Bisnis kursus memasak semakin diminati, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat dalam kuliner.
Sebagai bagian dari peluang usaha kuliner, kursus memasak tidak hanya menarik bagi mereka yang ingin menjadi koki profesional, tetapi juga populer di kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga pekerja kantoran yang ingin mengembangkan keterampilan memasak.
Memulai bisnis kursus memasak bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar usaha ini sukses.
Artikel ini akan membahas cara memulai bisnis kursus memasak, modal yang dibutuhkan, serta tips sukses dalam menjalankannya.
Panduan Cara Memulai Bisnis Kursus Memasak
Definisi Bisnis Kursus Memasak
Bisnis kursus memasak adalah usaha yang menyediakan layanan pelatihan memasak kepada individu atau kelompok.
Kursus ini bisa beragam, mulai dari kursus memasak untuk pemula, pelatihan khusus untuk makanan tertentu, hingga kelas memasak profesional bagi mereka yang ingin membuka bisnis kuliner.
Jenis-Jenis Kursus Memasak

Memilih jenis kursus memasak yang tepat dapat membantu bisnis berkembang dan menjangkau lebih banyak peserta.
Berikut adalah beberapa kategori kursus memasak yang umum ditawarkan:
1. Kursus Memasak Dasar
Kursus ini dirancang untuk pemula yang ingin memahami teknik dasar memasak. Materinya mencakup:
- Teknik dasar memasak: Cara memotong bahan, menumis, merebus, dan menggoreng dengan benar.
- Pengenalan bahan makanan: Cara memilih bahan segar dan mengenali karakteristik berbagai jenis bahan.
- Resep dasar: Belajar memasak menu sederhana seperti nasi goreng, sup ayam, atau tumis sayur.
Contoh konkret: Kursus memasak dasar sering ditawarkan di komunitas ibu rumah tangga atau kelas kuliner pemula di sekolah memasak seperti Le Cordon Bleu Basic Cuisine.
2. Kursus Memasak Spesifik
Jenis kursus ini berfokus pada kategori masakan tertentu yang banyak diminati. Beberapa pilihan populer meliputi:
- Kursus membuat kue: Mengajarkan cara membuat roti, cake, dan pastry dengan teknik yang benar.
- Masakan daerah: Seperti masakan Padang, makanan khas Jawa, atau kuliner khas Jepang seperti sushi.
- Hidangan sehat: Menu diet, makanan vegetarian, dan meal prep sehat untuk gaya hidup lebih baik.
Contoh konkret: Kursus membuat kue sering diadakan oleh toko bahan kue seperti Titan Baking, sementara kursus masakan daerah bisa ditemukan di akademi kuliner lokal.
3. Kursus Memasak Profesional
Kursus ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin berkarier di industri kuliner atau membuka usaha makanan. Materinya mencakup:
- Teknik memasak lanjutan: Seperti sous vide, flambé, dan plating makanan secara profesional.
- Manajemen dapur: Mengelola stok bahan, menjaga kebersihan, dan efisiensi waktu dalam memasak.
- Simulasi bisnis kuliner: Pelatihan tentang food cost, pricing menu, dan strategi pemasaran restoran.
Contoh konkret: Kursus memasak profesional ditawarkan oleh sekolah kuliner seperti Tristar Culinary Institute atau Indonesia Patisserie School bagi mereka yang ingin menjadi chef profesional.
4. Kursus Memasak Online
Alternatif bagi mereka yang tidak bisa datang langsung ke lokasi kursus. Kursus ini biasanya berbentuk video tutorial, webinar, atau kelas interaktif melalui Zoom.
Materi yang sering diajarkan:
- Kelas live cooking: Peserta mengikuti instruktur memasak secara langsung dari dapur mereka masing-masing.
- Video on demand: Modul yang bisa diakses kapan saja, seperti kursus memasak di Udemy atau Skillshare.
- Forum diskusi dan konsultasi: Peserta dapat bertanya langsung kepada instruktur atau komunitas.
Contoh konkret: Gordon Ramsay Masterclass menyediakan kursus memasak online dengan konsep eksklusif, sementara banyak chef lokal menawarkan kelas memasak di Instagram dan YouTube.
Dengan memahami berbagai jenis kursus memasak ini, bisnis dapat menyesuaikan penawarannya dengan kebutuhan pasar yang lebih spesifik.
Cara Memulai Bisnis Kursus Memasak

Memulai bisnis kursus memasak memerlukan perencanaan yang matang.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan agar bisnis dapat berjalan dengan baik.
