Bidding Google Ads – 1 Analogi Sederhana Memahaminya!

bidding google ads

Bidding Google Ads adalah harga yang Anda tawar untuk biaya per klik jika Anda beriklan di Google Ads. Sebagai pengiklan di Google, Anda harus memahami bidding Google Ads. Banyak orang yang beriklan di Google Ads dan memperoleh profit bagus setelah mereka memahami apa itu bidding dan bagaimana menjalankan strateginya.

Pembahasan soal bidding ini kalau mau diulas secara komprehensif, akan membutuhkan tulisan yang sangat panjang. Tapi untuk di awal, untuk Anda yang baru memulai atau pemula, saya akan jelaskan konsep dasarnya dulu saja.

Apa itu Bidding Google Ads?

Mungkin banyak yang belum memahami definisi dari bid atau bidding itu sendiri atau lebih spesifiknya bidding Google Ads. Padahal, memahami apa itu bidding dan seperti apa konsepnya akan sangat membantu Anda agar tidak merugi pada saat beriklan di Google

Bidding Google Ads

Jadi, bidding itu analoginya seperti ini.

Jumlah pengiklan di Google itu kan banyak? Iya kan? Jumlahnya mungkin bisa ribuan atau jutaan orang. Pertanyaannya adalah: Google akan memilih, siapa yang akan ditayangkan iklannya? Tentu saja, iya; Google akan memilih iklan siapa saja yang akan mereka tayangkan.

Lalu, bagaimana cara Google memilihnya? Salah satunya adalah dengan melihat jumlah bidding yang dipasang oleh si pengiklan. Sekali lagi ya, ini hanya salah satu cara Google untuk menentukan sebuah iklan bisa tayang. Bukan satu-satunya cara! Masih ada faktor lainnya yang menjadi penilaian Google untuk menyetujui tayangnya sebuah iklan. 

Jadi, Google itu akan melihat nilai Bid (penawaran) yang Anda pasang. Kira-kira seperti proses lelang. Google melelang harga per klik dari sebuah kata kunci. Lalu, Anda sebagai pengiklan akan mengajukan harga penawaran. Anda mau menawar harga berapa? Mau memasang Bid berapa ke Google? 

Nah, itulah arti bid atau bidding Google Ads; yakni Anda mengajukan penawaran biaya cost per click (CPC) dari sebuah kata kunci yang Anda inginkan. Jika Anda menawar lebih rendah dari harga yang Google lelang, maka iklan Anda tidak akan ditayangkan oleh Google.

Cost Per Click (CPC)

Bidding Google Ads

Bid yang kita pasang itu biasanya kalau di awal namanya Cost Per Click (CPC); yakni biaya yang kita keluarkan dibagi dengan jumlah orang yang melakukan klik pada iklan kita. Bagaimana cara mengetahui CPC ini? Setelah Anda menjalankan iklan, Anda akan melihat datanya di dashboard Google Ads. 

Contohnya seperti ini.

Misalnya Anda sudah beriklan di Google sebesar Rp 100.000. Dari Rp 100.000 itu ternyata ada 100 orang yang mengklik iklan Anda. Berarti, biaya iklan Anda adalah Rp 1.000 per kliknya. CPC-nya adalah Rp 1.000. Dari mana angka tersebut? Rp 100.000 dibagi 100.

Sampai di sini perlu Anda pahami ya. Cost Per Click itu bisa mahal bisa juga murah. Maksudnya bagaimana?

Logikanya seperti ini: kalau keluar uang banyak, tapi yang klik iklan cuma sedikit, berarti Cost Per Click-nya menjadi mahal kan? Kenapa?

Karena dengan biaya yang besar, kita hanya memperoleh klik yang sedikit; kita tentu menjadi rugi, kan?

Idealnya, jumlah biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan jumlah klik yang kita dapatkan. Betul gak?

Lalu bagaimana cara mengaturnya? Untuk mengaturnya, Anda bisa minta ke Google agar Cost Per Click-nya ditekan di angka yang Anda inginkan. Jangan sampai Cost Per Click-nya terlalu tinggi di atas harga lelang Google. Dan, itu semua bisa Anda atur di dashboard Google Ads.

Misalnya Anda minta ke Google, agar CPC iklan Anda Rp 1.500 saja; jangan lebih. Karena kalau lebih, Anda bisa boncos alias rugi. Nah itu semua kita bisa minta ke Google untuk mengaturnya.

Jadi konsep bidding Google Ads itu seperti itu. Nanti Google akan memilih pengiklan mana saja yang iklannya akan ditampilkan, dan salah satu penentu iklan Anda dimunculkan Google adalah bidding.

Biasanya, semakin besar bidding, semakin besar pula peluang iklan Anda akan ditayangkan. Tapi, sekali lagi, besarnya bidding bukanlah satu-satunya penentu iklan Anda akan ditayangkan. Ingat ini baik-baik! Masih ada faktor penentu lainnya.

Karena kalau hanya bidding yang besar yang menjadi penentu iklan bisa tampil, berarti pengiklan yang menawar dengan harga paling tinggi lah yang akan menang. Logikanya kan begitu.

Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Jumlah bidding yang besar tidak selalu membuat iklan Anda muncul di Google. Karena banyak sekali faktor yang menentukan iklan itu bisa muncul. Quality Score misalnya.

Mengatur Bidding Google Ads

Kenapa perlu mengatur bidding pada iklan? Karena bid yang bersaing akan membuat peluang iklan Anda muncul lebih besar.

Kalau Anda memasang bid-nya terlalu kecil, Google juga tidak akan melirik penawaran Anda; gampangnya begitu. Karena Google akan menganggap, “Wah, penawaran lelangnya kecil banget.” Google akan mencari orang yang menawar dengan nilai bid yang lebih besar.

Bidding Google Ads

Jadi, bidding yang bersaing membuat iklan Anda muncul lebih besar. Makanya perlu mengatur bid yang tepat dan bersaing. Namun, Anda tidak perlu juga sampai memasang bid yang terlalu besar. Bid-nya yang standar saja. Bid yang sedikit lebih tinggi dari harga standar.

Misalnya, standar bid-nya Rp 1.500. Maka Anda tidak perlu memasang bid yang terlalu tinggi. “Oh, biar bisa menang, saya pasang bid Rp 3.000 saja.” Ya jangan juga. Karena kalau terlalu tinggi, nanti Google akan benar-benar mencarikan harga yang Rp 3.000 lho. Dan tentu saja ini kemahalan untuk iklan Anda.

Gimana? Paham ya?

Nah, untuk Anda yang tidak punya banyak waktu untuk mempelajari tentang bidding dan cara beriklan yang efektif di Google Ads, Anda bisa menggunakan Jasa Iklan Google Ads. Serahkan saja kepada ahlinya. Beres, kan. Jadi, Anda bisa memfokuskan diri ke hal-hal yang lebih penting lainnya.

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top