Pada tahun 2019, terdapat 185 juta orang mengakses internet di Indonesia. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat menjadi lebih dari 256 juta di tahun 2025. Peningkatan pengguna internet secara otomatis mendorong bertumbuhnya penyedia layanan web hosting. Termasuk di Indonesia.
Hal ini terjadi bukan hanya karena penetrasi internet di Indonesia terus meningkat. Juga, karena faktor semakin banyaknya bisnis yang go online.
Sementara, untuk mendukung bisnis go online di internet, utamanya dibutuhkan media berbasis web.
Kebanyakan orang tidak pernah benar-benar memikirkan di mana sebuah website itu berada. Atau bahkan; apa website itu.
Saya menyalakan komputer saya. Membuka browser dan pergi ke Google atau Baidu atau Yahoo. Lalu mengetik kata kunci. Selanjutnya muncul beberapa link di halaman mesin pencari. Lalu, click! Dan konten yang dicari muncul begitu saja!
Tapi apa yang sebenarnya terjadi, saat “mengunjungi” situs web? Jika saya seorang pengunjung, kemana saya pergi? Dan jika itu adalah “situs”, di manakah lokasinya?
Jawaban sederhananya, Anda telah mengakses sumber basis data yang begitu kompleks. Data tersebut tersimpan dalam sebuah ruang penyimpanan data. Dan tempat penyimpanan data itu, berada dalam sebuah server. Dan itu disediakan oleh web hosting!
Lalu apa itu web hosting, pengertian, jenis dan fungsinya? Jika ingin tahu lebih dalam, teruslah membaca. Artikel ini akan memberi Anda gambaran tentang itu.
Apa itu web hosting & pengertiannya
Web host berperan penting dalam dunia online. Web hosting (dalam istilah awam) adalah layanan yang menyediakan ruang penyimpanan untuk situs web atau aplikasi pada server di internet.
Setelah sebuah situs tersedia di internet (dalam web host), maka situs web tersebut dapat diakses oleh komputer lain. Dari berbagai belahan dunia. Yang tentunya juga harus terhubung ke internet.
Jika Anda sudah familier dengan website atau pemilik sebuah website, maka Anda akan berhubungan dengan web hosting. Karena, sebagian besar tidak membangun server sendiri untuk kebutuhan hosting. Kebanyakan menggunakan layanan dari pihak ketiga.
Ketika pengguna membeli suatu layanan web host, pengguna tersebut sama dengan meminjam space penyimpanan data pada sebuah server. Server sendiri adalah suatu tempat penyimpanan semua data dan file yang dibutuhkan oleh website, agar bisa bekerja secara sempurna.
Sebagian besar perusahaan hosting mengharuskan Anda memiliki domain untuk menggunakan layanan mereka. Jika Anda tidak memiliki domain, perusahaan hosting akan membantu Anda membelinya.
Web host juga berfungsi menjaga server agar tetap aktif dan bekerja.
Web host juga mampu mengamankan server dari serangan cyber yang berbahaya. Selain itu, web host juga berguna untuk kebutuhan memindahkan konten, baik teks, gambar, maupun file dari server ke browser pengunjung suatu website.
Bagaimana Cara Kerja web hosting?
Website yang Anda akses melalui internet hanyalah sekumpulan file. Termasuk didalamnya adalah code program. Sehingga dapat berfungsi dengan baik. Saat Anda membuat website, itu artinya ada sekumpulan file dan code pemerograman yang memerlukan tempat untuk di simpan.
Tempat penyimpanan itu adalah server. Secara umum biasanya disediakan oleh perusahaan hosting. Untuk kebutuhan khusus, Anda bisa membangun server sendiri.
Di server ini, Anda akan menyimpan media, file, database, gambar, video dan apa pun yang diperlukan oleh website untuk nantinya dirender dengan benar. Web hosting sebenarnya bekerja dan berfungsi sama seperti komputer yang sering Anda gunakan dirumah.
Anda bahkan juga bisa membangun website dalam komputer Anda sendiri. Untuk ini, biasanya sebut sebagai local host.
