Periklanan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Setiap hari, masyarakat terpapar berbagai bentuk iklan, mulai dari media cetak, televisi, hingga platform digital.
Namun, bagaimana sejarah periklanan berkembang hingga menjadi industri besar seperti sekarang? Siapa yang membuat iklan pertama kali?
Memahami sejarah periklanan memberikan wawasan tentang bagaimana strategi pemasaran berkembang, dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Mari kita bahas!
Cheklist tentang Sejarah Periklanan
Apa Itu Periklanan dan Peranannya dalam Kehidupan Manusia?
Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, atau ide kepada khalayak luas.
Media yang digunakan bervariasi, mulai dari cetak, televisi, radio, hingga internet.
Iklan sendiri merupakan bentuk komunikasi persuasif yang dibuat oleh individu, perusahaan, atau organisasi untuk menarik perhatian audiens terhadap suatu produk atau layanan.
Adapun peran periklanan dalam kehidupan manusia yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan kesadaran merek: Iklan memperkenalkan produk baru kepada calon konsumen.
- Mendorong keputusan pembelian: Informasi dalam iklan membantu konsumen membuat keputusan.
- Mendukung pertumbuhan bisnis: Perusahaan menggunakan iklan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar.
- Membentuk tren sosial: Iklan sering kali menciptakan tren baru dalam gaya hidup dan budaya.
Dengan strategi yang terus berkembang, iklan tidak hanya mempengaruhi preferensi konsumen tetapi juga membentuk perilaku dan budaya masyarakat.
Baca: Apa Itu Iklan: Tujuan, Ciri-Ciri + Panduan Lengkap!
Mengapa Penting Memahami Sejarah Periklanan?

Sejarah periklanan telah mengalami transformasi dari metode tradisional hingga strategi digital yang canggih.
Memahami perjalanan ini membantu kita melihat bagaimana iklan berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Beberapa alasan penting memahami sejarah periklanan:
- Mengetahui asal-usul strategi pemasaran modern
- Memahami evolusi teknologi dalam periklanan
- Mempelajari dampak iklan terhadap budaya dan ekonomi
- Mengidentifikasi tren masa depan dalam industri iklan
Dengan memahami bagaimana iklan berkembang, kita dapat mengantisipasi perubahan industri dan menerapkan strategi yang lebih inovatif serta relevan dengan audiens masa kini.
Siapa yang Membuat Iklan dan bagaimana Sejarahnya?
Pada zaman kuno, pedagang sendiri yang menyebarkan informasi tentang dagangannya.
Seiring waktu, lahirlah agensi periklanan yang membantu bisnis dalam membuat dan menyebarluaskan iklan.
Berikut adalah tokoh dan peran pentingnya dalam sejarah periklanan:
1. William Caxton (1477)

William Caxton adalah seorang pencetak asal Inggris yang dikenal sebagai pelopor dalam dunia periklanan cetak.
Ia mencetak salah satu iklan pertama dalam bentuk pamflet untuk mempromosikan buku yang diterbitkannya.
Pamflet ini berisi informasi tentang buku-buku yang tersedia untuk dijual, termasuk judul dan detail isinya, serta di mana buku tersebut bisa dibeli.
Strategi ini menjadi dasar bagi iklan cetak modern yang berkembang di abad-abad berikutnya.
2. Volney Palmer (1841)

Seorang pengusaha Amerika yang dianggap sebagai pelopor dalam dunia periklanan modern.
Ia mendirikan agensi periklanan pertama di Amerika Serikat yang berbasis di Philadelphia.
Agensinya berperan sebagai perantara antara pengiklan dan surat kabar, membantu perusahaan menemukan ruang iklan yang paling efektif untuk menjangkau audiens mereka.
Model bisnis yang dikembangkan oleh Palmer menjadi dasar bagi industri periklanan yang berkembang pesat di abad-abad berikutnya.
3. David Ogilvy (abad ke-20)

