Segmentasi email adalah solusi untuk meningkatkan efektivitas kampanye email.
Dengan membagi audiens berdasarkan data tertentu, bisnis dapat mengirim email yang lebih personal dan relevan.
Sehingga meningkatkan keterlibatan pelanggan dan peluang konversi.
Lebih jelasnya, mari membahas lebih lanjut mengenai segmentasi email.
Segmentasi Email
Apa Itu Segmentasi Email
Segmentasi email adalah strategi dalam email marketing yang membagi daftar email pelanggan ke dalam kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik atau perilaku tertentu.
Tujuan utama dari segmentasi ini adalah mengirim email yang lebih relevan kepada setiap kelompok pelanggan.
Sehingga meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.
Bagaimana Segmentasi Email Bekerja?
Segmentasi email memungkinkan bisnis untuk mengirim pesan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat pelanggan.
Ini dilakukan dengan menganalisis berbagai data pelanggan, seperti:
- Demografi: Usia, jenis kelamin, lokasi geografis.
- Perilaku pelanggan: Riwayat pembelian, frekuensi interaksi dengan email, halaman yang dikunjungi di website.
- Preferensi dan minat: Produk atau layanan yang diminati.
- Keterlibatan dengan email sebelumnya: Pelanggan yang sering membuka email vs. pelanggan yang tidak aktif.
Dengan mengelompokkan audiens berdasarkan data ini, bisnis dapat mengirim email yang lebih personal.
Selain itu, meningkatkan engagement, dan menghindari email yang dianggap spam oleh penerima.
Manfaat Segmentasi Email dalam Pemasaran

Segmentasi email memiliki berbagai manfaat yang dapat meningkatkan efektivitas email marketing.
Serta mengurangi unsubscribe rate, dan meningkatkan konversi pelanggan.
1. Meningkatkan Open Rate dan Click-Through Rate (CTR)
Segmentasi email merupakan strategi penting dalam meningkatkan efektivitas kampanye email marketing.
Dengan menyesuaikan pesan berdasarkan perilaku dan preferensi penerima, kita dapat mendorong lebih banyak pembukaan email dan klik pada tautan yang disediakan.
Contoh: Pelanggan yang pernah membeli produk skincare mendapatkan email tentang produk serupa atau perawatan tambahan yang mereka butuhkan.
Jadi, dengan segmentasi yang tepat, seperti mengirimkan email produk yang relevan, kita dapat meningkatkan Open Rate dan Click-Through Rate (CTR).
2. Meningkatkan Konversi dan Penjualan
Segmentasi email tidak hanya meningkatkan interaksi, tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan konversi dan penjualan.
Dengan mengirimkan penawaran yang relevan, kita dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.
Contoh: Mengirim email diskon khusus kepada pelanggan yang sering berbelanja untuk mendorong pembelian ulang.
Jadi, pengiriman email yang disesuaikan, seperti penawaran diskon untuk pelanggan setia, dapat meningkatkan kemungkinan pembelian ulang.
3. Mengurangi Unsubscribe dan Bounce Rate
Segmentasi email yang tepat dapat membantu menjaga pelanggan tetap terlibat dan mengurangi angka unsubscribe serta bounce rate.
Dengan memahami preferensi audiens, kita bisa memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan.
Contoh: Menyesuaikan frekuensi email dengan preferensi pelanggan agar tidak dianggap mengganggu.
Jadi, dengan menyesuaikan frekuensi dan isi email sesuai kebutuhan pelanggan, kita dapat mempertahankan pelanggan yang lebih loyal.
4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Segmentasi email yang efektif tidak hanya meningkatkan interaksi, tetapi juga dapat memperkuat loyalitas pelanggan.
Dengan pendekatan yang lebih personal, pelanggan merasa dihargai dan lebih terikat dengan brand.
Contoh: Mengirim email ucapan ulang tahun dengan promo eksklusif untuk pelanggan setia.
Jadi, pengiriman email yang relevan, seperti ucapan ulang tahun dengan promo khusus, membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
5. Mengoptimalkan ROI Email Marketing
Segmentasi email juga berperan dalam mengoptimalkan ROI email marketing.
Dengan menargetkan pelanggan yang lebih potensial, bisnis dapat meningkatkan return on investment (ROI) dari setiap email yang dikirim.
Contoh: Menggunakan data pelanggan untuk menentukan kelompok pelanggan dengan potensi konversi tinggi.
