Bidding Strategy Google Ads – 2 Jenis Strategi Bidding di Google Ads

bidding strategy google ads

Memahami bidding strategy Google Ads sangat penting jika Anda ingin memperoleh performa iklan yang bagus. Jika tidak paham, anggaran Anda bisa saja habis hanya dalam beberapa klik; dan tanpa mendapatkan apa yang Anda harapkan.

Sebaliknya. Jika Anda memahami bidding strategy Google Ads dengan baik, bukan hanya kinerja iklan yang meningkat, tapi Anda juga bisa mendapatkan biaya iklan yang lebih murah.

Beda strategi yang diterapkan, beda pula hasil yang akan diperoleh. Hanya mengubah strategi bidding, konversi yang Anda peroleh bisa meningkat hingga lebih dari 142%.

Di dalam postingan kali ini, saya akan membahas 2 jenis strategi yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan kampanye di Google Ads.

Teruslah membaca!

Jenis Bidding Strategy Google Ads

Jenis strategi bidding di Google Ads ada 2: otomatis dan manual.

Ketika membuat iklan baru di Google Ads, Google akan menanyakan, jenis bid (penawaran) model apa yang ingin Anda pilih atau gunakan.

Apakah otomatis? Atau, manual?

bidding strategy google ads

Biasanya, khususnya para pemula, mereka akan memilih penawaran model otomatis. Entah karena tidak paham, atau sudah paham, tapi dengan pertimbangan tidak mau repot menyesuaikan biaya per klik setiap saat.

Sedangkan para pengiklan profesional biasanya akan memilih metode penawaran manual. Dengan strategi manual, konsekuensinya, mereka harus rutin memantau dasbor iklan; untuk melihat pergerakan iklan dan menyesuaikan nilai bid kata kunci yang digunakan.

Yuk kita bahas lebih jauh!

1. Strategi bidding otomatis

Jenis bidding strategy Google Ads yang pertama adalah otomatis. Kelebihan menggunakan strategi bidding otomatis akan membuat pekerjaan Anda jadi lebih mudah.

Anda tidak perlu lagi menebak-nebak berapa jumlah bid yang harus ditetapkan. Anda juga tidak perlu lagi memperbarui nilai bid secara manual untuk ad group atau keyword-keyword tertentu yang Anda gunakan.

Google Ads akan secara otomatis menetapkan nilai bid iklan Anda. Dengan pertimbangan, jika itu memiliki berkemungkinan menghasilkan klik dan konversi iklan yang lebih baik.

Sejalan dengan prosesnya, strategi bidding otomatis juga akan terus mempelajari informasi yang berkenaan dengan performa bid sebelumnya. Ini sebagai bahan Google untuk menentukan bid berperperforma baik untuk iklan selanjutnya.

Beragam model strategi bidding otomatis juga akan membantu Anda dalam meningkatkan perolehan klik, konversi, dan visibilitas.

4 Jenis Strategi Bidding Otomatis

Secara mendasar, ada 4 jenis strategi bidding otomatis yang bisa digunakan: maksimalkan klik, target pangsa tayangan, target CPA, dan target ROAS.

bidding strategy google ads

Kita bahas satu per satu.

a. Maksimalkan Klik

Jika tujuan kampanye Anda adalah menginginkan lebih banyak kunjungan ke situs, maka pilih strategi bidding maksimalkan klik.
Dengan strategi ini, sistem Google akan secara otomatis membantu Anda memperoleh klik sebanyak mungkin; sesuai dengan jumlah anggaran yang Anda miliki.

b. Target pangsa tayangan

Jika Anda beriklan dengan tujuan supaya visibilitas bisnis Anda meningkat, maka Anda bisa memilih strategi bidding otomatis target pangsa tayangan.

Dengan memilih ini, sistem Google Ads akan secara otomatis menampilkan iklan Anda di halaman 1 mesin pencarian, di bagian atas, bahkan di bagian paling atas.

Tapi, strategi bidding otomatis jenis ini hanya berlaku untuk Jaringan Penelusuran saja.

c. Target CPA

Strategi bidding otomatis selanjutnya adalah target CPA. CPA singkatan dari cost per acquisition.

Jika Anda ingin memperoleh lebih banyak konversi, maka Anda dapat memilih strategi bidding ini. Dengan demikian, sistem di Google Ads akan mencarikan konversi sebanyak mungkin untuk Anda; sesuai dengan jumlah anggaran yang Anda punya.

d. Target ROAS

Jika Anda menginginkan keuntungan dari belanja iklan yang Anda keluarkan, maka Anda dapat memilih strategi bidding target ROAS. ROAS sendiri singkatan dari Return on Ad Spend. Target balik modal belanja iklan.

Intinya, dengan membelanjakan budget iklan sekian, berapa konversi yang Anda dapatkan? Kira-kira balik modal gak? Sederhananya begitu.

Jadi, inilah bidding strategy Google Ads yang pertama, yakni strategi bidding otomatis. Dan, terdiri dari 4 pilihan utama.

2. Strategi bidding CPC manual

Bidding strategy Google Ads yang kedua adalah sistem CPC manual. Artinya apa? Anda menetapkan biaya per klik atas iklan Anda secara manual.

bidding strategy google ads

Ini tentu saja berbeda dengan strategi bidding otomatis. Ini kebalikan dari strategi bidding otomatis.

Dengan strategi ini, Anda bisa menetapkan sendiri, berapa biaya per klik (CPC) yang Anda inginkan. Anda tidak bergantung dengan pilihan Google.

Anda bisa mengatur berapa biaya maksimum per klik untuk iklan Anda. Baik biaya secara keseluruhan di grup iklan, atau secara terpisah untuk masing-masing keyword yang Anda gunakan.

Misalnya, untuk kata kunci tertentu ternyata kinerjanya bagus; Anda dapat untung lebih banyak. Maka, secara manual, Anda dapat menaikkan biaya per klik di kata kunci tersebut. Sebutan untuk tindakan ini adalah scale up. Memperbesar anggaran iklan.

Last but not least…

Itulah dua macam bidding strategy Google Ads yang perlu Anda ketahui. Beda sasaran, beda pula strateginya. Pastikan Anda tepat dalam memilih bidding strategy Google Ads agar kampanye benar-benar maksimal.

Jika Anda tertarik mendalami Google Ads dari awal, Anda dapat membaca artikel-artikel kami tentang Panduan Google Ads.

Jika Anda berencana mempromosikan bisnis atau brand Anda agar muncul di halaman 1 Google, mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk memakai Jasa Iklan Google Ads; agar mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top