Dark Mode Light Mode
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru
Panduan Belajar SEO Untuk Pemula Step By Step Terbaru

Backlink Pyramid: Strategi Link Building Legendaris Update Terbaru

apa itu Backlink Pyramid apa itu Backlink Pyramid

Bayangkan sebuah bangunan megah—bukan dari batu, tapi dari tautan. Setiap lapisnya menopang yang di atas, membentuk struktur kokoh yang mendorong situs Anda meroket ke puncak Google.

Inilah Backlink Pyramid—strategi SEO legendaris yang kini kembali dengan wajah baru, lebih tajam, lebih cerdas, dan lebih berbahaya bila salah langkah.

Apakah Anda siap membangun pondasi backlink yang bukan hanya tinggi, tapi juga tahan banting di algoritma terbaru?

Backlink Pyramid adalah salah satu teknik link building tiered dalam SEO, di mana backlink dibangun secara bertingkat seperti piramida.

Tujuannya adalah untuk menyalurkan kekuatan (link juice) secara bertahap ke situs utama (money site) sambil menjaga keamanan dari penalti Google.

Salah satu cara terbaik membuat backlink dalam panduan utama Garuda SEO!

Struktur Umum Backlink Pyramid

Berikut adalah tabel struktur Backlink Pyramid:

TingkatDeskripsiContohTujuan
Money SiteSitus utama Anda, puncak dari seluruh struktur backlinkWebsite bisnis, blog utama, Landing PageTarget utama untuk menaikkan ranking di SERP
Tier 1 BacklinksBacklink langsung menuju ke Money Site, wajib berkualitas tinggiGuest post, editorial backlink, backlink niche relevanMemberikan otoritas langsung ke situs utama
Tier 2 BacklinksBacklink menuju ke Tier 1, kualitas menengah hingga baikArtikel web 2.0, blog biasa, PBN, situs direktoriMenguatkan backlink Tier 1 agar lebih berpengaruh
Tier 3 BacklinksBacklink menuju ke Tier 2, volume tinggi tapi kualitas rendah diperbolehkanForum, komentar blog, bookmarking otomatisMendorong indeksasi dan sinyal link untuk Tier 2

Tabel ini menunjukkan bagaimana backlink bertingkat bekerja seperti piramida, menyalurkan kekuatan dari dasar hingga ke puncak (situs utama) secara bertahap dan strategis.

Struktur Alami Tautan Membentuk Pyramid

Coba kita lihat situs-situs besar di Indonesia seperti Kompas.com, Detik.com, atau Tirto.id. Situs-situs ini bisa kita anggap sebagai puncak dari sebuah piramida tautan (link pyramid).

Kenapa begitu?

Karena secara alami, ribuan situs, blog, media sosial, hingga forum lokal sering kali menyebut, menautkan, atau mendiskusikan artikel dari situs-situs ini.

Berikut ilustrasi lengkap dari struktur pyramid backlink alami, dengan contoh nyata berdasarkan alur penyebaran konten dari Kompas.com:

1. Money Site (Puncak Piramida)

Sebuah artikel investigasi dari Kompas.com menulis tentang dampak pencemaran sungai Citarum terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Artikel ini ditulis mendalam, memuat data valid, kutipan ahli, dan dokumentasi lapangan.

2. Tier 1 (Backlink langsung ke Kompas)

  • Wikipedia memperbarui halaman Sungai Citarum dan menautkan artikel Kompas sebagai sumber rujukan.
  • Sebuah situs kampus (ac.id) mengutip artikel tersebut dalam makalah digital yang diunggah untuk riset lingkungan.
  • Beberapa blogger niche lingkungan juga menulis opini dan review terhadap liputan Kompas dan menyertakan backlink.

3. Tier 2 (Backlink ke Tier 1)

  • Seorang mahasiswa membagikan makalah dari situs kampus tadi ke ResearchGate dan situs komunitas edukasi.
  • Tulisan blog yang mengutip Kompas diangkat oleh Komunitas Pecinta Alam dalam bentuk artikel kurasi di website mereka.
  • Thread di Kaskus dan Reddit Indonesia mengutip blog tersebut saat mendiskusikan krisis lingkungan di Jawa Barat.

