Dark Mode Light Mode
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru

Sejarah Copywriting dan Perkembangannya – Panduan Lengkap

contoh copywriting aida contoh copywriting aida

Semua dimulai dengan Powers Style – sebuah bahasa yang mudah dipahami, ditandai dengan judul yang singkat, dan sederhana.

Apakah Anda seorang profesional copywriter? Dimana telah mengenal sejarah copywriting dan asal-usulnya?

Atau, mungkin Anda termasuk dari sebagian besar yang menggelengkan kepala.

Yang jelas, banyak copywriter yang tidak mengetahui sejarah dari profesi mereka. Padahal, jika ingin menjadi copywriter yang hebat dan mengasah keterampilan, Anda perlu memahami sejarah copywriting untuk menemukan inspirasi dalam menyusun salinan yang persuasif.

Sebagai seorang copywriter profesional di Garuda SEO yang tertarik dengan segala hal vintage, saya selalu terpesona dengan sejarah kaya profesi kita.

Namun, saya tidak pernah memikirkannya secara mendalam hingga saya membaca kutipan dari Carl Sagan;

yang mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap makna suatu hal sangat penting untuk memahami awal mula profesinya.

Dari situlah saya memutuskan untuk meluangkan waktu dan menyusun panduan lengkap mengenai sejarah copywriting ini untuk para penulis lainnya.

Bagaimana copywriting berkembang dari zaman ke zaman? Bagaimana ia merespons perubahan budaya? Apa pentingnya copywriting di era digital saat ini? Apa saja jenis copywriting yang bisa Anda kuasai?

Jika Anda juga memiliki ketertarikan yang sama. Maka teruslah membaca. Kita aku menguaknya lebih dalam…

Copywriting Sejalan dengan Iklan

Copywriting telah ada sejak awal kemunculan iklan. Tujuan utama dari copywriting adalah untuk mendukung kampanye promosi yang memikat perhatian publik, dan itulah inti dari iklan.

Lalu, mana yang lebih dulu muncul? Untuk memahami sejarah copywriting, kita perlu menyelami sejarah iklan itu sendiri.

Apa itu Iklan?

Iklan adalah bentuk komunikasi yang berbayar dan menggunakan media untuk memperkenalkan produk, layanan, atau tujuan tertentu kepada publik dengan tujuan membujuk mereka untuk mengambil tindakan, baik segera atau di masa depan.

Istilah ‘mediated’ merujuk pada media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima, seperti televisi, surat kabar, majalah, email, surat, papan reklame, brosur, spanduk, selebaran, atau internet.

Sebagian besar iklan bertujuan untuk mempromosikan produk yang sedang dijual agar orang tertarik untuk membeli.

Teks yang digunakan untuk membujuk orang dalam iklan ini disebut sebagai ‘copy’ atau salinan iklan. Copywriting inilah yang menjadi fondasi dari iklan yang efektif.

Sejarah Iklan
Sejarah iklan dari Parker Duofold – Sumber gambar: ebay.co.uk

Baca: Apa Itu Iklan: Fungsi, Ciri-Ciri + Panduan Lengkap!

Apa itu Copywriting?

Sejarah Copywriting

Copywriting adalah seni dan ilmu dalam menyusun konten yang persuasif, informatif, dan menarik untuk meningkatkan kesadaran tentang suatu produk atau layanan.

Tujuannya adalah membujuk pelanggan untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk, mendaftar untuk uji coba gratis, atau menggunakan layanan yang diiklankan.

Copywriting harus jelas, singkat, tajam, dan ditulis dengan ringkas.

Teksnya harus berisi inti dan fokus pada pemecahan masalah pelanggan, bukan hanya menonjolkan fitur dan manfaat produk atau layanan.

Siapa Penemu Copywriting?

Sejarah Awal Copywriting
Image source: qprintgroup.com.au

John Emory Powers (1837-1919) dikenal luas sebagai bapak iklan modern dan merupakan pionir dalam dunia copywriting.

Ia menjadi copywriter penuh waktu pertama di dunia, yang dipekerjakan oleh sebuah agen iklan ternama pada masanya.

Tidak hanya berhenti di situ, Powers kemudian memutuskan untuk keluar dari dunia korporat dan menetapkan dirinya sebagai copywriter lepas.

Langkah ini menandai awal dari evolusi copywriting yang lebih terbuka dan fleksibel, membentuk profesi yang kita kenal sekarang.

Powers dianggap sebagai tokoh yang merintis banyak teknik-teknik persuasif yang masih digunakan hingga saat ini, termasuk pentingnya menulis salinan yang tidak hanya menjelaskan fitur produk, tetapi juga menggugah emosi pembaca dan mendorong mereka untuk bertindak.

