100+ Daftar HTTP Status Code: Respons Protokol HTTP Terlengkap

HTTP Status Code

Respons dari server ke browser atau klien web sering kali disertakan dalam bentuk kode status HTTP. Kode status ini memberi tahu browser atau klien web tentang hasil permintaan yang telah mereka buat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis kode status HTTP, apa arti masing-masing kode, dan bagaimana mereka memengaruhi pengalaman pengguna dan pengembang web.

Apa itu HTTP Status Code?

HTTP Status Code adalah kode numerik yang digunakan oleh server web untuk memberikan informasi tentang hasil dari permintaan yang dilakukan oleh klien web (seperti browser) ketika mengakses sebuah situs web atau sumber daya web tertentu.

Ketika Anda mengakses suatu halaman web, server web merespons dengan kode status HTTP, yang memberi tahu klien apakah permintaan mereka berhasil, gagal, atau memerlukan tindakan tambahan.

Kode status HTTP terdiri dari tiga digit numerik yang dimasukkan oleh server web dalam responsnya terhadap permintaan klien.

Kode-kode ini memberikan informasi singkat tentang status permintaan dan memungkinkan klien web untuk mengerti apakah permintaan mereka berhasil atau tidak.

Kode status HTTP membantu pengguna dan pengembang web untuk memahami apakah suatu situs web berfungsi dengan baik atau mengalami masalah. Dengan memperhatikan kode status HTTP yang diterima dalam respons server, pengembang web dapat mendiagnosis masalah dan memperbaiki situs web mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Jenis-Jenis Kode Internet dan Artinya

Apa saja jenis-jenis HTTP Status Code itu, berikut daftar lengkapnya;

1. 1xx – Informasi

HTTP Status Code 1xx adalah kategori kode status yang memberikan informasi. Kode-kode status ini digunakan oleh server web untuk memberikan pesan informatif kepada klien web (seperti browser) tentang status permintaan yang telah mereka buat.

Berikut adalah beberapa contoh HTTP Status Code kategori 1xx – Informasi:

  1. 100 Continue: Server menggunakan status ini untuk memberitahu klien bahwa permintaan awalnya valid, dan klien dapat melanjutkan dengan mengirimkan badan permintaan (misalnya, data formulir) ke server.
  2. 101 Switching Protocols: Server menggunakan status ini untuk memberitahu klien bahwa server memahami permintaan klien dan akan beralih ke protokol yang berbeda, seperti HTTP/2.
  3. 102 Processing: Kode ini mengindikasikan bahwa server telah menerima dan sedang memproses permintaan klien, tetapi respons sebenarnya belum selesai. Server dapat menggunakan status ini untuk memberitahu klien bahwa responsnya belum lengkap dan akan diikuti dengan respons lainnya.
  4. 103 Early Hints: Kode ini digunakan oleh server untuk memberi tahu klien bahwa server sedang mengumpulkan respons, dan klien seharusnya mulai merender elemen-elemen respons sebelum respons sebenarnya selesai.

Status 1xx digunakan untuk memberikan informasi tambahan kepada klien tentang status permintaan mereka, dan biasanya tidak dilihat oleh pengguna akhir karena browser atau klien web secara otomatis mengelola respons ini.

Status ini membantu dalam komunikasi antara klien dan server, memastikan bahwa permintaan dan respons dilakukan dengan benar sesuai dengan protokol HTTP.

2. 2xx – Sukses

HTTP Status Code 2xx adalah kategori kode status yang menunjukkan bahwa permintaan klien telah berhasil diterima, dimengerti, dan diproses dengan baik oleh server.

Informasi akan diberikan oleh kode tersebut sangat bergantung pada permintaan yang dilakukan:

  • GET request ‒ Informasi yang menjawab permintaan tentang resource.
  • HEAD request ‒ Informasi dalam bentuk kolom header permintaan, sesuai resource permintaan, tapi tidak isi permintaan.
  • POST request ‒ Informasi tentang hasil tindakan.
  • TRACE request ‒ Informasi permintaan yang diterima server.