Dijuluki “Bapak Periklanan” berkat kontribusinya dalam strategi pemasaran berbasis riset.
Ia mendirikan agensi periklanan Ogilvy & Mather yang menjadi salah satu yang paling berpengaruh di dunia.
Ogilvy dikenal karena pendekatan berbasis data dan riset dalam membuat kampanye iklan, dengan fokus pada storytelling yang kuat dan pesan yang berorientasi pada manfaat konsumen.
Karyanya yang terkenal termasuk kampanye untuk Rolls-Royce, Dove, dan Hathaway Shirts, yang tetap menjadi contoh iklan efektif hingga saat ini.
4. Google & Facebook (Era Digital)
Google, melalui Google Ads yang diluncurkan pada tahun 2000, memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens berdasarkan kata kunci pencarian, perilaku pengguna, dan preferensi mereka.
Sementara itu, Facebook Ads, yang diperkenalkan pada 2004, merevolusi periklanan digital dengan memperkenalkan segmentasi berbasis demografi, minat, dan aktivitas online pengguna.
Pada masa ini Google & Facebook Mengubah industri iklan dengan memperkenalkan sistem iklan berbasis data dan personalisasi.
Kedua platform ini memanfaatkan algoritma canggih dan big data untuk menampilkan iklan yang lebih relevan dan efektif bagi setiap individu, sehingga meningkatkan konversi dan efisiensi pemasaran digital.
Sejarah Periklanan Dari Pamflet Kuno hingga Iklan Digital

Periklanan adalah seni dan strategi komunikasi yang telah berkembang selama berabad-abad.
Dari zaman kuno hingga era digital saat ini, iklan selalu menjadi alat utama dalam membentuk opini publik dan mendorong konsumsi.
Berikut akan dibahas secara komprehensif sejarah periklanan dari pamplet kuno hingga iklan digital.
1. Sejarah Periklanan di Era Kuno

Sejarah periklanan sudah ada sejak manusia mulai berdagang dan mencari cara untuk menarik perhatian calon pembeli.
Pada masa itu, metode periklanan masih sederhana, namun memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan.
Berikut adalah bentuk awal periklanan di masa ini:
Mesopotamia (3000 SM)
Periklanan pertama kali muncul di peradaban Mesopotamia dalam bentuk prasasti tanah liat yang digunakan oleh pedagang untuk mengiklankan produk mereka.
Prasasti ini memuat informasi tentang barang dagangan, harga, dan lokasi pasar, serta beberapa dilengkapi simbol atau gambar untuk menarik perhatian.
Sistem ini menjadi salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling awal dalam sejarah manusia dan menjadi dasar bagi perkembangan strategi periklanan di masa mendatang.
Mesir Kuno
Peradaban Mesir dikenal dengan sistem komunikasi visualnya yang maju.
Poster dan ukiran yang digambarkan di dinding kuil tidak hanya digunakan untuk keperluan keagamaan tetapi juga untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
Poster berupa pengumuman acara keagamaan, promosi dagangan, dan kebijakan pemerintah, sementara hieroglif di makam dan kuil mencerminkan komunikasi pemasaran awal.
Di mana penguasa dan pedagang menggunakan gambar serta simbol untuk menarik perhatian dan memperkuat pesan yang ingin mereka sampaikan.
Yunani dan Romawi Kuno
Periklanan di dunia Yunani dan Romawi Kuno berkembang melalui pengumuman lisan yang dilakukan di pasar-pasar dan tempat umum.
Pedagang dan juru lelang menarik pembeli dengan meneriakkan informasi dagangan, sementara di Romawi Kuno, tembok kota dan prasasti digunakan untuk iklan acara dan barang.
Bentuk awal periklanan ini tidak hanya membantu meningkatkan transaksi dagang tetapi juga menjadi cikal bakal strategi pemasaran modern yang berbasis komunikasi langsung.
Tiongkok (Dinasti Tang)
Periklanan di Tiongkok mengalami kemajuan dengan ditemukannya teknik cetakan kayu, yang memungkinkan produksi massal selebaran dan poster untuk menyebarkan informasi produk.
Pada Dinasti Tang (618–907 M), pedagang mulai mencetak iklan dengan cetakan kayu, termasuk promosi toko teh. Iklan tertua abad ke-9 memuat nama toko dan slogan.
Teknik cetakan ini menjadi fondasi bagi perkembangan periklanan cetak yang lebih modern di kemudian hari.
2. Sejarah Periklanan di Era Televisi

