Dalam dunia SEO, proses indexing ibarat jantung yang menghidupkan situs Anda di ranah mesin pencari.
Tanpa indexing, halaman web Anda ibarat buku tak terdaftar di perpustakaan raksasa Google tak akan pernah ditemukan oleh pembaca yang mencari informasi.
Memahami dan mengelola indexing dengan baik adalah kunci agar situs Anda bisa bersaing dan tampil di halaman hasil pencarian.
Daftar Isi…
Apa Itu Indexing
Indexing adalah proses di mana mesin pencari, seperti Google, menyimpan dan mengorganisir informasi dari halaman web yang telah mereka crawl atau telusuri.
Setelah halaman berhasil di-crawl, Google menganalisis konten, kata kunci, dan metadata penting seperti judul, header, tautan, dan gambar, lalu memasukkannya ke dalam sebuah indeks.
Contoh: Ketika Anda mencari “Panduan SEO untuk pemula“, Google merujuk pada data yang telah diindeks untuk memberikan hasil terbaik.
Ketika pengguna melakukan pencarian, sebenarnya mereka mencari di dalam indeks ini untuk menemukan halaman terbaik yang sesuai dengan topik yang dicari.
Namun, setiap halaman harus melalui proses pengindeksan terlebih dahulu agar bisa muncul di hasil pencarian.
Jika halaman Anda belum terindeks, maka halaman tersebut tidak akan tampil di hasil pencarian.
Secara umum, proses ini meliputi beberapa tahapan:
- Crawling: Googlebot menjelajahi web untuk menemukan halaman baru atau yang diperbarui.
- Indexing: Google menganalisis dan menyimpan halaman tersebut ke dalam basis data.
- Ranking: Algoritma Google memilih halaman terbaik dan paling relevan dari indeks untuk ditampilkan sebagai hasil pencarian.

Baca juga: Cara Kerja SEO: Proses Crawling, Indexing, Ranking + Lainnya
Meski proses indexing diatur secara otomatis oleh algoritma Google, Anda tetap bisa melakukan beberapa langkah strategis untuk memengaruhi dan mempercepat pengindeksan situs Anda.
Cara Cek Status Indeks Situs di Google
Jika Anda ingin mengetahui perkiraan berapa banyak halaman di situs Anda yang telah diindeks oleh Google, cukup buka Google dan ketik pencarian dengan format site:namasitusanda.com.

Perhatikan jumlah hasil pencarian yang muncul di bawah kotak pencarian.
Untuk memeriksa apakah halaman tertentu sudah terindeks, cara paling akurat adalah menggunakan alat Inspeksi URL di Google Search Console.
Jika halaman sudah terindeks, Anda akan melihat status yang menunjukkan halaman tersebut ada dalam indeks Google.
Terlihat seperti ini:

Jika halaman belum terindeks, Anda akan melihat pemberitahuan bahwa halaman tersebut tidak ditemukan dalam indeks.
Terlihat seperti ini:

Cara Agar Situs Anda Terindeks oleh Google
Jika Anda memiliki konten yang bernilai bagi pencari, proses pengindeksan oleh Google biasanya cukup mudah.
Yang perlu Anda pastikan adalah Google dapat menemukan halaman-halaman Anda dan Anda memberikan sinyal pentingnya halaman tersebut.
1. Minta Pengindeksan untuk Halaman Utama
Daftar dan masuk ke Google Search Console, tambahkan properti situs Anda, lalu gunakan fitur URL Inspection untuk memasukkan URL halaman utama.
Klik “Minta Pengindeksan” agar Google segera memproses halaman tersebut.

Asalkan struktur situs Anda baik, Google akan menemukan dan mengindeks seluruh halaman di situs Anda.
2. Buat dan Kirimkan Sitemap ke Google
Sitemap membantu Google mengetahui halaman-halaman penting di situs Anda.
Kebanyakan platform seperti Wix, Squarespace, dan Shopify secara otomatis membuat sitemap yang biasanya bisa diakses di domainanda.com/sitemap.xml atau domainanda.com/sitemap_index.xml.
Jika tidak ada, periksa file robots.txt di domainanda.com/robots.txt untuk mengetahui lokasi sitemap.

Untuk WordPress, gunakan plugin seperti Yoast atau Rank Math untuk membuat sitemap yang sesuai, hindari sitemap bawaan WordPress yang sering memuat konten tidak penting.
Setelah sitemap siap, masuk ke tab Sitemaps di Google Search Console, masukkan URL sitemap, lalu klik “Send”

Baca lebih lanjut: Apa Itu XML Sitemap: Cara Membuat + Strategi Efektifnya!
3. Atur Struktur Situs dengan Baik
Mesin pencari harus bisa mengakses semua halaman penting di situs Anda melalui tautan internal.
Halaman yang tidak terhubung dengan halaman lain disebut orphan page dan lebih sulit diindeks oleh Google karena minim sinyal penting.
Struktur situs yang umum digunakan adalah struktur piramida, di mana setiap halaman memiliki tautan dari setidaknya satu halaman di atasnya.

