Iklan komersial adalah salah satu bentuk pemasaran paling umum yang digunakan oleh bisnis untuk menarik perhatian konsumen.
Dengan strategi yang tepat, iklan ini dapat meningkatkan penjualan, membangun kesadaran merek, dan memperkuat loyalitas pelanggan.
Seiring dengan berkembangnya media digital, iklan komersial kini hadir dalam berbagai format, mulai dari televisi, radio, hingga media sosial.
Beragam jenis iklan digunakan oleh bisnis untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan target audiens yang tepat.
Namun, apa itu iklan komersial? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja ciri dan tujuannya? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.
Iklan Komersial Adalah…
Apa Itu Iklan Komersial
Iklan komersial adalah jenis iklan yang bertujuan untuk mempromosikan produk atau jasa dengan tujuan utama meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis.
Iklan ini bisa berbentuk visual, audio, atau kombinasi keduanya, tergantung pada media yang digunakan.
Pengertian Iklan Komersial Menurut Para Ahli:
- Philip Kotler (2016): Iklan komersial adalah bentuk komunikasi berbayar yang bertujuan memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk atau layanan.
- William J. Stanton (2001): Iklan komersial merupakan bentuk komunikasi non-personal yang dibayar oleh perusahaan untuk memperkenalkan atau mempromosikan produk dan jasanya kepada masyarakat luas.
- Frank Jefkins (1997): Iklan komersial adalah pesan yang disampaikan melalui media massa untuk menarik perhatian, membujuk, dan memengaruhi target pasar agar melakukan tindakan tertentu.
- Arens (2006): Iklan komersial didefinisikan sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang dirancang untuk menarik perhatian audiens, membangun kesadaran merek, dan meningkatkan minat terhadap produk atau layanan.
- Wright, Winter, & Zeigler (1983): Iklan komersial adalah upaya komunikasi yang dirancang secara persuasif untuk mendorong konsumen mengambil keputusan pembelian atau tindakan lain yang menguntungkan perusahaan.
Iklan komersial dapat ditemukan di berbagai platform, seperti televisi, radio, surat kabar, internet, media sosial, dan billboard.
Dengan strategi yang tepat, iklan ini dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen serta memperkuat posisi merek di pasar.
Baca: Apa Itu Iklan: Tujuan, Ciri-Ciri + Panduan Lengkap!
Cara Kerja Iklan Komersial

Agar efektif, iklan komersial harus dirancang dengan strategi yang matang dan terarah.
Proses ini mencakup beberapa tahap penting yang memastikan iklan dapat menarik perhatian, membangun kesadaran merek, dan mendorong tindakan dari konsumen.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam cara kerja iklan komersial:
1. Menentukan Target Audiens
Sebelum membuat iklan, perusahaan harus memahami siapa target audiensnya.
Segmentasi pasar dilakukan berdasarkan faktor-faktor berikut:
- Usia: Anak muda cenderung tertarik dengan iklan visual yang kreatif, sedangkan orang dewasa mungkin lebih menyukai iklan yang informatif.
- Jenis Kelamin: Produk kecantikan biasanya menargetkan perempuan, sedangkan produk teknologi sering menargetkan pria atau kedua gender.
- Lokasi: Iklan dapat disesuaikan dengan daerah tertentu, seperti promosi restoran yang hanya berlaku di kota tertentu.
- Minat dan Perilaku Konsumen: Dengan data digital, perusahaan bisa menargetkan pengguna berdasarkan kebiasaan pencarian dan interaksi online mereka.
Semakin spesifik target audiens yang ditentukan, semakin efektif iklan dalam mencapai tujuannya.
2. Menyusun Pesan yang Menarik
Pesan dalam iklan harus jelas, persuasif, dan mampu menggugah emosi atau kebutuhan audiens.
Beberapa elemen penting dalam menyusun pesan yang efektif meliputi:
- Headline yang Menarik: Kalimat pembuka yang kuat untuk langsung menarik perhatian audiens.
- Fokus pada Manfaat: Menjelaskan bagaimana produk atau jasa dapat menyelesaikan masalah konsumen.
- Penggunaan Bahasa yang Relevan: Bahasa iklan harus sesuai dengan karakter audiens yang ditargetkan, apakah formal, santai, atau kreatif.
- Storytelling: Narasi yang kuat membuat iklan lebih mudah diingat dan membangun koneksi emosional dengan audiens.
Contoh: Sebuah merek kopi dapat menggunakan pesan seperti, “Nikmati kehangatan dan semangat di setiap tegukan!” untuk menarik konsumen yang mencari kenyamanan dalam secangkir kopi.
