Tidak bisa disangkal, video telah menjadi raja konten dalam dunia digital. Coba bayangkan: pada tahun 2022, video diperkirakan akan mencakup 82% dari seluruh lalu lintas internet konsumen.
Ini adalah peluang besar yang tidak boleh Anda lewatkan!
Melalui artikel ini, kami telah mengumpulkan 135 statistik video marketing. Statistik ini tidak hanya akan menunjukkan tren saat ini, tetapi juga memberikan panduan untuk merancang strategi video marketing yang efektif di masa depan.
Siap untuk membawa bisnis Anda ke tingkat berikutnya? Mari kita mulai!
Statistik Utama Video Marketing
Berikut adalah beberapa statistik yang menunjukkan mengapa konten video tidak dapat diabaikan sebagai bagian dari strategi pemasaran Anda.
- Pada tahun 2022, video online menyumbang lebih dari 82% dari seluruh lalu lintas internet konsumen — 15 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 (Cisco). Bahkan, pada Januari 2018, 85% pengguna internet di Amerika Serikat menonton konten video online setiap bulan di perangkat mereka (Statista, 2018).
- Pada tahun 2020, sebanyak 83,3% pengguna internet di Amerika Serikat mengakses konten video digital (Statista).
- Sebanyak 78% orang menonton video online setiap minggu, dan 55% menonton video online setiap hari. Selain itu, 54% konsumen ingin melihat lebih banyak konten video tahun ini (Social Media Week).
- Studi menunjukkan bahwa 54% konsumen ingin melihat lebih banyak konten video dari merek atau bisnis yang mereka dukung (HubSpot, 2018).
- Sebanyak 72% pelanggan lebih memilih untuk mempelajari produk atau layanan melalui video. Bahkan, 84% orang mengatakan mereka yakin untuk membeli produk atau layanan setelah menonton video dari merek tersebut (Optinmonster). Selain itu, 79% orang mengatakan mereka yakin untuk membeli atau mengunduh perangkat lunak setelah menonton video.
- Penonton mengingat 95% pesan saat menontonnya dalam bentuk video, dibandingkan dengan hanya 10% saat membaca teks (Insivia).
- Sebanyak 86% bisnis menggunakan video sebagai alat pemasaran — meningkat dari 63% dalam tiga tahun terakhir (Wyzowl).
- Pemasar yang menggunakan video mengalami pertumbuhan pendapatan 49% lebih cepat dibandingkan yang tidak menggunakan video (WordStream).
- Sebanyak 59% eksekutif setuju bahwa jika teks dan video tersedia tentang topik yang sama, mereka lebih cenderung memilih video. Bahkan, 92% konsumen video di ponsel membagikan video kepada orang lain. Video sosial mendapatkan 12 kali lebih banyak pembagian dibandingkan teks dan gambar gabungan (Small Biz Trends, 2016 – diperbarui 2022).
- Sebanyak 87% pemasar video puas dengan ROI dari upaya pemasaran video mereka di media sosial, sementara 93% pemasar yang menggunakan video mengatakan bahwa video adalah bagian penting dari strategi pemasaran mereka (HubSpot).
- Sebanyak 83% pemasar video mengatakan bahwa video membantu meningkatkan rata-rata waktu pengunjung menghabiskan waktu di halaman (Wyzowl).
- Pemasar video mendapatkan 66% lebih banyak prospek berkualitas per tahun (Optinmonster, 2019).
- Menyertakan video di halaman arahan dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 80% (WordStream).
Statistik Konsumsi Video dan Tren Penggunaan
- Konten video yang diunggah dalam 30 hari lebih banyak dibandingkan yang dibuat oleh jaringan televisi besar di AS selama 30 tahun terakhir (WordStream).
- Pada tahun 2022, 82% dari lalu lintas internet global berasal dari streaming video dan unduhan (Cisco).
- Sepertiga dari seluruh aktivitas online dihabiskan untuk menonton video (WordStream).