Jika baru saja mulai online dengan kebutuhan standar, Anda mungkin hanya akan menyewa sebagian dari server. Ada banyak penyedia web hosting untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar. Biasanya, orang-orang memulai dari layanan shared hosting. Karena biayanya lebih murah.
Saat kebutuhan ruang penyimpanan dan lalu lintas meningkat, Anda mungkin perlu meningkatkan kapastis seluruh server fisik — atau setidaknya menggunakan sumber daya yang lebih mumpuni. Itu biasanya akan mempertingkan jenis hosting yang lebih tinggi. Seperti cloud atau server VPS.
Baca juga:
Saat Anda menyewa paket hosting web, biasanya akan mendapatkan akses ke server. Beberapa penyedia hosting menyediakan solusi seperti cPanel. Ini sangat berguna untuk memudahkan pengguna dalam mengunggah file ke server.
Baca: Apa Itu Control Panel Hosting Dan Fungsinya
Anda juga dapat memasang CMS seperti WordPress. Ini salah satu flatform untuk membuat website mudah. Bahkan tanpa perlu memahami bahasa pengkodean.
Untuk memiliki sebuah situs yang mudah diakses publik dan berfungsi penuh, Anda juga harus mendaftarkan nama domain. Domain berfungsi sebagai alamat situs untuk lebih mudah diingat pengguna. Sebagai pengganti IP Address.
Selanjutnya, saat pengguna mengetik nama domain atau mengklik link ke situs Anda, browser web akan mengakses file di server dan menampilkannya dalam bentuk website.
Perbedaan Domain dan Hosting
Untuk lebih memahami tentang pengertian hosting, pada bagian ini akan menjelaskan tentang perbedaannya dengan domain. Host dan domain pada dasarnya bekerja beriringan. Sehingga, kalangan awam sedikit sulit membedakannya.
Hosting bisa diibaratkan seperti sebuah rumah yang disewakan dengan ukuran tertentu. Setiap rumah pasti memiliki ukuran yang berbeda dengan rumah lainnya. Sama seperti host. Perusahaan hosting menyediakan layanan server dengan space yang berbeda pula.
Ada yang menyediakan dalam bentuk terbatas, seperti 500 MB. Hingga spesifikasi tanpa batas (unlimited).
Sementar domain merupakan nama dari website atau alamat yang dapat diakses di internet. Nama domain sangatlah beragam, bisa kombinasi antara huruf dan angka dengan aneka ekstensi, seperti .co.id, .com, .gov, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri memiliki ekstensi domain.id dengan 12 sub domain, seperti go.id, sch.id, ac.id, dan lain sebagainya.
Tiap tahunnya jumlah nama domain yang sudah terdaftar terus meningkat. Berdasarkan laporan statistik dari PANDI, pada tahun 2018 ada 281.467 jumlah nama domain .id yang terdaftar dan meningkat menjadi 352.905 pada tahun 2019. Dengan begitu, kenaikan jumlah domain .id meningkat sebanyak 25%.
Dari ulasan tersebut bisa diambil benang merah bahwa pengertian hosting yaitu space server pada situs website. Sedangkan domain merupakan alamat situs website, misalnya namadomainmu.co.id. Ketika pengguna ingin mengakses situs tersebut, maka mereka harus mengetikkan nama domain tersebut di kolom address browser.
Kemudian, server akan memunculkan informasi yang diminta di browser. Di berbagai penyedia layanan web host, pengguna biasanya membeli nama domain secara terpisah. Namun, jika sudah memiliki nama domain, pengguna bisa bermigrasi ke penyedia hosting. Agar nama domain aman dan tidak dimiliki oleh orang lain, maka pengguna wajib membayar nama domain per tahunnya.
Ragam Jenis Hosting
Setelah memahami pengertian hosting, bagaimana cara kerjanya, dan perbedaannya dengan domain, kini saatnya mengetahui ragam jenis hosting. Ada lima jenis web host yang masing-masing memiliki spesifikasi khusus.