3. Memilih Media yang Tepat
Pemilihan media iklan harus disesuaikan dengan kebiasaan konsumsi target audiens.
Berikut adalah beberapa pilihan media utama untuk iklan komersial:
- Televisi: Cocok untuk iklan yang ingin menjangkau audiens luas dengan konten visual berkualitas tinggi.
- Radio: Efektif untuk menyampaikan pesan singkat dengan jangkauan luas, terutama di daerah yang sering mendengarkan radio.
- Media Cetak (Koran dan Majalah): Masih relevan untuk audiens tertentu, seperti bisnis atau komunitas lokal.
- Billboard dan Baliho: Digunakan untuk iklan yang ingin menarik perhatian di lokasi strategis dengan lalu lintas tinggi.
- Digital Marketing (Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dll.): Memungkinkan penargetan yang lebih spesifik berdasarkan demografi, perilaku online, dan minat audiens.
Misalnya, jika target pasar adalah anak muda, maka iklan media sosial seperti TikTok Ads atau Instagram Stories akan lebih efektif dibandingkan iklan di surat kabar.
4. Menggunakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
CTA adalah instruksi langsung kepada audiens untuk melakukan tindakan setelah melihat iklan.
Tanpa CTA yang kuat, iklan mungkin tidak menghasilkan respons yang diinginkan.
Contoh CTA yang efektif:
- Untuk E-commerce: “Beli Sekarang dan Dapatkan Diskon 50%!”
- Untuk Aplikasi: “Unduh Gratis Hari Ini!”
- Untuk Layanan: “Daftar Sekarang dan Coba Gratis 7 Hari!”
CTA yang baik harus singkat, jelas, dan memotivasi audiens untuk segera bertindak.
5. Mengukur Hasil dan Optimalisasi
Setelah iklan diluncurkan, langkah selanjutnya adalah mengukur performanya menggunakan data analitik.
Beberapa metrik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas iklan antara lain:
- CTR (Click-Through Rate): Persentase orang yang mengklik iklan setelah melihatnya.
- Conversion Rate: Jumlah orang yang mengambil tindakan setelah melihat iklan (misalnya, membeli produk atau mendaftar layanan).
- Engagement Rate: Tingkat keterlibatan audiens, seperti komentar, like, atau share di media sosial.
- ROI (Return on Investment): Perbandingan antara biaya iklan dengan pendapatan yang dihasilkan.
Jika hasil iklan tidak sesuai harapan, strategi dapat dioptimalkan dengan:
- Menyesuaikan target audiens agar lebih spesifik.
- Mengubah desain atau pesan iklan agar lebih menarik.
- Mencoba media atau platform lain yang lebih sesuai dengan audiens yang dituju.
Dengan terus melakukan analisis dan penyesuaian, efektivitas iklan dapat meningkat secara bertahap.
Ciri-Ciri Iklan Komersial
Ciri-ciri ini mencerminkan tujuan utama iklan komersial, yaitu mempromosikan produk atau jasa dengan harapan meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai ciri-ciri iklan komersial:
1. Bersifat Persuasif
Iklan komersial dirancang untuk mempengaruhi keputusan konsumen agar tertarik membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Untuk mencapai tujuan ini, iklan biasanya:
- Menggunakan kata-kata yang menggugah emosi, seperti “terbukti ampuh,” “hemat 50%,” atau “solusi terbaik untuk Anda.”
- Menampilkan testimoni pelanggan atau endorsement dari tokoh terkenal untuk meningkatkan kredibilitas.
- Memanfaatkan urgensi, seperti promo terbatas atau stok yang hampir habis, agar konsumen terdorong untuk segera bertindak.
Sebagai contoh, iklan makanan cepat saji sering menggunakan kata-kata seperti “Rasakan Kelezatannya Sekarang!” untuk mendorong audiens segera membeli produk.
2. Menggunakan Bahasa yang Menarik dan Jelas
Bahasa dalam iklan komersial harus komunikatif, mudah dipahami, dan sesuai dengan target audiens.
Beberapa prinsip yang digunakan dalam penyusunan bahasa iklan meliputi:
- Sederhana dan langsung ke inti pesan: Iklan harus menyampaikan manfaat produk tanpa bertele-tele.
- Kreatif dan unik: Penggunaan slogan atau tagline yang menarik bisa membuat iklan lebih mudah diingat, seperti “Just Do It” dari Nike.
- Menyesuaikan dengan audiens: Jika targetnya anak muda, bahasa yang santai dan kekinian lebih efektif dibanding bahasa formal.
