Seperti yang umum ketahui, Google adalah perusahaan mesin pencarian terbesar di dunia, yang bahkan skala marginnya sangat susah ditandingi oleh para kompetitornya. Bagaimana tidak, hasil dari Google statistik website lebih tinggi dibandingkan hasil dari mesin pencarian lainnya.
Tentu saja, hal ini bermula saat kalimat “cari aja di mbah Google” menjadi istilah yang trending dan membuat hampir seluruh orang Indonesia bergantung pada mesin raksasa itu untuk memperoleh sebuah informasi.
Terutama pada konteks bisnis kecil yang kami akan bahas di artikel ini. Anda tidak perlu takut tersaingi oleh para kompetitor karena sebenarnya, bisnis kecil bisa jadi bisnis yang sangat besar hanya dengan satu kunci, ‘jangan ketinggalan update Google trend dan statistik’ untuk mempertahankan posisi peringkat website dan mendapatkan keuntungan dengan datangnya pengunjung baru.
Update Google Statistik Website (Optimasi SEO)
Saat kemunculan virus Corona di semua dunia mengakibatkan perubahan kebiasaan orang-orang secara dramatis.
Mungkin dulu, orang ada kelompok orang yang senang belanja offline, dan ada juga kelompok orang yang lebih menyukai belanja online karena tergiur dengan gratis ongkos kirim dan juga diskon menarik.
Dari hal tersebutlah, Google statistik website naik pesat di luar perkiraan karena mau tidak-mau, orang-orang lebih sering menghabiskan berselancar di internet mengingat aktivitas fisik mereka semua tertahan karena masa karantina.
Oleh karena itu, penting untuk Anda memahami lagi statistik pencarian Google di tahun 2021 dan 2022 ini untuk melakukan optimasi dengan strategi SEO yang cocok dengan kebiasaan baru para pengguna, seperti yang akan kami bahas di bawah ini.
1. 92% Volume Pencarian Global datangnya dari Google
Menurut data, 92.47% merupakan angka pencarian secara global yang datangnya dari mesin pencari raksasa terbesar di dunia, yaitu Google.
Dari hal tersebutlah tidak menepiskan fakta bahwa sekarang ini Google menjadi mesin pencari yang paling mendominasi di dunia. Diikuti oleh kompetitornya, Bing yang hanya memiliki angka volume pencarian 2.31%, dan Yahoo yang hanya mendapatkan 1.53%.
Sebenarnya tidak penting siapa target market Anda, di mana mereka tinggal, dan apa bisnis yang Anda tawarkan, mesin pencarian Google sudah pasti memiliki peran terbesar dari strategi marketing online Anda.
Meskipun mesin pencari Bing yang memiliki peluang untuk menarik para paruh baya dan internet senior, namun 92% volume pencarian datangnya hanya dari Google.
Hal tersebut tentunya memberikan jaminan yang lebih besar terhadap sebuah bisnis untuk berkembang lebih baik lagi mengingat orang-orang yang menggunakan Google hampir dari semua kalangan.
2. Lebih dari 5.6 Miliar Pencarian Google Setiap Harinya
Menurut data selanjutnya tentang Google statistik website, mesin pencari tersebut memproses sekitar 63.000 pencarian dalam setiap detiknya. Bayangkan, setiap detik! Tentu hal ini membawa mesin pencari raksasa tersebut menjalankan 5.6 miliar pencarian setiap hari, atau mencapai 2 triliun pencarian dalam satu tahun.
Hal ini dibuktikan dari data bahwa rata-rata setiap pengguna melakukan pencarian di Google sekitar 3 sampai 4 kali dalam satu hari. Nah, ini lah yang akan membantu statistik website Anda cepat mendapatkan potensi kenaikan trafik berdasarkan data tersebut.
3. Hasil Google Klik Mencapai 28.5% Setiap Waktunya
Data yang baru diperoleh dari tahun 2020 silam, statistik pencarian Google menampilkan sebuah hasil pencarian organik yang memiliki potensi ‘klik’ mencapai 28.5%. Sayangnya, angka klik tersebut menurun secara drastis untuk hasil pencarian di bawah posisi #1.
Penjelasan sederhananya adalah, jika website Anda mendapatkan posisi peringkat nomor 1 untuk kata kunci tertentu, maka website Anda memiliki potensi 28.5% untuk mendapatkan klik dari para pengguna. Namun jika website Anda mendapat peringkat nomor 2, kemungkinan mendapat klik sebesar 15.7%.
Angka tersebut sangat turun jika website Anda ada di peringkat 3 karena hanya berpotensi mendapat klik 11% saja. Semakin kecil peringkatnya, maka akan semakin sulit mendapatkan klik dari pengguna.
4. 59% Trafik Pencarian Google Berasal dari Smartphone
Pada tahun 2013 lalu, trafik pencarian Google yang berasal dari HP hanya mencapai 27% saja. Namun angka tersebut ternyata cukup naik pesat sejak kehadiran smartphone menjadi benda penting di dalam kehidupan manusia.
Dari data fakta yang ada, tercatat 59% pencarian Google di awal tahun 2021 datangnya justru dari smartphone. Berdasarkan dari statistik Google, smartphone mempunyai peran yang mendominasi untuk metode pencarian ini.
Oleh karena itu, kami menyarankan Anda agar melakukan optimasi tampilan mobile semaksimal mungkin untuk menambah pengalaman pengguna yang baik dan berpotensi meraih peringkat nomor 1 untuk bisnis yang sedang Anda jalani.