Jika Anda baru berencana untuk membuat website, ada baiknya Anda memahami jenis hosting. Agar, saat membeli/menyewa hosting, itu sesuai dengan kebutuhan.
Seperti apa spesifikasi masing-masing jenis web host, berikut ini adalah ulasannya:
1. Shared Host
Ini adalah jenis hosting yang paling banyak digunakan karena fiturnya begitu cocok dengan blog maupun website sederhana. Sesuai dengan namanya, shared host berarti pengguna akan berbagi server dengan pengguna lainnya pada provider host yang sama. Jadi, semua data yang ada pada website tersebut berada di server yang sama dan berbagi semua resource yang ada.
Misalnya, yaitu computing power, memori, disk space, dan lain sebagainya. Karena digunakan dengan pengguna lainnya tentu harga dari shared host sangat murah. Selain itu, web host jenis ini amat mudah digunakan oleh pemula. Maintenance serta administrasi server akan dilakukan oleh provider host tersebut.
Baca selengkapnya: Apa Itu Shared Hosting? Kelebihan & Kekurangannya
2. VPS (Virtual Private Server) Host
Pengguna yang menggunakan VPS juga masih akan berbagi server dengan pengguna lainnya. Namun, provider web host akan menyediakan bagian khusus untuk pengguna tersebut di server. Dengan begitu, space server yang didapatkan pengguna bersifat dedicated serta mendapatkan memory dan power computing.
Karena pengguna jenis hosting yang satu ini memiliki bagian sendiri di server dan tidak berbagi dengan pengguna lainnya, maka performa situs menjadi lebih baik. Pengguna juga mendapatkan akses root ke server sehingga dapat dikelola secara mandiri. Namun, untuk menggunakan web host yang satu ini sebaiknya memiliki kemampuan teknis yang berhubungan dengan manajemen server.
3. Cloud Host
Ini adalah jenis hosting yang terhubung pada banyak server namun terpusat pada sistem cloud. Dengan begitu, data pada suatu website akan berada di beberapa server yang terhubung menggunakan internet. Kini banyak orang menggunakan layanan ini karena dianggap reliable, powerful, dan tanpa downtime.
Misalnya, ketika pada satu server mengalami masalah atau sibuk, maka data pada website tersebut akan dipindah secara otomatis ke server lainnya. Jadi, website pengguna akan tetap aman meskipun terdapat masalah pada suatu server. Oleh karena itu, jika menginginkan sebuah website yang mampu meraih banyak pengunjung, jenis hosting yang satu ini amat cocok digunakan.
4. WordPress Host
Sesuai namanya, WordPress host hanya diperuntukkan bagi pengguna website WordPress. Semua konfigurasinya didesain khusus untuk WordPress sehingga website pengguna akan dilengkapi dengan pre-installed plugin, seperti keamanan dan caching. Jenis hosting yang satu ini juga memiliki fitur yang beragam, seperti tema WordPress pre-designed, specific tool developer, dan drag-and-drop page builder.
Harga yang dibandrol untuk WordPress host juga terjangkau, hampir sama dengan shared host. Instalasinya mudah, hanya dalam satu klik saja sehingga pemula juga bisa menggunakannya. Karena diperuntukkan bagi pengguna WordPress maka situs WordPress yang menggunakan jenis hosting ini memiliki performa yang luar biasa.
Selengkapnya: Apa Itu WordPress Hosting Dan Kelebihannya?
5. Dedicated Server Host
Jika menginginkan server fisik sendiri yang hanya dikhususkan bagi satu situs saja, bisa menggunakan jenis hosting yang satu ini. Oleh karena itu, pengguna layanan ini akan mudah mengkonfigurasikan sistem operasi, software yang digunakan dan setup hosting sesuai kebutuhan. Jadi, jika menggunakan layanan ini, pengguna hampir sama seperti memiliki server sendiri.
