Di dunia digital yang terus berkembang pesat, pengelolaan URL (Uniform Resource Locator) kini jadi salah satu kunci penting dalam upaya optimasi mesin pencari atau SEO.
Salah satu jenis URL yang kini banyak digunakan oleh situs-situs modern adalah Dynamic URL.
Lantas, apa sih sebenarnya dynamic URL itu? Bagaimana cara kerjanya, dan kenapa hal ini bisa berpengaruh besar terhadap performa SEO situs Anda?
Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!
Daftar Isi…
Apa Itu Dynamic URL
Dynamic URL merujuk pada URL yang dihasilkan secara otomatis oleh server berdasarkan parameter atau input yang diberikan.
Biasanya, dynamic URL digunakan pada situs yang memiliki konten yang sering diperbarui, seperti situs e-commerce atau platform yang memiliki pencarian dan filter produk.
URL ini berisi tanda tanya (?) dan simbol lainnya, seperti tanda sama dengan (=), untuk menunjukkan parameter yang diteruskan ke server untuk menghasilkan konten tertentu.
Contoh dynamic URL:
www.contohwebsite.com/search?produk=kamera&kategori=elektronik

Mengapa Dynamic URL Penting?
Dynamic URL sangat penting untuk situs web yang berbasis database karena memungkinkan pembuatan dan penyajian halaman secara dinamis berdasarkan parameter input kustom.
Berikut adalah contoh yang baik dari dynamic URL di situs eCommerce bernama Eiger yang menjual pakaian dan peralatan rekreasi alam:

URL ini berasal dari bagian spesifik “X-SAIMAA CARGO LONGPANT” di toko tersebut.
Di dalam area ini, situs memberikan opsi kepada pengguna untuk memfilter hasil berdasarkan ukuran, dan warna.
Misalnya, jika Anda memilih ukuran “medium” dan warna “black”.
Dengan opsi ini, semua filter yang diterapkan di sisi kiri akan diubah menjadi parameter URL, dikirim ke server, dan digunakan untuk membangun halaman hasil sesuai dengan parameter tersebut.
Produk yang tampil di halaman ini berdasarkan input pengguna, dan halaman tersebut dibuat secara langsung berkat dynamic URL.
Ini tidak dapat dicapai dengan static URL.
Cara Mengenali Dynamic URL
Dynamic URL dapat dengan mudah dikenali berdasarkan parameternya.
Parameter ini dimulai dengan tanda tanya (?) yang diikuti oleh pasangan kunci-nilai.
Sebagai contoh, misalkan Anda mengunjungi toko online yang menjual produk fashion.
Kemudian, Anda mengubah opsi pencarian atau filter di halaman tersebut sehingga hanya menampilkan produk dengan warna tertentu.
URL yang mengarah ke produk dengan warna yang Anda pilih bisa terlihat seperti ini:
https://mydomain.com/produk/?warna=merah
Pada URL di atas, warna=merah
adalah pasangan kunci-nilai.
Secara spesifik, warna
adalah kunci, sementara merah
adalah nilainya.
Sekarang, jika kita memperbarui filter ukuran di halaman tersebut untuk menampilkan produk hanya dengan ukuran M, maka URL-nya akan terlihat seperti ini:
https://mydomain.com/produk/?warna=merah&ukuran=M
Pada URL baru ini, warna=merah
dan ukuran=M
adalah pasangan kunci-nilai.
Kedua pasangan ini menunjukkan bahwa pengunjung hanya ingin melihat produk dengan warna merah dan ukuran M yang ditampilkan di halaman tersebut.
Simbol-simbol dalam dynamic URL disebut sebagai pemisah. Ada tiga pemisah utama:
- Tanda tanya (?) — Memisahkan URL dasar dan parameter
- Tanda sama dengan (=) — Memisahkan kunci dan nilai
- Ampersand (&) — Memisahkan beberapa pasangan kunci-nilai
Namun, penting untuk dipahami bahwa meskipun dynamic URL selalu mengandung parameter, tidak semua URL yang mengandung parameter adalah dynamic URL.
Parameter juga digunakan untuk pelacakan, jadi URL statis pun bisa mengandung parameter.
Jika Anda ragu apakah URL itu dinamis, coba hapus parameter dari URL tersebut.
Jika URL tersebut mengarah ke halaman yang sama, berarti itu adalah parameter pelacakan.
Namun, jika URL tersebut mengarah ke halaman yang berbeda, maka itu adalah dynamic URL.
Dynamic VS Static URL

Dynamic URL adalah salah satu jenis URL. Static URL adalah jenis lainnya.
