Brand copywriting adalah seni menciptakan pesan yang mencerminkan identitas merek secara konsisten.
Pesan ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional dengan audiens, meningkatkan kesadaran merek, dan mendorong loyalitas.
Dalam dunia yang penuh persaingan, brand copywriting membantu bisnis tampil menonjol dengan komunikasi yang relevan dan bermakna.
Brand Copywriting Adalah..
Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari definisi, elemen, strategi, hingga contoh terbaik dalam brand copywriting.
Apa Itu Brand Copywriting
Brand copywriting adalah proses menciptakan teks yang mencerminkan nilai, visi, dan identitas sebuah merek. Pesan yang dihasilkan bertujuan untuk membangun citra merek di benak audiens.
Perbedaan utama antara brand copywriting dan jenis copywriting lainnya adalah fokusnya pada membangun koneksi jangka panjang.
Bukan hanya sekadar menjual produk, melainkan menciptakan persepsi yang kuat tentang siapa dan apa merek itu.
Seperti, tagline Nike, “Just Do It,” bukan hanya slogan, tetapi mencerminkan semangat dan filosofi merek untuk mendorong audiens mengambil tindakan.
Cara Kerja Brand Copywriting
Brand copywriting bekerja dengan menghubungkan identitas merek dengan kebutuhan audiens melalui:
- Penentuan Identitas Merek: Visi, misi, dan nilai-nilai merek dijadikan landasan.
Contoh: Apple menekankan inovasi dan kesederhanaan dalam semua komunikasinya.
- Penciptaan Narasi: Storytelling digunakan untuk menarik emosi audiens.
Contoh: Kampanye “Real Beauty” dari Dove yang merayakan kecantikan alami.
- Konsistensi di Berbagai Platform: Pesan merek harus seragam di semua media, baik online maupun offline.
Fungsi Brand Copywriting
Brand copywriting memainkan peran penting dalam:
- Membangun Citra Merek: Membantu audiens memahami nilai dan karakter merek Anda.
- Meningkatkan Kesadaran Merek: Pesan yang kuat membuat merek lebih mudah dikenali.
- Membangun Loyalitas Pelanggan: Pesan yang konsisten menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Elemen Penting
Brand copywriting yang efektif harus memiliki elemen berikut:
- Tone of Voice: Menentukan bagaimana merek “berbicara” kepada audiens.
Contoh: Formal untuk perusahaan keuangan, santai untuk merek pakaian remaja. - Tagline: Pesan singkat yang mudah diingat dan mencerminkan esensi merek.
Contoh: “Think Different” (Apple). - Storytelling: Narasi yang menggugah emosi dan memperkuat pesan merek.
- Konsistensi: Semua pesan harus seragam, baik di media sosial, website, maupun iklan.
Cara Menulis Cerita Brand Anda
Kuncinya kreatif! Apalagi di era digital. Inovasi dari Chief Marketing Officer (CMO) masuk daftar paling inovatif pada 2024. Sebagaimana ditulis Business Insider, para pemimpin pemasaran ternyata berhasil beradaptasi dengan tuntutan era modern.
Mereka menggunakan teknologi canggih seperti AI generatif, membangun kemitraan baru, dan menarik perhatian audiens yang lebih beragam.
Strategi ini tidak hanya memperkuat posisi pasar perusahaan tetapi juga menetapkan standar baru di industri pemasaran.
Perhatikan baik-baik: Otak kita telah terprogram untuk mendengarkan cerita, karena cerita menyampaikan informasi penting.
Pada masa purba, cerita membantu kita membangun jaringan sosial yang sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Cerita telah menjadi bagian dari DNA kita, dan menurut para sejarawan, inilah salah satu faktor yang menjadikan kita sukses sebagai spesies.
Lalu, jika bercerita adalah cara kita untuk saling memahami dan berhubungan, apa cara paling efektif untuk menarik perhatian audiens dan menulis cerita merek Anda?