Sebagai contoh, iklan kosmetik yang menargetkan remaja akan menggunakan bahasa yang lebih ceria dan relatable, sedangkan iklan perbankan cenderung lebih formal dan profesional.
3. Menampilkan Identitas Merek (Brand Identity)
Setiap iklan komersial harus mencerminkan identitas dan karakteristik unik dari merek yang diiklankan.
Hal ini dilakukan dengan cara:
- Menampilkan logo perusahaan atau produk agar mudah dikenali.
- Menggunakan warna khas merek, seperti merah untuk Coca-Cola atau biru untuk Facebook.
- Memasukkan elemen visual atau suara khas, misalnya jingle iklan yang mudah diingat seperti “I’m Lovin’ It” dari McDonald’s.
Branding yang kuat dalam iklan membantu meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dan membangun loyalitas pelanggan.
4. Disampaikan Melalui Media Berbayar
Iklan komersial selalu menggunakan media berbayar untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan tepat sasaran.
Jenis media yang digunakan dapat disesuaikan dengan strategi pemasaran dan target pasar, antara lain:
- Iklan Televisi: Efektif untuk menjangkau audiens dalam skala besar dengan visual yang menarik.
- Google Ads & SEO Paid Ads: Memunculkan iklan pada pencarian Google untuk menarik pelanggan potensial.
- Iklan Media Sosial (Facebook, Instagram, TikTok Ads): Menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, dan kebiasaan online mereka.
- Billboard dan Banner Digital: Cocok untuk memperkuat kesadaran merek di lokasi strategis.
Dengan menggunakan media berbayar, iklan dapat diatur dan disesuaikan untuk mencapai target audiens dengan lebih efektif dibandingkan iklan organik.
5. Berorientasi pada Keuntungan (Profit-Oriented)
Tujuan utama iklan komersial adalah meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis. Oleh karena itu, strategi yang digunakan harus mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Beberapa cara yang dilakukan agar iklan berorientasi pada keuntungan, yaitu:
- Menawarkan promo atau diskon eksklusif untuk menarik lebih banyak pelanggan.
- Menampilkan perbandingan dengan kompetitor untuk menunjukkan keunggulan produk atau jasa.
- Menggunakan strategi remarketing, yaitu menargetkan kembali calon pelanggan yang sudah pernah melihat iklan tetapi belum melakukan pembelian.
Sebagai contoh, e-commerce sering menggunakan iklan retargeting yang menampilkan kembali produk yang sebelumnya dilihat pengguna untuk mendorong pembelian.
Tujuan Iklan Komersial
Iklan komersial dibuat dengan berbagai tujuan strategis untuk meningkatkan daya saing bisnis di pasar.
Dengan pendekatan yang tepat, iklan tidak hanya menarik perhatian pelanggan baru tetapi juga mempertahankan pelanggan lama.
Berikut adalah beberapa tujuan utama dari iklan komersial yang lebih rinci:
1. Meningkatkan Penjualan
Tujuan utama iklan komersial adalah mendorong pembelian produk atau jasa yang ditawarkan.
Untuk mencapai hal ini, iklan harus dirancang agar menarik perhatian, membangkitkan minat, dan mendorong audiens untuk segera bertindak.
Strategi yang sering digunakan dalam iklan untuk meningkatkan penjualan:
- Promosi Diskon dan Penawaran Khusus: Contoh: “Diskon 50% untuk pembelian pertama!”
- Testimoni atau Ulasan Pelanggan: Menampilkan pengalaman pelanggan lain untuk meningkatkan kepercayaan calon pembeli.
- Iklan dengan FOMO (Fear of Missing Out): Menggunakan kata-kata seperti “Terbatas!”, “Hanya hari ini!” agar audiens segera melakukan pembelian.
Contoh nyata: Iklan e-commerce seperti Shopee atau Lazada sering menampilkan promo flash sale dengan hitungan mundur untuk meningkatkan urgensi pembelian.
2. Membangun Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Sebuah produk yang tidak dikenal oleh audiens tidak akan dibeli. Oleh karena itu, iklan komersial berfungsi untuk memperkenalkan merek kepada pasar dan membuatnya lebih mudah diingat.
Strategi dalam membangun kesadaran merek melalui iklan:
- Menampilkan Logo, Warna, dan Slogan Merek Secara Konsisten: Misalnya, warna merah khas Coca-Cola yang selalu muncul dalam iklannya.
- Membuat Iklan Berulang (Repeated Exposure): Iklan yang sering muncul di berbagai platform akan lebih mudah diingat.
- Menggunakan Influencer atau Selebriti: Dukungan dari tokoh terkenal dapat mempercepat proses pengenalan merek ke pasar yang lebih luas.