Periklanan mengalami perubahan besar dengan hadirnya televisi pada abad ke-20. Sebelumnya, iklan hanya dapat ditemukan di media cetak dan radio.
Namun, televisi membawa cara baru dalam menyampaikan pesan kepada audiens dengan kombinasi gambar, suara, dan efek visual yang lebih menarik.
Hal ini membuat iklan menjadi lebih efektif dalam membangun citra merek dan menarik perhatian konsumen.
Berikut perkembangan periklanan di era televisi:
Sejarah Periklanan pada 1941
Iklan televisi pertama ditayangkan oleh Bulova Watch Company di AS pada tanggal 1 Juli 1941.
Iklan 10 detik ini ditayangkan sebelum pertandingan bisbol di WNBT (sekarang WNBC), menampilkan jam Bulova dengan slogan, “America runs on Bulova time.”
Meskipun sederhana, iklan ini menjadi tonggak sejarah dalam dunia periklanan dan membuka era baru bagi industri pemasaran melalui televisi.
Sejarah Periklanan pada 1950-an
Pada dekade ini, televisi menjadi media utama untuk periklanan, dan merek besar seperti Coca-Cola mulai memanfaatkannya untuk membangun citra produk secara luas.
Coca-Cola menampilkan iklan ceria yang membangun hubungan emosional dengan konsumen, disertai jingle ikonik seperti “What You Want is a Coke” dan “Things Go Better with Coke.”
Strategi ini membuat Coca-Cola semakin dikenal dan mendominasi pasar minuman ringan di berbagai negara.
Sejarah Periklanan 1980-an
Dekade ini menjadi era penting bagi periklanan televisi dengan munculnya iklan Super Bowl sebagai platform promosi bergengsi.
Super Bowl, ajang olahraga terbesar di AS, menjadi media ideal bagi perusahaan untuk menjangkau jutaan penonton. Iklan “1984” Apple sukses memperkenalkan Macintosh dan merevolusi storytelling dalam periklanan.
Sejak saat itu, iklan Super Bowl tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga fenomena budaya dengan anggaran produksi besar dan strategi pemasaran yang sangat kreatif.
Sejarah Periklanan pada 1990-an
Dekade ini menjadi era keemasan bagi televisi kabel, yang memungkinkan merek menjangkau audiens yang lebih spesifik melalui saluran tematik.
HSN dan QVC memelopori belanja langsung di televisi, memungkinkan pemirsa membeli produk secara real-time. Jaringan televisi juga mulai menawarkan iklan tertarget untuk segmen audiens tertentu.
Dengan meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki akses ke televisi kabel, iklan menjadi lebih personal dan efektif dibandingkan sebelumnya.
3. Sejarah Periklanan di Era Digital

Periklanan memasuki babak baru dengan hadirnya teknologi digital. Internet tidak hanya mengubah cara perusahaan memasarkan produk, tetapi juga bagaimana konsumen berinteraksi dengan merek.
Seiring berkembangnya teknologi, strategi pemasaran menjadi lebih personal, interaktif, dan berbasis data.
Berikut tahapan penting dalam evolusi periklanan digital:
Sejarah Periklanan pada 1994
Banner ads pertama kali muncul di HotWired, sebuah situs web yang menjadi pelopor dalam periklanan digital.
Iklan ini berupa spanduk 468×60 piksel di bagian atas situs. Salah satu banner ads pertama, milik AT&T, menampilkan teks “Have you ever clicked your mouse right here? You will.”
Keberhasilan banner ads ini membuka jalan bagi industri periklanan digital, yang kemudian berkembang pesat dengan model iklan berbasis klik dan tayangan.
Sejarah Periklanan pada 1996
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin sebagai proyek penelitian di Universitas Stanford.
Mesin pencari ini dengan cepat berkembang menjadi salah satu platform digital paling berpengaruh.
Pada tahun 2000, Google memperkenalkan Google Ads (sebelumnya Google AdWords), sebuah platform periklanan berbasis PPC (pay-per-click).
Dengan sistem lelang kata kunci dan model periklanan yang lebih terukur, Google Ads merevolusi industri periklanan digital dan menjadi sumber pendapatan utama bagi perusahaan tersebut.
Sejarah Periklanan pada 2004
Facebook meluncurkan Facebook Ads sebagai bentuk periklanan berbasis data yang memungkinkan bisnis menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku pengguna.
Facebook Ads menawarkan segmentasi lebih akurat dibanding iklan tradisional, memanfaatkan data pengguna dari interaksi di platform.
Inovasi ini mengubah lanskap pemasaran digital, memungkinkan pengiklan menjangkau calon pelanggan dengan lebih efektif dan meningkatkan konversi iklan.
Sejarah Periklanan pada 2010-an
Influencer marketing dan iklan berbasis personalisasi mulai berkembang pesat.
Influencer marketing muncul sebagai strategi pemasaran yang mengandalkan tokoh media sosial dengan pengikut besar untuk mempromosikan produk atau layanan.
Instagram, YouTube, dan TikTok menjadi platform utama bagi merek untuk berkolaborasi dengan influencer. Periklanan berbasis personalisasi berkembang dengan big data dan AI, menyesuaikan iklan dengan perilaku dan preferensi pengguna.
Pendekatan ini menjadikan iklan lebih relevan dan meningkatkan tingkat keterlibatan konsumen.
4. Sejarah Periklanan Setelah 2010-an: Dominasi Digital dan AI

