Pencarian TikTok: Search Engine Terbaru Ala Gen Z?

Pencarian TikTok Search Engine Terbaru Ala Gen Z

Akhir-akhir ini kaum muda banyak melakukan pencarian di TikTok, alih-alih melalui Google ataupun YouTube. Ya, mulai dari pencarian ‘Cafe Aesthetic’ hingga ‘Tutorial….’ yang mereka butuhkan.

Bersumber dari artikel yang ditulis The New York Times. Ja’Kobi Moore seorang pelajar kelas 10 ini memutuskan untuk melanjutkan sekolah menengah swasta dengan mendaftar di salah satu sekolah yang ada di New Orleans, kampung halamannya.

Ja’Kobi Moore membutuhkan 1 surat rekomendasi dari guru. Ini kasus pertama kali baginya, ia mencari bantuan dengan cara mengetikkan….

Surat rekomendasi guru’ di pencarian TikTok.

Moore menggulir hasil pencarian TikTok hingga menemukan 2 video; video pertama menjelaskan bagaimana cara meminta surat rekomendasi guru, dan video kedua menunjukkan template surat rekomendasi guru.

Kedua video tersebut dibuat oleh seorang guru, Moore menganggap video singkat ini lebih mudah dipahami dari pada hasil pencarian dari artikel Google dan juga video panjang di YouTube. 

Di pencarian TikTok, durasi video singkat cukup mudah untuk mengambil point yang dibutuhkan Moore yang berencana berbicara dengan gurunya kala itu.

TikTok Menjadi Search Engine di Kalangan Gen Z

Awalnya, TikTok dikenal dengan video dance viral dan potongan musik trend lainnya. Namun, TikTok terus mengalami pembaharuan, Gen Z memanfaatkan aplikasi video ini menjadi mesin pencari atau search engine yang mereka butuhkan.

Hingga detik ini, semakin banyak anak muda yang menggunakan algoritma TikTok terbaru. Algoritma ini mempersonalisasikan video yang ditampilkan berdasarkan interaksi mereka dengan konten – untuk menemukan informasi unik sesuai dengan selera mereka.

Penyesuaian tersebut digabungkan dengan perasaan bahwa orang asli di TikTok yang mengumpulkan dan memberikan informasi kepada mereka, bukan informasi dari situs web yang tidak dikenali & tanpa wajah.

Di TikTok, ‘Kamu melihat secara langsung di video yang kreator buat, di mana mereka makan’, kata Nailah Roberts yang menggunakan TikTok untuk mencari ‘Restaurant di Los Angeles’ tempat tinggalnya. 

pencarian tiktok

Baginya, ulasan melalui tulisan yang bertele-tele tentang restaurant dianggap tidak dapat menangkap suasana tempat, makanan, dan minuman di tempat itu.

Kehadiran TikTok sebagai mesin pencari adalah bagian dari transformasi yang lebih luas dalam pencarian secara online. Di sisi lain; 

  • Google tetap menjadi mesin pencari paling dominan di seluruh dunia
  • Shopee, Tokopedia, hingga Amazon menjadi tempat beralih untuk orang-orang dalam mencari produk, dan
  • Instagram menjadi tempat orang-orang mengikuti trend dan berbagi kegiatan sehari-hari

Seiring berkembangan dunia digital yang terus maju, cara mencari informasi di internet pun semakin luas dan beragam.

Pencarian TikTok vs Search Engine Google

Google sudah memperhatikan bagaimana TikTok sekarang sudah merayap ke domainnya. 

Sementara perusahaan Silicon Valley menyangkal bahwa anak muda menggunakan pencarian  TikTok sebagai pengganti Google. Setidaknya salah satu eksekutif Google buka suara menanggapi aplikasi yang menjadi saingannya.

Komentar itu berbunyi, “Dalam penelitian kami, sekitar 40% anak muda mencari informasi tempat makan siang melalui aplikasi TikTok alih-alih menggunakan penelusuran Google Maps” kata Prabhakar Raghavan, wakil presiden senior Google, pada konferensi Brainstorm Tech 2022.

Prabhakar Raghavan Brainstorm Tech 2022
Brainstorm Tech 2022: Organizing The World’s Information

Google memasukkan gambar dan video pada fitur SERP (Search Engine Result) mereka dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2019, hasil pencarian Google menampilkan video TikTok. Lalu pada tahun 2020, Google merilis YouTube Shorts, fitur video vertikal yang berdurasi kurang dari 1 menit, dan mulai menambahkan konten YouTube Shorts ke dalam hasil penelusuran Google.