Contoh nyata: McDonald’s sering menggunakan slogan “I’m Lovin’ It” dalam setiap iklannya, sehingga langsung dikenali oleh konsumen.
3. Memengaruhi Perilaku Konsumen
Iklan komersial bukan hanya untuk memperkenalkan produk tetapi juga untuk membentuk preferensi dan kebiasaan konsumen dalam membeli atau menggunakan suatu merek.
Bagaimana iklan dapat memengaruhi perilaku konsumen?
- Menampilkan Manfaat Produk Secara Jelas: Konsumen lebih cenderung memilih produk yang memberikan solusi bagi masalah mereka.
- Menggunakan Emosi dalam Iklan: Iklan dengan cerita emosional atau inspiratif sering kali lebih berkesan bagi audiens.
- Mempromosikan Gaya Hidup Tertentu: Banyak iklan merek fashion dan teknologi yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menawarkan citra tertentu (misalnya, eksklusivitas, kemewahan, atau kebebasan).
Contoh nyata: Iklan Apple sering menampilkan produknya sebagai simbol inovasi dan kreativitas, sehingga menarik konsumen yang ingin dianggap modern dan eksklusif.
4. Mengungguli Kompetitor
Dalam pasar yang kompetitif, iklan berfungsi sebagai alat untuk menonjolkan keunggulan produk dibandingkan dengan merek lain.
Strategi iklan untuk mengalahkan kompetitor:
- Membandingkan Produk Secara Langsung: Beberapa merek secara terang-terangan membandingkan keunggulan produk mereka dengan pesaing dalam iklan.
- Menawarkan Nilai Lebih: Bisa berupa harga lebih murah, fitur lebih canggih, atau layanan yang lebih baik.
- Membangun Keunikan Merek (Unique Selling Proposition/USP): Iklan harus menyoroti apa yang membuat produk berbeda dan lebih baik dari pesaing.
Contoh nyata: Iklan Pepsi sering kali membandingkan produknya secara langsung dengan Coca-Cola untuk menunjukkan keunggulan rasa mereka.
5. Menjaga Loyalitas Pelanggan
Tidak hanya menarik pelanggan baru, iklan juga digunakan untuk mempertahankan pelanggan lama agar tetap setia pada suatu merek.
Strategi yang digunakan untuk menjaga loyalitas pelanggan melalui iklan:
- Menawarkan Program Loyalitas dan Reward – Contoh: Poin belanja yang bisa ditukarkan dengan diskon atau hadiah.
- Membuat Iklan yang Menunjukkan Kepedulian Terhadap Pelanggan – Misalnya, kampanye “Terima Kasih” untuk pelanggan setia.
- Memberikan Update Produk dan Inovasi – Iklan dapat digunakan untuk memperkenalkan fitur baru yang semakin meningkatkan kepuasan pelanggan.
Contoh nyata: Starbucks sering mengiklankan program loyalitas mereka, di mana pelanggan bisa mendapatkan kopi gratis setelah mengumpulkan sejumlah poin dari pembelian sebelumnya.
Jenis-Jenis Iklan Komersial
Iklan komersial tidak terbatas pada satu jenis media. Ada berbagai jenis iklan yang digunakan oleh bisnis untuk memasarkan produk atau jasa. Berikut adalah beberapa kategori utama:
1. Iklan Cetak

Iklan cetak merupakan salah satu bentuk iklan tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Biasanya ditemukan di:
- Koran: Cocok untuk target pasar lokal atau berita aktual.
- Majalah: Digunakan untuk iklan yang lebih eksklusif dengan target pasar spesifik, seperti majalah fashion atau bisnis.
- Brosur dan Pamflet: Biasanya digunakan dalam kampanye offline seperti promosi produk di event atau pameran.
2. Iklan Televisi dan Radio
Media elektronik seperti televisi dan radio masih memiliki jangkauan luas, terutama untuk audiens yang terbiasa dengan media konvensional.
- Iklan Televisi : Memiliki dampak visual dan audio yang kuat, sangat efektif untuk membangun branding.
- Iklan Radio: Lebih terjangkau dibanding TV, cocok untuk kampanye berbasis audio, seperti promosi restoran atau event lokal.
3. Iklan Digital (Online Advertising)

Iklan digital semakin populer karena dapat ditargetkan dengan lebih spesifik. Beberapa contoh iklan digital meliputi:
- Google Ads (Search & Display Ads): Iklan yang muncul di hasil pencarian Google atau situs web yang terhubung dengan Google Ads.
- Facebook & Instagram Ads: Menggunakan algoritma untuk menargetkan pengguna berdasarkan demografi, minat, dan aktivitas online mereka.