Melalui gaya penulisan yang sederhana namun sangat meyakinkan, Powers berhasil mengubah cara orang berpikir tentang pemasaran.

Salah satu pencapaian terbesar Powers adalah kemampuan untuk memadukan penulisan yang persuasif dengan strategi pemasaran yang efektif.

Ia mengerti betul bahwa sebuah iklan bukan hanya sekadar pemberitahuan, melainkan sarana untuk mempengaruhi keputusan konsumen.

Teknik-teknik yang ia ciptakan dan kembangkan—seperti penggunaan headline yang menarik, call-to-action yang jelas, dan penulisan yang fokus pada manfaat—menjadi dasar bagi iklan modern hingga kini.

Dengan pengaruh yang begitu besar, Powers tidak hanya dikenal sebagai seorang copywriter, tetapi juga sebagai pelopor yang mengubah wajah periklanan dan membuka jalan bagi profesional copywriting di seluruh dunia.

Awal Mula ‘Teks Persuasif’

Sejarah copywriting penuh dengan karya-karya besar dari penulis terkenal serta kisah-kisah iklan yang memukau yang telah menarik perhatian selama beberapa dekade.

Mari kita kembali ke masa lalu.

Sangat jauh ke belakang! Hampir 100 tahun yang lalu, perjalanan dimulai di Phebes, Mesir Kuno, dengan iklan pertama di dunia, The Papyrus of Slave Shem.

Copy Pertama yang Dibuat

Bahan cetak pertama yang tercatat muncul pada tahun 1477, mempromosikan penjualan sebuah buku doa.

Pada masa ini, copywriter membuat iklan di atas kertas besar menggunakan bulu yang dicelupkan ke dalam tinta.

Ini adalah pekerjaan yang sangat rumit karena tidak ada proses pencetakan untuk menduplikasi salinan asli, dan setiap poster harus ditulis tangan satu per satu.

Pada awal tahun 1600-an, ukuran iklan diperkecil menjadi brosur dan pamflet.

Iklan Kuno

Enam puluh tahun kemudian, Oxford Gazette, surat kabar pertama di Inggris, mulai dicetak dan memberikan ruang untuk penerbitan berbagai iklan di halamannya.

Copywriter sejarah adalah ahli dalam iklan advertorial dengan latar belakang Jurnalisme atau Bahasa Inggris yang bekerja di agensi iklan.

Surat kabar pertama memberikan media utama untuk copy dengan kekuatan untuk menyebarkan informasi. Pesan-pesan menjadi informatif dan mirip dengan berita, dengan argumen yang terstruktur logis untuk produk yang dimaksud.

Perkembangan ini merupakan terobosan besar bagi copywriter untuk mencapai banyak orang dalam waktu singkat. Namun, beberapa orang menyalahgunakannya untuk menyebarkan informasi palsu.

Berikut adalah contoh iklan sejarah dari PONTIAC dan Gillette. Coba perhatikan judul-judulnya — singkat, tajam, dan menarik perhatian.

Era John Emory Powers

John Emory Powers
Source image: linkedin.com

John Emory Powers, yang dikenal sebagai bapak copywriting, mulai mencuri perhatian publik sebagai copywriter independen pertama yang resmi.

Ia bekerja untuk dua toko terkenal, Lord & Taylor dan Wanamaker’s, yang pada saat itu sangat bergengsi.

Toko-toko ini menyewa Powers untuk membuat enam iklan setiap minggu yang akan diterbitkan di surat kabar.

Iklan-iklan tersebut terbukti sangat efektif, karena dalam waktu singkat, stok barang di toko-toko tersebut habis terjual, menghasilkan pendapatan yang melambung tinggi.

Iklan-iklan kreatif dan kontroversial yang dibuat Powers memberinya gelar sebagai ‘bapak periklanan kreatif modern’.

Salah satu trik besar yang ia gunakan adalah menyampaikan kebenaran dengan cara yang menarik, yang ternyata sangat efektif untuk menarik perhatian dan mendorong tindakan dari konsumen.

Kejujuran dalam iklan, yang dulunya dianggap sebagai hal yang tidak menarik atau biasa saja, justru menjadi senjata ampuh di tangan Powers.

Pada masa John Emory Powers, pentingnya copywriting yang baik baru mulai terlihat. Meskipun saat ini kita sering melihat banyak iklan yang bertebaran, kekuatan salinan yang persuasif baru benar-benar dihargai ketika Powers memperkenalkan gaya penulisan yang sederhana dan langsung.