Namun, pengguna tetap akan dibantu oleh customer support yang kredibel. Meskipun sebaiknya jika ingin menggunakan layanan ini, harus memiliki kemampuan seputar manajemen server. Harga dedicated server host juga mahal namun sebanding dengan kehandalan yang tinggi.
Baca: Apa Itu Dedicated Server Hosting & Kapan Anda Membutuhkannya?
Fungsi Web Hosting di Dunia Online
Di atas telah diulas mengenai apa itu web host dan ragam jenisnya. Kini, saatnya memiliki web host sendiri karena sebuah website tidak bisa dibangun tanpa adanya hosting dan domain. Jadi, ketika ingin memiliki website, pastikan telah membeli domain dan juga web host-nya.
Ada dua jenis web host, yaitu web host gratis dan web host berbayar yang pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Namun, keduanya memiliki perbedaan mencolok, salah satunya yaitu web host berbayar bisa membuat suatu website terlihat lebih profesional. Misalnya, terdapat dua website, yaitu tokosepatuasli.blogspot.com dan tokosepatuasli.com.
Sebagai pengunjung, pasti akan lebih memilih untuk berbelanja di website kedua, yaitu tokosepatuasli.com. Pasalnya, pada website kedua terdapat web host dan ekstensi .com sehingga terlihat lebih profesional. Dengan begitu. Usaha di dunia online pun lebih mudah untuk berkembang karena mendapat kepercayaan dari pengunjung.
Menggunakan web host juga memudahkan pengguna dalam mengelola aplikasi website yang digunakan. Pasalnya, pengguna tidak perlu melakukan pengaturan satu demi satu namun cukup satu perintah saja, semuanya akan sinkron sesuai keinginan. Pengguna juga bisa mengatur semua bagian website sesuai kebutuhan dan kepentingan bisnis.
Dengan begitu, menggunakan web host tidak hanya menghemat tenaga tetapi juga menghemat waktu. Soal keamanan juga tidak perlu diragukan karena web host memiliki sumberdaya yang cukup untuk mengelola keamanan server mereka. Maka, pengguna bisa lebih fokus pada bagaimana mengembangkan sebuah situs website dengan tidak perlu memusingkan web host.
Cara Mendapatkan Layanan Web Hosting
Web host berperan penting di dunia online, tidak hanya untuk meningkatkan performa website tetapi juga memudahkan dalam mengembangkan bisnis. Jika tertarik untuk menggunakan layanan web host, ada dua cara yang bisa ditempuh, yaitu membuat server sendiri dan mencari penyedia layanan tersebut. Berikut ini adalah ulasan dari masing-masing cara tersebut yang bisa dijadikan sebagai referensi.
1. Membuat Server Sendiri
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mendapatkan layanan web host yaitu dengan membuat server sendiri. Pengguna harus memiliki koneksi internet yang tetap dan stabil serta membutuhkan web server. Namun, pastikan Internet Server Provider (ISP) yang digunakan memiliki kemampuan untuk penggunaan tersebut.
Membuat server sendiri tentu tidak mudah karena membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, pengguna juga harus memiliki kemampuan dalam mengelola dan juga mengkonfigurasi web server. Selain itu, keterampilan lainnya yang harus dimiliki yaitu mengetahui tentang bagaimana perlindungan virus, menginstall firewall, dan lain sebagainya agar data website aman.
2. Mencari Penyedia Layanan Web Host
Jika tidak memiliki banyak waktu untuk membuat server sendiri, solusi yang bisa ditempuh yaitu dengan menggunakan layanan penyedia layanan web host. Penyedia layanan web host akan membuat pekerjaan web host yang rumit menjadi lebih sederhana. Dengan begitu, pengguna bisa fokus dalam mengembangkan situs web tanpa memusingkan soal web host.
Pengguna bisa berlangganan secara bulanan atau tahunan untuk menikmati layanan web host yang ditawarkan oleh penyedia web host. Namun, pengguna sebaiknya jeli dalam memilih penyedia layanan web host. Harus ada fitur-fitur pendukung yang membantu pengguna agar situs webnya bisa berjalan dengan optimal.
