Apa yang Dimaksud Bullseye Framework dan Pelaksanaannya?

apa yang dimaksud bullseye framework

Apa yang dimaksud bullseye framework, salah satu istilah yang sangat sering digunakan dalam pemasaran?. Mari kupas mengenai hal ini lebih dalam.

Salah satu penyebab utama dari kegagalan banyak bisnis adalah kesalahan dalam penentuan channel marketing. Untuk menghindari ini, salah satu metode efektif yang hingga hari ini banyak digunakan oleh para pebisnis dengan jam terbang tinggi adalah dengan menggunakan metode bullseye framework.

Metode Bullseye framework sendiri dirancang agar dapat membantu prakteknya (pebisnis) dalam menentukan channel marketing paling potensial dari segi keuntungan, serta mengeliminasi pilihan channel lain yang dirasa kurang efektif.

Namun apa yang dimaksud bullseye framework ini?

Dan bagaimana juga cara penerapannya?

Berhubung saya sedang senggang, saya akan menjelaskan secara ringkas mengenai apa yang dimaksud bullseye framework, beserta cara penerapannya. Apakah anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai elemen digital marketing yang satu ini?

Jika iya, langsung saja, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa yang Dimaksud Bullseye Framework ?

Bullseye framework adalah sebuah strategi marketing yang diperuntukan untuk menentukan channel marketing mana yang paling potensial dan menguntungan dalam suatu pemasaran. Melansir dari halaman Growth Hackers, disebutkan bahwa strategi ini pertama kali dicetuskan oleh Gabriel Weinberg dan Justin Mares dalam sebuah buku berjudul Traction. 

Penerapan strategi ini banyak diklaim sangat membantu dan menguntungkan dalam hal pemasaran, dimana para pebisnis atau marketer tidak perlu menggunakan banyak channel marketing untuk memasarkan produknya.

Penerapan Bullseye Framework

bullseye framework adalah
Sumber gambar: pexels.com/vedanti

Jika dijelaskan, strategi Bullseye Framework ini memiliki bentuk atau gambaran seperti papan dart, dimana terdapat beberapa ring yang mengerucut hingga ke titik tengahnya. Penerapan Bullseye Framework ini ditujukan untuk menemukan channel channel marketing yang berada pada titik bullseye, yang artinya paling potensial.

Melansir informasi dari founder DuckDuckGo, Gabriel Weinberg, dijelaskan bahwa terdapat 3 cincin utama dalam strategi bullseye framework. Adapun ketiga cincin (ring) tersebut adalah berikut ini:

1. Outer ring

Outer ring adalah cincin lapisan pertama atau paling luar dari strategi bullseye framework. Pada lapisan pertama ini, anda dapat menentukan semua channel marketing yang dapat digunakan untuk memasarkan produk bisnis anda. 

Rangkum dan tulis semua channel marketing yang sekiranya dapat digunakan untuk pemasaran produk anda. Bagian ini, hanyalah sebuah tahap pengumpulan database, dimana pilihan channel marketing yang anda rangkum akan dipertimbangkan kembali.

2. Middle Ring

Lapisan kedua dari strategi bullseye framework ini adalah middle ring. Pada lapisan ini, anda akan melakukan filter channel channel marketing dari lapisan outer ring sebelumnya, yang potensial untuk pemasaran dan masuk ke dalam bagian middle ring ini.

Untuk proses filter ini sendiri, anda dapat melakukan pengujian sederhana (trial/percobaan) untuk menemukan channel mana saja yang potensial. Dalam proses analisa channel marketing di tahap middle ring ini, pastikan juga anda mengetahui rincian biaya yang diperlukan untuk pemasaran melalui channel yang anda pilih.

Selain itu, pastikan juga berapa audience yang dapat didatangkan melalui channel marketing yang anda pilih dan pastikan apakah audience tersebut sesuai dengan target pasar anda.

3. Inner ring

Lapisan dan tahapan tahapan terakhir dari strategi bullseye framework  adalah Inner Ring. Pada tahapan ini, anda harus memfilter channel channel marketing yang paling potensial dalam membawa konsumen/pelanggan baru untuk bisnis anda. 

Channel channel marketing pada lapisan ini harus dioptimasi dengan sebaik baiknya, agar efektif mendatangkan customer atau pelanggan untuk bisnis anda. Adapun beberapa contoh channel marketing yang biasanya berada pada lapisan ini adalah seperti Website atau blog, social media marketing, afiliasi, email marketing dan display advertising.

Secara teknis, keunggulan bullseye framework ini terdapat pada efisiensi penggunaan channel marketing, dimana penerapannya dapat membuat anda selaku pebisnis atau marketer dapat berfokus pada pemasaran melalui channel marketing yang potensial saja.

Setelah menemukan channel marketing yang tepat untuk mempromosikan bisnis anda, anda disarankan juga memaksimalkan penggunannya. Misalnya, jika anda menggunakan website, maka anda dapat mengupaya langkah optimasi melalui jasa SEO guna memaksimalkan peringkat website anda.

Strategi marketing ini terbilang recommended untuk anda terapkan jika anda membangun sebuah bisnis, khususnya yang berbasis online.

Itulah sedikit ulasan singkat dari saya mengenai apa yang dimaksud bullseye framework dan juga penerapannya. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat untuk anda yang membaca.

Jangan lupa juga untuk mengikuti blog ini, agar anda tidak melewatkan artikel informatif lainnya dari saya. Terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top