Gaya Powers dikenal dengan bahasa yang mudah dipahami, tanpa berlebihan, dan selalu ditandai dengan judul yang singkat dan padat.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Clayton Makepeace tentang copywriting Powers:

“Tiba-tiba, semuanya yang saya lihat dalam surat langsung dan iklan yang saya temui menjadi masuk akal. Berikan orang alasan mengapa mereka harus membeli sebuah produk.”

Pernyataan ini menggarisbawahi inti dari teknik Powers—membuat audiens merasa bahwa mereka memiliki alasan yang kuat untuk bertindak dan bahwa iklan yang mereka baca tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka.

Era Periklanan Ilmiah – Claude C. Hopkins (1866-1932)

Claude C. Hopkins
Source image: screenvoice.cz

Setelah Powers, di periode yang hampir bersamaan, muncul sosok lain yang turut mengubah dunia copywriting: Claude C. Hopkins.

Hopkins dikenal sebagai salah satu promotor utama dari hard selling dan periklanan langsung. Pendekatan yang ia kenalkan mengutamakan penjualan langsung dan menghindari metode yang berbelit-belit.

Menurut prinsip yang ia rumuskan dalam bukunya “Scientific Advertising“, iklan memiliki satu tujuan utama: penjualan dan keuntungan.

Karena itu, pesan yang disampaikan dalam iklan harus jelas dan ringkas, tanpa adanya berliku-liku.

Gaya penulisan seperti ini sangat sesuai dengan kebutuhan iklan di era mail order (pesanan lewat pos), yang harus sangat padat, terutama mengingat keterbatasan ruang dalam katalog tempat iklan tersebut dipasang.

Claude C. Hopkins membawa periklanan ke era yang lebih ilmiah pada tahun 1923. Ia menyatakan;

“Copywriter harus memiliki alasan yang baik dan riset yang mendalam untuk setiap hal yang mereka tulis.”

Hopkins percaya bahwa pemasaran bisa diperkaya dan diukur, dan kata-katanya menjadi tolak ukur bagi copywriter di masa depan.

Pendekatannya membuka jalan bagi iklan yang terukur dan berbasis data, yang kini menjadi prinsip utama dalam dunia pemasaran modern.

Pentingnya riset dan pengukuran hasil iklan yang ia tekankan, menjadikan prinsip-prinsip Hopkins sebagai dasar yang terus digunakan oleh copywriter hingga saat ini.

Keberanian Hopkins untuk memperkenalkan pendekatan yang lebih terstruktur dan analitis membantu menjadikan periklanan sebagai bidang yang bisa dipelajari dan diperbaiki, memberikan dampak yang besar bagi profesi ini.

Era Bill Bernbach – Revolusi Kreativitas dalam Iklan

Bill Bernbach
Bill Bernbach. (Photo credit: Getty Images)

Setelah masa Hopkins yang menekankan pendekatan ilmiah, dunia periklanan kembali diguncang oleh kehadiran sosok visioner: Bill Bernbach.

Ia adalah pendiri sekaligus direktur kreatif dari agensi terkenal Doyle Dane Bernbach (DDB), dan dikenal sebagai tokoh yang merevolusi wajah periklanan di Amerika Serikat.

Hingga kini, ide dan struktur kerja Bernbach masih menjadi acuan utama di banyak agensi iklan dunia.

Bersama Bernbach, iklan tidak lagi hanya soal teks yang menjual. Ia memperkenalkan konsep kolaboratif antara copywriter dan art director—dua peran yang sebelumnya bekerja terpisah.

Mereka kini bekerja berdampingan, menciptakan simbiosis antara kata dan visual, menghasilkan iklan yang lebih emosional, estetis, dan menyentuh sisi psikologis konsumen.

Bernbach membawa periklanan keluar dari kerangka “ilmiah” yang dirintis Hopkins, dan masuk ke dunia yang lebih humanis dan kreatif.

Ia percaya bahwa persuasi tidak melulu soal angka dan data, tetapi tentang gagasan yang menyentuh manusia secara langsung.

Seperti yang pernah ia katakan:

“Apakah kreativitas itu seni yang misterius dan esoterik? Sama sekali tidak. Kreativitas adalah hal paling praktis yang bisa digunakan oleh seorang pebisnis.”

Gagasan ini menjadikan Bernbach sebagai pelopor era baru dalam copywriting: era di mana ide dan empati lebih penting dari sekadar logika, dan di mana storytelling dan visual bukan hanya pelengkap, melainkan jantung dari sebuah iklan.

Dengan pendekatannya, Bill Bernbach tidak hanya mengubah cara iklan dibuat, tetapi juga mengangkat copywriting menjadi seni yang berpengaruh besar dalam membentuk opini publik dan perilaku konsumen.

