Dark Mode Light Mode
Cara Menulis Daftar Pustaka Cara Menulis Daftar Pustaka

Cara Menulis Daftar Pustaka [5 Langkah Utama]

Sedang membuat karya tulis ilmiah? Salah satu elemen penting adalah daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sekumpulan referensi yang menjadi rujukan dari tulisan ilmiah yang dibuat.

Dapat disimpulkan bahwa daftar pustaka digunakan ketika mengutip tulisan dari karya orang lain. Dalam pengutipan wajib membuat informasi seputar penulis dan topik yang dibahas. 

Metode penulisan daftar pustaka tidak sembarangan. Ini berbeda dengan artikel SEO, yang berfokus pada optimasi target kata kunci untuk mesin pencari atau tulisan jenis lain.

Supaya tulisan terlihat lebih ilmiah coba menerapkan tata cara menulis daftar pustaka dibawah ini. Check this out!

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang isinya memuat buku-buku dan sumber lainnya untuk digunakan dalam penelitian ilmiah. Adapun tata letak daftar pustaka ada pada halaman terakhir dari karya ilmiah.

Dilihat dari segi keilmuan ternyata daftar pustaka memiliki penyebutan lainnya. Seperti sumber pustaka, pranala, rujukan, dan referensi.

Daftar pustaka dinilai penting karena memenuhi etika penulisan karya ilmiah. Selain itu, menjadi bukti bahwa data-data yang diambil benar adanya.

Tahukah Anda, cara menulis daftar pustaka juga memperkokoh orisinalitas tulisan ilmiah. Walhasil akan terhindar dari tuduhan penjiplakan.

Cara Menulis Daftar Pustaka

Cara Menulis Daftar Pustaka 1 1

Ingat beberapa poin yang wajib diperhatikan saat menulis daftar pustaka. Pertama, ditulis sesuai pengurutan abjad nama belakang penulis. Kedua, apabila penulisnya sama maka diurutkan berdasarkan tanggal publikasi yang awal.

Berikut ini cara menulis daftar pustaka lebih detailnya :

1. Cara  Menulis Daftar Pustaka Sumber Buku

Secara umum tata cara penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari buku, antara lain :

“Nama belakang, nama depan. (Tahun Penerbitan). Judul, Kota: Nama Penerbit Buku.”

Misalnya : Sarita, Enda. (2014). Penari Profesional Indonesia. Jakarta: CV.Jendela Dunia.

Mengulas elemen-elemen dari daftar pustaka dengan sumber buku sebagai berikut :

a. Nama Penulis

Ketentuan penulisan nama belakang penulis diletakkan lebih dahulu. Selanjutnya disusul tanda koma dan nama depan. Tidak perlu menuliskan gelar akademik dan non akademik penulis.

Misalnya : Lesna, Dwi

Apabila penulis buka ada dua nama maka nama penulis pertama yang harus dibalik. Sedangkan nama penulis kedua tidak perlu dibalik.

Apabila terdapat tiga nama penulis dalam satu buku. Maka hanya nama penulis pertama yang dibalik. Serta meletakkan penghubung ‘dan’ diantara nama penulis kedua dan penulis ketiga.

Misalnya : Lesna, Dwi dan Simon.

Apabila penulis buku ada lebih dari tiga penulis, hanya menulis nama pengarang pertama yang dibalik dan ditambahkan ‘dkk’ yakni ‘dan kawan-kawan’.

Misalnya: Lesna, Dwi dkk.

b. Tahun terbit buku

Untuk tahun terbit buku yang ditulis dalam daftar pustaka menggunakan tanda buka dan tutup kurung.
Misalnya : Sanny, Sandria. (2009).

c. Judul buku

Penulisan judul buku pada daftar pustaka dengan tulisan italic atau miring.

Misalnya: Sanny, Sandria. (2009). Sang Penari Nusantara.

d. Tempat terbit buku

Penulisan tempat terbitnya buku referensi yang disadur diikuti dengan tanda (:) atau titik dua.

Misalnya: Sanny, Sandria. (2009). Sang Penari. Jakarta:

e. Nama penerbit

Terakhir adalah nama penerbit buku.

Misalnya: Sanny, Sandria. (2009). Sang Penari. Jakarta: Lintang.

Catatan :

Ada beberapa kondisi yang ditemukan ketika menulis daftar pustaka dari sumber buku, antara lain:

Daftar Pustaka Sumber Buku Tanpa Nama Penulis

Apabila buku yang menjadi referensi tidak ada nama penulis, maka cukup menuliskan format seperti contoh berikut ini :

British Oxford Dictionar. (2012). Heatherton, Sydney: Australia.

Daftar Pustaka Sumber Buku Ditulis Institusi atau Organisasi

Apabila buku referensi ternyata ditulis suatu institusi atau organisasi. Maka tulislah nama organisasi atau institusi saja.

