Siapa yang tidak pernah membaca novel, salah satu karya sastra populer dikalangan anak muda. Novel memiliki berbagai genre seperti romantis, horor, populer, hingga sejarah.
Mengejutkannya lagi penulis novel berasal dari berbagai usia. Mulai dari penulis remaja hingga penulis berusia dewasa.
Untuk menghasilkan karya novel berkualitas tidaklah mudah. Dimana seorang penulis betul-betul menguasai cara menulis novel yang profesional.
Apabila novel yang Anda tulis kurang berbobot maka besar kemungkinan ditolak oleh penerbit raksasa.
Dalam penjelasan mengenai cara menulis novel sebaiknya tidak dilewatkan. Tahapan menulis novel terbagi menjadi tiga, check this out!
Cara Menulis Novel Tahap Pertama : Ciptakan Dunia Fiksi
Jika Anda sudah terbiasa dengan teknik menulis artikel, untuk melangkah ke level menulis novel mungkin tidak begitu sulit. Hanya perlu sedikit penyesuaian.
Jika Anda baru, maka hal utama yang diperlukan adalah latihan menulis. Ini adalah tentang mendeskripsikan apa yang ada dalam pikiran Anda menjadi tulisan yang dapat dipahami oleh pembaca.
Mari kita langung menuju bagian awal;
1. Mencari Sumber Inspirasi
Anda wajib memposisikan diri sebagai pengarang novel yang memunculkan ide-ide kreatif. Sebenarnya menemukan gagasan novel tidak mengenal waktu.
Oleh karenanya Anda harus siap sedia membawa pena dan notes atau app catatan digital. Sehingga jika gagasan novel tiba-tiba datang segera dicatatkan.
Gagasan yang wajib ditulis dapat berupa kutipan, kalimat, maupun adegan. Inspirasi novel tidak datang dengan sendirinya, jadi cobalah mencari melalui film, buku, maupun cerita sekitar.
2. Menentukan Genre
Genre novel merupakan satu hal yang penting. Jika baru mulai menerapkan cara menulis novel sebaiknya memilih genre yang Anda minati.
Untuk menentukan genre dapat dikatakan “susah-susah gampang”, solusinya dengan membaca beragam buku bergenre.
Alhasil Anda lebih memahami genre novel dengan tepat. Tak ada salahnya membaca buku novel sebanyak-banyaknya.
Adapun genre novel yang biasa dibuat seperti fantasi, thriller, fiksi ilmiah, historis, roman, dan lainnya. Umumnya novel bergenre ditulis menjadi beberapa seri dan ceritanya cukup panjang.
3. Menentukan Target Pembaca Novel
Walaupun tidak perlu memprediksikan siapa saja pembaca novel, tetapi tidak ada salahnya untuk bersiaga. Anda dapat menentukan target pembaca sejak memulai menulis novel.
Apakah target pembaca remaja, dewasa, laki-laki, perempuan, atau orangtua? Target pembaca ditentukan juga berdasarkan genre novel Anda.
Sebenarnya tidak perlu khawatir apakah target pembaca yang ditentukan tepat atau tidak. Cukup target pembaca tersebut dipertimbangkan.
Misalnya novel bergenre roman akan lebih diminati oleh pembaca berusia remaja yakni belasan tahun.
4. Mengembangkan Latar Novel
Latar novel merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan novel. Maksud dari latar dalam cerita novel tidak sebatas pada kota tertentu.
Anda dapat memikirkan latar novel secara universal. Latar novel akan menentukan gaya penulisan, suasana dalam cerita, dan konflik antar karakter.
Apabila Anda masih bingung dengan cara menulis novel yang menentukan latar. Sebaiknya berpatokan pada pertanyaan berikut ini.
- Apakah lokasi latar novel yang dibuat populer di kehidupan nyata?
- Apakah latar cerita terjadi di muka bumi ataukah planet lain?
- Apakah latar yang menggambarkan masa kini ataukah masa depan?
- Bagaimana keondisi masyarakat yang ada dalam latar cerita?
- Berapa lama latar tersebut digunakan untuk menggambarkan cerita novel?
5. Membuat Karakter Novel Mudah Diingat
Dalam suatu novel sangat lumrah jika menampilkan karakter atau tokoh penting, seperti protagonis.
Jadi, ciptakan karakter utama yang memiliki pemikiran dan kepribadian mencolok. Ingat karakter protagonis yang dihadirkan tidak selalui disukai.
Poin pentingnya adalah karakter protagonist dipahami para pembaca dan membuat mereka tertarik. Selain itu, Anda dapat menciptakan karakter antagonis utama.
6. Melakukan Riset Saat Proses Menulis Dimulai
Sama halnya dengan karya tulis, dalam pembuatan suatu novel juga dibutuhkan riset. Biasanya tahapan riset digunakan jika novel yang penulis buat bergenre historis.
Misalnya novel fiksi historis menceritakan tentang Perang Dunia Kedua. Maka lakukan riset mendalam agar alur novel, peristiwa penting, dan tokoh sesuai dengan tema historis.