Era Eugene M. Schwartz – Jenius di Balik Iklan Surat Langsung

Eugene M. Schwartz
Eugene M. Schwartz. (Photo credit: www.copywriter.pl)

Salah satu tokoh favorit dalam sejarah copywriting adalah Eugene M. Schwartz.

Ia dikenal sebagai jenius dalam kampanye direct mail—iklan yang dikirim langsung ke calon pelanggan melalui surat. Lahir pada 18 Maret 1927, Schwartz memulai kariernya dari posisi paling dasar sebagai pengantar pesan di agensi Huber Hoge & Sons pada tahun 1949.

Namun, berkat bakat luar biasa dalam menulis, ia naik dengan cepat dan menjadi salah satu copywriter paling berpengaruh dalam sejarah.

Schwartz terkenal karena kemampuannya menciptakan headline yang langsung mengena dan mendorong pembaca untuk bertindak. Salah satu contoh iklan terkenalnya adalah:

“Berikan saya 15 menit dan saya akan memberikan Anda ingatan super!”

Gaya tulisannya khas: tajam, menarik, dan tak bertele-tele, selalu dimulai dari pemahaman yang mendalam tentang psikologi pembaca dan kekuatan dari big idea.

Beberapa karya tulis penting yang diwariskan Eugene Schwartz, antara lain:

  • Breakthrough Advertising
  • The Brilliance Breakthrough
  • Mail Order
  • The Rodale Press Workshop on Copywriting
  • Gene Schwartz on Breakthrough Copy

Karyanya yang paling legendaris, Breakthrough Advertising, hingga kini masih dianggap sebagai kitab suci bagi copywriter profesional, karena menggali secara mendalam cara kerja pikiran konsumen dan bagaimana iklan bisa menyentuh motivasi terdalam mereka.

Warisan Eugene M. Schwartz tidak hanya pada teknik penulisan, tetapi juga pada cara berpikir strategis dalam copywriting.

Ia mengajarkan bahwa tugas seorang copywriter bukan menciptakan keinginan, tetapi menemukan dan mengarahkan keinginan yang sudah ada dalam benak konsumen.

Selain Schwartz, sejarah copywriting juga dihiasi oleh para kreator hebat lainnya seperti:

Semua tokoh ini memberikan kontribusi yang besar dan membentuk fondasi kuat bagi dunia copywriting modern yang kita kenal hari ini.

Evolusi Copywriting: Dari Informasi ke Imajinasi

Memasuki era 1940-an, wajah copywriting mulai berubah. Meskipun struktur pesannya masih cukup mirip dengan masa sebelumnya, pendekatan kreatif mulai mengambil peran penting.

Copywriter tidak hanya menampilkan fakta dan manfaat produk, tetapi juga mulai menciptakan iklan yang memikat secara emosional dan lebih relevan bagi konsumen.

Tujuan utama copywriting tetap sama: mendorong, menghibur, atau memberi informasi.

Inti kekuatan dari profesi ini adalah mempersuasi—membuat orang mendaftar layanan, membeli produk, atau memilih satu merek di atas yang lain.

Ledakan Industri Iklan 1948

Tahun 1948 menjadi tonggak penting. Industri periklanan meledak, terutama di kota-kota besar seperti New York dan London, di mana banyak agensi iklan baru bermunculan.

Salah satu yang paling berpengaruh adalah Ogilvy & Mather, agensi yang didirikan oleh David Ogilvy. Agensi ini menjadi agensi asing pertama yang memperoleh akses ke Uni Soviet. Prinsip dasarnya sederhana namun tajam:

“Iklan adalah untuk menjual.”

David Ogilvy juga menulis banyak buku periklanan, yang hingga kini digunakan sebagai literatur wajib dalam pendidikan periklanan.

Prinsip dan strateginya mengajarkan bahwa iklan harus berbasis data, tetapi tetap harus emosional dan manusiawi.

Perubahan Peran Copywriter

Setelah Ogilvy, hubungan antara copy dan seni visual tumbuh subur. Iklan tidak lagi hanya berisi ajakan membeli, tetapi menjadi simbol budaya, dukungan terhadap isu sosial, bahkan penyampai suasana.

Copywriter kini tidak hanya menjual produk, melainkan membangun hubungan emosional dengan audiens.

Era ini menandai ledakan kreativitas dalam iklan.

Bahasa dan visual berpadu dalam kampanye yang bergaya, cerdas, dan sophisticated—sebuah bentuk komunikasi yang jauh lebih halus dan berpengaruh.

