Pemasaran bukan hanya soal menarik perhatian, tapi juga tentang bagaimana membangun hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen.
Salah satu cara yang paling efektif namun sering kali diabaikan adalah indirect marketing.
Konsep ini memanfaatkan pendekatan yang lebih halus, di mana perusahaan tidak langsung mempromosikan produk, tetapi lebih pada menciptakan hubungan dan kepercayaan.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas indirect marketing secara menyeluruh, mulai dari:
Daftar Isi
Apa Itu Indirect Marketing?
Indirect marketing adalah strategi pemasaran yang tidak langsung berfokus pada penjualan produk atau layanan.
Sebaliknya, pendekatan ini lebih menitikberatkan pada kegiatan yang bertujuan:
- Membangun brand awareness
- Menjalin hubungan dengan calon pelanggan
- Secara bertahap mendorong calon pelanggan untuk membeli produk/jasa Anda.
Indirect marketing berasumsi bahwa calon pelanggan tidak akan melakukan pembelian segera. Melainkan melalui proses yang lebih panjang.
Jika kita mencermati perilaku pembelian kita, asumsi ini cukup relevan.
Misalnya…
Ketika kita membutuhkan headphone baru, biasanya kita akan melakukan:
- riset online terlebih dahulu,
- membaca ulasan di forum,
- bertanya kepada teman, dan
- mengenal berbagai merek serta model yang ada.
Semuanya dilakukan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
Di sisi lain, direct marketing adalah pendekatan yang lebih langsung, di mana tujuan utamanya adalah mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian seketika.
Saluran yang digunakan dalam direct marketing meliputi cold mail, direct mail, dan advertising.
Jenis-jenis Indirect Marketing
Indirect marketing terdiri dari berbagai jenis yang fokus pada pembangunan kesadaran merek dan hubungan dengan pelanggan.
Berikut beberapa jenis yang sering digunakan:
1. Public Relations (PR)
Public Relations (PR) adalah praktik untuk mempengaruhi persepsi positif terhadap sebuah brand dengan mengelola komunikasi antara perusahaan dan media serta masyarakat umum.
Taktik yang umum digunakan dalam PR meliputi:
- Menciptakan berita yang menarik
- Merespon permintaan dari media
- Membuat siaran pers
- Menjalin hubungan dengan jurnalis
- Menciptakan aksi PR yang mencuri perhatian.
Sebagai contoh:
Pada 2020, Gojek berhasil mendapatkan perhatian luas melalui kampanye PR saat mengumumkan program bantuan bagi mitra driver selama pandemi, yang kemudian mendapat liputan positif dari berbagai media nasional.

2. Search Engine Optimization (SEO)
Search Engine Optimization (SEO) adalah praktik untuk mengoptimalkan situs web dan halamannya agar dapat muncul lebih tinggi di mesin pencari seperti Google.
Tujuannya adalah memastikan halaman penting Anda muncul di hasil pencarian untuk kata kunci yang relevan.
Sebagai contoh…
Jika seseorang mencari brand Anda, situs web Anda seharusnya muncul di hasil pencarian teratas.

Seperti hal Garuda SEO akan muncul di halaman pertama Google jika Anda mencari mengetikkan nama brandnya.
Namun, tidak ada yang akan mencari brand Anda jika mereka tidak tahu brand tersebut ada.
Oleh karena itu, selain mengoptimalkan halaman utama, Anda juga perlu menargetkan kata kunci (keyword) yang dicari oleh pelanggan potensial Anda.
Di Garuda SEO, saya membuat konten yang menargetkan masalah yang dihadapi oleh calon pelanggan Garuda SEO.