Tiktok, aplikasi yang dimiliki ByteDance dari China, memilih diam dan tidak mengomentari tentang fungsi pencarian dan produk yang mungkin sedang dalam pengujian itu. Mereka mengatakan “selalu memikirkan cara-cara baru untuk menambah nilai dan memperkaya pengalaman untuk TikTok”.

Banyak yang beranggapan, bahwa melakukan pencarian di TikTok seringkali lebih interaktif daripada mengetikkan kata kunci di Google. Alih-alih hanya menelusuri informasi lewat teks, anak muda sekarang lebih memilih informasi yang dibagikan dari video TikTok untuk menunjukkan dengan tepat apa yang sedang mereka cari. 

Pola pencariannya mulai dari;

  • Mengetikkan kueri di pencarian TikTok,
  • Menonton dari satu video ke video lain yang relevan,
  • Lalu, memverfikasi kebenaran saran melalui komentar-komentar yang diposting oleh pengguna lain di video tersebut.

Bagaimana Awal Mula Mode Pencarian TikTok ini?

Hal ini berakar dari bagaimana anak muda menggunakan TikTok tak hanya untuk mencari produk dan bisnis. Tetapi mereka juga mengajukan pertanyaan tentang cara melakukan sesuatu dan mencari tentang arti dari sesuatu.

TikTok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ketik banyak orang melalui video berdurasi 15 hingga 1 menit saja.

Alexandra Kinsey, dari bidang komunikasi dan sosial media koordinator di  Arlington Va. Menggunakan TikTok untuk banyak kueri pencarian:

  • Resep masakan….
  • Rekomendasi film untuk ditonton…
  • Toko terdekat…

Bahkan dia juga beralih ke pertanyaan yang lebih detail dan kurang umum. Seperti pencarian ‘interview dengan aktor Andrew Garfield’ atau teori konspirasi aneh lainnya.

Hasil pencarian TikTok “tampaknya tidak bias” seperti Google katanya. Alexandra Kinsey menambahkan bahwa ia sering menginginkan ‘pendapat yang berbeda’ dari apa yang ditampilkan iklan dari situs web yang dioptimalkan Google.

Kinsey juga berpendapat bahwa ia menyukai betapa cepatnya video TikTok dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan. Walaupun ia tetap menggunakan Google dalam memeriksa fakta dari video TikTok yang ia temukan. Dia berkata “Saya jarang melihat sesuatu yang membutuhkan banyak pemikiran”.

Kekurangan Pencarian TikTok

Salah satu kekurangan dari TikTok sebagai mesin pencari adalah lebih banyak terjadi disinformasi dan kesalahan informasi yang dibagikan pada aplikasi. 

Bahkan kemudian diperkuat dan disebarkan lebih jauh dengan cara menggiring opini, bersumber dari Francesca Tripodi profesor ilmu informasi & perpustakan di University of North Carolina. Ia mengatakan platform ini berjuang dengan memoderasi konten menyesatkan terkait pemilu, perang di Ukraniam dan aborsi.

Algoritma TikTok Terbaru

Algoritma-fitur-pencarian-TikTok-terbaru
Source: Blog HubSpot

Algoritma TikTok lebih cenderung membuat orang-orang tetap menggunakan aplikasi. Namun mempersulit mereka untuk beralih ke sumber tambahan untuk mengecek fakta yang ada.

TikTok saat ini menjadi condong sebagai tempat mencari informasi. Aplikasi ini sedang menguji fitur yang mengidentifikasi kata kunci dalam komentar dan tautan ke hasil pencarian dengan kata kunci tersebut.

Baca juga: TikTok Ads Indonesia Meluncurkan Interaktif Add-Ons

Di Asia Tenggaram feed dengan konten lokal juga sedang diuji, sehingga orang dapat menemukan bisnis dan event yang berlokasi di dekat mereka.

Membangun fitur pencarian dan lokasi kemungkinana memperkuat TikTok, aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia untuk pengguna berusia 18-24 tahun (Sumber: Sensor Tower).

Di sisi lain menurut Lee Rainie, leader penelitian internet & teknologi di Pew Research Center mengatakan “TikTok menjadi seperti toko serba ada untuk konten dengan cara yang tidak ada di hari-hari sebelumnya”.

Lalu, menurut Jayla Johnson, penduduk biasa berusia 22 tahun. Memperkirakan dirinya menggunakan TikTok 2 jam sehari, dan mengatakan bahwa ia mulai nyaman menggunakan aplikasi tersebut dibandingkan dengan Google dan Instagram. “Mereka tahu apa yang ingin saya lihat”, katanya. 

Source: The New York Times

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top