Mendapati Skor Kualitas iklan di bawah 6, membuat saya berpikir; apa sih masalahnya? Biasanya, setelah itu saya akan mengecek satu persatu 3 kolom di sebelah kolom Skor Kualitas: CTR yang diharapkan, Relevansi iklan, dan Kualitas halaman landing.
Saya tahu persis, jika Skor Kualitas rendah, pasti ada yang tidak beres; salah satu dari 3 komponen tersebut.
Dan, di Panduan Google Ads kali ini, saya kembali akan membahas lebih mendetail tentang komponen pertama Skor Kualitas, yakni expected click through rate.
Mengapa Memahami Expected Click Through Rate Penting?
Mengapa memahami Expected Click Through Rate menjadi sangat penting? Karena ini adalah salah satu komponen dari Skor Kualitas. Sedangkan Skor Kualitas adalah salah satu faktor yang menjadi penilaian Google Ads untuk memberikan peringkat pada sebuah iklan, selain nilai bid.
Problem Pengiklan Pemula
Jika Anda seorang pemula di Google Ads, pasti pernah mengalami; mendapati Skor Kualitas rendah; angkanya di bawah 6. Kemudian, klik iklan sangat sedikit, padahal menurut Anda teks iklannya sudah bagus.
Hal-hal seperti ini terkadang membuat para pengiklan menjadi sedikit stres. Berpikir keras, memperbaiki beberapa hal, agar Skor Kualitas menjadi bagus.
Nah, untuk memperbaiki Skor Kualitas, Anda akan berhadapan dengan 3 komponen yang telah saya sebutkan di awal tadi. Salah satunya adalah Expected Click Through Rate.
Artinya, Anda tidak bisa lepas dari yang namanya Expected Click Through Rate ini. Anda harus memahami betul apa itu Expected Click Through Rate, dan bagaimana cara mengoptimasinya.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimasi Expected Click Through Rate, Anda bisa membaca artikel saya yang ini: Expected CTR – Cara Meningkatkan Expected CTR di Google Ads
Apa Itu Expected Click Through Rate
Oke. Sekarang kita bahas apa itu Expected Click Through Rate. Baca pelan-pelan, agar Anda lebih paham.
Expected click through rate adalah rasio klik-tayang yang diharapkan ketika kita beriklan di Google Ads, menggunakan kata kunci tertentu.
Saya beri gambaran sedikit.
Ketika kita beriklan di Google Ads, yang saya maksud tentu saja iklan Penelusuran Google, kita akan membidik satu atau beberapa kata kunci, dan kata kunci ini kita kelompokkan ke dalam satu grup iklan.
Kita tentu saja telah melakukan riset kata kunci. Kata kunci mana saja yang kira-kira akan relevan dengan istilah penelusuran target market kita. Kita juga mengukur, berapa banyak volume pencarian per bulan untuk kata kunci tersebut.
Setelah memilih kata kunci, baru kita masukkan ke dalam grup iklan di akun Google Ads, kemudian menyiapkan kampanye kita.
Pertanyaannya? Bagaimana dengan kualitas kata kunci kita tadi? Apakah punya kemungkinan diklik atau tidak? Apakah yang klik iklannya akan banyak atau tidak?
Nah, pada saat kita mengajukan penayangan iklan, pada saat lelang bid, iklan kita ini akan dilihat oleh Google. Kata kunci yang akan kita pakai akan dinilai, apakah memiliki kemungkinan diklik atau tidak ketika ditampilkan ke target market?
Selain kata kunci, Google juga akan melihat teks iklan kita. Mulai dari judul iklan, deskripsi iklan, apakah sudah relevan dengan kata kunci yang kita pilih?
Ini semua akan menjadi pertimbangan Google, ketika akan memberi status di kolom Expected Click Through Rate, apakah “di bawah rata-rata“, “rata-rata“, dan “di atas rata-rata“.
Dari mengetahui status inilah, kita bisa mengambil langkah, apakah harus melakukan optimasi atau tidak.
Jadi intinya, Expected Click Through Rate ini adalah alat yang bisa kita gunakan untuk mengukur kemungkinan, apakah iklan kita nanti akan diklik atau tidak oleh target market, ketika iklan tersebut ditampilkan kepada mereka, dengan menggunakan kata kunci yang kita targetkan.
Dari indikator Expected Click Through Rate ini, kita akan mendapatkan informasi penting tentang kata kunci yang kita pilih, dan teks iklan yang telah kita buat.
Ini Hanya Estimasi
Tapi sekali lagi, Expected Click Through Rate ini hanya estimasi, bukan indikator yang sebenarnya. Rasio klik-tayang yang sesungguhnya, bisa Anda lihat di kolom CTR di akun Anda.
Expected Click Through Rate hanya kita gunakan untuk memperbaiki Skor Kualitas. Seandainya, Expected Click Through Rate di bawah rata-rata, tapi CTR riil-nya tinggi, kita tetap perlu meningkatkan komponen Skor Kualitas yang rendah.
Karena dengan Skor Kualitas yang tinggi, Google Ads akan mengganjar kita dengan peringkat iklan yang bagus dan biaya per klik murah.
Cara Kerja Expected Click Through Rate
Skor Expected Click Through Rate ini ditentukan berdasarkan performa rasio klik-tayang iklan Anda sebelum-sebelumnya.
Google Ads akan menilai seberapa bagus klik yang Anda peroleh ketika memakai kata kunci tersebut di iklan-iklan sebelumnya. Google juga akan melihat posisi iklan yang Anda peroleh ketika memakai kata kunci tersebut.
Di dalam melakukan penilaian, Google tidak menyertakan aspek ekstensi (sekarang disebut aset), format iklan, dan aspek lainnya yang memengaruhi visibilitas iklan.
Nah, dari semua aspek tersebut, maka Google Ads akan memberikan informasi apakah status rasio klik-tayang yang diharapkan di bawah rata-rata, rata-rata, atau di atas rata-rata.
Jadi, seperti itulah cara kerjanya.
Kesimpulan
Memahami apa itu Expected Click Through Rate, bagaimana cara kerjanya, dan apa pengaruhnya bagi iklan adalah hal yang sangat penting. Karena ini menyangkut Skor Kualitas. Dan, komponen inilah yang akan Anda hadapi setiap hari jika Anda beriklan menggunakan Google Ads.
Tanpa memahami komponen satu ini, Anda nyaris tidak akan bisa melakukan optimasi, jika Skor Kualitas iklan Anda turun.
Jika Anda tidak punya waktu mempelajari hal-hal mendetail seperti ini, Anda sebaiknya membayar advertiser profesional. Karena, iklan memerlukan yang namanya optimasi. Tanpa melakukan optimasi, iklan performa iklan Anda akan menurun. Dan akan berdampak terhadap kunjungan ke bisnis Anda.
Jika Anda tertarik bekerjasama dengan kami, memakai Jasa Iklan Google Ads Garuda Website, Anda dapat menghubungi kami di sini. Konsultasikan semua kebutuhan kampanye Anda kepada Google Ads Specialist kami.
