Link building bukan sekadar elemen tambahan dalam strategi SEO—ini adalah fondasi penting untuk membangun otoritas situs Anda di mata mesin pencari.
Dari meningkatkan peringkat hingga menarik trafik organik, kekuatan backlink sudah tidak diragukan lagi.
Statistik Link Building Terbaru
Namun, bagaimana kita memastikan strategi link building yang diterapkan benar-benar efektif? Jawabannya ada di data. Statistik memberikan wawasan mendalam tentang tren, efektivitas, dan praktik terbaik yang digunakan oleh para ahli pemasaran di seluruh dunia.
Artikel ini akan mengupas 28 statistik terbaru tentang link building yang dirancang untuk membantu Anda memahami lebih dalam tentang dampaknya terhadap SEO.
Statistik Umum tentang Link Building
Ingin memahami lebih dalam tentang keadaan link building tahun ini? Berikut adalah beberapa statistik penting yang akan membantu Anda mendapatkan gambaran lebih jelas tentang industri ini:
1. Para ahli percaya link building adalah faktor peringkat SEO terpenting ketiga setelah konten dan kata kunci
Google terus menggunakan backlink sebagai indikator utama otoritas sebuah situs web. Karena itu, sebagian besar ahli pemasaran yakin bahwa backlink tetap menjadi salah satu dari tiga faktor peringkat teratas.
Pesan utamanya jelas: jika Anda ingin mengalahkan pesaing, sekadar mengoptimalkan SEO on-page tidak akan cukup. Anda juga perlu berinvestasi dalam SEO off-site dan membangun backlink.
Sumber: Databox
2. Pemasaran konten dan guest posting adalah metode link building paling efektif menurut para marketer
Ada banyak strategi link building yang bisa digunakan bisnis untuk mendapatkan backlink, seperti kampanye broken link, berbagi infografik, atau mendaftarkan situs ke halaman sumber daya.
Namun, metode yang paling efektif menurut sebagian besar marketer adalah pemasaran konten. Dengan pemasaran konten, Anda “mendapatkan” backlink secara alami dengan menciptakan konten berkualitas tinggi yang ingin dirujuk oleh situs lain.
Dalam survei terbaru, 12,5% responden mengatakan metode ini memberikan hasil terbaik dalam kampanye link building mereka.
Metode kedua yang dinilai paling efektif adalah guest posting—strategi di mana Anda melakukan email outreach ke blogger lain dalam niche Anda, lalu menulis dan mempublikasikan artikel di situs mereka. 11,7% responden mengatakan guest posting menghasilkan hasil terbaik.
Sumber: uSERP
3. Hampir 40% bisnis menghabiskan $1.000 hingga $5.000 per bulan untuk link building
Sebanyak 38,43% bisnis memiliki anggaran link building dalam kisaran ini, menjadikannya kategori pengeluaran paling umum. 34,14% lainnya menghabiskan hingga $1.000 per bulan, dan 20,29% mengalokasikan antara $5.000 hingga $10.000 per bulan. Hanya sekitar 7% bisnis yang menghabiskan lebih dari $15.000 per bulan untuk backlink.
Kemana uang ini digunakan?
Pengeluaran dalam link building mencakup:
- Biaya pembuatan konten sebagai “magnet backlink”.
- Biaya penempatan tautan.
- Layanan outreach untuk mendapatkan backlink.
Banyak bisnis juga memilih menggunakan layanan link building pihak ketiga, yang harganya bervariasi berdasarkan kualitas. Backlink kontekstual yang ditempatkan secara editorial biasanya lebih mahal.
Semakin tinggi otoritas domain situs yang memberikan backlink, semakin besar biayanya. Untuk backlink berkualitas dari situs otoritatif, Anda bisa mengeluarkan lebih dari $300 per tautan.
Sumber: uSERP
4. Rata-rata, hasil pencarian teratas di Google memiliki 3,8 kali lebih banyak backlink
Statistik ini mendukung keyakinan banyak marketer bahwa backlink adalah faktor peringkat utama. Meskipun korelasi tidak selalu berarti kausalitas, dalam hal ini jelas bahwa halaman dengan lebih banyak backlink memiliki peluang lebih besar untuk mencapai posisi teratas di SERP.
Sumber: Backlinko
5. 41% perusahaan besar menganggap link building sebagai aspek SEO yang paling sulit
Dan mereka tidak salah! Link building terkenal sulit dibandingkan aspek SEO lainnya. Alasannya sederhana: Anda memiliki kendali terbatas atas keberhasilan kampanye link building Anda—keberhasilannya sepenuhnya bergantung pada pemilik situs lain yang bersedia memberikan tautan ke situs Anda.