Dampak Televisi terhadap Copywriting

Kehadiran televisi mengubah segalanya. Waktu tayang yang terbatas dan perhatian penonton yang singkat menuntut copywriter untuk menyusun headline yang lebih pendek dan tajam.

Iklan harus cepat memikat perhatian, menyampaikan pesan secara langsung, dan tetap meninggalkan kesan.

Dengan perubahan media dan perilaku konsumen, copywriting berevolusi dari sekadar menyampaikan informasi menjadi alat komunikasi strategis yang menyentuh emosi, nilai budaya, dan gaya hidup.

Inilah titik di mana copywriting bukan hanya alat penjualan, tetapi juga seni membentuk persepsi dan membangun koneksi.

Era Digital Awal (1980-2000): Munculnya Internet dan Email Marketing

Email Marketing Adalah

Perkembangan teknologi di era 1980-2000 membawa perubahan besar dalam dunia pemasaran dengan hadirnya internet dan email marketing.

Brand mulai beralih dari media tradisional ke platform digital, membuka peluang baru dalam menjangkau audiens secara lebih luas dan personal.

Email menjadi salah satu alat pemasaran utama, memungkinkan brand untuk mengirim pesan langsung ke pelanggan dengan strategi yang lebih terukur.

Inilah awal dari revolusi digital, di mana pemasaran mulai bergeser ke arah yang lebih interaktif, cepat, dan berbasis data.

  • Direct response copywriting: Digunakan dalam katalog dan surat penawaran.
  • Email marketing: Memanfaatkan daftar pelanggan untuk mengirim promosi langsung.
  • Banner ads: Iklan visual yang memikat perhatian pengguna internet.

Salah satu contoh sukses adalah kampanye email marketing awal dari Amazon, yang mengandalkan personalisasi untuk meningkatkan konversi pelanggan.

Baca: Apa Itu Era Digital: Dampak + 7 Cara Hidup Gaya Baru

Era Media Sosial & Konten Digital (2000-2020): Adaptasi ke Platform Online

Media Sosial adalah

Memasuki era 2000-2020, media sosial dan konten digital mengubah cara brand berkomunikasi dengan audiens.

Platform seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter menjadi kanal utama dalam strategi pemasaran, memungkinkan interaksi langsung dan real-time dengan konsumen.

Brand tidak lagi hanya mengandalkan iklan satu arah, tetapi mulai membangun engagement, storytelling, dan pemasaran berbasis komunitas.

Konten digital seperti blog, video, dan influencer marketing semakin berkembang, menjadikan pemasaran lebih dinamis dan personal dibandingkan sebelumnya.

  • SEO Copywriting: Mengoptimalkan teks agar mudah ditemukan di mesin pencari.
  • Microcopy: Teks pendek untuk tombol, notifikasi, dan navigasi aplikasi.
  • Storytelling digital: Menggunakan narasi untuk membangun koneksi dengan audiens.
  • Konten interaktif: Polling, kuis, dan video pendek untuk meningkatkan engagement.

Brand seperti Apple dan Tesla menggunakan storytelling digital untuk menciptakan citra eksklusif dan inovatif.

Baca: Dampak Media Sosial pada Bisnis Update Terbaru

Era AI & Otomatisasi (2020-Sekarang): Peran Kecerdasan Buatan dalam Copywriting

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi dunia copywriting dan pemasaran digital. Sejak 2020, brand semakin mengandalkan AI dan otomatisasi untuk menciptakan konten yang lebih cepat, efisien, dan personal.

Dengan hadirnya chatbot, analisis data berbasis AI, serta alat copywriting otomatis, strategi pemasaran menjadi lebih terukur dan responsif terhadap kebutuhan audiens.

Di era ini, kreativitas manusia berpadu dengan kecanggihan teknologi untuk menghasilkan copywriting yang lebih relevan, personal, dan berdampak tinggi.

  • AI copywriting tools: Seperti ChatGPT, Jasper, dan Copy.ai untuk menghasilkan teks otomatis.
  • Hyper-personalization: Iklan digital yang menyesuaikan pesan dengan preferensi pengguna.
  • UX Copywriting: Fokus pada pengalaman pengguna dalam aplikasi dan website.
  • Conversational Copy: Gaya penulisan yang meniru interaksi manusia untuk chatbot dan asisten virtual.

Namun, Meskipun AI mampu menghasilkan teks berkualitas, peran manusia tetap diperlukan untuk memastikan kreativitas dan emosi dalam copywriting.