Jadi, dengan memanfaatkan data pelanggan untuk menentukan audiens dengan potensi konversi tinggi, bisnis dapat meningkatkan hasil dari setiap email yang dikirim.
Cara Mengirim Email ke Audiens yang Tepat

Agar segmentasi email berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal, bisnis perlu menerapkan strategi segmentasi yang sesuai dengan karakteristik audiens mereka.
Segmentasi yang tepat akan memungkinkan pengiriman email yang lebih relevan, meningkatkan open rate, click-through rate (CTR), dan konversi pelanggan.
Berikut adalah beberapa metode utama yang dapat digunakan untuk melakukan segmentasi email secara efektif.
1. Segmentasi Berdasarkan Aktivitas Pelanggan
Setiap pelanggan memiliki tingkat keterlibatan yang berbeda dalam bisnis.
Beberapa pelanggan baru saja bergabung, sementara yang lain sudah sering melakukan pembelian atau bahkan telah lama tidak aktif.
Lebih jelasnya..
Kategori Segmentasi Berdasarkan Aktivitas Pelanggan:
Pelanggan baru
- Kirimkan welcome email series yang memperkenalkan brand, produk, dan manfaat utama yang bisa mereka dapatkan.
- Berikan diskon atau insentif sebagai dorongan awal untuk melakukan pembelian pertama.
- Contoh: Email pertama berisi pengenalan bisnis, email kedua berisi daftar produk populer, dan email ketiga berisi diskon eksklusif bagi pelanggan baru.
Pelanggan aktif
- Kirim rekomendasi produk atau layanan berdasarkan riwayat pembelian mereka.
- Informasikan mereka tentang produk baru yang mungkin menarik minat mereka.
- Contoh: Jika pelanggan membeli produk skincare, mereka dapat menerima rekomendasi produk pelengkap seperti serum atau masker wajah.
Pelanggan tidak aktif
- Kirimkan re-engagement email dengan penawaran spesial atau konten yang menarik untuk menarik mereka kembali.
- Ajukan pertanyaan melalui email untuk memahami alasan ketidaktertarikan mereka.
- Contoh: “Kami merindukan Anda! Dapatkan diskon 20% untuk pembelian berikutnya.”
Dengan segmentasi berdasarkan aktivitas pelanggan, bisnis dapat mengirim pesan yang lebih personal.
Serta meningkatkan keterlibatan pelanggan dalam setiap tahapan customer journey.
2. Segmentasi Berdasarkan Preferensi dan Minat
Setiap pelanggan memiliki minat dan preferensi yang berbeda.
Menyesuaikan email dengan preferensi pelanggan akan membuat kampanye lebih relevan dan meningkatkan kemungkinan interaksi.
Cara Mengumpulkan Data Preferensi Pelanggan:
- Melakukan survei pelanggan untuk mengetahui minat mereka terhadap produk atau layanan tertentu.
- Menganalisis interaksi dengan email sebelumnya, seperti email mana yang mereka buka atau tautan mana yang mereka klik.
- Melihat riwayat penelusuran atau pembelian di website untuk mengidentifikasi produk atau kategori yang sering mereka lihat.
Contoh Implementasi Segmentasi Berdasarkan Minat:
- Jika pelanggan sering membaca email tentang gadget terbaru, mereka dapat menerima update produk terbaru, ulasan, atau promosi gadget baru.
- Jika pelanggan tertarik pada konten edukasi, kirimkan email dengan artikel, eBook, atau webinar yang sesuai dengan minat mereka.
- Jika pelanggan hanya ingin mendapatkan penawaran eksklusif, pastikan mereka hanya menerima email promosi dan bukan email edukatif.
Dengan memahami minat pelanggan, bisnis dapat mengirim email yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan meningkatkan engagement secara signifikan.
3. Segmentasi Berdasarkan Lokasi dan Zona Waktu
Lokasi geografis dan zona waktu pelanggan dapat memengaruhi efektivitas kampanye email.
Mengirim email dengan konten yang relevan berdasarkan wilayah akan meningkatkan keterlibatan pelanggan, terutama dalam promosi yang berbasis lokasi.
Cara Melakukan Segmentasi Berdasarkan Lokasi:
- Gunakan data alamat pelanggan saat mereka mendaftar atau melakukan transaksi.
- Gunakan IP address tracking untuk mengetahui lokasi geografis pelanggan.