1. Tentukan Target Pasar
Sebelum memulai, penting untuk menentukan siapa yang menjadi sasaran kursus memasak.
- Anak-anak: Kursus memasak anak biasanya dikemas dalam format yang menyenangkan dan mengutamakan keamanan, Misalnya, kelas membuat kue tanpa oven atau memasak makanan ringan sederhana.
- Ibu rumah tangga: Fokus pada masakan sehari-hari yang praktis, sehat, dan hemat biaya.
- Mahasiswa dan pekerja kantoran: Kursus yang mengajarkan menu cepat saji, meal prep untuk seminggu, atau makanan sehat yang mudah dibuat.
- Calon pengusaha kuliner: Kelas memasak profesional yang mencakup teknik memasak lanjutan, manajemen bisnis kuliner, dan strategi pemasaran makanan.
Contoh konkret: Akademi memasak seperti Tristar Culinary Institute menawarkan kelas memasak dengan berbagai segmentasi, dari kelas pemula hingga kursus profesional bagi calon chef.
2. Siapkan Kurikulum dan Modul Pembelajaran
Materi kursus harus disusun berdasarkan tingkat kesulitan dan kebutuhan peserta.
- Pemula: Belajar teknik dasar memasak, mengenal bahan makanan, dan membuat menu sederhana.
- Menengah: Teknik memasak lanjutan seperti membuat saus dasar, memanggang dengan teknik yang benar, dan plating sederhana.
- Profesional: Pembelajaran mencakup food styling, teknik memasak gourmet, dan manajemen dapur skala besar.
Pastikan metode pengajaran mudah dipahami.
Jika kursus dilakukan secara online, gunakan video berkualitas tinggi dan materi yang dapat diunduh.
Contoh konkret: MasterClass by Gordon Ramsay menyediakan kursus online dengan modul yang mencakup teknik memasak profesional dalam format video berkualitas tinggi.
3. Pilih Lokasi Kursus
Lokasi kursus harus nyaman dan mendukung proses belajar, Ada beberapa pilihan tempat yang bisa digunakan:
- Dapur pribadi: Cocok untuk skala kecil dengan jumlah peserta terbatas.
- Studio memasak: Lebih profesional dengan fasilitas lengkap, cocok untuk kelas yang lebih besar.
- Kursus berbasis online: Memanfaatkan platform seperti Zoom, Google Meet, atau video on demand.
Jika menyewa tempat, pastikan dapur memiliki peralatan lengkap dan memenuhi standar keamanan.
Contoh konkret: Cooking Studio Jakarta menyediakan studio memasak yang bisa disewa untuk kursus dengan fasilitas profesional seperti oven industri dan alat memasak berkualitas tinggi.
4. Siapkan Peralatan Memasak
Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis kursus yang ditawarkan.
Peralatan dasar (wajib ada di semua kelas)
- Kompor gas atau listrik
- Oven dan microwave
- Pisau berbagai ukuran
- Panci, wajan, dan spatula
Peralatan tambahan (sesuai jenis kursus)
- Kursus baking: Mixer, cetakan kue, dan timbangan digital
- Kursus masakan tradisional: Alat seperti ulekan, kukusan bambu, atau cetakan khusus
- Kursus masakan sehat: Slow cooker, air fryer, dan blender
Contoh konkret: Sekolah memasak seperti ABC Cooking Studio menyediakan peralatan memasak lengkap untuk berbagai jenis kursus, mulai dari kue hingga masakan tradisional Jepang.
5. Tentukan Harga dan Paket Kursus
Struktur harga harus disesuaikan dengan target pasar dan fasilitas yang diberikan.
Model harga yang bisa diterapkan
- Biaya per sesi: Peserta membayar setiap kali mengikuti kelas. Cocok untuk kursus fleksibel.
- Paket kursus: Harga lebih hemat untuk beberapa sesi sekaligus, misalnya paket 4 atau 8 pertemuan.
- Kursus eksklusif: Biaya lebih tinggi untuk kursus privat atau kelas master bersama chef profesional.
Contoh konkret: Cooking Class Indonesia menawarkan berbagai paket harga, mulai dari kelas reguler Rp250.000 per sesi hingga kursus profesional Rp5.000.000 untuk 10 sesi.
6. Promosikan Kursus Secara Efektif
Strategi pemasaran sangat penting untuk menarik peserta.
Cara efektif mempromosikan kursus memasak
- Gunakan media sosial: Buat konten menarik di Instagram, TikTok, dan YouTube yang menunjukkan aktivitas kelas memasak.