Kode status dalam kategori 2xx menunjukkan keberhasilan dalam menanggapi permintaan klien. Berikut adalah beberapa contoh HTTP Status Code kategori 2xx – Sukses:

  1. 200 OK: Kode ini adalah respons standar untuk permintaan HTTP yang berhasil. Ini menunjukkan bahwa permintaan telah berhasil diakomodasi dan data yang diminta ditemukan, dihasilkan, dan dikirim ke klien.
  2. 201 Created: Kode ini digunakan ketika permintaan klien telah berhasil menciptakan sumber daya baru di server, seperti mengirimkan formulir yang membuat entri baru dalam database.
  3. 202 Accepted: Kode ini menunjukkan bahwa server telah menerima permintaan, tetapi belum selesai memprosesnya. Permintaan diterima dan akan diproses nanti.
  4. 204 No Content: Kode ini mengindikasikan bahwa permintaan telah berhasil diproses, tetapi tidak ada konten yang perlu dikirim kembali dalam respons. Ini sering digunakan dalam permintaan POST yang sukses yang tidak memerlukan respons, atau dalam permintaan PUT atau DELETE ketika server hanya perlu memberi tahu klien bahwa permintaan telah berhasil diakomodasi tanpa memberikan data yang spesifik.
  5. 205 Reset Content: Kode ini menunjukkan bahwa klien harus mereset tampilan formulir yang telah digunakan untuk permintaan ini. Ini sering digunakan setelah klien mengirimkan data melalui formulir dan server ingin memastikan formulir tidak diisi ulang dengan data yang sama setelah proses selesai.
  6. 206 Partial Content: Kode ini digunakan dalam respons yang mengandung hanya sebagian dari data yang diminta oleh klien. Ini sering digunakan dalam situasi di mana klien meminta sebagian dari file media (seperti video atau audio) menggunakan header Range dalam permintaan HTTP.
  7. 207 Multi-Status: Kode ini digunakan dalam respons multistatus yang memberikan informasi status beberapa operasi yang terkait dengan permintaan.

Kode-kode status dalam kategori 2xx menunjukkan keberhasilan permintaan klien dan memberikan informasi penting tentang apakah permintaan tersebut berhasil atau tidak.

Pengembang web dapat menggunakan informasi ini untuk memastikan bahwa operasi yang diminta oleh pengguna atau aplikasi berjalan dengan lancar dan tanpa masalah.

3. 3xx – Pengalihan

HTTP Status Code 3xx adalah kategori kode status yang menunjukkan bahwa klien harus melakukan tindakan tambahan untuk menyelesaikan permintaan mereka.

Kode-kode status dalam kategori 3xx mengindikasikan pengalihan, yang berarti bahwa sumber daya yang diminta telah dipindahkan atau berada di lokasi yang berbeda.

Berikut adalah beberapa contoh HTTP Status Code kategori 3xx – Pengalihan:

  1. 300 Multiple Choices: Kode ini digunakan ketika permintaan memiliki beberapa pilihan sumber daya yang berbeda yang dapat dipilih oleh klien. Klien seharusnya memilih salah satu opsi yang disediakan.
  2. 301 Moved Permanently: Kode ini mengindikasikan bahwa URL yang diminta telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru. Browser atau klien web seharusnya mengarahkan permintaan mereka ke URL baru.
  3. 302 Found (Temporary Redirect): Kode ini menunjukkan bahwa URL yang diminta telah dipindahkan secara sementara. Meskipun browser atau klien web harus mengarahkan permintaan mereka ke URL baru, mereka harus tetap menggunakan URL lama untuk permintaan di masa depan.
  4. 303 See Other: Kode ini digunakan untuk mengarahkan klien ke lokasi yang berbeda untuk menyelesaikan permintaan mereka. Permintaan selanjutnya harus menggunakan metode GET.
  5. 304 Not Modified: Kode ini menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta tidak berubah sejak klien terakhir kali mengaksesnya. Sebagai respons, server memberi tahu klien untuk menggunakan versi cache yang ada.
  6. 307 Temporary Redirect: Kode ini mirip dengan 302, namun menunjukkan bahwa pengalihan sementara harus diikuti oleh permintaan yang sama persis ke URL baru. Metode dan body permintaan tidak boleh diubah.
  7. 308 Permanent Redirect: Kode ini mirip dengan 301, namun menunjukkan bahwa pengalihan adalah permanen dan klien seharusnya menggunakan URL baru untuk semua permintaan di masa depan.

Ketika klien menerima kode status 3xx, mereka harus mengikuti pengalihan ke lokasi baru yang disediakan oleh server.

Pengalihan ini penting dalam banyak konteks, termasuk saat situs web melakukan pemindahan halaman atau saat menggunakan teknik load balancing atau failover.