7. Memberikan Gambaran Plot Novel
Ada pula novel yang alur ceritanya lemah sehingga kurang menarik minat pembaca. Fokuskan pokok pikiran ketika merancang plot atau alur.
Contohnya saat konflik mulai terjadi akan timbul ketegangan hingga cerita klimaks. Selanjutnya puncak konflik dapat diselesaikan oleh karakter dengan cara-cara tak terduga.
Hal yang wajib diingat adalah isi novel tidak selalu berakhir bahagia. Intinya Anda dapat membiarkan pembaca berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan para karakter.
8. Menulis Point of View
Kebanyakan novel dibuat menggunakan sudut pandang dari orang ketiga. Maksudnya adalah dibuat dari perspektif luar seolah mengamati karakter.
Ada juga novel yang dibuat dengan sudut pandang dari orang pertama. Ciri-cirinya memakai kata “aku” dari sudut pandang karakter.
Namun, Anda juga dapat menggunakan sudut pandang orang kedua dengan menyebut pembaca “kamu”, atau suatu penggabungan point of view.
Baca juga: Cara Menulis Artikel SEO + 9 Check List Untuk Pemula
Cara Menulis Novel Tahap Kedua : Menulis Konsep
1. Menentukan Jadwal Menulis
Cara menulis novel akan berhasil jika disertai dengan niat dan konsistensi. Jadi, buatlah jadwal menulis agar konsep awal novel dapat terselesaikan. Sediakan waktu setiap malam untuk menulis novel dan atur jadwal detail pada kalender.
2. Membuat Skema Novel
Dalam membuat novel juga dibutuhkan skema atau panduan. Sehingga dapat merepresentasikan secara visual dan mendeskripsikan alur cerita. Skema atau kerangka novel dapat diubah sewaktu-waktu.
3. Menggunakan Penulisan Deskriptif
Salah satu tips agar novel menarik minat pembaca yakni menggunakan penulisan deskriptif. Dimana dituangkan dalam suatu paragraf.
Penulisan deskriptif mempermudah pembaca menggambarkan latar dan karakter novel. Disamping itu, hadirkan pula fakta singkat dalam setiap halaman atau paragram agar cerita menarik.
4. Membuat Dialog Realistis
Novel adalah karya yang membangun daya khayal para pembacanya. Jadi, sangat dianjurkan menciptakan dialog realistis yang berupa pengungkapan.
Seperti dialog antar karakter yang mempengaruhi persepsi pembaca. Dialog yang terlihat kaku justru merusak daya khayal pembaca.
5. Jangan Mengabaikan Adegan Aksi
Anda dapat memasukkan adegan aksi dalam berbagai genre novel. Seperti novel bergenre thriller cenderung menampilkan banyak aksi.
Buatlah adegan yang menggiring para karakter dalam masalah. Penciptaan adegan aksi harus disesuaikan dengan gaya penulisan.
6. Menulis Konsep Awal
Cara menulis novel selanjutnya adalah memulai menulis konsep awal. Misalnya tema cerita, karakter protagonis dan antagonis, waktu, dan klimaks cerita.
Konsep awal tidak harus menggunakan bahasa yang bagus. Anda dapat membuat konsep awal kasar karena akan diperbarui selama pembuatan novel.
Baca juga: Cara Menulis Berita Media Online + 5W1H + 2S + 10 News Values
Cara Menulis Novel Tahap Ketiga: Merevisi Konsep
1. Menulis Konsep Berdasarkan Kebutuhan Novel
Cara menulis novel tahap ketiga diawal dengan penulisan konsep sesuai kebutuhan. Mulailah membaca konsep awal dan menempatkan diri seolah Anda pembaca. Sehingga akan mempermudah menentukan bagian yang harus dijelaskan atau diubah.
2. Menyunting Konsep
Anda dapat memfokuskan penyuntingan dari tata bahas. Misalnya memotong paragraf atau kalimat yang rancu dan ambigu. Sebaiknya hindari perasaan tak rela atas pemotongan paragraf yang tidak menggerakkan alur.
3. Meminta Saran
Setelah konsep selesai disunting dan novel selesai ditulis maka mintalah saran pada orang terpercaya. Anda dapat melihat reaksi mereka saat mengetahui konsep novel tersebut. Minta juga review jujur dan saran dari komunitas penulis atau penulis yang profesional.
4. Mempelajari Pilihan Penerbitan
Cara menulis novel juga tidak luput dari opsi penerbitan. Anda dapat memilih menerbitkan novel melalui buku digital, menerbitkan sendiri, atau pergi ke perusahaan penerbit buku.
Setiap opsi penerbitan tersebut memiliki kualitas berbeda. Misalnya jika diterbitkan dari perusahaan buku maka Anda dapat meminta contoh bahan kertas yang digunakan.
Kesimpulan
Menulis novel adalah seni. Jadi Anda perlu latihan agar memiliki jam terbang yang tinggi. Bahkan, beberapa penyedia jasa penulis artikel sendiri, belum tentu siap untuk menulis novel.
Memahami ketiga tahapan cara menulis novel diatas, sangat worth it untuk dicoba. Itu adalah langkah awal untuk Anda dapat berekplorasi lebih dalam. Semoga bermanfaat.