- Sebanyak 85% audiens internet di AS menonton video secara online (Statista).
- Pengguna menghabiskan waktu 88% lebih lama menjelajah situs web yang memiliki video (Social Media Week).
- Orang-orang rata-rata menonton 16 jam video setiap minggu (Wyzowl).
- Enam dari 10 orang lebih suka menonton konten video online dibandingkan menonton televisi (Think with Google).
- Pada tahun 2022, rata-rata orang menghabiskan 100 menit per hari untuk menonton video online (Zenith Media).
- Pada tahun 2019, pengguna internet rata-rata menonton 6 jam 48 menit video online per minggu (Limelight).
- Pria menghabiskan 40% lebih banyak waktu menonton konten video online dibandingkan wanita (WordStream).
- Konsumsi video online meningkat di semua kelompok usia dalam 5 tahun terakhir, dengan peningkatan terbesar terlihat pada mereka yang berusia di atas 46 tahun (Limelight).
- Lebih dari 75% semua video diputar di perangkat seluler (eMarketer).
- Sebanyak 75% penonton lebih suka menonton video dalam format horizontal dibandingkan 25% yang memilih format vertikal (Social Media Week).
- Sebanyak 87% video terkait bisnis masih ditonton di desktop (VidYard).
- Video yang berdurasi hingga 2 menit mendapatkan keterlibatan paling tinggi. Ada penurunan signifikan dalam keterlibatan setelah 2 menit, namun jika penonton melewati menit ke-6, tingkat keterlibatan cenderung stabil (Wistia).
- Sebanyak 52% penonton menonton video hingga selesai, sementara hanya 25% yang menonton hingga akhir jika video berdurasi 20 menit atau lebih (VidYard).
- Sebanyak 92% konsumen menonton video dengan suara dimatikan, dan 50% mengandalkan teks. Oleh karena itu, penting untuk membuat video yang dioptimalkan untuk tontonan tanpa suara. Anda dapat dengan mudah menambahkan dan mengedit teks pada video menggunakan editor online intuitif seperti InVideo (Verizon & Publicis).
- Tingkat penyelesaian video interaktif mencapai 90% (Social Media Week).
- Video yang dipersonalisasi memiliki kemungkinan 35% lebih tinggi untuk mempertahankan penonton dibandingkan video yang tidak dipersonalisasi (HubSpot).
- Sebanyak 65% penonton melewati iklan video online (CNBC, 2017).
- Video berdurasi kurang dari 90 detik memiliki tingkat retensi sebesar 50% (HubSpot).
- Di AS, waktu menonton video online paling populer adalah hari Rabu antara pukul 7 pagi hingga 11 pagi PST (HubSpot).
- Secara global, setengah dari semua video yang diproduksi tahun lalu (56%) berdurasi kurang dari 2 menit (HubSpot).
- Hanya 5% video teratas yang rata-rata dapat mempertahankan 77% penonton hingga detik terakhir (HubSpot).
Statistik Video Marketing untuk Media Sosial
Mari kita mulai dengan melihat beberapa statistik umum tentang video di media sosial, lalu mendalami data untuk masing-masing platform:
- Postingan video di media sosial mendapatkan 48% lebih banyak tayangan (The Marketing Helpline).
- Sebanyak 73% orang ingin melihat video yang “menghibur” di media sosial (HubSpot).
- Sebanyak 16% penonton video sosial menggunakan vlog untuk meneliti produk (Global Web Index, 2018).
- Sebanyak 17% perusahaan menggunakan video langsung (live video) sebagai bagian dari strategi pemasaran sosial mereka (HubSpot).
- YouTube adalah platform paling populer di kalangan pemasar untuk berbagi video [88%], diikuti oleh Facebook [76%], LinkedIn [66%], dan Instagram [65%] (Oberlo).
a. Statistik Video Marketing YouTube
- Sebanyak 65% penonton menyatakan bahwa YouTube adalah saluran favorit mereka untuk mengonsumsi konten video (Limelight).