Pastikan platform situs Anda secara otomatis menambahkan tautan ke konten baru agar tidak ada halaman yang terabaikan.
Namun, kesalahan bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, lakukan audit rutin untuk mengecek keberadaan orphan page.
4. Bangun Backlink ke Situs Anda
Backlink memberikan sinyal kepada Google bahwa konten di sebuah situs bernilai dan layak diindeks.
Jika situs Anda masih baru, langkah awal terbaik adalah mencari backlink pesaing Anda dan meniru backlink yang memungkinkan.
Biasanya, backlink ini berasal dari:
- Direktori web
- Daftar artikel (listicles) yang menyebut beberapa pesaing, namun tidak situs Anda
- Guest post, wawancara, dan podcast
Anda bisa menggunakan laporan Link Intersect di Ahrefs Site Explorer untuk menemukan backlink tersebut.
Baca juga:
- Cara Beli Backlink Seperti Profesional – Rahasia SEO
- Link Building: Panduan Komprehensif Untuk SEO Terbaru
- Ampuh! 10 Cara Mendapatkan Backlink dari Google Gratis
5. Buat File robots.txt untuk Mengecualikan Halaman Tidak Relevan
File robots.txt memberitahu mesin pencari halaman mana saja yang boleh atau tidak boleh dijelajahi.
Fungsinya untuk mengunci atau memblokir konten yang tidak ingin Anda tampilkan di mesin pencari.
Meskipun terdengar kontradiktif, menghalangi beberapa halaman dari indeksasi justru membantu meningkatkan kualitas pengindeksan.
File ini memungkinkan Anda memblokir halaman yang tidak penting untuk crawling, seperti halaman admin, login akun, atau halaman paginasi, sehingga crawler bisa lebih fokus pada halaman penting.
Baca lebih lanjut: Apa Itu Robots.txt: Panduan Lengkap Pemula!
6. Tingkatkan Kecepatan Muat Halaman
Kecepatan muat halaman mengukur seberapa cepat sebuah halaman web terbuka dan ditampilkan kepada pengguna, biasanya dalam hitungan detik.
Ini merupakan faktor peringkat yang terbukti dan berpengaruh pada seberapa baik konten Anda terindeks.
Jika situs Anda lambat dimuat, spider mesin pencari akan kesulitan melakukan crawling.
Hal ini menunjukkan pengalaman pengguna yang buruk, sehingga bisa menyebabkan peringkat turun bahkan halaman tidak terindeks sama sekali.
Untuk meningkatkan kecepatan halaman, Anda bisa melakukan berbagai tindakan seperti menghapus plugin yang tidak digunakan, meminifikasi kode, dan menerapkan lazy-loading pada gambar.
Mulailah dengan mengecek kecepatan situs Anda menggunakan alat gratis Google PageSpeed Insights (PSI)
Baca Lebih Lanjut: 9 Cara Mempercepat Loading Website WordPress
Kesalahan yang Sering Menghambat Indexing
Proses indexing dapat terganggu oleh sejumlah masalah yang umum terjadi pada banyak situs web.
Berikut ini beberapa kendala utama yang sering menghambat halaman Anda agar tidak terindeks dengan baik oleh mesin pencari:
- Penggunaan Tag Noindex dan Pengaturan Robots.txt yang Tidak Tepat: Tag noindex adalah instruksi yang diberikan pada mesin pencari untuk tidak mengindeks sebuah halaman.
Jika tag ini dipasang secara tidak sengaja atau pada halaman penting, maka halaman tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian. - Konten Duplikat yang Membingungkan Mesin Pencari: Konten yang identik atau sangat mirip ditemukan di beberapa halaman dalam situs Anda dapat membingungkan mesin pencari dalam menentukan halaman mana yang harus diindeks dan diberi peringkat.
- Struktur Situs yang Kurang Optimal: Jika struktur navigasi situs tidak jelas atau halaman penting tidak mendapat tautan internal yang cukup, crawler mesin pencari bisa kesulitan menjangkau semua halaman.
- Konten Berkualitas Rendah yang Tidak Memberikan Nilai: Halaman dengan konten yang minim informasi, tidak relevan, atau kurang bermanfaat bagi pengunjung cenderung diabaikan oleh mesin pencari.
Solusi Jika Situs Belum Terindeks
Jika Anda sudah melakukan semua langkah untuk mengindeks halaman, namun Google masih belum mengindeks sebagian atau seluruh halaman Anda, kemungkinan ada masalah lebih dalam yang perlu diperiksa.
1. Periksa Tindakan Manual dan Masalah Keamanan
Jika situs Anda atau halaman tertentu mendapatkan tindakan manual atau masalah keamanan, Google mungkin tidak akan menampilkannya di hasil pencarian.
Anda dapat memeriksa hal ini melalui Google Search Console pada laporan Tindakan Manual & Keamanan.