- Optimalkan website dan SEO: Tulis artikel dan deskripsi kursus yang menggunakan kata kunci seperti cara memulai bisnis kursus memasak agar mudah ditemukan di Google.
- Manfaatkan testimoni pelanggan: Unggah ulasan dan foto peserta yang sudah mengikuti kursus sebagai bukti kepercayaan.
- Bekerja sama dengan influencer kuliner: Mengundang food blogger atau YouTuber kuliner untuk mengikuti dan mereview kursus.
- Gunakan iklan berbayar: Promosikan kelas melalui Facebook Ads atau Google Ads untuk menjangkau lebih banyak calon peserta.
Contoh konkret: Akademi kuliner NCC Indonesia menggunakan strategi pemasaran digital melalui Instagram dan YouTube, serta menawarkan diskon untuk peserta yang mendaftar lebih awal.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, bisnis kursus memasak dapat berjalan lebih terstruktur dan berpotensi berkembang menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Permodalan untuk Memulai Bisnis Kursus Memasak
Modal yang dibutuhkan untuk bisnis ini tergantung pada skala usaha. Berikut perkiraan modal awal, Estimasi Modal Kursus Memasak
Kategori Modal | Detail Biaya | Total Modal Awal |
---|---|---|
Modal Kecil (Kursus Online atau Kelas Rumahan) | Kamera dan peralatan rekaman: Rp5.000.000 Bahan dan peralatan memasak: Rp3.000.000 Promosi dan pemasaran: Rp2.000.000 | Rp10.000.000 |
Modal Menengah (Studio Kursus Kecil) | Sewa tempat: Rp15.000.000 Peralatan memasak: Rp10.000.000 Biaya operasional: Rp5.000.000 | Rp30.000.000 |
Modal Besar (Kursus Profesional dengan Dapur Komersial) | Sewa atau renovasi dapur: Rp50.000.000 Peralatan profesional: Rp30.000.000 Gaji instruktur: Rp10.000.000 Biaya promosi: Rp10.000.000 | Rp100.000.000 |
Baca juga: 6 Cara Efektif Menghitung Modal Awal Usaha untuk Pemula
Tips Sukses dalam Bisnis Kursus Memasak
Untuk memastikan bisnis kursus memasak Anda berjalan lancar dan berkembang, perhatikan beberapa strategi berikut:
1. Manfaatkan Media Digital untuk Promosi
Di era digital, kehadiran online sangat penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Buat Website Profesional
Sediakan informasi lengkap mengenai kursus, seperti jadwal, biaya, dan materi yang diajarkan. Pastikan tampilan website menarik dan mudah dinavigasi.
Untuk meningkatkan visibilitas di pencarian lokal, optimalkan website dengan:
- Menggunakan kata kunci lokal seperti “kursus memasak di Surabaya”, “cooking class terbaik di Jakarta”, atau “kursus baking dekat saya”.
- Menambahkan alamat dan Google Maps di halaman kontak agar lebih mudah ditemukan.
- Menggunakan schema markup (LocalBusiness Schema) agar bisnis kursus muncul di pencarian lokal dengan informasi lengkap.
Optimasi Lokal SEO untuk Kursus Memasak

Lokal SEO membantu kursus memasak Anda muncul di pencarian Google Maps dan pencarian lokal seperti “kursus memasak terdekat”.
Strategi Lokal SEO yang Bisa Dilakukan:
- Daftarkan Kursus di Google My Business
- Gunakan nama bisnis yang mencerminkan lokasi, misalnya: “Cooking Class Bali – Belajar Masak dari Chef Profesional”.
- Pastikan alamat, nomor telepon, dan jam operasional selalu diperbarui.
- Tambahkan foto kursus, ulasan peserta, dan update promosi.
- Manfaatkan Direktori Bisnis dan Marketplace Edukasi
- Daftarkan kursus Anda di platform seperti Zomato, Yellow Pages, Tokopedia Edukasi, dan Skill Academy untuk menjangkau lebih banyak peserta.
- Bekerja sama dengan portal berita lokal atau blog kuliner agar kursus Anda lebih dikenal.
- Buat Konten Berbasis Kata Kunci Lokal
- Gunakan kata kunci lokal dalam artikel blog seperti “5 Rekomendasi Kursus Memasak di Yogyakarta”.
- Posting video di YouTube dengan judul seperti “Review Cooking Class di Bandung – Belajar Bikin Roti”.
- Gunakan hashtag lokal di media sosial, misalnya #KursusMemasakJakarta atau #CookingClassSurabaya.