Pengguna atau klien web tidak akan melihat pengalihan ini, karena browser atau klien web akan otomatis mengelola proses pengalihan dan membawa mereka ke lokasi yang benar.

4. 4xx – Kesalahan Klien

HTTP Status Code 4xx adalah kategori kode status yang menunjukkan bahwa terjadi kesalahan pada sisi klien saat membuat permintaan ke server. Kode-kode status dalam kategori 4xx menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan karena ada kesalahan dalam permintaan yang dibuat oleh klien.

Berikut adalah beberapa contoh HTTP Status Code kategori 4xx:

  1. 400 Bad Request: Kode ini digunakan ketika server tidak dapat memahami permintaan klien karena permintaan itu sendiri salah atau tidak lengkap. Ini bisa terjadi karena format permintaan yang tidak valid atau data yang hilang.
  2. 401 Unauthorized: Kode ini menunjukkan bahwa klien tidak diizinkan mengakses sumber daya yang diminta. Ini sering digunakan untuk mengidentifikasi permintaan yang memerlukan otentikasi. Klien harus memberikan kredensial (biasanya dalam bentuk username dan password) untuk mendapatkan akses.
  3. 402 Payment Required: Kode ini sebenarnya tidak digunakan dalam spesifikasi HTTP/1.1. Pada prakteknya, jika pembayaran diperlukan untuk mengakses sumber daya, situs web akan mengarahkan pengguna ke halaman pembayaran atau menunjukkan pesan khusus.
  4. 403 Forbidden: Kode ini mengindikasikan bahwa server telah memahami permintaan, tetapi klien tidak diizinkan mengakses sumber daya tersebut. Ini berbeda dari 401 karena tidak memerlukan otentikasi; klien diidentifikasi tetapi tidak diizinkan mengakses sumber daya tersebut.
  5. 404 Not Found: Kode ini adalah salah satu yang paling umum. Ini mengindikasikan bahwa server tidak dapat menemukan sumber daya yang diminta pada lokasi yang ditunjukkan dalam permintaan. Ini adalah respons standar untuk halaman yang tidak ditemukan atau URL yang salah.
  6. 405 Method Not Allowed: Kode ini mengindikasikan bahwa metode yang digunakan dalam permintaan (seperti GET, POST, PUT) tidak diizinkan untuk sumber daya yang diminta. Server menolak permintaan karena metode tidak diizinkan.
  7. 406 Not Acceptable: Kode ini digunakan ketika server tidak dapat menghasilkan respons yang diterima oleh klien berdasarkan jenis media (misalnya, format file) yang diminta dalam header Accept-nya.
  8. 407 Proxy Authentication Required: Kode ini menunjukkan bahwa klien harus memberikan otentikasi kepada proxy sebelum permintaan dapat dilanjutkan ke server asli.
  9. 408 Request Timeout: Kode ini digunakan ketika server menutup koneksi karena klien tidak memberikan permintaan dalam batas waktu yang ditetapkan oleh server.
  10. 409 Conflict: Kode ini menunjukkan bahwa permintaan klien tidak dapat diproses karena konflik dengan status sumber daya yang ada.
  11. 410 Gone: Kode ini mengindikasikan bahwa sumber daya yang diminta sebelumnya ada, tetapi sekarang tidak lagi ada dan tidak akan kembali. Server menghapus sumber daya dan tidak mengharapkan sumber daya tersebut akan tersedia lagi di masa depan.
  12. 411 Length Required: Kode ini menunjukkan bahwa server menolak permintaan karena klien tidak menyertakan header Content-Length yang diperlukan.
  13. 412 Precondition Failed: Kode ini digunakan ketika satu atau lebih kondisi yang ditetapkan dalam header permintaan tidak terpenuhi oleh server.
  14. 413 Payload Too Large: Kode ini menunjukkan bahwa server menolak permintaan karena ukuran payload (data dalam permintaan) melebihi batas yang diizinkan.
  15. 414 URI Too Long: Kode ini digunakan ketika URI (Uniform Resource Identifier) dalam permintaan terlalu panjang sehingga server tidak dapat memprosesnya.
  16. 415 Unsupported Media Type: Kode ini mengindikasikan bahwa server tidak dapat memproses permintaan karena jenis media (misalnya, format file) yang diminta tidak didukung.
  17. 416 Range Not Satisfiable: Kode ini digunakan ketika server tidak dapat memenuhi permintaan klien karena rentang yang diminta tidak valid atau tidak dapat dipenuhi oleh sumber daya.
  18. 417 Expectation Failed: Kode ini digunakan ketika server tidak dapat memenuhi salah satu ekspektasi yang ditetapkan dalam header Expect permintaan.
  19. 418 I’m a teapot: Kode ini adalah kode status gag yang digunakan sebagai lelucon atau untuk mengidentifikasi server sebagai “teapot” yang tidak dapat menyeduh kopi atau teh. Kode ini tidak digunakan secara serius dalam aplikasi web dan lebih merupakan lelucon dalam spesifikasi HTTP.

