Cara Setting Bid Strategy Google Ads – 4 Tipe Melakukan Strategi Bidding

setting bid strategy google ads

Bagaimana cara setting bid strategy Google Ads? Tahukah Anda, ini adalah skill sangat penting yang harus dikuasai para advertiser atau orang yang menjual Jasa Iklan Google Ads agar biaya yang Anda jeluarkan untuk beriklan lebih efektif. 

Di dalam iklan Google Ads, ada 4 tipe melakukan strategi bidding yang dapat Anda lakukan agar kinerja iklan Anda lebih maksimal.

#1 – Conversion

#2 – Conversion rate

#3 – Click

#4 – Impression share

Tiap-tiap bidding ini memiliki tujuan dan perbedaannya masing-masing. Apa saja perbedaannya? Yuk kita bahas satu per satu!

Setting Bid Strategy Google Ads: Conversion

Setting Bid Strategy Google Ads

Setting bid strategy Google Ads yang pertama adalah “Conversion”. Kalau Anda memilih yang “Conversion”, tujuannya jelas; berarti Anda menginginkan yang namanya konversi. Yang dimaksud dengan konversi itu macam-macam.

Mulai dari membaca penawaran di halaman landing (landing page), melihat-lihat harga, menonton video, berapa lama si pembaca tadi stay di landing page, yang klik tombol WA, tombol Call, isi formulir, hingga yang melakukan pembelian produk Anda.

Di bagian “conversion” ini Anda bisa melakukan yang namanya Set Target Cost per Action (CPA).

CPA itu adalah berapa budget yang harus dikeluarkan untuk Anda melakukan suatu konversi seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Misalnya, Anda bisa mengatur untuk biaya per klik tombol WA Rp 10.000. Jadi, bahasanya seperti ini, “Google. Saya menyuruh kamu untuk melakukan konversi atau CPA dengan harga Rp 10.000.”

Maka biaya yang dikenakan ke iklan Anda per klik tombol WA hanya Rp 10.000. Tidak akan lebih dari itu. Tapi ingat! Ini bisa Anda lakukan setelah sebelumnya Anda sudah pernah beriklan di Google Ads. Anda harus memiliki data yang cukup dulu.

Setting Bid Strategy Google Ads: Conversion Rate

Setting Bid Strategy Google Ads

Setting bid strategy Google Ads berikutnya adalah “Conversion Rate”. 

Di bagian ini Anda bisa mengatur target ROAS (Return On Ad Spend) dari nilai iklan Anda. Jadi, valuenya berapa nih? Misalkan ROAS Anda 100% atau 200%, maka Anda bisa input ke dalam kolom Target ROAS ini. Maka secara otomatis budget iklan Anda akan disesuaikan dengan target ROAS yang Anda masukkan ke dalam kolom target ROAS tersebut.

Setting Bid Strategy Google Ads: Click

Setting Bid Strategy Google Ads

Setting bid strategy Google Ads berikutnya adalah “Click”.

Jika Anda baru pertama kali beriklan di Google Ads, strategi bidding yang Anda pilih sebaiknya yang “Click” saja. Kenapa? Karena tujuan Anda beriklan adalah Website Traffic; yakni berharap mendapatkan banyak kunjungan ke website Anda.

Kemudian Anda atur di bagian maksimal cost per click-nya sebagaimana yang Anda inginkan. Misalnya di kolom Maksimum CPC Bid Limit-nya Anda tentukan sebesar Rp 2.000. Dengan seperti itu, artinya begini. “Google, saya mau biaya per kliknya maksimal Rp 2.000. Jangan lebih dari itu ya.”

Kira-kira seperti itu.

Jadi, dengan melakukan pengaturan seperti itu, Anda sudah menetapkan biaya per klik iklannya tidak lebih dari angka Rp 2000 tadi. Dan, secara otomatis Anda sudah memiliki bidding maksimum click.

Setting Bid Strategy Google Ads: Impression share

Setting Bid Strategy Google Ads

Setting bid strategy Google Ads yang terakhir adalah “Impression share”.

Impression share biasanya digunakan untuk melakukan Branding atau Brand Awareness pada brand-brand tertentu. Di bagian bawah pengaturan ini Google akan menampilkan sejumlah pilihan, dimana Anda ingin iklan Anda nanti ditampilkan.

Pilihannya ada 3: Anywhere on the search results page, Top of search results page, atau The absolute top of the search results page.

1. Anywhere on the search results page

Setting Bid Strategy Google Ads

Jika Anda memilih “Anywhere on the search results page” itu berarti Anda ingin agar Google menampilkan iklan Anda di halaman pencarian Google; dimana saja; mau di halaman satu, dua, atau tiga, terserah. Yang penting iklan muncul di halaman pencarian Google.

Bahasa mudahnya begini: “Google. Saya mau, iklan saya muncul dimana saja, yang penting di halaman pencarian Google.”

Dengan begitu, iklan Anda nanti bisa muncul di halaman 1, di halaman 2. Dan itu tergantung dari berapa persen impressions share target yang Anda ketikkan di kolom Percent (%) to impression share-nya. Misalnya, Anda bisa memasukkan target 90%. Dan, Anda juga bisa membatasi maksimum CPC bid limitnya berapa.

Misalnya begini. “Google. Saya mau iklan saya masuk dimanapun di halaman Google; tapi bidding bid saya maksimal kliknya Rp 10.000 saja ya. Saya hanya berani untuk maksimum CPCnya Rp 10.000.”

Seperti itulah kira-kira bahasa gampangnya.

2. Top of search results page

Setting Bid Strategy Google Ads

Kemudian pilihan selanjutnya adalah “Top of Page”. 

Dengan pilihan ini berarti Anda meminta kepada Google agar iklan Anda nanti ditampilkan di halaman 1 pencarian; untuk posisinya terserah; tidak mesti di peringkat teratas; yang penting bisa muncul di halaman 1 Google.

Di sini Anda bisa targetkan misalnya 80%; dan CPC bid-nya misalkan Rp 5.000. Tapi, balik lagi; ini tergantung dari kompetisi dan strategi Anda masing-masing.

3. The absolute top of the search results page

Setting Bid Strategy Google Ads

Yang terakhir adalah “Absolute Top of Results“.

Nah, yang ketiga ini intinya Anda ingin iklan Anda muncul di halaman 1 Google dan di peringkat 1 atau di posisi teratas. 

Untuk mengaturnya Anda bisa menuliskan angka 95% di bagian “Percent (%) impression share to target-nya”. Dengan seperti itu artinya: “Dari 95% pencarian nantinya, iklan Anda masuk ke dalam Absolute Top atau halaman 1 dan di peringkat paling atas.”

Lalu bid-nya berapa? Ya, bisa saja misalkan Rp 20.000 per klik. Tapi, tergantung lagi dengan budget Anda. Jangan sampai Anda memasang bid-nya terlalu tinggi, dan jangan pula terlalu rendah yang akhirnya membuat iklan Anda malah tidak muncul.

Pertanyaannya? Apakah strategi ini menguntungkan? Sebaiknya jangan gunakan metode ini. Kenapa? Karena, meskipun iklan Anda memperoleh impresi tinggi, tapi konversinya akan sangat jelek.

Saran saya. Untuk di awal beriklan, fokusnya cukup pilih yang “Click” saja; dan bidnya maksimum Rp 2.000 per klik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top