Baca: Data Pengguna AI di Indonesia Update Terbaru

Tren Terbaru dalam Copywriting (2025 dan ke Depan)

Industri copywriting terus berkembang dengan beberapa tren baru yang mulai mendominasi:

  • Copywriting berbasis data: Menggunakan analitik untuk mengukur efektivitas teks pemasaran.
  • AI sebagai asisten, bukan pengganti: Menggunakan AI untuk mendukung, bukan menggantikan copywriter manusia.
  • Integrasi dengan AR/VR: Menggunakan teknologi augmented reality untuk menciptakan pengalaman interaktif.
  • Storyselling: Menggabungkan storytelling dengan elemen persuasif secara halus.

Beberapa Hal Tak Pernah Berubah

Meski dunia copywriting terus berevolusi, ada aturan emas yang tetap bertahan sepanjang dekade.

Dalam berbagai bentuk dan media—panjang atau pendek, digital atau cetak—copywriting yang efektif selalu bertumpu pada satu hal utama: kemampuan untuk bercerita dengan kuat.

Copywriting bukan sekadar menyusun kata. Intinya adalah masuk ke dalam pola pikir audiens, memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan keinginan mereka.

Sejak dulu hingga sekarang, tujuan utama copywriting adalah menyampaikan pesan yang relevan dan berarti bagi audiens, agar mereka terdorong untuk bertindak.

Tindakan yang diharapkan pun jelas: memilih produk atau layanan yang ditawarkan, dan bukan milik kompetitor.

Maka dari itu, copywriter harus bisa menemukan USP (Unique Selling Proposition) dan menekankannya secara tajam, lalu menutupnya dengan ajakan bertindak (call-to-action) yang menggoda dan tak bisa diabaikan.

Dalam dunia yang serba cepat ini, kita tidak punya waktu lama untuk mengesankan pembaca. Maka, hal yang tak boleh dilupakan adalah:

  • Mencuri perhatian hanya dalam hitungan detik
  • Membangun kesan pertama yang kuat dan tepat sasaran

Copywriting yang baik bukan hanya soal kata-kata—tetapi soal strategi komunikasi yang mampu mengubah perhatian menjadi tindakan.

Dan prinsip ini, dari zaman surat kabar hingga zaman algoritma, tetap relevan dan tak tergantikan.

Jenis-Jenis Copywriting Modern

Di era digital saat ini, copywriting bukan hanya tentang merangkai kata. Ia telah menjadi alat strategis untuk membangun citra, menjangkau audiens, dan menaklukkan algoritma.

Salah satu kunci keberhasilan bisnis adalah menampilkan konten yang informatif namun tetap ringkas secara visual—terutama di website.

Ini menjadi langkah penting untuk memperkenalkan perusahaan dan memperkuat nama merek di tengah persaingan.

Tanggung jawab copywriter kini jauh lebih luas. Mereka dituntut untuk:

  • Merancang informasi secara spesifik dan terperinci
  • Memahami target pasar, mulai dari kebutuhan hingga cara berpikir
  • Menyesuaikan gaya penulisan untuk platform yang digunakan

Namun, tidak semua copywriter bisa mengerjakan semua jenis konten. Sangat jarang ada yang menguasai seluruh bidang.

Justru, banyak copywriter modern memilih spesialisasi, lalu membangun kariernya berdasarkan kekuatan tersebut.

Berikut adalah beberapa jenis layanan copywriting yang umum dijumpai saat ini:

Sales copy

Sales copy adalah jenis copywriting yang paling umum dan efektif. Tujuannya adalah mendorong atau membujuk pelanggan untuk membeli produk atau layanan.

Sales copy terbaik biasanya muncul dalam bentuk:

  • Teks dalam iklan
  • Advertorial di media online atau majalah
  • Deskripsi produk

Fokus utama dari sales copy adalah bagaimana konsumen bisa mendapatkan manfaat dari produk yang ditawarkan. Dalam dunia pemasaran, ini disebut sebagai value to the customer.

Copywriter yang baik bisa menjual tanpa terdengar seperti sedang menjual. Mereka memahami kebutuhan audiens dan menulis secara persuasif agar mudah dipahami.

Sales copy juga digunakan dalam:

  • Lirik jingle
  • Iklan di koran dan majalah
  • Skrip iklan televisi
  • White paper
  • Materi komunikasi pemasaran lainnya

Marketing Copy

Marketing copy adalah teknik penulisan yang efektif untuk mengatasi masalah, keinginan, kebutuhan, dan rasa sakit konsumen.

Seorang copywriter pemasaran adalah gabungan antara penulis dan psikolog, yang tahu cara menarik perhatian calon pembeli.