Sebaliknya, untuk SEO on-page dan teknis, hasilnya langsung terkait dengan upaya yang Anda lakukan. Namun, dalam link building, meskipun rencana Anda sudah dirancang dengan matang, Anda tetap bisa tidak mendapatkan backlink sama sekali jika tidak beruntung.
Sumber: Conductor
6. Sekitar ⅔ halaman web tidak memiliki backlink sama sekali
Meskipun backlink adalah faktor peringkat yang penting, sebagian besar halaman di internet ternyata tidak memiliki backlink. Fakta ini bisa menjadi kabar baik dan buruk.
- Kabar buruknya: Statistik ini menyoroti betapa sulitnya membangun backlink.
- Kabar baiknya: Mayoritas pesaing Anda mungkin tidak memiliki backlink, sehingga membangun tautan dapat membuat konten Anda lebih mudah naik ke puncak SERP.
Sumber: Ahrefs
Statistik Strategi dan Praktik Link Building
Link building bisa menjadi proses yang rumit, dan merancang strategi yang tepat seringkali tidak mudah. Statistik berikut dapat membantu Anda memahami strategi dan praktik populer yang digunakan oleh para marketer dan bisnis.
7. Lebih dari 40% pemasar percaya bahwa content marketing adalah cara terbaik untuk mendapatkan tautan pasif
Banyak pemasar memilih pendekatan pasif dalam membangun tautan. Daripada secara aktif berusaha mendapatkan backlink baru, mereka mengandalkan pembuatan konten untuk mendapatkan backlink secara alami.
Pendekatan ini memiliki keunggulan tersendiri. Ini adalah metode white-hat sejati dalam link building karena metode lain yang lebih aktif sering melanggar pedoman webmaster Google, yang memandangnya sebagai upaya untuk secara artifisial meningkatkan visibilitas pencarian.
Sumber: uSERP
8. Kampanye content marketing yang dirancang khusus untuk menghasilkan tautan adalah strategi link building yang paling banyak digunakan pada tahun 2021
Skyscraper Technique adalah salah satu strategi yang umum digunakan dalam kampanye content marketing ini.
Metode ini melibatkan pencarian konten berkinerja tinggi dengan banyak backlink, kemudian membuat versi yang lebih baik, dan menghubungi situs yang telah menautkan ke konten lama untuk menggantinya dengan tautan ke konten Anda.
Sumber: Aira
9. 89% pemasar membuat konten dengan tujuan mendapatkan backlink
Jenis konten seperti infografik, daftar artikel (listicle), dan skyscraper posts adalah yang paling menarik banyak backlink.
Jika Anda ingin membuat konten dengan fokus pada link building, jenis konten ini adalah pilihan terbaik.
Sumber: Aira
10. 54% bisnis menghasilkan backlink melalui analisis pesaing dan penargetan tautan
Dengan banyaknya alat SEO yang tersedia, kini lebih mudah untuk memantau pesaing. Alat seperti Ahrefs dan SEMRush memungkinkan Anda untuk melihat profil backlink dari halaman pesaing.
Setelah mengetahui siapa yang memberikan tautan kepada pesaing Anda, Anda dapat menargetkan tautan tersebut untuk kampanye link building Anda.
Sumber: Aira
11. Lebih dari 50% pemasar percaya bahwa diperlukan 1 hingga 3 bulan untuk melihat hasil dari link building
SEO adalah strategi pemasaran jangka panjang. Mesin pencari membutuhkan waktu untuk merayapi dan mengindeks tautan baru, jadi jangan berharap hasil instan.
Sebagian besar pemasar percaya bahwa dibutuhkan waktu beberapa bulan sebelum link building memberikan efek yang signifikan.
Sumber: Aira
12. Konten panjang menghasilkan 77,2% lebih banyak tautan daripada artikel pendek
Konten yang kaya informasi dan mendalam cenderung mendapatkan lebih banyak backlink daripada artikel pendek.
Ini menunjukkan bahwa jika Anda ingin membangun tautan, fokuslah pada pembuatan artikel panjang yang membahas topik secara rinci.
Sumber: Backlinko2
13. Postingan ‘Apa’ dan ‘Mengapa’ menghasilkan sekitar 25% lebih banyak tautan daripada postingan ‘Cara Membuat’
Menariknya, artikel yang menjawab pertanyaan “Apa” dan “Mengapa” cenderung menghasilkan lebih banyak tautan dibandingkan artikel tutorial.