- Sebanyak 62% pencarian universal di Google menyertakan video, dan 8 dari 10 hasil video tersebut berasal dari YouTube (Searchmetrics, 2018).
- Terdapat 38 juta saluran aktif di YouTube, di mana 15 juta di antaranya adalah pembuat konten, dan 22.000 di antaranya memiliki lebih dari 1 juta pelanggan (Tubics).
- Sebanyak 500 jam konten video diunggah setiap menit ke YouTube pada tahun 2019 (Statista).
- Rata-rata waktu yang dihabiskan di YouTube setiap hari adalah 17 menit 31 detik (Alexa).
- Secara global, video YouTube di perangkat seluler menjangkau lebih banyak remaja usia 18–19 tahun dibandingkan jaringan televisi mana pun (Think with Google).
- Siaran langsung harian di YouTube tumbuh sebesar 45% pada tahun 2020 (YouTube Trends).
- Sebanyak 40% pembeli di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka membeli produk yang mereka temukan di YouTube (Think with Google, 2018).
- Sebanyak 50% pemasar membuat konten video online untuk YouTube (PPC Hero, 2019).
- Pengguna YouTube di perangkat seluler memperhatikan 2 kali lebih banyak apa yang mereka tonton dibandingkan mereka yang menonton televisi. Selain itu, 7 dari 10 orang lebih memilih tampilan horizontal saat menonton video di ponsel (Think with Google).
- YouTube adalah platform kedua yang paling disukai oleh generasi milenial untuk mengonsumsi konten video online setelah Netflix (HootSuite).
Catatan: Ingin lebih mendalami kondisi terkini YouTube? Lihat panduan statistik YouTube kami untuk mendapatkan wawasan terbaru tentang tren YouTube!
B. Statistik Video Marketing Facebook
- Facebook mencatat lebih dari 8 miliar tayangan video setiap hari (TechCrunch, 2015).
- Pada tahun 2020, 15% dari semua konten di Facebook adalah konten video (Social Insider).
- Akun dengan lebih dari 100.000 pengikut di Facebook memiliki 71% konten berupa video (Social Insider).
- Hanya 12% postingan video di Facebook yang berupa siaran langsung. Namun, video langsung mendapatkan keterlibatan dua kali lipat dibandingkan video yang direkam sebelumnya (Social Insider).
- Pengguna Facebook menghabiskan waktu 3 kali lebih lama menonton video langsung dibandingkan video yang diunggah (Ever Increasing Circle & Hubspot).
- Facebook memiliki lebih dari 500 juta pengiklan video aktif setiap bulan (Ever Increasing Circle & Hubspot).
- Postingan video memiliki keterlibatan organik tertinggi di Facebook (Ever Increasing Circle & Hubspot).
- Sebanyak 49% konsumen terlibat dengan konten video merek di Facebook — dua kali lipat dibandingkan platform sosial lainnya (Ever Increasing Circle & Hubspot).
- Sebanyak 75 juta orang mengunjungi platform video Facebook Watch setiap hari dan menghabiskan waktu rata-rata 20 menit (Ad Week).
- Sebanyak 85% video di Facebook ditonton tanpa suara.
C. Statistik Video Marketing LinkedIn
- Postingan video di LinkedIn dibagikan 20 kali lebih banyak dibandingkan format konten lainnya (LinkedIn).
- Sebanyak 80% video di LinkedIn ditonton tanpa suara — itulah mengapa 70% video dirancang untuk ditonton dalam mode senyap (dengan teks atau subtitle) lebih mungkin ditonton hingga selesai (LinkedIn).
- Video berdurasi 30-90 detik bekerja paling baik di LinkedIn (LinkedIn).
- Merek mendapatkan 24 kali lebih banyak komentar dan 7 kali lebih banyak reaksi pada siaran langsung LinkedIn dibandingkan video yang diunggah (LinkedIn).