Marketing copy sering digunakan untuk membuat:

  • Newsletter
  • Landing page
  • Brosur perusahaan
  • Deskripsi produk
  • Flyer
  • Whitepaper
  • Postingan media sosial

Copywriter pemasaran yang andal mampu membuat pembeli merasa bahwa produk Anda adalah bagian penting yang mereka butuhkan.

Teks yang ditulis mampu mendidik, menginspirasi, memahami, dan perlahan mengarahkan audiens pada produk atau layanan Anda.

Marketing copy juga digunakan untuk menyusun argumen yang kuat dengan gaya dan nada yang sesuai. Tujuannya adalah menciptakan ikatan emosional antara merek dan konsumen yang dituju.

SEO Copywriting

SEO copywriting adalah teknik penulisan yang fokus pada dua hal utama:

  • Memposisikan konten di Google
  • Membujuk pembaca untuk melakukan tindakan tertentu

Saat ini, Google menjatuhkan peringkat situs yang hanya berisi kata kunci tanpa kualitas. Karena itu, SEO copywriter harus mampu menghasilkan konten yang berkualitas tinggi dan relevan.

Dalam menulis konten SEO, penting untuk menggabungkan kreativitas, wawasan, dan kemampuan riset. Konten yang terlalu dipenuhi kata kunci tidak disukai pembaca—dan juga tidak disukai Google.

SEO copywriting yang baik adalah konten yang menarik untuk mesin pencari dan nyaman dibaca oleh manusia.

Lihat contoh SEO untuk Garuda Backlink

Technical Copywriting

Technical copywriting adalah jenis copywriting yang kurang berorientasi pada penjualan, dan lebih fokus pada penyampaian informasi teknis secara jelas dan akurat.

Ini adalah bidang yang jarang dikuasai dan sangat berharga karena membutuhkan gabungan antara pemahaman teknis dan kemampuan menulis.

Tujuan utama dari technical copywriting adalah menjelaskan cara terbaik menggunakan suatu produk atau sistem. Ini sangat berbeda dengan sales copy, karena lebih bersifat informatif daripada persuasif.

Technical copy biasanya ditemukan dalam:

  • Artikel mendalam
  • White paper
  • Manual pengguna
  • Datasheet
  • Artikel ilmiah

Penulisan teknis membutuhkan pemahaman mendalam tentang topik tertentu, atau setidaknya kemampuan untuk melakukan riset serius.

Bidang yang sering membutuhkan technical copy antara lain: sains, lingkungan, pemasaran, kesehatan, keuangan, politik, dan pemerintahan.

Web Copywriting

Web copywriting adalah penulisan konten untuk platform digital yang menginspirasi, melibatkan, memberikan informasi, dan akhirnya mengubah pengunjung menjadi pembeli.

Konten web biasanya terdapat dalam:

  • Artikel
  • Blog post
  • Media sosial
  • Landing page

Setiap situs web memiliki audiens yang berbeda, sehingga kontennya harus disesuaikan agar relevan dan menarik bagi pengunjung yang dituju.

Konten juga perlu dilengkapi dengan kata kunci agar dapat membantu meningkatkan peringkat situs di mesin pencari.

Penulis konten web yang andal mampu menceritakan kisah melalui produk atau layanan yang ditawarkan. Tujuannya bukan hanya menjual, tetapi membangun hubungan dengan pembaca—baik calon pelanggan maupun pelanggan lama.

Konten yang menarik dan bermanfaat membuat pembaca tertarik untuk membagikannya, tanpa merasa ditekan oleh pesan promosi terus-menerus.

Bila dikombinasikan dengan strategi content marketing yang tepat, konten seperti ini memberi manfaat ganda: pembaca mendapatkan informasi yang berharga, dan bisnis mendapatkan pelanggan yang loyal.

Creative Copywriting

Creative copywriting adalah seni menyampaikan ide dalam kalimat yang pendek, tajam, dan menggugah. Bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi bagaimana informasi itu disampaikan secara inspiratif dan berbeda dari yang lain.

Tugas seorang creative copywriter adalah bermain dengan kata-kata. Ia menciptakan ide-ide yang bisa meningkatkan dampak komunikasi secara komersial, baik untuk media online maupun cetak.

Ia berpikir secara konseptual: bagaimana menjual produk dengan cara yang imajinatif dan menarik perhatian.

Ciri khas dari creative copy:

  • Originalitas tinggi
  • Headline yang mencuri perhatian
  • Nada yang menyentuh emosi dan logika pembaca
  • Mengajak pembaca untuk membaca sampai akhir

Creative copy yang baik membuat merek berdiri dan menonjol di antara keramaian. Inilah jenis copy yang tidak hanya dibaca, tetapi juga diingat.