Artikel terkait :

5. 5xx – Kesalahan Server

HTTP Status Code 5xx adalah kategori kode status yang menunjukkan kesalahan server saat mencoba memproses permintaan klien. Berikut adalah HTTP Status Code dalam kategori 5xx – Kesalahan Server:

  1. 500 Internal Server Error: Server mengalami kesalahan internal yang tidak dapat diidentifikasi atau dijelaskan dengan lebih rinci.
  2. 501 Not Implemented: Server tidak mendukung atau belum mengimplementasikan fungsionalitas yang diminta oleh permintaan klien.
  3. 502 Bad Gateway: Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan mendapatkan respons yang tidak valid dari server yang lebih tinggi dalam rangkaian permintaan.
  4. 503 Service Unavailable: Server tidak dapat menanggapi permintaan saat ini karena terlalu sibuk atau tidak tersedia. Ini sering digunakan selama pemeliharaan server atau ketika server mengalami beban tinggi.
  5. 504 Gateway Timeout: Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima respons dalam batas waktu yang diizinkan.
  6. 505 HTTP Version Not Supported: Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan.
  7. 506 Variant Also Negotiates: Server memerlukan negosiasi konten, dan variannya yang dipilih oleh server tidak tersedia.
  8. 507 Insufficient Storage: Server tidak dapat memenuhi permintaan karena ruang penyimpanan yang diperlukan tidak tersedia.
  9. 508 Loop Detected: Server mendeteksi bahwa permintaan membentuk loop tak terbatas.
  10. 509 Bandwidth Limit Exceeded: Server mencapai batas bandwidth yang diizinkan untuk sumber daya atau situs web.
  11. 510 Not Extended: Server memerlukan ekstensi tambahan dari klien untuk memenuhi permintaan.
  12. 511 Network Authentication Required: Klien harus memberikan otentikasi untuk mendapatkan akses ke jaringan, biasanya digunakan dalam situasi hotspot Wi-Fi yang memerlukan otentikasi.
  13. 520 Web Server Returned an Unknown Error: Status ini ditampilkan saat server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respons yang tidak sah dari server upstream.
  14. 521 Web Server Is Down: Server tidak merespons, mungkin sedang mati atau tidak berfungsi.
  15. 522 Connection Timed Out: Server tidak merespons dalam batas waktu yang diizinkan karena koneksi terputus.
  16. 523 Origin Is Unreachable: Server tidak dapat mencapai server asal. Ini bisa terjadi karena server asal mati atau konfigurasi DNS yang salah.
  17. 524 A Timeout Occurred: Server mencoba mengakses server asal tetapi mengalami timeout.
  18. 525 SSL Handshake Failed: Server mengalami kesalahan saat melakukan SSL handshake dengan server asal.
  19. 526 Invalid SSL Certificate: Server asal memiliki sertifikat SSL yang tidak valid, menyebabkan koneksi gagal.
  20. 527 Railgun Error: Server bertindak sebagai gateway dan menerima respons yang tidak valid dari server asal yang menggunakan Cloudflare Railgun.

Ketika pengguna melihat kode status dalam kategori 5xx, itu menandakan bahwa masalah terletak di pihak server, bukan di pihak klien.

Pengelola server perlu menyelidiki dan memperbaiki kesalahan ini untuk memastikan bahwa situs web atau aplikasi berfungsi dengan baik.

Kesimpulan

Pemahaman tentang kode status HTTP adalah penting untuk pengembang web dan administrator server.

Dengan memahami arti dari setiap kode status, mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah saat memelihara atau mengembangkan situs web.

Penggunaan yang benar dari kode status ini juga meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan pesan yang relevan dan informatif ketika terjadi kesalahan atau pengalihan.

Dengan mengoptimalkan tanggapan server dan memahami kode status HTTP, pengembang dapat memastikan situs web mereka berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman pengguna yang baik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top