- Sebanyak 38% pemasar memposting konten video di LinkedIn, dan 75% dari mereka mengatakan bahwa itu berhasil (Wyzowl).
D. Statistik Video Marketing Instagram
- Pengguna Instagram menghabiskan waktu menonton video di platform ini meningkat sebesar 80% sejak Juni 2017 (Instagram).
- Sebanyak 60% video Instagram di Stories ditonton dengan suara aktif (Instagram).
- Postingan video di Instagram menerima keterlibatan dua kali lebih banyak dibandingkan jenis postingan lainnya (Search Engine Journal).
- Menggunakan stiker di Instagram Stories dapat meningkatkan jumlah penonton hingga 83% (Facebook).
- Sebanyak sepertiga dari Instagram Stories yang paling banyak ditonton berasal dari profil bisnis (Sprout Social).
- Sebanyak 30% pengguna Instagram mengatakan bahwa mereka membeli produk setelah menemukannya di Instagram (YotPo).
- Sebanyak 7 dari 10 pengguna mengatakan bahwa mereka menggunakan fitur “swipe up” untuk mengakses tautan di Instagram Stories merek (Mention).
E. Statistik Video Marketing Twitter
- Twitter mencatat 2 miliar tayangan video setiap hari (Twitter).
- Sebanyak 90% tayangan video di Twitter berasal dari perangkat seluler, dan 45% pengguna Twitter ingin melihat lebih banyak video selebriti (Twitter).
- Tweet yang dipromosikan dengan video menghemat lebih dari 50% biaya per keterlibatan (Twitter).
- Tweet dengan video mendapatkan keterlibatan 10 kali lebih banyak dibandingkan tweet tanpa video (Twitter).
- Video Website Cards di Twitter memberikan tingkat klik-tayang dua kali lebih tinggi dibandingkan iklan video standar, serta meningkatkan retensi pengguna lebih dari 60% (Twitter).
F. Statistik Video Marketing TikTok & Snapchat
- TikTok memiliki lebih dari 800 juta pengguna aktif di seluruh dunia (Datareportal).
- Lebih dari 1 miliar video ditonton setiap hari pada tahun 2018 (Influencer Marketing Hub).
- Rata-rata pengguna AS menghabiskan 46 menit per hari di TikTok, menghasilkan 37 miliar tayangan video per bulan (Ad Age).
- Sebanyak 68% orang menggunakan TikTok untuk menonton video orang lain, sementara 55% mengunggah video mereka sendiri (Global Web Index).
- Hanya 1 dari 10 pemasar yang mencoba pemasaran video di TikTok. Dari mereka, 66% melaporkan keberhasilan (Wyzowl).
- Iklan Brand Takeover TikTok menjamin 5 juta impresi harian dan hanya mengizinkan satu pengiklan menggunakan format ini per hari (Ad Age).
- Lebih dari 10 miliar video ditonton di Snapchat setiap hari (Social Media Week).
- Sebanyak 12% pemasar menggunakan Snapchat sebagai saluran pemasaran, dan 50% dari mereka melaporkan keberhasilan menggunakan platform ini (Social Media Week).
Statistik Video Marketing untuk Pemasar dan Bisnis
- Sebanyak 64% konsumen membeli produk setelah menonton video sosial yang dibuat oleh merek (Tubular Insights, 2017).
- Sebanyak 80% pengguna dapat mengingat iklan video yang mereka lihat dalam 30 hari terakhir (Small Biz Trends).
- Sebanyak 54% orang ingin melihat lebih banyak konten video dari pemasar (HubSpot).
- Video adalah bentuk media nomor satu yang digunakan sebagai strategi konten oleh pemasar (HubSpot).
- Sebanyak 45% konsumen ingin melihat lebih banyak video langsung dari merek di media sosial mereka (Sprout Social).
- Sebanyak 63% pemasar media sosial percaya bahwa video langsung akan menjadi lebih penting dalam tahun mendatang (Sprout Social).