Mari kita eksplorasi lebih lanjut!
eruskan membaca untuk mempelajari:
- Siapa narator dan siapa pahlawan dalam cerita merek Anda
- 3 prompt cerita merek yang dapat menginspirasi
- 3 contoh cerita merek yang sukses
Siapa Siapa?

Saya tidak akan berputar-putar. Pahlawan dalam cerita Anda adalah audiens Anda, bukan Anda sendiri. Anda hanya sebagai pemandu yang tugasnya membantu pahlawan mencapai tujuan mereka.
Cerita Anda berfungsi sebagai pernyataan posisi dan bukti sosial dalam pikiran klien atau pelanggan ideal Anda (lihat, kan, bagaimana strategi ini bekerja?).
Pastikan Anda benar-benar memahami siapa audiens Anda dan bagaimana apa yang Anda tawarkan beririsan dengan apa yang mereka inginkan, butuhkan, atau dambakan.
Sekarang, setelah Anda tahu siapa yang Anda ajak bicara, ambil pena (atau keyboard Anda) dan mulailah proses penulisan.
Cerita Asal Mula
PROMPT:
- Apa masalah yang Anda lihat di dunia yang akhirnya Anda sadari memiliki kekuatan untuk menyelesaikannya?
- Bagaimana masa lalu Anda membantu masa kini audiens Anda?
- Bagaimana perjalanan atau pengalaman Anda memberi manfaat bagi audiens Anda?
CONTOH: Jasa SEO di Jakarta
Saat pertama kali memulai karir sebagai konsultan SEO di Jakarta, saya melihat banyak usaha kecil dan menengah yang kesulitan untuk tampil di halaman pertama Google meskipun mereka memiliki produk dan layanan yang berkualitas.
Saya menyadari bahwa banyak pemilik bisnis tidak memahami pentingnya SEO dan bagaimana optimasi bisa membantu mereka menarik lebih banyak pelanggan.
Dari pengalaman pribadi mengelola beberapa situs web kecil, saya belajar bahwa dengan strategi yang tepat, bahkan bisnis yang baru bisa bersaing dengan pemain besar di pasar.
Melihat banyaknya potensi yang belum dimanfaatkan, saya mulai menawarkan layanan SEO khusus untuk usaha kecil di Jakarta, memberikan solusi yang mudah dipahami dan dapat diimplementasikan dengan biaya yang terjangkau.
Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman saya, tujuan saya adalah membantu bisnis lokal mendapatkan lebih banyak visibilitas online, tanpa harus mengeluarkan biaya besar seperti yang dikeluarkan oleh perusahaan besar.
Cerita Adversitas
PROMPT:
- Ceritakan tentang konflik yang Anda alami yang mendorong Anda untuk memulai bisnis Anda. (Gunakan arc cerita singkat: insiden yang memicu, aksi yang meningkat, cerita sukses, penyelesaian.)
- Bagaimana resolusi akhir memberi manfaat bagi audiens Anda?
- Apa pelajaran kunci yang dapat Anda ajarkan kepada audiens Anda?
- Apakah pengalaman Anda mempercepat audiens untuk memiliki atau melakukan sesuatu?
- Bagaimana audiens Anda bisa melihat diri mereka atau keinginan mereka dalam cerita Anda?
CONTOH: Jasa SEO di Jakarta
Beberapa tahun yang lalu, saya bekerja sebagai karyawan di sebuah agensi pemasaran digital besar. Meski saya bekerja keras dan mendapat banyak penghargaan, saya merasa selalu terjebak dalam rutinitas dan tidak memiliki kebebasan untuk mengembangkan ide-ide saya sendiri.
Suatu hari, bos saya memutuskan untuk memotong anggaran untuk klien-klien kecil yang tidak menghasilkan banyak keuntungan.
Itu adalah titik balik saya—saya merasa bahwa banyak bisnis lokal yang seharusnya mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang secara online, tetapi tidak mendapat perhatian yang cukup.
Saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu dan memulai bisnis jasa SEO sendiri di Jakarta. Awalnya, banyak tantangan yang saya hadapi, mulai dari ketidakpastian pasar hingga kesulitan mendapatkan klien.