Brand Journalism

Brand journalism adalah gaya copywriting modern yang mengangkat cerita di balik sebuah merek.

Di era digital yang penuh informasi, merek yang berhasil menonjol adalah mereka yang mampu menyampaikan kisah menarik dan autentik—baik tentang produk, pelanggan, maupun nilai yang mereka junjung.

Gaya ini menggabungkan teknik jurnalisme dengan strategi pemasaran, melalui pendekatan seperti:

  • Wawancara dengan pelanggan dan pakar
  • Newsjacking atau pemanfaatan isu terkini
  • Kurasi opini dan ide dari berbagai sumber terpercaya
  • Integrasi multimedia dan grafis pendukung

Tujuan utamanya adalah menciptakan konten yang:

  • Segar dan informatif
  • Relevan dengan audiens saat ini
  • Mudah dinikmati tanpa kesan promosi yang berlebihan
  • Menceritakan merek secara autentik dan menarik

Dengan pendekatan ini, brand journalism tidak terasa seperti iklan, melainkan seperti cerita nyata yang pantas untuk dibaca dan dibagikan—sebuah narasi yang membangun kedekatan emosional antara merek dan pembacanya.

Explainer Video Script Copywriting

Explainer video script copywriting adalah teknik penulisan naskah untuk video penjelasan yang menyampaikan informasi secara jelas, menarik, dan mudah dipahami.

Gaya ini menjadi alternatif modern dari white paper yang dianggap terlalu kaku dan membosankan.

Jenis copywriting ini bertujuan untuk:

  • Mempromosikan produk atau layanan melalui narasi visual
  • Menghubungkan sisi emosional dan logis pembeli
  • Menyampaikan informasi kompleks dalam cara yang ringan dan efektif

Namun, tidak semua merek ingin tampil terlalu santai atau lucu. Beberapa tetap menginginkan gaya yang mencerminkan keseriusan dan kredibilitas, terutama dalam konteks investasi atau teknologi.

Seorang penulis explainer video yang baik tahu cara:

  • Menyusun alur cerita yang terstruktur dan to the point
  • Menjelaskan manfaat dan nilai produk secara rasional
  • Menghindari jargon berlebihan, tetapi tetap menjaga bobot informasi

Explainer script yang efektif mampu menyampaikan pesan dengan kuat, membuat audiens paham dalam waktu singkat, dan tetap menjaga kesan profesional dan meyakinkan.

Baca selengkapnya: 10 Jenis Jenis Copywriting yang Dibutuhkan Industri Besar

Kesimpulan: Poin-Poin Penting yang Perlu Diingat

Copywriting bukanlah industri baru. Banyak digital copywriter mungkin berpikir sebaliknya, namun kenyataannya, copywriting sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Bahkan poster “wanted” di era Wild West pun bisa dianggap sebagai bentuk awal copywriting.

Yang berubah bukan prinsipnya, tapi medianya.

Dulu lewat kertas dan cetak, sekarang lewat layar dan klik. Namun, satu hal yang tak berubah adalah kekuatan storytelling—ia tetap jadi inti dari setiap copy yang berhasil.

Sekitar tahun 1964, Marshall McLuhan pernah berkata, the medium is the message. Ungkapan ini sangat relevan dalam dunia copywriting.

Seiring perkembangan teknologi dan media, gaya dan cara menyampaikan pesan pun ikut berubah.

Di tengah derasnya arus media modern—di mana segalanya bisa diakses hanya lewat satu gesekan layar—copywriting harus lebih cepat, lebih tajam, dan lebih adaptif.

Apa Artinya Bagi Copywriter Hari Ini?

  • Harus serba bisa. Mulai dari media cetak, SEO, kampanye digital, hingga storytelling untuk media sosial.
  • Tidak lagi satu arah. Media sosial membuat komunikasi menjadi dua arah. Copywriter harus bisa merespons dan menyesuaikan nada dengan cepat.
  • Tantangannya besar, tapi peluangnya juga luas. Dengan tata letak yang menarik dan gaya penulisan yang tepat, copywriting bisa bersinar bahkan di tengah lingkungan digital yang sangat kompetitif.

Ingin belajar lebih dalam tentang copywriting dan mengasah keterampilan Anda?

Mulailah dengan membaca buku-buku copywriting karya para master.
Teruslah menciptakan karya terbaikmu.

Butuh bantuan dari tim copywriter profesional kami untuk proyek berikutnya? Lihat layanan kami.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Keyword Difficulty

Keyword Difficulty (KD): Definisi + Cara Mengukurnya

Next Post
Apa itu Google Penguin

Apa Itu Google Penguin: Panduan Lengkap + Update Terbaru!