Static URL tidak berubah, tidak mengandung parameter yang memodifikasi konten, dan selalu mengarah ke halaman yang sama setiap kali diakses.
Sebagai contoh, yourdomain.com/strategi-seo dan yourdomain.com/tips-penulisan-konten adalah static URL.
Kedua URL ini tetap konsisten dan mengarah ke halaman yang sama setiap kali diakses, tanpa adanya parameter yang mengubah kontennya.
Static URL memberikan kontrol lebih kepada pemilik situs tentang bagaimana URL dibuat dan ditampilkan.
Hal ini membuat banyak pemilik situs lebih memilihnya dibandingkan dengan dynamic URL, meskipun dalam beberapa situasi dynamic URL tidak dapat dihindari atau diinginkan.
Beberapa pemilik situs bahkan mencoba menyamarkan dynamic URL mereka sebagai static URL atau mengubahnya menjadi static URL.
Google menyarankan untuk menghindari praktik seperti itu karena hal tersebut justru mempersulit Google dalam memahami dan merayapi konten.
Praktik ini juga bisa menyebabkan kesalahan konfigurasi URL yang serius, yang akan semakin menyulitkan Google untuk merayapi URL tersebut.
Google juga menambahkan bahwa mereka dapat merayapi dynamic URL dan memiliki sistem untuk mengidentifikasi dan menghindari dynamic URL yang bermasalah.
Alih-alih menyamarkan dynamic URL Anda sebagai static URL, Google merekomendasikan agar Anda menghapus parameter yang tidak perlu seperti ID sesi dari URL tetapi tetap membiarkan URL tersebut terlihat seperti dynamic URL.
Namun, jika Anda tetap ingin menggunakan static URL alih-alih mengubah dynamic URL menjadi static URL, Google menyarankan agar Anda membuat versi statis dari konten yang ditampilkan untuk dynamic URL tersebut.
Versi statis ini harus berisi static URL.
Manfaat Dynamic URL
Dynamic URL sangat berguna untuk situs yang membuat halaman webnya sesuai permintaan.
Ini sangat berguna dalam situasi di mana halaman perlu disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung.
Sebagai contoh, tanpa dynamic page, Google harus membuat halaman web individu untuk setiap kueri pencarian yang ingin mereka tampilkan hasilnya dan menyimpannya di server mereka.
Ini akan membuatnya tidak efektif dan tidak efisien.
Namun, dengan dynamic URL, Google dapat membuat template untuk halaman hasil pencarian.
Kemudian, ketika seorang pencari memasukkan kata pencarian, Google akan mengambil data dari basis data mereka dan menyisipkannya ke dalam area yang telah ditentukan dalam template tersebut.
Kekurangan Dynamic URLs
Dynamic URLs memiliki beberapa masalah unik yang sering kali sulit untuk dideteksi, karena pemilik blog atau toko memiliki kontrol terbatas terhadap cara pembuatan atau konfigurasi URL tersebut.
Berikut adalah beberapa masalah umum terkait dengan dynamic URL:
Tampilan URL yang Tidak Informatif
Dynamic URL sulit dipahami dengan sekilas karena penuh dengan parameter.
Bandingkan dengan static URL yang jelas menunjukkan pencarian yang relevan, seperti https://www.garuda.website/blog/apa-itu-seo/ untuk kata kunci “apa itu SEO”.

Static URLs membantu pengguna dan mesin pencari memahami konten halaman dengan lebih baik.
Dapat Menyebabkan Konten Duplikat
Masalah umum lainnya adalah adanya beberapa URL yang mengarah ke konten yang sama.
Seringkali, URL tersebut tidak terlihat serupa, dan sulit untuk menyadari bahwa keduanya mengarah ke konten yang sama, kecuali Anda mengunjungi keduanya.
Ini dapat menyebabkan masalah konten duplikat yang serius.
Tidak Ramah Pengguna
Dynamic URL dapat mengandung banyak parameter yang membuatnya menjadi sulit dipahami dan tidak ramah pengguna.
Banyak URL ini mengandung huruf, angka, dan kata-kata yang tidak memberikan gambaran jelas kepada pengunjung tentang jenis konten yang terdapat di dalamnya.
Hal ini membuat URL tersebut sulit untuk dibagikan, diingat, atau diketik.
Bahkan, meskipun bukan spam, URL seperti ini bisa terlihat seperti spam bagi pengunjung.
Dapat Menyebabkan Masalah Crawling
Dynamic URL dapat menyebabkan masalah crawling yang serius. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa URL dapat mengarah ke halaman yang sama.
