Meningkatkan ranking website bisa menjadi pekerjaan yang menantang. Pasalnya, Anda perlu mempertimbangkan ribuan faktor untuk memastikan bahwa website yang Anda miliki tampil di halaman pertama hasil pencarian dan memiliki trafik yang baik.
Salah satu faktor utama yang perlu Anda pertimbangkan adalah penggunaan Anchor Text. Hmm… Apa itu Anchor Text dan bagaimana istilah ini bekerja di dalam website? Lalu apa manfaat untuk internal linking menggunakan Anchor Text? Mari kita cari tahu jawabannya bersama-sama di dalam artikel ini.
Penjelasan Apa Itu Anchor Text
Sebagai pendahuluan, mari kita pelajari apa yang dimaksud dengan Anchor Text terlebih dahulu. Saat mengunjungi sebuah website, Anda mungkin melihat beberapa teks underline dalam warna yang berbeda, atau ukuran dan bentuk yang juga berbeda.
Sebuah Anchor Text adalah bagian dari website yang dapat membantu pengunjung berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya. Dengan kata lain, elemen ini menghubungkan dua halaman yang berbeda di internet.
Tujuan utama dari penggunaan Anchor ini adalah untuk menghubungkan halaman-halaman yang ada di dalam website. Namun, elemen ini juga terkadang digunakan untuk memberikan link download, atau link untuk membuka file PDF dan file lainnya yang tersedia di Drives online.
Akan tetapi, Anda perlu waspada juga saat menemukan Anchor Text di internet, karena terkadang link yang ada di dalamnya justru mengarah ke situs berbahaya, yang bisa menyebabkan perangkat Anda diretas atau informasi pribadi yang dicuri.
Sebelum mengklik sebuah Anchor Text, pastikan Anda mempercayai website tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu Anchor aman, Anda bisa mengarahkan kursor ke link dengan mouse untuk memeriksa apakah URL tampak meyakinkan atau tidak.
Jenis-jenis Anchor Text yang Umum Digunakan
Setelah mengetahui apa itu Anchor Text, mari sekarang kita pahami apa saja jenis-jenisnya yang umum digunakan di dalam website.
1. Anchor Text Generic
Anchor Text Generic adalah jenis link yang menyertakan kata-kata umum seperti “info,” “situs website,” atau frasa seperti “klik untuk melihat lebih banyak,” “klik di sini,” dan “kunjungi halaman ini.”
Jenis ini umumnya tidak menyediakan informasi terkait halaman yang ditautkan. Anchor Generic juga tidak memiliki keyword atau relevansi lainnya terkait topik yang dibahas.
Anchor Text Generic tentunya memiliki pengaruh yang besar, mengingat jenis ini seakan memberikan “perintah” kepada audiens untuk melakukan suatu tindakan yang diharapkan, atau bisa disebut sebagai elemen Call-to-Action.
Berikut adalah beberapa contoh dari Anchor Text Generic yang umum digunakan oleh pemilik website:
- Klik di sini
- Blog ini
- Baca selengkapnya
- Download
- Di sini
- Tentang penulis
- Info lengkap
- Halaman ini
2. Anchor Text Brand
Tidak seperti Anchor Generic, Anchor Brand memiliki relevansi terhadap website yang ditautkan, sehingga sangat efektif untuk membangun reputasi. Anda bisa menggunakan nama brand sebagai Anchor untuk diarahkan ke halaman di website Anda atau homepage.
Keunggulan utama dari penggunaan jenis Anchor ini adalah lebih “aman” jika Anda ingin menghindari spam. Akan tetapi, Anda juga perlu memahami penggunaan Anchor Text ini supaya tidak berlebihan. Karena terlalu banyak menggunakan Anchor yang sama, Google akan mendeteksinya sebagai spam.
Apabila brand Anda berafiliasi dengan public figure, seperti influencer, jurnalis, atau selebriti, Google mungkin juga akan menilai link tersebut dengan nama mereka sebagai Anchor Text Brand.
Berikut ini merupakan contoh Anchor Text Brand:
- Garuda Website
- Ahrefs
- Mengutip penjelasan dari CNN
3. Anchor Text Exact Match
Apabila Anda menggunakan keyword tertentu dari sebuah halaman yang ingin ditautkan, maka itu dinamakan sebagai Anchor Text Exact Match.
Ini merupakan jenis Anchor text yang penting, namun Anda perlu memperhatikan jumlah link yang ditempatkan pada satu halaman, karena Google bisa saja memberikan penalti apabila mendeteksi adanya sebuah halaman yang memiliki sangat banyak link di dalamnya.
Intinya, jangan pernah menempatkan link lebih dari 100 di dalam satu halaman website Anda.
