Dark Mode Light Mode

Google: Konten Berkualitas Belum Tentu Bermanfaat

konten berkualitas konten berkualitas
Sumber gambar: Garuda Website

Bagaimana cara Google dalam menilai konten berkualitas?. Cari tahu jawabannya di postingan ini!

Penentuan peringkat halaman atau situs di pencarian Google hingga hari ini masih menjadi misteri. Pasalnya, sangat banyak kasus dimana halaman dengan kualitas informasi bagus yang justru tidak mendapatkan peringkat di pencarian Google. 

Sebaliknya, konten yang informasinya justru sederhana, malah mendapatkan peringkat di halaman pertama Google. Saya sendiri beberapa kali merasakan kepahitan ini, dimana konten saya dikalahkan dengan beberapa website atau blog yang terkadang menyajikan informasi yang menurut saya kurang lengkap. 

Padahal, Google menyebutkan bahwa kualitas konten juga menjadi salah satu faktor peringkat Google dalam menentukan peringkat halaman di SERP. Google pun juga memiliki algoritma Google Panda yang seharusnya memprioritas konten berkualitas, orisinil dan melalui riset mendalam untuk tampil di halaman utama Google.

Terkait dengan hal ini, saya belum lama ini mendapatkan jawabannya dan hal tersebut juga sekaligus memperluas sudut pandang saya tentang konten berkualitas itu sendiri.

Pada artikel kali ini, saya akan sedikit share mengenai bagaimana cara Google menilai kualitas sebuah konten. Langsung saja, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Konten Berkualitas dan Bermanfaat di Mata Google

konten yang berkualitas

Setelah membaca salah satu ulasan di situs Search Engine Roundtable, saya menemukan kasus serupa dengan yang saya alami. Hal ini terjadi pada situs MDN, sebuah situs learning source bagi para developer, yang mendapatkan peringkat lebih rendah, dibandingkan dengan situs W3Schools yang nyatanya memiliki kualitas konten di bawah MDN. 

Penjelasan dari Soft Engineer Google, Ryan Moulton

Ryan Moulton, yang telah menjadi software engineer di Google sejak tahun 2006 menjelaskan mengenai studi kasus yang melibatkan situs MDN dan W3Schools sebelumnya. 

Ia mengeluarkan sebuah statement pembelaan terhadap Google terkait hal tersebut dalam sebuah forum diskusi, Hacker News.

“MDN might be higher quality, better information, but that doesn’t necessarily mean it’s more useful to everyone.” 

(MDN Mungkin memiliki kualitas yang lebih tinggi, informasi yang disajikan pun lebih baik, namun hal tersebut belum tentu bermanfaat untuk semua orang.)

penjelasan ryan moulton

Dalam konteks ini, terlihat jelas bahwa Ryan Moulton membela Google perihal peringkat dari situs W3Schools yang lebih tinggi dibandingkan dengan situs MDN, meskipun konten yang disajikannya tidak lebih akurat.

Terkait hal tersebut, Ryan kembali memberikan statement tambahan yang menjelaskan mengenai hal tersebut:

“While MDN might be much more accurate, it is often way too over the top for most newbies to understand and thus not as useful”

(Ketika MDN mungkin menyajikan informasi yang lebih akurat, namun informasi tersebut sering bersifat terlalu berat (too over) untuk dipahami oleh sebagian besar pengguna awam dan karenanya itu menjadi tidak terlalu berguna).

“there’s a balance between popularity and quality that we try to be very careful with. Ranking isn’t entirely one or the other. It doesn’t help to give people a better page if they aren’t going to click on it anyways.”

(Terdapat keseimbangan antara popularitas dan kualitas yang coba kami pertahankan. Peringkat bukan keseluruhan satu atau yang lainnya (kalimatnya agak ambigu bagian ini he.he.he). Itu tidak akan berguna untuk memberikan orang/pengguna rekomendasi halaman, jika mereka tidak tertarik mengkliknya).

Contoh Studi Kasus

Dari penjelasan yang disampaikan Ryan Moulton, dapat ditarik kesimpulan bahwa Google tengah berusaha menyeimbangkan konten yang disajikan di hasil penelusurannya. Dimana Google menghadirkan beberapa konten yang lebih mudah untuk dipahami oleh para pencari informasi awam terkait topik yang dicarinya.

Sebagai contoh kasus (disampaikan oleh Ryan Moulton):

Misalnya, jika anda mencari informasi mengenai pinched nerve ibuprofen. Kemudian anda mendapatkan dua hasil penelusuran teratas, yang dihuni oleh Mayoclinic.com, salah satu situs kesehatan ternama dan forum Yahoo Answer (sekarang situs ini telah tutup). 

Diantara kedua situs tersebut, terlihat jelas bahwa situs Mayo Clinic menyediakan konten yang lebih lebih lengkap. Namun konten Mayoclinic ini menyajikan cukup banyak kata asing yang tidak dipahami oleh semua pengguna (khususnya pencari informasi awam). 

Di lain sisi, yahoo answers menyajikan sebuah jawaban informasi sederhana yang disajikan oleh salah satu penggunanya. 

Meskipun informasi tersebut tidak 100% sempurna, namun jika pengguna tidak mengalami kesulitan untuk memahaminya, maka konten ini termasuk dalam kategori konten bermanfaat, yang nilainya lebih dari konten berkualitas yang dibahas mendalam dengan banyak istilah asing.

Kesimpulan 

Dari penelusuran yang saya lakukan tersebut, terdapat beberapa kesimpulan yang saya dapat tarik, yaitu meliputi:

  • Konten berkualitas belum tentu bermanfaat bagi pengguna. Konten mudah dipahami dan menyajikan informasi yang bermanfaat jauh lebih bernilai di Mata Google.
  • Google berusaha menyeimbangkan antara jumlah konten berkualitas dan konten bermanfaat di pencariannya. 

Itulah sedikit ulasan dari saya mengenai cara google menilai konten berkualitas untuk disajikan di hasil penelusurannya. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat dan memperluas pemahaman anda tentang pembuatan konten yang potensial untuk mendapatkan peringkat di Google.

Jangan lupa juga untuk mengikuti artikel informatif lainnya seputar dunia blogging dari saya. Terima kasih  telah mampir dan membaca.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
website down

Website Down: Penyebab, Cara Cek & Pengaruh Terhadap SEO

Next Post
Program Afiliasi Terbaik

10 Program Afiliasi Terbaik Dengan Bayaran Fantastis [UPDATE TERBARU]