Hal ini dapat dimasukkan dalam strategi SEO dan content marketing Anda dengan menciptakan variasi konten berdasarkan jenis pertanyaan ini.
Sumber: Backlinko2
14. Hampir 50% halaman dengan peringkat teratas memiliki tautan timbal balik (reciprocal links)
Reciprocal links adalah tautan dua arah, di mana situs A menautkan ke situs B, dan situs B juga menautkan kembali ke situs A.
Meski sering dianggap sebagai teknik black hat karena sering melibatkan pertukaran tautan, data menunjukkan bahwa tautan ini cukup umum di antara halaman berperingkat tinggi.
Sumber: Ahrefs3
15. Sekitar 54% pemasar percaya bahwa tautan nofollow memiliki nilai bagi profil backlink mereka
Berlawanan dengan pandangan konvensional, sebagian besar pemasar menganggap tautan nofollow memiliki nilai. Tautan nofollow tidak meneruskan link juice karena diabaikan oleh mesin pencari.
Namun, tautan ini dapat membantu menciptakan profil backlink yang lebih alami, yang secara tidak langsung mendukung upaya SEO Anda.
Sumber: uSERP
16. Hanya 8,5% email cold outreach link building yang menghasilkan hasil
Angka ini mungkin terlihat rendah, tetapi sebagian besar kampanye link building melibatkan pengiriman email secara massal ke puluhan atau bahkan ratusan penerima sekaligus.
Oleh karena itu, meskipun hanya 8,5% yang berhasil, kampanye email dingin dapat tetap menghasilkan banyak tautan baru.
Sumber: uSERP
17. 65% pemasar percaya bahwa otoritas domain adalah faktor terpenting dalam menentukan kualitas backlink
Satu tautan dari domain dengan otoritas tinggi dapat berdampak lebih besar pada kekuatan peringkat Anda dibandingkan dengan puluhan tautan berkualitas rendah.
Namun, otoritas bukan satu-satunya faktor penting. Relevansi dan lalu lintas dari halaman perujuk juga sangat berpengaruh.
Sumber: uSERP
Statistik Efektivitas Link Building
Berikut adalah statistik tentang efektivitas link building, yang akan memberikan gambaran tentang dampak profil backlink yang baik terhadap peringkat situs Anda.
18. Sekitar 58% bisnis percaya bahwa link building memiliki dampak besar pada peringkat SERP mereka
Tidak diragukan lagi bahwa link building memiliki pengaruh terhadap peringkat pencarian.
Namun, masih ada perdebatan mengenai seberapa besar pengaruhnya. Menurut uSERP, hampir 60% pemasar percaya bahwa link building memiliki dampak besar pada peringkat di mesin pencari.
Sumber: uSERP
19. 56% bisnis percaya bahwa baik kualitas maupun kuantitas tautan memengaruhi peringkat
Pemasar sering kali terpecah pendapatnya antara kualitas dan kuantitas backlink. Beberapa percaya bahwa semakin banyak tautan, semakin baik.
Sementara yang lain berpikir bahwa beberapa backlink berkualitas tinggi sudah cukup. Namun, 56% pemasar setuju bahwa keseimbangan antara kualitas dan kuantitas adalah pendekatan terbaik.
Sumber: uSERP
20. 63% bisnis percaya bahwa membeli tautan memiliki dampak positif pada peringkat
Pembelian backlink adalah topik yang memecah belah dunia SEO. Beberapa ahli mengklaim bahwa tautan berbayar tidak memberikan link juice sebanyak tautan organik berkualitas tinggi.
Namun, banyak bisnis yang puas memanfaatkan tautan berbayar untuk meningkatkan peringkat mereka. Sekitar 63% pemasar percaya bahwa membeli tautan memberikan dampak positif pada peringkat.
Sumber: Aira
Kesimpulan
Link building adalah elemen kunci dalam strategi SEO yang tidak bisa diabaikan. 75% ahli SEO melaporkan bahwa backlink berkualitas adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi peringkat di Google.
Bahkan, 93% situs yang memiliki profil tautan kuat mengalami peningkatan trafik organik yang signifikan.
Namun, backlink yang tidak relevan atau berkualitas rendah justru dapat merugikan—68% situs yang menggunakan link farm atau teknik spam terkena penalti dari mesin pencari.