Namun, saya terus berjuang dan menerapkan semua pengetahuan SEO yang saya miliki untuk membantu klien-klien pertama saya meraih kesuksesan.
Perlahan, usaha saya mulai berkembang, dan saya bisa membantu banyak bisnis kecil mendapatkan posisi yang baik di mesin pencari, meningkatkan penjualan mereka, dan akhirnya mendapatkan pengakuan di pasar.
Pelajaran utama yang saya pelajari adalah bahwa setiap bisnis, besar atau kecil, berhak mendapatkan kesempatan untuk bersaing di dunia digital.
Pengalaman saya menunjukkan bahwa jika Anda memiliki pengetahuan yang tepat dan niat yang kuat, Anda bisa mengubah tantangan menjadi peluang.
Bisnis saya tidak hanya memberi manfaat bagi klien saya dalam hal peningkatan visibilitas dan pendapatan, tetapi juga memberi mereka rasa percaya diri dan kebebasan untuk fokus pada aspek lain dari bisnis mereka.
Saya ingin audiens saya melihat diri mereka dalam cerita ini: Mereka yang memiliki ide besar, tetapi mungkin merasa terhalang oleh keterbatasan sumber daya atau pengetahuan.
Dengan dukungan yang tepat dan strategi yang terbukti, mereka juga bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar, lebih cepat.
Cerita Tujuan
PROMPTS:
- Ceritakan mengapa Anda memutuskan untuk menawarkan layanan atau produk Anda ke dunia.
- Bagaimana dunia klien atau pelanggan Anda menjadi lebih baik dengan membeli atau bekerja dengan Anda? Apa manfaatnya bagi mereka?
- Komunitas seperti apa yang bisa mereka bergabung dengan mendukung bisnis Anda?
- Nilai apa yang dapat Anda berikan yang tidak bisa diberikan oleh orang lain?
- Bagaimana tujuan dan misi Anda mendorong nilai tersebut?
CONTOH: Jasa SEO di Jakarta
Saya memulai jasa SEO ini karena saya percaya bahwa setiap usaha, tidak peduli seberapa kecil atau besar, memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di dunia digital.
Banyak pemilik usaha yang merasa terhalang oleh keterbatasan dana dan pengetahuan, padahal mereka memiliki produk dan layanan yang sangat layak untuk ditemukan. Saya ingin memberikan kesempatan kepada bisnis lokal di Jakarta untuk mendapatkan visibilitas yang layak mereka dapatkan.
Dengan bekerja bersama saya, klien tidak hanya mendapatkan hasil yang nyata dalam bentuk peningkatan peringkat di mesin pencari, tetapi mereka juga menjadi bagian dari komunitas bisnis yang berkembang dengan cara yang berkelanjutan dan penuh etika.
Melalui SEO yang transparan dan efektif, saya membantu mereka untuk memperluas jangkauan dan membangun kredibilitas secara online, tanpa harus mengeluarkan anggaran besar seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Yang membedakan saya dari yang lain adalah pendekatan personal yang saya berikan. Saya tidak hanya melakukan optimasi teknis, tetapi juga memberikan konsultasi strategis yang dapat membantu bisnis Anda bertumbuh.
Misi saya adalah untuk memberikan layanan SEO yang jujur, transparan, dan terjangkau, sehingga setiap bisnis lokal di Jakarta bisa merasakan dampak positif dari hadirnya mereka di dunia digital.
Saya percaya bahwa setiap langkah yang saya ambil dalam menjalankan bisnis ini—mulai dari memahami kebutuhan klien hingga memberikan hasil yang terlihat—adalah bagian dari misi untuk membangun ekonomi lokal yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan.
Tidak masalah jika cerita Anda akhirnya menjadi gabungan dari ketiga kategori tersebut. Namun, apapun arah yang Anda pilih, hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa cerita yang menarik adalah cerita yang bisa terhubung dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan audiens Anda. Cerita yang baik bukan hanya tentang Anda, tetapi bagaimana cerita tersebut dapat memberikan nilai, solusi, dan relevansi bagi orang-orang yang Anda tuju.