- YouTube Ads: Iklan video yang muncul sebelum atau di tengah video YouTube yang sedang ditonton.
- TikTok Ads: Digunakan untuk kampanye video pendek yang menarik perhatian anak muda.
- Email Marketing: Iklan yang dikirim melalui email, sering digunakan untuk penawaran eksklusif atau newsletter bisnis.
4. Iklan Outdoor (Out-of-Home Advertising / OOH)

Jenis iklan ini ditampilkan di luar ruangan dan biasanya berada di lokasi strategis dengan lalu lintas tinggi, seperti:
- Billboard: Cocok untuk membangun kesadaran merek di jalan raya atau pusat kota.
- Spanduk & Banner Digital: Digunakan untuk promosi acara atau produk di tempat umum.
- Transit Advertising: Iklan yang dipasang di kendaraan umum, seperti bus atau kereta api.
5. Iklan Native (Native Advertising)

Jenis iklan ini dirancang agar menyatu dengan konten yang dikonsumsi pengguna sehingga tidak terasa mengganggu. Contohnya:
- Iklan di dalam artikel berita atau blog – Contoh: Artikel berbayar yang membahas suatu produk tanpa terlihat seperti iklan langsung.
- Iklan yang muncul di feed media sosial secara alami – Seperti postingan bersponsor di Instagram atau TikTok.
Tantangan dalam Iklan Komersial
Meskipun efektif, iklan komersial menghadapi beberapa tantangan yang harus diatasi agar tetap menghasilkan dampak maksimal:
- Biaya Tinggi: Iklan di media premium seperti TV dan billboard membutuhkan anggaran besar. Di ranah digital, biaya iklan berbasis klik (CPC) atau tayangan (CPM) juga bisa mahal tergantung tingkat persaingan.
- Persaingan Ketat: Banyak bisnis menggunakan strategi iklan serupa, membuat merek sulit menonjol. Kompetisi di platform digital seperti Google dan Facebook Ads semakin tinggi, menuntut kreativitas lebih dalam pembuatan iklan.
- Perubahan Algoritma Digital: Platform seperti Google dan media sosial sering memperbarui algoritma, memengaruhi jangkauan dan efektivitas iklan. Perusahaan harus terus menyesuaikan strategi agar tetap relevan.
- Menjangkau Audiens yang Tepat: Meskipun digital advertising memungkinkan penargetan spesifik, menemukan audiens yang benar-benar tertarik tetap menjadi tantangan. Salah strategi dapat membuat anggaran iklan terbuang tanpa hasil optimal.
- Konsumen Semakin Kritis: Konsumen kini lebih selektif dalam menerima iklan dan sering mengabaikan konten yang tidak relevan. Penggunaan ad-blocker juga meningkat, mengurangi efektivitas iklan digital.
Untuk mengatasi tantangan ini, bisnis perlu strategi yang lebih inovatif, berbasis data, dan selalu mengikuti tren terbaru dalam pemasaran digital.
Peran Data dan Teknologi dalam Iklan Komersial
Dalam era digital, data dan teknologi memainkan peran besar dalam meningkatkan efektivitas iklan komersial.
Dengan teknologi yang tepat, bisnis dapat lebih mudah menjangkau audiens yang relevan dan mengoptimalkan strategi pemasaran mereka.
- Retargeting dan Remarketing: Iklan menargetkan kembali pengguna yang pernah melihat produk tetapi belum membeli, muncul di media sosial atau situs lain sebagai pengingat.
- Personalisasi Iklan: Teknologi memungkinkan iklan disesuaikan dengan preferensi pengguna, seperti rekomendasi personal di Netflix atau Spotify.
- AI dalam Iklan Digital: AI menganalisis data audiens secara otomatis, mengoptimalkan penempatan iklan, dan meningkatkan interaksi melalui chatbot.
- Pengukuran Performa Iklan: Google Analytics dan Facebook Insights membantu bisnis menganalisis efektivitas iklan berdasarkan klik, tayangan, dan interaksi untuk strategi yang lebih akurat.
Teknologi ini membuat iklan lebih efisien, relevan, dan berdampak langsung pada keputusan pembelian konsumen.
Kesimpulan
Iklan komersial adalah alat pemasaran yang sangat efektif dalam meningkatkan penjualan dan memperkuat citra merek.
Dengan memahami cara kerja, ciri-ciri, dan tujuannya, bisnis dapat menyusun strategi periklanan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Di era digital, iklan komersial terus berkembang dengan berbagai format dan strategi.
Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi terbaru agar tetap kompetitif di pasar.