- Dapatkan Ulasan dari Peserta Kursus
- Minta peserta untuk memberikan review di Google dan media sosial.
- Semakin banyak ulasan positif, semakin tinggi peringkat bisnis Anda di pencarian lokal.
Aktif di Media Sosial
Gunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan YouTube untuk membagikan konten terkait memasak, seperti:
- Tips memasak cepat untuk pemula.
- Resep viral dan tren kuliner.
- Cuplikan kelas memasak untuk menarik minat calon peserta.
Selain itu, jalankan kampanye iklan lokal menggunakan Facebook Ads & Google Ads dengan targeting lokasi agar promosi lebih efektif.
Contoh Konkret
Sebuah kursus memasak di Bandung berhasil meningkatkan jumlah pendaftar hingga 40% dalam 3 bulan dengan strategi:
- Mengoptimalkan Google My Business dan meminta peserta memberikan review.
- Menggunakan kata kunci lokal di website dan media sosial.
- Bekerja sama dengan food blogger lokal untuk meningkatkan kredibilitas dan visibilitas.
Dengan strategi ini, kursus memasak Anda akan lebih mudah ditemukan oleh calon peserta di sekitar lokasi Anda!
2. Tawarkan Paket Kursus yang Fleksibel
Memberikan variasi dalam penawaran kursus dapat menarik lebih banyak peserta dengan kebutuhan berbeda.
- Kelas Offline dan Online: Sediakan opsi bagi peserta yang ingin belajar secara tatap muka atau daring, sehingga mereka dapat memilih sesuai preferensi dan keterbatasan waktu.
- Pilihan Durasi Kursus: Tawarkan kursus singkat untuk mereka yang ingin belajar cepat, serta paket lengkap bagi yang ingin mendalami keterampilan memasak lebih lanjut.
Contoh konkret: Sebuah lembaga kursus memasak menawarkan kelas online selama pandemi, memungkinkan peserta dari berbagai daerah untuk bergabung tanpa harus datang ke lokasi.
3. Ciptakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
Pengalaman positif akan membuat peserta lebih puas dan berpotensi merekomendasikan kursus Anda kepada orang lain.
- Suasana Kelas Interaktif: Dorong peserta untuk berpartisipasi aktif, ajukan pertanyaan, dan berbagi pengalaman selama sesi berlangsung.
- Fasilitas Memadai: Pastikan peralatan memasak lengkap dan bahan berkualitas tersedia untuk setiap peserta, sehingga mereka dapat belajar dengan optimal.
Contoh konkret: Sebuah kursus memasak di Bandung menyediakan stasiun memasak individual untuk setiap peserta, memungkinkan mereka mempraktikkan langsung setiap resep yang diajarkan.
4. Bangun Reputasi dan Kepercayaan
Reputasi yang baik akan meningkatkan kepercayaan calon peserta terhadap kursus Anda.
- Testimoni Peserta: Kumpulkan ulasan dari peserta sebelumnya dan tampilkan di platform promosi Anda sebagai bukti kualitas kursus.
- Kualitas Konsisten: Pastikan setiap sesi kursus memberikan nilai tambah dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta.
Contoh konkret: Sebuah kursus memasak di Surabaya rutin mempublikasikan testimoni peserta di media sosial mereka, yang membantu menarik lebih banyak pendaftar baru.
5. Jalin Kerja Sama dengan Pihak Lain
Kolaborasi dapat memperluas jaringan dan meningkatkan eksposur bisnis Anda.
- Restoran atau Kafe: Bekerja sama dengan restoran untuk mengadakan kelas khusus atau demo memasak, yang dapat menarik pelanggan baru bagi kedua belah pihak.
- Influencer Kuliner: Undang food blogger atau influencer untuk mengikuti dan membagikan pengalaman mereka tentang kursus Anda, sehingga menjangkau audiens yang lebih luas.
Contoh konkret: Sebuah kursus memasak di Yogyakarta bekerja sama dengan restoran lokal untuk mengadakan kelas memasak masakan tradisional, menarik minat wisatawan dan penduduk setempat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendirian lembaga kursus secara legal, Anda dapat merujuk pada panduan yang disediakan oleh Easybiz
Dengan menerapkan strategi di atas, Anda dapat meningkatkan peluang sukses dalam menjalankan bisnis kursus memasak.
Kesimpulan
Memulai bisnis kursus memasak membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari menentukan target pasar, menyusun kurikulum, hingga menyiapkan modal yang sesuai.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan pengalaman belajar yang menyenangkan, bisnis ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.