Contoh Brand Copywriting Sukses
Brand-brand ternama seperti Nike, Coca-Cola, dan Gojek telah membuktikan bahwa kata-kata yang tepat tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga membentuk identitas merek yang kuat.
Berikut beberapa contoh terpopuler:
5 Contoh Copywriting dari Brand Global
Brand global tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan audiens melalui copywriting yang kuat.
Berikut adalah lima contoh copywriting dari merek ternama yang sukses menarik perhatian dan membangun loyalitas pelanggan.
1. Apple: “Think Different”

Slogan ikonik Apple ini bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah filosofi. Dengan “Think Different,” Apple mengajak audiens untuk berinovasi, menantang batasan, dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Pesan ini tidak hanya membangun identitas merek, tetapi juga menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
- Konteks: Kampanye tahun 1997 untuk mereposisi Apple sebagai brand inovatif.
- Copywriting:“Mereka yang cukup gila untuk berpikir bisa mengubah dunia, adalah orang yang benar-benar melakukannya.”
Analisis:
- Menyasar aspirasi pengguna, bukan fitur produk.
- Menggunakan narasi filosofis untuk membangun loyalitas.
Hasil: Nilai saham Apple naik 450% dalam 5 tahun pasca-kampanye (Sumber: Apple Annual Report).
2. Nike: “Just Do It”
Tiga kata sederhana ini telah menjadi simbol motivasi dan determinasi. “Just Do It” mendorong siapa pun untuk melampaui batas, menghadapi tantangan, dan mengambil tindakan tanpa ragu.
Slogan ini tidak hanya memperkuat identitas Nike sebagai brand olahraga, tetapi juga menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
- Copywriting:“Jangan tanyakan apakah kamu bisa. Tanyakan kapan.”
- Analisis: Frasa pendek, mudah diingat, dan universal.
- Hasil: 52% konsumen mengaitkan slogan ini dengan motivasi pribadi (Survei Nielsen, 2020).
3. McDonald’s: “I’m Lovin’ It”

Slogan ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga pengalaman. “I’m Lovin’ It” mencerminkan kebahagiaan sederhana saat menikmati McDonald’s, menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan di seluruh dunia.
Dengan nada yang ringan dan positif, tagline ini sukses memperkuat citra McDonald’s sebagai brand yang dekat dengan semua kalangan.
- Konteks: Kampanye global sejak 2003.
- Copywriting:“I’m Lovin’ It” (Bahasa lokal: “Aku Suka Ini”).
- Analisis: Menciptakan rasa kepemilikan emosional melalui kata “aku”.
- Hasil: Meningkatkan penjualan global sebesar 7.3% di tahun pertama (Sumber: McDonald’s Financial Report).
4. Airbnb: “Belong Anywhere”
Lebih dari sekadar layanan akomodasi, “Belong Anywhere” mencerminkan visi Airbnb dalam menciptakan rasa kebersamaan di mana pun.
Slogan ini mengajak wisatawan untuk merasa seperti di rumah, di setiap tempat yang mereka kunjungi, sekaligus menekankan nilai koneksi dan pengalaman autentik dalam perjalanan.
- Copywriting:“Jangan hanya berkunjung, jadilah bagian dari komunitas.”
- Analisis: Mengubah persepsi “menyewa kamar” menjadi “pengalaman hidup”.
- Hasil: 2 juta properti terdaftar di 191 negara pada 2023 (Sumber: Airbnb Newsroom).
5. Coca-Cola: “Open Happiness”
Slogan ini lebih dari sekadar ajakan untuk menikmati minuman, tetapi juga simbol kebahagiaan dan momen kebersamaan.
“Open Happiness” menekankan bahwa setiap tegukan Coca-Cola dapat menghadirkan keceriaan, menjadikannya lebih dari sekadar produk—melainkan pengalaman yang membawa kegembiraan di berbagai kesempatan.
- Copywriting:“Buka kebahagiaan di setiap tegukan.”
- Analisis: Mengaitkan produk dengan emosi positif yang universal.