Misalnya : United Kingdom Health. (2014). Best guidelines for the general medical practitioner. London, Westmister: UK Health.

Daftar Pustaka Diambil dari Buku Yang Telah Diedit (Editor)

Apabila buku referensi merupakan buku yang telah diedit oleh editor, maka berikut ini tata cara penulisannya.

Misalnya : Longman & Fredric James (Eds). (2004). IELTS Practice For Beginners. United Kingdom: IELTS Centre.

Daftar Pustaka dari Buku Elektronik (E-book)

Apabila ternyata menggunakan buku yang diakses terbatas secara online atau E-book, maka tata cara penulisan sebagai berikut.

Misalnya : Willhermant, T. (2009). Point of Views From Professional Internation Journalist. Victoria: Language Training Center of Australia, LT Center. Tersedia dari TimeLibrary database.

2. Cara Menulis Daftar Pustaka Bersumber dari Artikel Majalah, Koran, dan Jurnal

Tata cara penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari makalah, jurnal, maupun laporan tidak berbeda jauh.

Urutan daftar pustaka sebagai berikut :

Nama. (Tahun). Judul Jurnal atau Artikel. Nama Jurnal ditulis font italic, volume jurnal juga ditulis italic (Issue), Halaman.

Misalnya:

Xou, W. (2019). Chinese “Idols” in Trans-Cultural Reception: Factual Case from Chinese Wedding 2019. Special Post:  Study of Entertainment and Cultures, 5, 48-51.

Adapun contoh penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari koran sebagai berikut :

Ardian, Fandi. (2018, Juni 10). Penafsiran Hukum Indonesia Yang Salah, h. 19.

Adapun contoh penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari majalah sebagai berikut :

Dian, Anindya. (2017, November-Desember). Psikologi Wanita Millenial. h. 50-53.

3. Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Karya Tulis Ilmiah Akademik (Skripsi, Disertasi, Tesis)

Banyak juga referensi daftar pustaka bersumber dari karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut ini tata cara penulisannya :

Almarini, Sandria. (2011). Fenomena Kesehatan Anak Balita Selama Krisis Pangan Global di Afrika Utara. (Skripsi Universitas Padjajaran 2011) Diakses dari http://library.unpad.edu.id/UPD:1109822.

4. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Dari Website

Referensi penulisan karya tulis ilmiah juga dapat disandur dari website atau situs internet. Untuk tata cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut ini:

“Penulis halaman yakni orang atau organisasi. (tahun halaman dibuat). Judul halaman dibuat format italic. Tanggal akses, bulan hari, tahun, link halaman web.

Apabila halaman websit menccantumkan nama penulis, maka penulisan dalam daftar pustaka sebagai berikut :

Wahyudi, Darmawan. (2019). Panduan Tata Busana Pemula. Diakses pada 21 Agustus 2020, dari http://www.stylehouseofelegance/learning/aesthetic_mod.html

Apabila dalam halaman website hanya tertulis nama institusi maka penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

Kecantikan Paripurna Organization. (2020). Tips Cantik Alami dan Mempesona Ketika Bangun Tidur. Diakses pada tanggal 16 November 2021, dari http://www.kecantikanqu.co.id/ph/documents/saphs/hsil_ful_doc.pdf.

Apabila pada halaman website tidak mencantumkan nama penulis maupun instansi atau organisasi. Maka penulisan judul sebagai berikut ini.

Misalnya :

Kementerian Kesehatan. (2020). Diakses pada 29 Agustus 2021, dari http://www.kemenkesri.go.id/research/study_mod.html

5. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Hasil Wawancara

Dalam penulisan karya tulis ilmiah sering menggunakan hasil wawancara (tidak dipublikasikan) sebagai sumber. Untuk itu sangat penting menuliskan sebagai daftar pustaka dan catatan kaki.

Ingat agar mencantumkan nama pewawancara. Apabila Anda melakukan wawancara sendiri, maka tulis nama pewawancara ‘oleh penulis’.

Contohnya:

Olivia Zalianti, diwawancarai oleh Najwa Shihab, Agustus 2002, Arsip Kepustakaan RI, Indonesia.

Cara menulis daftar pustaka diatas biasanya digunakan untuk penulisan karya ilmiah ditingkat universitas hingga profesional. 

Sehingga ideal menjadi acuan pembuatan makalah profesi atau akademik. Jangan lupa untuk mengecek kesalahan penulisan tulisan dan plagiarism. Semoga bermanfaat ya.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
apa itu shared hosting - kelebihan dan kekurangannya

Apa Itu Shared Hosting? Kelebihan & kekurangannya

Next Post
Google E-A-T SEO

Google E-A-T SEO: Definisi, Fungsi dan Cara Menerapkannya