Dark Mode Light Mode

Apa Itu e-Commerce: Defenisi, Contoh + 15 Fakta Terbaru

Jumlah pengguna perdagangan elektronik di Indonesia diperkirakan akan mencapai 99,1 juta pada tahun 2029.
Apa itu e-Commerce - Adalah Apa itu e-Commerce - Adalah

Dalam bahasa Indonesia disebut; perdagangan elektronik. E-Commerce, mengacu pada aktivitas jual beli produk atau jasa melalui internet.

Perkembangannya telah mengubah cara masyarakat bertransaksi, dari tradisional menjadi digital.

Dalam skala lokal, platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada menjadi contoh nyata dominasi e-Commerce dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data, e-Commerce di Indonesia tumbuh pesat, didukung oleh penetrasi internet dan preferensi belanja online.

Mari kita lihat lebih dalam apa itu e-Commerce?

Apa Itu e-Commerce?

Apa Itu SEO e-Commerce - adalah

Secara umum, e-Commerce adalah aktivitas komersial yang dilakukan melalui media elektronik.

Transaksi ini melibatkan teknologi seperti situs web, aplikasi, dan sistem pembayaran digital.

Ciri utama e-Commerce:

  • Tidak memerlukan interaksi langsung antara pembeli dan penjual.
  • Memungkinkan transaksi 24/7 tanpa batas waktu.
  • Didukung oleh teknologi logistik dan pembayaran.

Contoh:

  • Membeli pakaian dari Zalora melalui aplikasi.
  • Memesan gadget melalui Tokopedia dan menerimanya di rumah.

Cara Kerja e-Commerce

e-Commerce menghubungkan penjual dan pembeli secara langsung melalui platform digital.

Proses kerjanya melibatkan beberapa tahap berikut:

  1. Pencarian Produk: Pembeli mencari produk yang diinginkan melalui mesin pencari atau platform e-Commerce.
  2. Pemesanan: Barang dimasukkan ke keranjang belanja, kemudian pembeli melanjutkan ke proses pembayaran.
  3. Pembayaran Elektronik: Dilakukan menggunakan kartu kredit, transfer bank, e-wallet, atau metode lain.
  4. Pengiriman: Barang dikirim melalui jasa logistik yang bekerja sama dengan platform.

Pihak yang terlibat:

  • Penjual: Menawarkan produk atau jasa.
  • Platform e-Commerce: Fasilitator yang menyediakan layanan teknologi untuk transaksi.
  • Pembeli: Konsumen yang membeli produk atau jasa.
  • Logistik: Pihak yang mengirimkan barang ke lokasi pembeli.

Contoh Proses:

  • Membeli makanan melalui GrabFood: Memilih menu, membayar, dan menerima pesanan dari kurir.
  • Berbelanja kebutuhan rumah di Blibli: Memesan produk, membayar secara online, dan barang dikirim oleh jasa pengiriman.

Jenis-Jenis e-Commerce

Model e-Commerce dapat dibagi berdasarkan hubungan antara pihak yang bertransaksi:

  1. B2C (Business to Consumer): Perusahaan menjual langsung ke konsumen.

    Contoh: Membeli pakaian dari Uniqlo melalui situs resminya.
  2. B2B (Business to Business): Transaksi antar bisnis.

    Contoh: Perusahaan makanan membeli bahan baku dari supplier melalui Ralali.
  3. C2C (Consumer to Consumer): Individu menjual produk ke individu lain melalui platform.

    Contoh: Menjual barang bekas di OLX atau Shopee.
  4. C2B (Consumer to Business): Individu menawarkan jasa atau produk ke perusahaan.

    Contoh: Fotografer menjual foto di Shutterstock.
  5. B2G (Business to Government): Bisnis menjual produk atau layanan ke pemerintah.

    Contoh: Penyedia software menyediakan layanan untuk pemerintah daerah.

Contoh e-Commerce

e-Commerce dapat bekerja dalam berbagai bentuk yang melibatkan hubungan transaksional yang berbeda antara bisnis dan konsumen, serta berbagai objek yang dipertukarkan sebagai bagian dari transaksi ini.

