikasi konten, membantu mempertahankan peringkat mereka di mesin pencari.
  • 85% ahli SEO melaporkan bahwa penggunaan Canonical Tag yang tepat membantu mengkonsolidasikan otoritas SEO pada satu URL utama, meningkatkan hasil pencarian.

Sumber: Ahrefs Statistik-statistik ini menekankan pentingnya penggunaan Canonical Tag untuk menghindari duplikasi konten dan meningkatkan peringkat SEO situs web Anda.

Cara Kerja Canonical Tag

Canonical Tag bekerja dengan cara memberi tahu mesin pencari bahwa halaman yang ada adalah salinan dari halaman utama yang seharusnya diindeks. Cara kerjanya adalah:

  1. Penempatan tag: Tag <link rel="canonical" href="URL"> ditempatkan dalam elemen head HTML halaman yang bersangkutan.
  2. Mesin pencari membaca tag: Mesin pencari kemudian akan mengidentifikasi URL yang tertulis dalam atribut href tag dan menganggapnya sebagai halaman utama atau kanonik.
  3. Prioritas pengindeksan: Mesin pencari akan memprioritaskan halaman yang ditentukan dalam tag sebagai halaman yang relevan untuk peringkat pencarian.

Dengan cara ini, meskipun ada beberapa salinan halaman di berbagai URL, hanya satu halaman yang akan mendapat otoritas dan peringkat utama.

Fungsi Canonical Tag

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari penggunaan Canonical Tag:

  • Menghindari duplikasi konten: Membantu mengelola konten serupa atau identik di berbagai URL tanpa memberikan dampak negatif pada peringkat SEO.
  • Memfokuskan otoritas halaman: Dengan menunjuk URL kanonik, semua otoritas dan peringkat akan terkonsolidasi pada satu halaman utama.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna: Pengunjung akan diarahkan ke halaman yang relevan dan dioptimalkan, menghindari kebingungannya ketika mereka menemukan konten serupa di beberapa tempat.

Elemen Canonical Tag

Elemen utama dalam Canonical Tag adalah:

  • Rel=”canonical”: Atribut yang memberi tahu mesin pencari bahwa halaman ini adalah salinan dari halaman utama.
  • Href=”URL”: Menunjukkan alamat URL halaman utama yang ingin ditandai sebagai kanonik.

Contoh penggunaan Canonical Tag dalam kode HTML:

htmlCopy code<link rel="canonical" href="https://www.example.com/original-page/">

Tag ini akan memberitahukan mesin pencari bahwa URL yang tercantum adalah versi utama dari halaman tersebut, meskipun ada salinan lainnya.

Cara Menambahkan Canonical Tag

Menambahkan Canonical Tag ke situs web Anda cukup mudah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menambahkannya:

  1. Temukan bagian <head> HTML halaman yang relevan.
  2. Tambahkan tag canonical: Tempatkan tag <link rel="canonical" href="URL"> di dalam elemen <head>.
  3. Pastikan URL yang tercantum benar: URL dalam tag harus mengarah ke halaman utama yang ingin Anda prioritaskan.

Contoh kode:

htmlCopy code<head>
  <link rel="canonical" href="https://www.example.com/product-page/">
</head>

Dengan menambahkan tag ini ke halaman produk atau artikel, Anda memberi tahu mesin pencari mana halaman yang harus diindeks.

Strategi Penggunaan Canonical Tag

Berikut adalah beberapa strategi untuk mengoptimalkan penggunaan Canonical Tag:

  • Gunakan di seluruh halaman yang memiliki konten duplikat: Terutama untuk situs e-commerce dengan banyak URL untuk produk yang sama.
  • Pastikan URL yang kanonik adalah yang paling relevan dan asli: Jangan gunakan tag ini untuk halaman yang kurang penting atau tidak relevan.
  • Audit rutin: Lakukan audit SEO untuk memastikan bahwa tag canonical Anda digunakan dengan benar dan sesuai pedoman.

FAQs

  1. Apa perbedaan antara Canonical Tag dan pengalihan 301?

    Canonical Tag memberi tahu mesin pencari bahwa halaman lain adalah sumber utama, sementara pengalihan 301 mengarahkan pengunjung langsung ke halaman utama.

  2. Apakah saya harus menambahkan Canonical Tag pada setiap halaman di situs saya?

    Tidak, hanya pada halaman yang memiliki konten serupa atau duplikat yang dapat menyebabkan masalah SEO.

  3. Dapatkah saya menggunakan Canonical Tag pada halaman yang sudah dihapus?

    Tidak, pastikan bahwa URL yang Anda gunakan dalam tag adalah URL yang valid dan aktif.

Kesimpulan

Apa itu Canonical Tag? Canonical Tag adalah alat penting dalam SEO untuk menghindari masalah duplikasi konten dan memastikan halaman yang relevan mendapatkan perhatian dari mesin pencari.

Penggunaan tag ini secara benar dapat membantu meningkatkan peringkat halaman dan pengalaman pengguna.

Dengan mengikuti pedoman dan praktik terbaik dalam penggunaan Canonical Tag, pemilik situs dapat memastikan bahwa situs mereka tetap sesuai dengan pedoman Google dan dapat meraih hasil SEO yang optimal.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Google Search Console adalah GSC

Google Search Console: Definisi, Fungsi + Update Terbaru

Next Post
Apa Itu Canonical URL

Apa Itu Canonical URL: Definisi, Cara Kerja + 3 Fakta Terbaru