- Hasil: 67% konsumen menyebut Coca-Cola sebagai “minuman kebahagiaan” (Survei YouGov, 2022).
5 Contoh Copywriting dari Brand Lokal
Brand lokal Indonesia semakin kreatif dalam membangun identitas dan menarik perhatian audiens melalui copywriting yang kuat.
Dengan pesan yang autentik dan dekat dengan budaya, mereka berhasil menciptakan koneksi emosional yang mendalam.
Berikut lima contoh copywriting dari brand lokal yang sukses memikat hati konsumen.
1. Tokopedia: “Mulai Aja Dulu”
Slogan ini sederhana namun penuh makna. “Mulai Aja Dulu” mendorong siapa saja, terutama para pelaku usaha, untuk mengambil langkah pertama tanpa ragu.
Dengan pesan yang relevan dan membumi, Tokopedia berhasil membangun citra sebagai platform yang mendukung keberanian dalam berbisnis dan berbelanja online.
- Konteks: Kampanye tahun 2021 untuk mendorong UMKM go digital.
- Copywriting:“Nanti kalau sudah sukses, baru kasih tahu saingannya.”
- Analisis: Menggunakan bahasa santai khas anak muda.
- Hasil: 2,1 juta UMKM bergabung dalam 6 bulan (Sumber: Laporan Tahunan Tokopedia).
2. Traveloka: “Life, Your Way”

Slogan ini menekankan kebebasan dalam menjalani hidup sesuai keinginan. “Life, Your Way” mencerminkan fleksibilitas yang ditawarkan Traveloka dalam membantu pengguna merencanakan perjalanan, pengalaman, hingga gaya hidup mereka.
Dengan pesan yang personal dan inspiratif, Traveloka menegaskan perannya sebagai platform yang mendukung kebebasan dan kenyamanan dalam setiap aspek kehidupan.
- Copywriting:“Liburan bukan tentang mahal, tapi tentang cerita.”
- Analisis: Menyasar kebutuhan masyarakat akan liburan terjangkau.
- Hasil: 80% pengguna baru berasal dari kota kecil (Data Traveloka, 2023).
3. Indomie: “Selera Nusantara”
Slogan ini menegaskan bahwa Indomie bukan sekadar mi instan, tetapi juga cerminan cita rasa khas Indonesia.
“Selera Nusantara” menggambarkan keberagaman rasa yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Indonesia, menjadikan Indomie sebagai pilihan favorit yang dekat di hati masyarakat dari berbagai daerah.
- Copywriting:“Rasa lokal, nikmat global.”
- Analisis: Memanfaatkan kebanggaan akan kuliner Indonesia.
- Hasil: Ekspor Indomie mencapai 90 negara (Sumber: PT Indofood).
4. BRI: “Melayani dengan Setulus Hati”
Slogan ini mencerminkan komitmen BRI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Melayani dengan Setulus Hati” menegaskan bahwa lebih dari sekadar layanan perbankan, BRI hadir dengan kepedulian dan dedikasi untuk membantu nasabah mencapai kesejahteraan finansial dengan penuh kepercayaan dan kehangatan.
- Copywriting:“Bukan sekadar transaksi, tapi hubungan.”
- Analisis: Menyoroti keunggulan layanan perbankan berbasis relasi.
- Hasil: 55 juta nasabah aktif pada 2023 (Sumber: Laporan Keuangan BRI).
5. Gojek: “Pasti Ada Jalan”
Slogan ini mencerminkan semangat inovasi dan solusi yang ditawarkan Gojek dalam berbagai aspek kehidupan.
“Pasti Ada Jalan” tidak hanya menggambarkan layanan transportasi, tetapi juga filosofi bahwa selalu ada cara untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
Dengan pesan yang optimis dan relevan, Gojek menegaskan perannya sebagai platform yang memberikan kemudahan dan solusi bagi masyarakat.
- Copywriting:“Dari macet sampai lapar, Gojek solusinya.”
- Analisis: Menegaskan posisi sebagai super app serba bisa.