- Segmentasikan pelanggan berdasarkan negara, kota, atau bahkan wilayah tertentu jika relevan.
Contoh Penerapan Segmentasi Berdasarkan Lokasi:
- Promosi berbasis wilayah: Jika ada diskon khusus untuk pelanggan di Jakarta, hanya kirimkan email kepada pelanggan yang berada di wilayah tersebut.
- Event lokal: Jika bisnis mengadakan acara offline seperti konferensi atau workshop, hanya kirimkan email kepada pelanggan yang tinggal di sekitar lokasi acara.
- Penyesuaian waktu pengiriman: Jika pelanggan tersebar di berbagai zona waktu, sesuaikan waktu pengiriman email agar mereka menerimanya di waktu yang optimal.
Dengan menyesuaikan email berdasarkan lokasi, bisnis dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih relevan.
4. Segmentasi Berdasarkan Perilaku Pembelian
Pola pembelian pelanggan dapat digunakan untuk mengelompokkan mereka dan mengirimkan email yang lebih relevan.
Pelanggan yang sering berbelanja, pelanggan yang belum pernah membeli, dan pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja memerlukan pendekatan yang berbeda.
Kategori Segmentasi Berdasarkan Perilaku Pembelian
Pelanggan yang sering berbelanja:
- Kirim email dengan program loyalitas, diskon eksklusif, atau rekomendasi produk serupa.
- Contoh: “Terima kasih sudah menjadi pelanggan setia! Dapatkan diskon 10% untuk pembelian berikutnya.”
Pelanggan yang belum pernah membeli:
- Kirim email edukasi tentang manfaat produk, testimoni pelanggan, atau ajakan untuk mencoba dengan diskon pertama.
- Contoh: “Belum pernah mencoba produk kami? Gunakan kode WELCOME10 untuk diskon pertama Anda!”
Pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja:
- Kirimkan abandoned cart email untuk mengingatkan mereka agar menyelesaikan pembelian.
- Bisa juga ditambahkan insentif tambahan seperti gratis ongkir atau diskon jika mereka menyelesaikan transaksi dalam waktu tertentu.
- Contoh: “Item Anda masih ada di keranjang! Checkout sekarang dan dapatkan gratis ongkir.”
Dengan menganalisis perilaku pembelian pelanggan, bisnis dapat menyesuaikan strategi email marketing.
Agar lebih sesuai dengan pola konsumsi mereka.
5. Segmentasi Berdasarkan Demografi
Demografi pelanggan, seperti usia, jenis kelamin, dan pekerjaan, dapat digunakan untuk mengirim email yang lebih relevan dengan preferensi mereka.
Segmentasi ini sangat berguna untuk bisnis dengan produk atau layanan yang memiliki target pasar tertentu.
Data Demografi yang Bisa Digunakan:
- Usia: Sesuaikan gaya bahasa dan jenis promosi berdasarkan kelompok usia tertentu.
- Jenis Kelamin: Kampanye produk kecantikan bisa disesuaikan berdasarkan gender pelanggan.
- Pekerjaan atau industri: Kirim email yang relevan dengan profesi pelanggan, seperti konten edukasi atau penawaran bisnis.
Contoh Implementasi Segmentasi Berdasarkan Demografi:
- Produk fashion: Kirimkan email koleksi pakaian pria hanya kepada pelanggan pria, dan sebaliknya.
- Kursus online: Jika pelanggan bekerja di bidang pemasaran, kirimkan email tentang kursus pemasaran digital yang relevan dengan profesi mereka.
- Event eksklusif: Jika pelanggan adalah eksekutif atau pebisnis, kirimkan undangan ke acara networking atau seminar bisnis.
Dengan segmentasi berdasarkan demografi, bisnis dapat menargetkan pelanggan dengan lebih efektif dan meningkatkan engagement dalam kampanye email marketing.
Kesimpulan
Segmentasi email adalah strategi penting dalam email marketing yang memungkinkan bisnis mengirim email ke audiens yang tepat dengan pesan yang lebih relevan.
Dengan membagi daftar pelanggan berdasarkan aktivitas, preferensi, lokasi, perilaku pembelian, dan demografi, bisnis dapat meningkatkan open rate, CTR, konversi, serta loyalitas pelanggan.
Untuk mengoptimalkan proses ini, penggunaan tools email marketing seperti Mailchimp, HubSpot, ActiveCampaign, dan Klaviyo sangat disarankan.