- Sebanyak 89% pemasar video mengatakan video memberi mereka ROI yang baik, 83% mengatakan video membantu menghasilkan prospek, dan 87% mengatakan video meningkatkan lalu lintas ke situs web mereka (Wyzowl).
- Video promosi untuk produk atau layanan, video cerita merek, dan demo produk adalah jenis video yang paling umum digunakan oleh pemasar (HubSpot).
- Sebanyak 80% pemasar video mengatakan video secara langsung membantu meningkatkan penjualan, dan 95% pemasar video berencana meningkatkan atau mempertahankan pengeluaran untuk video pada 2020 (Wyzowl).
- Sebanyak 85% bisnis menggunakan video sebagai alat pemasaran (Wyzowl).
- Sebanyak 80% pemasar membuat video berdurasi 3 menit atau kurang (Wyzowl).
- Rata-rata, pemasar meningkatkan anggaran video digital mereka sebesar 25% setiap tahun (IAB).
- Industri pemasaran video di AS saja bernilai $135 miliar (Social Media Week).
- Email dengan kata ‘video’ di subjeknya dibuka 7% lebih banyak dibandingkan email tanpa kata tersebut (Social Media Week).
- Sebanyak 41% pemasar video menggunakan webinar sebagai saluran pemasaran – 83% melaporkan keberhasilan, dan 37% berencana terus menggunakannya (Social Media Week).
- Sebanyak 43% bisnis berencana menggunakan video interaktif dalam tahun mendatang (Social Media Week).
- Sebanyak 14% bisnis telah menggunakan video 360 derajat (Social Media Week).
- Sebanyak 74% pemasar video melaporkan keberhasilan menggunakan video 360 derajat (Social Media Week).
- Sebanyak 66% pemasar merencanakan untuk menggunakan video sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka pada 2020 (Wyzowl).
- Pemasar video mendapatkan 66% lebih banyak prospek berkualitas per tahun (Oberlo).
- Sebanyak 8 dari 10 orang membeli aplikasi atau perangkat lunak setelah menonton video merek (Wyzowl).
- Sebanyak 55% konsumen menonton video sebelum membuat keputusan pembelian (Search Engine Journal).
- Sebanyak 48% pemasar yang menggunakan video untuk pertama kali mengatakan mereka mulai karena lebih mudah meyakinkan orang lain melalui video (Wyzowl).
- Sebanyak 18% pemasar yang mulai menggunakan video pada 2019 melakukannya karena mereka merasa lebih jelas tentang ROI video (Wyzowl).
- Rata-rata, bisnis memposting 18 video dalam sebulan (HubSpot).
- Dengan rentang perhatian yang lebih pendek, pemasar hanya memiliki 2,7 detik untuk menarik perhatian audiens mereka (Marketing Mag).
- Persentase pemasar yang mengatakan video adalah bagian penting dari strategi mereka meningkat dari 82% pada 2017 menjadi 92% pada 2020 (Wyzowl).
- Jenis video yang paling umum dibuat pemasar adalah video penjelasan (72%), video presentasi (49%), video testimoni (48%), video penjualan (42%), dan iklan video (42%) (Wyzowl).
- Sebanyak 96% orang telah menonton video penjelasan untuk lebih memahami produk atau layanan, dan 84% mengatakan bahwa menonton video online dari merek meyakinkan mereka untuk membeli produk atau layanan (Wyzowl).
- Sebanyak 46% pemasar yang mulai menggunakan video mengatakan bahwa video kini lebih terjangkau dan lebih mudah dibuat sendiri. Selain itu, 43% mengatakan pemasaran video telah mengurangi jumlah panggilan dukungan yang diterima, meningkat dari 30% pada 2015 (Wyzowl).
- Sebanyak 35% bisnis menggunakan analitik tingkat menengah atau lanjutan untuk melacak kinerja video mereka (HubSpot).