Sebagai contoh e-Commerce yang dikenal saat ini adalah;

  1. Ritel: Penjualan produk oleh bisnis langsung ke pelanggan tanpa perantara.
  2. Grosir: Penjualan produk dalam jumlah besar, seringkali dari distributor ke pengecer yang kemudian menjualnya langsung ke konsumen.
  3. Dropshipping: Penjualan produk, yang diproduksi dan dikirim ke konsumen oleh pihak ketiga.
  4. Crowdfunding: Pengumpulan uang dari konsumen sebelum produk tersedia untuk meningkatkan modal awal yang diperlukan untuk pembelian di pasar.
  5. Berlangganan: Proses pembelian yang dilakukan berulang secara otomatis dari suatu produk atau layanan secara teratur sampai pelanggan memilih untuk menghentikannya.
  6. Produk fisik: Setiap barang berwujud yang membutuhkan persediaan untuk diisi ulang dan pesanan untuk dikirim secara fisik ke pelanggan saat penjualan dilakukan.
  7. Produk digital: Barang digital, template, dan kursus yang dapat diunduh, atau media yang harus dibeli untuk dikonsumsi atau dilisensikan untuk digunakan.
  8. Layanan: Keahlian atau serangkaian keterampilan yang diberikan sebagai imbalan atas kompensasi. Waktu penyedia layanan dapat dibeli dengan biaya tertentu.

    Seperti kami, menjual jasa SEO atau jasa backlink yang akan dibayar oleh pelanggan yang membutuhkannya.

Manfaat e-Commerce

e-Commerce membawa banyak manfaat, baik bagi individu maupun ekonomi secara keseluruhan:

Bagi Konsumen:

  • Praktis, bisa berbelanja dari mana saja.
  • Banyak pilihan produk dengan harga bersaing.
  • Hemat waktu dan biaya perjalanan.

Contoh: Membeli kebutuhan rumah di Blibli tanpa harus pergi ke supermarket.

Bagi Penjual:

  • Memperluas jangkauan pasar hingga internasional.
  • Mengurangi biaya operasional toko fisik.
  • Memungkinkan pemasaran yang lebih efisien melalui iklan digital.

Contoh: UMKM memasarkan produk lokal di Tokopedia dan mendapatkan pelanggan dari luar kota.

Manfaat bagi Ekonomi:

  • Mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
  • Membuka peluang kerja baru di bidang teknologi dan logistik.
  • Mempercepat digitalisasi usaha kecil dan menengah.

Contoh: Program Shopee Mall yang membantu UMKM menjangkau pasar lebih luas.

Tantangan dan Peluang

Meskipun menjanjikan, e-Commerce juga memiliki tantangan:

Tantangan:

  1. Keamanan data pengguna.

    Contoh: Kasus kebocoran data pengguna di beberapa platform e-Commerce.
  2. Persaingan yang ketat antara platform.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.

Peluang:

  1. Teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk personalisasi pengalaman belanja.

    Contoh: Rekomendasi produk di Amazon berdasarkan riwayat pencarian.
  2. Ekspansi global yang memungkinkan UMKM menembus pasar internasional.
  3. Inovasi pembayaran digital untuk meningkatkan kenyamanan konsumen.

Sejarah singkat e-Commerce

Sejarah e-commerce dimulai dengan penjualan pertama online: pada 11 Agustus 1994 seorang pria menjual CD oleh band Sting kepada temannya melalui website-nya NetMarket, sebuah platform ritel Amerika. 

Ini adalah contoh pertama konsumen membeli produk dari bisnis melalui World Wide Web—atau “e-niaga”.

Dan terus berkembang hingga seperti Anda ketahui saat ini.

e-Commerce telah berevolusi menjadi semakin kompleks. Membuat produk lebih mudah ditemukan dan dibeli melalui pengecer dan pasar online. 

Pekerja lepas independen, usaha kecil, dan perusahaan besar semuanya mendapat manfaat dari sistem e-niaga, yang memungkinkan mereka untuk menjual barang dan jasa dalam skala yang tidak mungkin dilakukan dengan ritel offline tradisional.