Sebagai contoh, di Indonesia, sekitar 200 volume pencarian untuk keyword “backlink gratis” yang relevan dengan layanan jasa backlink yang kami tawarkan.
Setiap kali seseorang mencari keyword tersebut di Google, mereka akan menemukan konten kami dan, pada akhirnya, produk serta brand kami.
Lakukan ini secara berulang-ulang, dan Anda akan memperkenalkan brand Anda kepada ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang.
Lebih lanjut, baca panduan kami: Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
3. Social Media
Social media adalah cara yang efektif untuk menciptakan konten bernilai yang dapat meyakinkan orang untuk mengikuti Anda di platform media sosial seperti Twitter dan TikTok.
Ini merupakan metode yang ampuh untuk membangun brand awareness dan menjalin hubungan dengan audiens Anda.
Sebagai contoh…
Brand skincare NPURE berhasil memperluas brand awareness mereka dengan memanfaatkan TikTok.

Di mana mereka secara rutin mengunggah konten kreatif yang menarik perhatian para wanita di Indonesia, sehingga menciptakan loyalitas dan engagement yang tinggi.
Lebih lanjut, baca panduan kami tentang:
1. Apa Itu Social Media Marketing: Definisi + Panduan Pemula
2. Strategi Social Media Marketing: Mengubah Bisnis Anda!
Kelebihan dan Kekurangan Indirect marketing
Apakah Anda harus berinvestasi dalam indirect marketing? Mari kita bahas kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
Berikut adalah beberapa keuntungan dari indirect marketing:
1. Indirect Marketing Membangun Permintaan dan Brand Awareness
Mengapa penting untuk membangun brand awareness dan permintaan?
Sederhana:
Hanya ada sebagian kecil orang yang siap membeli saat itu juga. Sebagian besar calon pelanggan Anda mungkin belum menyadari bahwa:
- mereka memiliki masalah,
- belum mengetahui solusinya, atau bahkan
- belum tahu tentang produk atau jasa Anda.
Jadi, jika Anda hanya mengandalkan direct marketing, Anda hanya fokus pada sekelompok orang yang sangat terbatas.
Tidak hanya itu, Anda mungkin hanya menjangkau orang-orang yang sudah siap membeli sejak awal.
Pada akhirnya, Anda tetap membutuhkan cara untuk memperluas jangkauan calon pelanggan. Dan Anda bisa melakukannya dengan taktik indirect marketing.
2. Indirect Marketing Tidak Mengganggu dan Tidak Memaksa
Calon pelanggan dengan sengaja mencari konten yang membantu mereka memecahkan masalah.
Selain itu, taktik indirect marketing jarang melibatkan pendekatan langsung kepada orang-orang, sehingga terasa lebih alami dan tidak memaksa.
Kekurangan
Berikut beberapa kelemahan dari indirect marketing:
1. Indirect Marketing Memerlukan Waktu
Membangun brand tidak bisa dilakukan dalam semalam. Begitu pula dengan mengumpulkan 100.000 pengikut dalam sehari.
Membangun hubungan dengan jurnalis membutuhkan waktu. Begitu juga dengan peringkat di Google, yang juga memerlukan proses yang tidak instan.

Menyadari bahwa pelanggan membutuhkan waktu untuk membeli juga berarti menyadari bahwa membina hubungan dengan mereka memerlukan waktu.
2. Indirect Marketing Lebih Sulit Dilacak
Hidup sering kali menghalangi kita.
Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana Anda sedang mencari sesuatu untuk dibeli, namun akhirnya menunda keputusan itu selama beberapa tahun sebelum akhirnya kembali untuk membelinya.
Pelanggan Anda juga mengalami hal yang sama.
Akibatnya, bisa jadi sulit untuk menentukan taktik indirect marketing mana yang sebenarnya berkontribusi pada keberhasilan tersebut.
Namun, ini tidak berarti bahwa indirect marketing tidak efektif, hanya saja sulit untuk diatribusikan secara langsung.
Kesimpulan
Indirect marketing adalah strategi yang efektif untuk membangun brand awareness dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Meskipun membutuhkan waktu dan sulit dilacak, manfaat jangka panjangnya dapat memperluas jangkauan dan menciptakan loyalitas pelanggan.