Saat menulis konten, tentunya kita menginginkan konten itu membawa traffic organik yang konsisten dalam jangka waktu yang lama.
Nah, untuk mencapainya, Anda perlu mengetahui apa itu konten evergreen.
Dalam pembahasan kali ini, Anda dapat membaca mengenai:
Daftar Isi
Dengan membaca pembahasan ini, artinya Anda selangkah lebih maju untuk mendapatkan banyak organik trafik ke situs Anda.
Apa Itu Konten Evegreen?

Konten evergreen adalah konten yang selalu relevan sepanjang waktu.
Agar konten dapat dikategorikan sebagai evergreen, ada dua kriteria utama yang harus dipenuhi:
1. Konten Harus Menargetkan Topik yang Evergreen
Topik evergreen adalah topik yang terus menarik perhatian dan relevan sepanjang waktu.
Sebagai contoh:
- Selama kesehatan tetap menjadi perhatian utama, topik seperti “pola makan sehat” akan selalu relevan.
- Sebaliknya, topik seperti “PRJ Kemayoran 2025” hanya relevan untuk waktu tertentu dan tidak dapat dianggap evergreen. Karena, acara tersebut hanya terjadi pada tahun 2025.
2. Konten Perlu Tetap Evergreen
Konten perlu terus relevan jauh setelah tanggal publikasinya.
Sebagai contoh:
Artikel tentang “pola makan sehat” ini diterbitkan beberapa tahun yang lalu.

Namun, prinsip-prinsip pola makan sehat tetap tidak berubah, sehingga artikel tersebut tidak perlu diperbarui.
Cara Membuat Konten Evergreen
Di balik kriteria tersebut, terdapat “rumus” untuk membuat konten evergreen.
Intinya, temukan topik yang tak lekang oleh waktu dan buat konten yang tetap relevan.
Berikut tahap-tahap yang perlu dilakukan:
1. Temukan Topik Evergreen
Mencari topik evergreen adalah tentang menghindari topik yang sensitif terhadap waktu dan fokus pada topik yang secara konsisten dicari di Google.
Tak hanya itu, pilihlah topik berdasarkan konsep atau pertanyaan umum dalam niche Anda yang tidak berubah dengan cepat.
Bagaimana cara menemukannya? Sebagai contoh, kita dapat menggunakan tools SEO dari Ahrefs.
- Buka tools Ahrefs Keyword Explorer
- Masukkan keyword yang relevan
- Klik ‘Matching Terms’

Jika sebuah topik bersifat evergreen, maka topik tersebut seharusnya tidak berada pada tren penurunan.
Oleh karena itu, Anda perlu melihat grafik “trends” untuk melihat apakah topik tersebut sedang meningkat atau menurun popularitasnya dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh:
Topik “iklan” memiliki Potensi Lalu Lintas yang tinggi, namun tren pencariannya mulai menurun seiring berjalannya waktu.