- Hasil: 38 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia (Sumber: Gojek Public Report).
Pelajari Contoh Copywriting Ini untuk Strategi Anda
Contoh copywriting dari brand global dan lokal yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah pesan pemasaran tidak hanya bergantung pada kreativitas, tetapi juga pada strategi yang tepat.
Berikut adalah tiga elemen utama yang menjadikan copywriting efektif dan berdampak:
Kejelasan Pesan
- Copywriting yang efektif selalu langsung ke inti manfaat tanpa bertele-tele.
- Pesan yang jelas dan mudah dipahami akan lebih cepat menarik perhatian serta memudahkan audiens untuk mengambil keputusan.
- Contoh: Nike – “Just Do It” yang sederhana, namun kuat dalam mengajak audiens untuk bertindak.
Koneksi Emosional
- Copywriting yang sukses tidak hanya menjelaskan produk, tetapi juga menyentuh perasaan audiens.
- Membangun emosi bisa dilakukan dengan menampilkan elemen seperti rasa ingin memiliki, kebahagiaan, motivasi, atau kebanggaan.
- Contoh: Coca-Cola – “Open Happiness”, yang mengaitkan produknya dengan momen kebersamaan dan kebahagiaan.
Adaptasi Budaya
- Setiap audiens memiliki latar belakang dan kebiasaan yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan bahasa dan konteks dengan pasar lokal.
- Penggunaan istilah yang akrab dan sesuai dengan nilai budaya dapat membuat brand lebih relevan dan relatable.
- Contoh: Indomie – “Selera Nusantara”, yang menonjolkan keberagaman rasa sesuai dengan cita rasa khas Indonesia.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Anda dapat menciptakan copywriting yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendorong audiens untuk bertindak, membangun loyalitas, dan memperkuat citra brand Anda.
Tip Praktis:
- Untuk menulis seperti contoh copywriting di atas, gunakan formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
- Contoh: Headline “Mulai Aja Dulu” (Attention) → Paparkan manfaat (Interest) → Bangun keinginan (Desire) → Ajakan “Daftar Sekarang” (Action).
Baca: Apa Itu Metode AIDA dalam Copywriting: Cara Kerja + 3 Fakta Terbaru
Rahasia di Balik Contoh Copywriting yang Berdampak
Copywriting yang kuat bukan hanya soal rangkaian kata yang menarik, tetapi tentang bagaimana kata-kata tersebut mampu mempengaruhi, membangun emosi, dan mendorong aksi.
Brand-brand besar memahami bahwa pesan yang efektif harus jelas, relevan, dan memiliki daya tarik emosional.
Lalu, apa yang membuat sebuah copywriting benar-benar berdampak?
- Riset Audiens Mendalam: Starbucks menggunakan data preferensi konsumen untuk menyusun kalimat seperti “Personalize Your Drink”.
- Konsistensi Nada dan Suara: Apple mempertahankan nada minimalis dan futuristik di semua saluran komunikasi.
- Uji Coba A/B: Spotify menguji 30+ varisi CTA sebelum menentukan “Get Premium” sebagai yang paling efektif.
FAQs
Apa perbedaan antara brand copywriting dan content writing?
Brand copywriting fokus pada membangun identitas merek, sedangkan content writing lebih pada memberikan informasi.
Bagaimana cara menentukan tone of voice yang tepat?
Sesuaikan dengan nilai merek dan karakter audiens target Anda.
Apakah brand copywriting hanya untuk perusahaan besar?
Tidak, bisnis kecil juga dapat memanfaatkannya untuk membangun citra merek yang kuat.
Kesimpulan
Brand copywriting adalah inti dari komunikasi merek yang efektif. Dengan elemen dan strategi yang tepat, Anda dapat menciptakan pesan yang konsisten, relevan, dan berdampak.
Mulailah dari memahami identitas merek Anda, gunakan storytelling, dan pastikan pesan Anda terhubung dengan audiens.
Langkah kecil dalam membangun pesan yang kuat hari ini bisa membawa dampak besar untuk merek Anda di masa depan.