Akibatnya, Google menggunakan banyak sumber daya untuk merayapi halaman yang sama berulang kali.
Ini bisa membuat Google menghabiskan lebih banyak bandwidth dari situs Anda daripada yang seharusnya.
Google juga bisa menghabiskan anggaran crawl untuk merayapi halaman yang sama, sehingga mungkin tidak memiliki anggaran crawl yang cukup untuk halaman-halaman yang ingin Anda tampilkan di hasil pencarian.
Dapat Menyebabkan Masalah Backlink
Dynamic URL juga dapat menyebabkan hilangnya backlink. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan.
Misalnya, beberapa situs biasanya menghapus parameter saat memberikan tautan ke konten lain.
Dalam hal ini, mereka bisa menghapus parameter Anda, yang menyebabkan backlink mengarah ke halaman yang berbeda di situs Anda.
Terkadang, situs juga bisa menolak untuk memberikan tautan kembali karena itu adalah dynamic URL. Selain itu, ada masalah dengan backlink yang rusak.
Backlink Anda bisa menjadi rusak jika konten yang ditampilkan untuk dynamic URL tidak tersedia.
Cara Menggunakan Dynamic URLs Menurut Google
URL, baik itu dynamic maupun static, memiliki dampak SEO.
Namun, dynamic URL biasanya memiliki masalah unik yang dapat mempengaruhi bagaimana Google menemukan dan merayapinya.
Dalam kasus ini, Anda harus mengikuti pedoman Google dalam menggunakan dynamic URLs.
Jaga Agar Dynamic URL Anda Pendek
Google merekomendasikan untuk menjaga dynamic URL tetap pendek.
Meskipun blogger biasanya tidak memiliki kontrol penuh terhadap bagaimana URL dynamic akhirnya akan terlihat, mereka biasanya dapat mengontrol parameter apa saja yang termasuk dalam URL tersebut.
Terkadang, mereka bahkan dapat mengonfigurasi pasangan kunci-nilai.
Jadi, Google merekomendasikan untuk menghapus pasangan kunci-nilai yang tidak perlu seperti ID sesi dan data pelacakan dari dynamic URL.
Google sudah mengabaikannya dan ini membuat URL Anda panjang dan sulit dipahami. Sebagai gantinya, Google merekomendasikan untuk memantau sesi pengguna menggunakan cookies.
Namun, Anda hanya perlu menghapus pasangan kunci-nilai yang tidak memberikan informasi berguna tentang konten Anda.
Jika tidak yakin tentang parameter mana yang harus dihapus, Google merekomendasikan untuk membiarkan URL tetap seperti itu dan membiarkan sistem mereka menentukan parameter mana yang berguna dan mana yang tidak.
Blokir Googlebot dari Merayapi Dynamic URL Tertentu
Google merekomendasikan untuk memperbarui file robots.txt Anda untuk memblokir Googlebot dari merayapi dynamic URL yang dapat menghasilkan jumlah URL yang tak terbatas.
Misalnya, kalender dapat menghasilkan jumlah URL dynamic yang tak terbatas.
Dalam hal ini, jika Anda memiliki kalender di situs Anda, Google merekomendasikan agar Anda memblokir Googlebot dari merayapi URL yang dihasilkan oleh kalender tersebut.
Anda juga harus menambahkan atribut nofollow pada URL tersebut.
Demikian juga, Google merekomendasikan agar Anda memblokir Googlebot dari merayapi URL yang menghasilkan hasil pencarian.
URL ini biasanya dihasilkan ketika pengunjung menggunakan fitur pencarian di situs Anda. Halaman seperti ini tidak membantu Google dan dapat menghasilkan jumlah URL yang tak terbatas.
FAQs
Apa itu Dynamic URL?
Dynamic URL adalah URL yang dihasilkan secara otomatis oleh server berdasarkan parameter query.
Apakah Dynamic URL berpengaruh pada SEO?
Ya, Dynamic URL dapat memengaruhi SEO jika tidak dioptimalkan dengan baik.
Bagaimana mengatasi masalah duplikasi konten pada Dynamic URL?
Gunakan canonical tags untuk menentukan versi URL utama.
Kesimpulan
Dynamic URL adalah elemen penting dalam pengelolaan situs modern, terutama untuk aplikasi berbasis data.
Dengan memahami dan mengoptimalkan Dynamic URL, Anda dapat meningkatkan fleksibilitas konten sekaligus menjaga performa SEO situs Anda.
Langkah-langkah seperti penggunaan URL rewriting, pengurangan parameter, dan penggunaan canonical tags dapat membantu mengatasi tantangan yang terkait dengan Dynamic URL.