Aneka Spesifikasi yang Perlu Diperhatikan Ketika Memilih Layanan Web Host
Sesuai pengertian hosting yang telah diulas di atas, web host adalah kunci agar website memiliki performa yang luar biasa. Oleh karena itu, jika tertarik untuk menggunakan layanan web host, pengguna perlu memperhatikan berbagai fitur yang ditawarkan untuk menyesuaikan kebutuhan. Adapun aneka spesifikasi yang perlu diperhatikan dalam memilih layanan web host yaitu sebagai berikut:
1. Bandwidth
Bandwidth adalah jumlah data yang dapat ditransfer dari dan ke server web dalam periode tertentu. Biasanya dihitung per bulan. Ini mencakup traffic situs, termauk semua unggahan dan unduhan, baik HTTP maupun FTP. Bandwidth bergantung pada ukuran halaman web, serta jumlah pengunjung ke situs web dan jumlah halaman yang mereka kunjungi.
Jika semakin banyak orang yang mengakses suatu website, maka penggunaan bandwidth pun akan semakin besar. Oleh karena itu, ketika memilih layanan web host, pastikan bandwidth yang ditawarkan mampu mengakomodasi jumlah pengunjung bulanan. Dengan begitu, website tersebut akan lancar dan cepat ketika diakses oleh banyak pengunjung sekalipun.
Jika konsumsi bandwith melebihi ketentuan yang disediakan layanan hosting, biasanya situs Anda mengalami kondisi down. Sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna.
2. Disk Space
Disk space adalah kapasitas ruang penyimpanan. Di dalam server terdapat besaran kemampuan hardisk untuk menampung jumlah data. Jadi, ketika memiliki banyak data yang disimpan di server, maka penggunaan disk space juga akan semakin besar. Oleh karena itu, pengguna bisa memilih paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Control Panel
Control panel server hosting berguna untuk mengelola sekaligus mengatur fitur yang ada di server web host. Tampilan Cpanel berupa graphical user interface, yaitu seperti teks, gambar, maupun icon. Dengan begitu, Cpanel memudahkan pengguna untuk mengelola file websitenya. Ada beragam layanan penyedia Cpanel, seperti cPanel dan juga Plesk.
Baca juga; 10 Control Panel Hosting Terbaik, Versi Berbayar/Gratis
4. Webmail
Ini adalah fitur yang bisa digunakan untuk mengelola email di server web host. Gunanya yaitu untuk mengelola email keluar dan masuk dan menyimpan data email yang dimiliki. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan email sesuai nama domain yang dimiliki tanpa bergantung dengan penyedia layanan email.
Dengan begitu, pengguna bisa memiliki alamat email sesuai nama domain yang digunakan. Misalnya, alamat email tersebut bisa menjadi [email protected]. Dengan begitu, pengguna tidak lagi bergantung pada penyedia layanan email, seperti gmail, hotmail, dan lain sebagainya.
5. Kualitas Data Center
Data center merupakan lokasi khusus untuk menyimpan server web host. Biasanya data center memiliki fasilitas khusus agar server bisa bekerja optimal, seperti cadangan listrik, ruangan berpendingin, bahkan keamanan dari kejahatan. Oleh karena itu, ketika memilih layanan penyedia web host, pastikan penyedia menempatkan servernya di data center berkualitas terbaik.
6. Customer Support
Pilihlah layanan penyedia web host yang memiliki customer support 24/7/365. Customer support sangat penting untuk membantu pengguna ketika website mengalami gangguan. Pasalnya, gangguan pada website bisa terjadi kapanpun, bahkan dini hari sekalipun.
Oleh karena itu, penting untuk memilih layanan penyedia web host yang menyediakan support 24 jam untuk penggunanya.
Kesimpulan
Itulah ulasan yang menarik soal pengertian hosting, cara kerjanya, dan juga jenis hosting. Penggunaan web host begitu penting dalam dunia online, bukan hanya memaksimalkan performa website tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengunjung.
Semoga bermanfaat..