Jika ada masalah, segera perbaiki dengan bantuan ahli SEO.
Baca lebih lanjut: Apa Itu Google Penalty: Dampak + Strategi Terbaiknya
2. Pastikan Konten Anda Bernilai untuk Pencari
Google hanya akan mengindeks halaman yang bernilai dan relevan.

Anda bisa menggunakan Site Audit untuk menemukan halaman dengan konten yang terlalu sedikit atau tidak relevan.
Pastikan halaman-halaman ini memiliki nilai tambah bagi pencari dan memenuhi standar kualitas Google.
Periksa halaman yang tidak memiliki peringkat kata kunci dan kurang dari 300 kata untuk meningkatkan peluangnya agar diindeks.
3. Periksa Halaman yang Tidak Ada di Sitemap
Sitemap adalah sinyal penting bagi Google untuk mengetahui halaman yang perlu diindeks.
Pastikan halaman yang ingin Anda indeks terdaftar di sitemap Anda.
Jika tidak, Anda bisa mengubah pengaturan sitemap untuk memasukkan halaman tersebut atau menambahkan tag noindex jika Anda tidak ingin halaman tersebut diindeks.
4. Periksa Pembatasan Crawling di File robots.txt
Jika Anda memblokir halaman penting di file robots.txt, halaman tersebut mungkin tidak akan terindeks.
Gunakan Google robots.txt tester untuk memeriksa apakah ada halaman yang diblokir.
Jika ada, perbaiki pengaturannya agar Google dapat meng-crawl halaman tersebut.
Baca juga: Apa Itu Robots.txt: Panduan Lengkap Pemula!
5. Periksa Tag Canonical yang Salah
Tag canonical memberitahu Google versi mana dari halaman yang serupa yang harus diindeks.
Jika Anda memiliki tag canonical yang salah, Google mungkin akan mengindeks halaman yang tidak relevan.
Gunakan alat URL Inspection di Google Search Console untuk memeriksa apakah ada tag canonical yang salah dan perbaiki jika diperlukan.
Baca juga: Apa Itu Canonical Tag: Mengapa Penting Untuk SEO? + Panduan Lengkap!
6. Periksa Tautan Internal dengan Atribut Nofollow
Tautan nofollow adalah tautan yang menggunakan tag rel="nofollow"
. Google bisa saja tidak meng-crawl tautan ini, sehingga sebaiknya hindari penggunaannya pada tautan internal.
Jika Anda ingin halaman tersebut diindeks Google, hapus tag nofollow dari tautan internal tersebut.
Jika tidak, hapus halaman atau tambahkan tag noindex.
7. Periksa Masalah Crawl Budget
Crawl budget adalah kecepatan dan jumlah halaman yang ingin di-crawl oleh mesin pencari di situs Anda.
Jika jumlah halaman melebihi crawl budget, beberapa halaman tidak akan di-crawl atau diindeks.
Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan jumlah halaman berkualitas rendah di situs Anda.
Google menyatakan: “Crawl budget bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan oleh sebagian besar penerbit,” dan juga “jika situs memiliki kurang dari beberapa ribu URL, biasanya akan di-crawl secara efisien.”
Meski begitu, menghapus halaman berkualitas rendah tetap memberikan dampak positif terhadap crawl budget situs Anda.
Anda bisa menggunakan template audit konten kami untuk menemukan halaman yang berpotensi berkualitas rendah dan dapat dihapus.
FAQs
Mengapa halaman saya tidak terindeks?
Penyebab umum termasuk kesalahan di robot.txt, tidak adanya sitemap, atau konten berkualitas rendah.
Berapa lama waktu untuk terindeks?
Biasanya 24-48 jam, tergantung frekuensi crawling bot.
Apa itu deindexing?
Proses di mana halaman dihapus dari indeks mesin pencari, biasanya karena pelanggaran kebijakan.
Kesimpulan
Indexing adalah proses penting yang memastikan konten Anda ditemukan di mesin pencari.
Dengan memahami elemen dan strategi yang relevan, Anda dapat meningkatkan peluang visibilitas.
Gunakan tools seperti Google Search Console untuk memantau status indexing secara rutin.