- Tim penjualan yang menggunakan video dalam email mereka mendapatkan tingkat buka 16% lebih tinggi dan peningkatan balasan sebesar 26% (Sales Loft, 2018).
- Perusahaan SaaS yang menyertakan video dalam proposal mereka memiliki tingkat penutupan 41% lebih tinggi (Proposify).
- Perusahaan yang menggunakan analitik lanjutan untuk mengukur kinerja video mereka cenderung meningkatkan anggaran video mereka tahun ini (HubSpot, 2020).
- Perusahaan layanan acara yang menyertakan video dalam proposal mereka memiliki tingkat penutupan 103% lebih tinggi (Proposify).
- Bisnis dan organisasi yang membuat lebih dari 51 video dalam setahun meningkat dari 13% pada 2019 menjadi 46% pada 2020 (Demand Metric & Vidyard Report 2020).
- Sebanyak 57% usaha kecil dan menengah menggunakan sumber daya internal untuk membuat konten video (Demand Metric & Vidyard Report 2020).
- Email yang menyertakan video meningkatkan tingkat klik-tayang sebesar 300% (Campaign Monitor).
- Sebanyak 13% pemasar tidak menggunakan video karena kekurangan waktu, 20% mengatakan video terlalu mahal, dan 17% tidak tahu harus mulai dari mana (Wyzowl).
Dampak COVID-19 dan Arah Ke Depan
Pandemi membawa gelombang ketidakpastian seperti pemotongan anggaran dan kekurangan sumber daya. Namun, pandemi juga mempercepat tingkat konsumsi konten online.
Semua komunikasi beralih ke digital, dan bisnis menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan konsumen mereka.
Berikut adalah data yang memberikan wawasan tentang perubahan yang terjadi selama setahun terakhir dan prediksi ke depan:
- Video tetap menjadi prioritas utama dalam hal anggaran dan penggunaan oleh pemasar. Sebanyak 93% pemasar yang menggunakan video mengatakan bahwa ini adalah bagian penting dari strategi mereka, meningkat dari 92% pada 2020 dan 91% pada 2019 (HubSpot).
- Sebanyak 91% pemasar merasa pandemi telah membuat video menjadi penting bagi bisnis dan merek (HubSpot).
- Sebanyak 60% pemasar video mengantisipasi dampak pada tahun 2022. Dari jumlah ini, 70% mengharapkan anggaran mereka meningkat, sementara 30% memperkirakan pemotongan anggaran (HubSpot).
- Sebanyak 96% konsumen mengatakan pandemi meningkatkan jumlah konten video yang mereka konsumsi secara online (HubSpot).
- Sebanyak 96% pemasar video berencana mempertahankan atau meningkatkan pengeluaran untuk video pada 2022 (HubSpot).
- Sebanyak 69% pemasar yang belum menggunakan video sebagai bagian dari strategi konten mereka berencana untuk mengintegrasikannya pada 2022 (HubSpot).
- Sebanyak 9 dari 10 orang ingin melihat lebih banyak video dari merek dan bisnis (HubSpot).
Melihat tren dan data yang tersedia, video telah terbukti menjadi alat yang sangat ampuh bagi bisnis dan pemasar. Namun, hanya 86% bisnis yang benar-benar memanfaatkan potensi konten video untuk merek mereka.
Kesimpulan
Video bukan lagi pilihan. Video adalah kebutuhan.
Statistik berbicara jelas. Konsumen menginginkan lebih banyak video. Bisnis yang memanfaatkan video tumbuh lebih cepat. Pemasar yang menggunakan video mendapatkan hasil nyata.
Namun, tantangan seperti waktu, biaya, dan usaha sering menghambat langkah. Dengan solusi yang tepat, hambatan ini bisa diatasi.
135 statistik video marketing ini adalah peta jalan Anda. Gunakan, pelajari, dan kembangkan bisnis Anda ke level berikutnya. Video adalah masa depan, dan masa depan dimulai sekarang!