Memasuki dekade 2010-an, periklanan mengalami perubahan besar yang didorong oleh kemajuan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan perubahan perilaku konsumen.
Platform media sosial menjadi lahan utama bagi brand dalam menjangkau audiens, sementara perkembangan AI dan kebijakan privasi mengubah strategi pemasaran digital secara drastis.
Berikut adalah beberapa aspek utama yang membentuk lanskap periklanan modern:
Dominasi Media Sosial dan Influencer Marketing
Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, periklanan mengalami perubahan besar.
Berikut perkembangan iklan di masa ini:
- 2012-2015: Facebook mulai membatasi jangkauan organik, memaksa bisnis untuk beriklan.
- 2016: Instagram Stories menjadi alat pemasaran efektif.
- 2018: Influencer marketing berkembang pesat, dengan brand mengandalkan individu berpengaruh.
Dengan perkembangan ini, periklanan melalui media sosial telah menjadi strategi utama bagi banyak bisnis.
Periklanan Berbasis Data dan AI
Di era digital, data menjadi bahan bakar utama dalam strategi periklanan.
Kecerdasan buatan (AI) juga berperan dalam mengoptimalkan kampanye periklanan secara real-time, memberikan pengalaman yang lebih personal kepada audiens.
Berikut perkembangan iklan di masa ini:
- 2016: Google dan Facebook semakin mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk iklan yang lebih relevan.
- 2020-an: AI digunakan untuk membuat konten iklan otomatis dan meningkatkan personalisasi.
Dengan semakin majunya teknologi, periklanan berbasis data terus berkembang, memberikan peluang bagi bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan hasil kampanye mereka.
Video Pendek dan Live Shopping
Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi konten digital semakin beralih ke format video pendek yang lebih menarik dan mudah dikonsumsi.
Hal ini membuka peluang besar bagi brand untuk menyampaikan pesan mereka dengan cara yang lebih interaktif dan menghibur.
Berikut perkembangan iklan di masa ini:
- 2018-2020: TikTok berkembang pesat dengan iklan berbasis tantangan.
- 2021: YouTube Shorts dan Instagram Reels semakin populer.
- 2022-2023: Live shopping memungkinkan penjualan langsung melalui siaran langsung.
Dengan semakin banyaknya platform yang mendukung video pendek dan live shopping, tren ini diprediksi akan terus berkembang.
Privasi Data dan Dampaknya
Perusahaan teknologi mulai memperketat kebijakan pelacakan data pengguna, yang berdampak pada strategi periklanan berbasis data.
Regulasi ketat ini mendorong perusahaan untuk mencari cara baru dalam menargetkan audiens tanpa mengorbankan privasi mereka.
Berikut perkembangan iklan di masa ini:
- 2021: Apple memperkenalkan App Tracking Transparency (ATT), membatasi pelacakan data pengguna.
- 2023: Google menghapus third-party cookies, mengubah cara pengiklan menargetkan audiens.
Dengan adanya perubahan ini, brand dan pengiklan perlu beradaptasi dengan metode pemasaran berbasis first-party data dan strategi yang lebih transparan.
Kesimpulan
Sejarah periklanan telah berkembang dari metode sederhana seperti pengumuman lisan dan pamflet hingga periklanan berbasis AI yang sangat terpersonalisasi.
Periklanan berperan penting dalam dunia bisnis dan kehidupan manusia.
Dari masa Mesopotamia hingga era digital, strategi periklanan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perilaku konsumen.