Berikut adalah contoh dari Anchor Text Exact Match:
- Backlink spam
- Black hat SEO
- SEO Off Page
4. Anchor Text Partial Match
Jika Anchor Text yang Anda gunakan melibatkan frasa keyword yang digabungkan dengan kata-kata generik dan acak, maka itu bisa disebut sebagai Anchor Text Partial Match. Berikut adalah contoh dari jenis Anchor Text ini yang bisa Anda terapkan sebagai internal link:
- “Panduan lengkap strategi internal link” targetnya adalah strategi internal link
- “Layanan backlink terpercaya” targetnya backlink terpercaya
- “Jasa pembuatan konten marketing” targetnya konten marketing
5. Anchor Text Related
Bisa dibilang, Anchor Text Related mirip dengan Partial Match di atas, namun jenis ini menggunakan target keyword yang berbeda, dan tidak menggunakan frasa keyword yang ditargetkan.
Dengan kata lain, sangat penting untuk membuat beberapa Anchor text terkait untuk membantu mesin pencari meng-crawling dan memahami lebih baik terkait link yang ditautkan.
Menggunakan jenis Anchor Text ini di dalam konten Anda dapat membantu membedakan link profil Anda. Sehingga mencegah Google memasukkan website Anda ke dalam daftar spam.
Contoh dari Anchor Text Related
- Search Engine Optimization untuk menargetkan “strategi konten Ahrefs”
- Sepatu Nike Flyknit menargetkan “beli sepatu lari”
- Krisis air di Afrika jika ingin menautkan ke halaman yang menargetkan “epidemi kolera di Afrika”
6. Anchor Text Acak (Random)
Ada juga strategi di mana pemilik website menggunakan Anchor Random dan Generic di dalam satu kategori yang sama. Namun, Anchor acak ini juga bisa menggunakan frasa yang tidak umum seperti “kunjungi halaman”, namun juga tidak terkait dengan target keyword.
Contoh dari Anchor Text Random:
- “Artikel mendalam” menargetkan artikel apapun
- “New Style” untuk menargetkan pakaian baru
Akan tetapi, menentukan Anchor Text untuk jenis ini termasuk cukup sulit karena bisa menggunakan kata kunci apa saja.
7. Anchor Text Naked
Saat Anda menggunakan seluruh struktur URL ke dalam konten yang berisikan link, itu dinamakan sebagai Anchor Text Naked. Umumnya, jenis ini ditemukan pada bagian bawah artikel untuk memberikan referensi dari suatu sumber yang dikutip. Adapun contoh dari jenis Anchor Text ini adalah:
- https://www.garuda.website/blog/
- https://www.internallinkjuicer.com/
- https://ahrefs.com/
8. Anchor Text Brand + Keyword
Seperti namanya, Anchor Text Brand + Keyword mengandung target kata kunci dan nama brand perusahaan secara bersamaan.
Inilah yang menjadi jenis Anchor Text paling efektif untuk mengoptimasi keyword dan membangun reputasi brand, tanpa dihitung sebagai spam oleh Google. Beberapa contoh dari jenis Anchor Text ini adalah sebagai berikut:
- Ahrefs untuk riset keyword
- Kopi enak di Fore
- Sepatu lari Nike
9. Anchor untuk Gambar
Anchor untuk Gambar sama seperti menambahkan ALT Text ke deskripsi gambar yang sangat penting dilakukan dalam mengoptimasi website. Anda perlu menambahkan ALT Text ini ke gambar sehingga Google bisa membacanya sebagai Anchor Gambar (jika gambar tersebut memiliki link).
Sama seperti Anchor Text Related, menambahkan Anchor Gambar ke dalam konten dapat membantu membedakan Anchor Text yang ada di website Anda. Ini bahkan menjadi hal penting dilakukan dalam SEO untuk mengoptimasi pencarian Google Image. Jadi, jangan lupa untuk menambahkan ALT Text untuk gambar yang memiliki link.
Contoh dari jenis Anchor ini adalah:
- (nama perusahaan) software digital marketing
- Panduan link building Ahrefs
- Aksesoris untuk fashion nyentrik
10. Anchor Text Long Tail
Anchor Long Tail mirip seperti Partial Match. Perbedaan utamanya, jenis ini mengandung lebih banyak kata. Dengan Long Tail keyword, Anda juga bisa menyertakan target keyword bersamaan dengan frasa lainnya yang masuk ke dalam Anchor Text Related, Generic, dan Brand.
Anchor Long Tail juga bisa menggunakan subheading atau heading sebagai tautan. Akan tetapi, terkadang ada juga penulis konten yang akan menautkannya ke seluruh kalimat. Walaupun membuat jenis Anchor Text ini cukup melelahkan, namun tetap memiliki manfaat untuk strategi SEO Anda.
Berikut adalah contoh dari Anchor Text Long Tail:
- Baca juga: Cara menulis artikel SEO yang benar
- Mengapa duplikat konten berbahaya untuk SEO?
- Ingat saat pertama kali Facebook diluncurkan?
Dampak Anchor Text pada SEO
Bagi Google, tujuan utama dari Anchor Text adalah untuk memahami isi suatu halaman website dan menentukan peringkatnya berdasarkan keyword yang ditargetkan.
Masih dari Google, Anchor dapat memberikan deskripsi yang lebih akurat dari link yang ada, dibandingkan dengan halaman yang menggunakan metadata untuk memberikan deskripsi dari halaman itu sendiri. Selain itu, pihak ketiga yang membuka backlink untuk umum wajib menggunakan Anchor Text.