Fakta Menarik Tentang e-Commerce

Berikut sepuluh fakta dan data statistik terbaru mengenai e-commerce di Indonesia:

  1. Pertumbuhan Pengguna e-Commerce di Indonesia: Jumlah pengguna perdagangan elektronik di Indonesia diperkirakan akan mencapai 99,1 juta pada tahun 2029. Satu Data
  2. Kontribusi e-Commerce terhadap Ekonomi Digital: Pada tahun 2023, sektor perdagangan elektronik menyumbang 75,6% dari total nilai ekonomi digital Indonesia, dengan nilai transaksi bruto (GMV) mencapai US$62 miliar. Databoks
  3. Penetrasi e-Commerce di Indonesia: Tingkat penetrasi perdagangan elektronik di Indonesia terus meningkat, mencapai 21,56% pada tahun 2023. Satu Data
  4. Perilaku Konsumen Pasca Pandemi: Laporan tahun 2023 menunjukkan perubahan signifikan dalam perilaku belanja konsumen Indonesia, dengan peningkatan belanja online pasca pandemi. Databoks
  5. Kerja Sama Strategis: Pada September 2024, YouTube dan Shopee mengumumkan kerja sama untuk meluncurkan layanan belanja online di Indonesia, dengan rencana ekspansi ke Thailand dan Vietnam. Reuters
  6. Nilai Transaksi e-Commerce: Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi perdagangan elektronik mencapai Rp533 triliun pada tahun 2023. Kementerian Perdagangan
  7. Preferensi Metode Pembayaran: Metode pembayaran yang paling sering digunakan dalam perdagangan elektronik di Indonesia adalah Cash On Delivery (COD) atau pembayaran secara tunai. Badan Pusat Statistik
  8. Pertumbuhan Pasar e-Commerce Global: Nilai pasar perdagangan elektronik diperkirakan mencapai US$6,5 triliun pada tahun 2023, meningkat dari US$3,5 triliun pada tahun 2019. Wikipedia
  9. Penggunaan Media Sosial dalam e-Commerce: Media sosial menjadi saluran penjualan yang berkembang pesat sejak awal krisis COVID-19, dengan banyak bisnis memanfaatkannya untuk menjangkau konsumen. Wikipedia
  10. Pertumbuhan e-Commerce di Asia-Pasifik: Pada tahun 2012, penjualan perdagangan elektronik di Asia-Pasifik meningkat lebih dari 30%, mencapai pendapatan lebih dari US$433 miliar. Wikipedia

Fakta Global

  1. Pertumbuhan Penjualan e-Commerce Global: Pada tahun 2024, penjualan perdagangan elektronik global diperkirakan mencapai $6,33 triliun, meningkat 8,76% dari tahun sebelumnya. Backlinko
  2. Dominasi Pasar oleh Alibaba: Alibaba memimpin pasar perdagangan elektronik global dengan pangsa 23%, menjadikannya peritel e-commerce terbesar di dunia. SEMrush
  3. Penggunaan Platform Shopify: Lebih dari 5 juta situs web menggunakan platform Shopify, menjadikannya platform perdagangan elektronik paling populer. SEMrush
  4. Pertumbuhan e-Commerce di Asia-Pasifik: Pada tahun 2023, penjualan perdagangan elektronik di Asia-Pasifik meningkat lebih dari 30%, mencapai pendapatan lebih dari $433 miliar. International Journal of Research
  5. Peningkatan Pengguna e-Commerce Global: Diperkirakan 2,64 miliar orang di seluruh dunia akan berbelanja online pada tahun 2024. Red Stag Fulfillment

Data di atas menggambarkan dinamika dan pertumbuhan pesat perdagangan elektronik, baik di Indonesia maupun secara global.

Kesimpulan

e-Commerce adalah solusi perdagangan modern yang terus berkembang di era digital.

Melalui sistem yang praktis dan fleksibel, perdagangan elektronik memudahkan konsumen dan penjual dalam bertransaksi.

Namun, tantangan seperti keamanan data dan kepercayaan konsumen perlu diatasi agar pertumbuhan tetap berkelanjutan.

Dengan memanfaatkan teknologi dan peluang yang ada, perdagangan elektronik dapat menjadi pilar utama ekonomi digital di masa depan.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
apa itu search intent adalah

Search Intent: Definisi, Fungsi + 10 Tips Terbaik Untuk SEO

Next Post
Bookmark adalah

Apa Itu Bookmark: Cara Membuat + 4 Fakta Terbaru