5. Amazon Menjadi Tempat Pencarian Produk Signifikan dibanding Google
Sekarang mari beralih ke poin belanja online. Google ternyata dikalahkan oleh Amazon terhadap pencarian sebuah produk di internet.
Fakta tersebut diperkuat oleh data di tahun 2020 yang menunjukan bahwa hanya 23% pengguna yang memulai mencari produk tertentu langsung di mesin pencarian (baik Google, Bing, Yahoo, dan lainnya). Selebihnya, kebiasaan pengguna lebih banyak mencari sebuah produk tertentu langsung di Amazon.
Hm, jika di Indonesia, mungkin Google akan kalah dengan Tokopedia dan Shopee kalau bicara soal belanja. Tahu sendiri masyarakat kita yang lebih suka on-point, benar kan?
6. Pencarian Berbayar Lebih Efektif Ketimbang Pencarian Organik
Melansir penjelasan dari fitsmallbusiness.com, di dalam sejarah konten marketing yang paling banyak mendapatkan trafik adalah bersumber dari link organik. Oleh karena itu, iklan-iklan di Google jarang sekali menjadi faktor penting dalam mendatangkan konsumen baru.
Namun sangat berbeda dengan kondisi sekarang, lebih tepatnya berawal dari tahun 2020. Iklan berbayar justru menjadi faktor penting yang lebih efektif ketimbang pencarian organik. Bahkan hal tersebut memiliki peran terbesar dalam mendatangkan trafik.
Mengutip hasil dari Wolfgang Digital di 2020 tentang Google statistik website, pencarian organik memang masih efektif mendatangkan trafik secara keseluruhan.
Namun pencarian berbayar justru memiliki persentase 1% jauh lebih efektif mendatangkan trafik. Tentu hal tersebut menjadi perubahan terbaru dalam revolusi strategi SEO.
7. Hanya Ada 17% Website Mendapatkan Ranking di pencarian Dekstop dan Mobile
Data terbaru dari Google di 2021, hanya ada 17% domain website yang mendapatkan rangking sama di pencarian dekstop dan mobile. Tidak hanya itu, ada sekitar 8% dari domain yang sama-sama turun dari peringkat 100.
Dari penjelasan tersebut tentunya kita dapat memahami bahwa statistik di Google pada saat ini sangat mengedepankan optimasi pencarian mobile. Tentunya website yang mendapatkan rangking namun tidak mengoptimasi tampilan akan dengan otomatis terlempar jauh dari peringkat atas.
SEMrush juga memberi penjelasan lebih lanjut bahwa penurunan peringkat tersebut kemungkinan berpengaruh dari adanya perbedaan URL antara pencarian dekstop dengan pencarian mobile.
Jadi dapat disimpulkan bahwa saat ini domain website yang melakukan optimasi tampilan mobile terbaik akan cepat masuk ke rangking pencarian Google.
8. Pengguna Mobile Memiliki Rata-Rata Yang Lebih Tinggi
Di tahun 2020, rata-rata kenaikan pengguna mobile mencapai 50%. Berbeda dengan pengguna desktop yang jika dikalkulasikan hanya 45%, dan pengguna tablet hanya 42%.
Dari data statistik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna yang mengunjungi situs Anda lebih banyak menggunakan smartphone. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda mulai mengoptimasi tampilan mobile, tema yang pas, dan kecepatan website yang mendukung.
9. Terdapat 91% Website Tidak Mendapatkan Trafik Organik dari Google
Berdasarkan penelitian Google statistik website di tahun 2020, ada 90.63% halaman web yang sama sekali tidak tersentuh trafik organik dari pencarian Google. Para peneliti bahkan menyampaikan bahwa ada miliaran sampel halaman web yang memiliki masalah pada index.
Beberapa alasan terkuat dari masalah tersebut adalah halaman tidak memiliki backlink, topik pada konten artikel tidak memiliki potensi mendatangkan trafik, halaman yang tersedia tidak sesuai dengan apa yang pembaca cari melalui keyword, dan tentunya halaman tidak mendapatkan index di pencarian Google.
10. Kehadiran Smart Speaker
Polling National Public Media di tahun 2020 memperlihatkan ada 24% orang Amerika yang memiliki Smart Speaker. Hal tersebut tentunya mengalami kenaikan mengingat di tahun 2019 hanya 21%. Nah, di antara Smart Speaker tersebut, 78% adalah Amazon Speaker dan 41% adalah Google Speaker.
Tidak paham apa itu Smart Speaker?
Smart Speaker adalah sebuah speaker yang mampu melakukan hal-hal tertentu selain memutar sebuah musik. Alat tersebut dibekali Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
Nah, hubungannya dengan SEO adalah, ketika para pengguna menggunakan suara mereka untuk mengakses sebuah informasi melalui smart speaker, otomatis Google akan menampilkan informasi terkait sesuai apa yang pengguna katakan.
Misalnya seperti mencari tempat makan terdekat, rumah sakit, dan informasi lainnya. Anda bisa memanfaatkan hal ini dalam mendatangkan trafik.
Akhir Kata
Google saat ini menjadi mesin pencari yang mendominasi di internet. Oleh karena itu, jika Anda ingin mendapatkan trafik lebih banyak, kami sarankan untuk mengoptimalkan Google statistik website yang lebih baik lagi dan perhatikan 10 poin di atas.
Dengan begitu, domain website Anda bisa terus berada di dalam peringkat teratas pencarian Google. Tentu saja semuanya berkaitan dalam meningkatkan sebuah bisnis untuk mendatangkan konsumen baru melalui optimasi pencarian di Google.