Jika ada sebuah website yang memiliki masalah terkait indexing, maka mereka bisa menggunakan Anchor yang akan membantu algoritma melakukan crawling konten. Beberapa bagian yang termasuk dalam hal ini, seperti:
- Gambar
- Program
- Aplikasi
- Database
- Dokumen
Google menilai bagaimana sebuah situs menggunakan teks Anchor dan menghitungnya sebagai pertimbangan untuk memberikan ranking. Akan tetapi, jika Anda dengan sengaja melakukan manipulasi algoritma menggunakan Anchor, cepat atau lambat, Google akan mendeteksinya.
Jadi, terima saja nasib dari ke-randoman algoritma dalam memberikan keajaiban ranking untuk website Anda.
Selalu ingat juga bahwa Google akan terus melakukan pembaharuan terhadap algoritmanya. Sehingga melakukan manipulasi bukan merupakan ide bagus, dan justru hanya akan membuang waktu saja.
Maka dari itu, ikuti saja strategi-strategi yang memang sudah terbukti berhasil dalam penggunaan Anchor Text, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
Anchor Text dan User Experience (UX)
Ada beberapa cara yang bisa meningkatkan pengalaman pengguna dengan menggunakan Anchor Text. Di bawah ini, saya sudah membuat rangkuman metode yang paling efektif yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan User Experience:
- Anchor Text harus memberikan deskripsi yang jelas
- Anchor Text harus memuat informasi yang mudah dipahami
- Anchor Text perlu ditautkan ke kata benda jika memungkinkan
- Anchor Text harus singkat
- Anchor Text harus menonjol (dibedakan dengan warna, jenis huruf, atau ukuran)
Mengoptimasi Anchor Text
Saat melakukan optimasi Anchor Text, selalu ingat untuk mengikuti kebijakan yang sudah ditentukan Google. Ingat, jangan pernah mencoba untuk memanipulasi sistem dengan sengaja. Baiklah, berikut saya berikan beberapa tips yang paling ampuh dalam mengoptimasi Anchor Text yang tidak akan dinilai salah oleh Google:
JANGAN Pernah Memberikan Link ke Website Toxic
Selalu pastikan bahwa situs yang Anda pilih untuk memberikan atau menerima link tidak melanggar kebijakan Google (seperti menyebarkan informasi palsu, mempromosikan kebencian, atau terlibat dalam praktik spam).
Jika Anda mengabaikannya, maka Google tidak segan akan memberikan penalti kepada website Anda.
Namun, apabila Anda benar-benar harus merujuk ke situs yang “buruk”, maka bisa menggunakan link Nofollow untuk memberi sinyal kepada Google, bahwa Anda hanya menjadikan rujukan tersebut sebagai referensi, dan Anda tidak mendukung atau ingin terhubung dengan situs tersebut.
Memastikan Anchor Text Relevan
Anda perlu memastikan Anchor Text yang digunakan relevan dengan topik pembahasan. Mengingat Google menjadikan Anchor sebagai sumber informasi untuk memahami isi dari website Anda, Anda perlu memilih Anchor Text yang logis untuk link target yang diinginkan.
Sebagai contoh, jika halaman yang ditargetkan adalah tentang sepatu lari, maka Anda tidak boleh menghubungkannya dengan halaman resep masakan.
Jangan Gunakan Keyword Berlebihan Sebagai Anchor Link Internal
Jika Anda menggunakan Anchor Text Exact Match berlebihan untuk internal link, maka Google bisa menilai Anda sedang memanipulasi sistem dan akan memberikan penalti.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghindari hal ini adalah menggunakan jenis Anchor Text yang berbeda-beda, seperti jenis Generic, Related, dan Long Tail untuk internal link.
Perhatikan Teks Keseluruhan
Untuk mengoptimasi Anchor Text, pastikan teks di sekitarnya juga relevan dengan teks yang ingin dimasukkan link. Dengan cara ini, pengguna akan lebih mudah memahami isi dari konten Anda dan berminat untuk mengklik tautan yang ada di dalamnya.
Sekali lagi, Anda perlu menghindari penggunaan kata-kata yang sama untuk mencegah Google menilai website Anda melakukan optimasi yang berlebihan.
Ragu Anchor Text yang Digunakan di Website Anda Bukan Spam?
Seperti yang kita ketahui dari penjelasan apa itu Anchor Text, elemen ini memang terlihat sepele, namun sebenarnya merupakan faktor penting untuk meningkatkan strategi SEO.
Dengan menggunakannya, Google akan memahami mana situs yang terpercaya dan mana yang hanya melakukan manipulasi sistem. Sehingga pembaca dapat merasakan manfaat dan kepuasan tersendiri setelah membaca konten yang disajikan.
Namun jika Anda tidak yakin apakah penggunaan Anchor Text pada link internal di website Anda sudah tepat atau belum, Anda bisa menghubungi tim maintenance website kami untuk mengecek link building secara keseluruhan.
Karena struktur link internal yang buruk dapat mengindikasikan bahwa situs yang Anda kelola tidak terpercaya di mata Google.