4. Tier 3 (Backlink ke Tier 2)

  • Tautan artikel kurasi juga muncul di bookmarking site Indonesia seperti Lintas.me dan agregator berita kecil.
  • Link ke thread Kaskus tadi disebar lagi di berbagai komentar YouTube, terutama pada video dokumenter soal Sungai Citarum.
  • Beberapa akun Twitter dan Facebook komunitas lokal menautkan ulang blog komunitas dan thread diskusi.

Apa yang Membuat Konsep Pyramid Ini Penting?

Pertanyaan ini menyentuh inti dari SEO modern—bahwa kualitas backlink tidak hanya bergantung pada domain, tetapi pada halaman tempat backlink itu ditempatkan.

Dan di sinilah pentingnya konsep pyramid dan otoritas halaman (bukan hanya domain authority) muncul.

Struktur piramida menggambarkan alur kekuatan tautan (link juice) yang berjenjang dan mengalir dari bawah ke atas.

Ilustrasi Backlink Pyramid

Dalam konteks SEO:

  • Backlink langsung dari halaman otoritatif ke situs utama memiliki dampak besar.
  • Tapi kekuatannya bisa berkali lipat jika halaman tempat backlink itu juga didukung oleh tautan lain—inilah dasar dari struktur piramida.
  • Maka, backlink berkualitas bukan hanya berasal dari situs otoritas tinggi, tapi dari halaman-halaman yang secara individu juga memiliki otoritas tinggi.

Bagaimana Otoritas Halaman Terbentuk?

Otoritas halaman (page authority) adalah tingkat kepercayaan Google terhadap sebuah halaman web tertentu, bukan keseluruhan domain.

Otoritas ini terbentuk dari beberapa faktor utama:

Jika sebuah halaman—misalnya artikel blog—mendapat banyak tautan dari halaman relevan lainnya, maka Google akan menganggap halaman tersebut memiliki bobot otoritas tinggi.

Tautan-tautan ini bisa datang dari:

  • Situs eksternal (backlink dari luar)
  • Halaman lain dalam domain yang sama (internal link)

Ketika banyak halaman lain—baik dari domain Anda sendiri maupun dari luar—menyebut dan menautkan ke satu halaman secara konsisten, maka halaman tersebut menjadi semacam hub konten” yang dipercaya.

Baca: Apa Itu Konten Pilar: Definisi, Fungsi + 3 Fakta Terbaru

Halaman ini dianggap memiliki nilai informatif tinggi, layak dijadikan referensi.

Termasuk Faktor Pendukungnya:

  • Internal Link Berkualitas: Tautan dari homepage, kategori utama, atau artikel pilar membantu menyalurkan otoritas dan mempercepat indeksasi.
  • Relevansi Topik: Link dari halaman yang topiknya relevan memberi bobot lebih kuat karena konteksnya selaras.
  • Diversitas Sumber: Link dari berbagai jenis domain (media, blog, forum, edukasi) membuat otoritas halaman lebih alami dan tahan lama.
  • Anchor Text Kontekstual: Penggunaan anchor text yang relevan dan variatif membantu Google memahami isi halaman dengan lebih tepat.
  • Interaksi Pengguna: CTR tinggi, waktu kunjungan lama, dan bounce rate rendah memperkuat kesan bahwa halaman tersebut berkualitas. Hal ini memperkuat sinyal bahwa konten di halaman itu layak dipercaya.
  • Halaman yang mendapat banyak internal link dari situs otoritatif (seperti halaman homepage, kategori utama) juga memperoleh tambahan otoritas.

Contoh Kasus:

Misalnya ada situs kampus .ac.id. Situs ini tentu punya domain authority tinggi.

Tapi tidak semua halamannya kuat.

  • Jika Anda mendapatkan backlink dari halaman utama berisi jurnal yang sering ditautkan situs lain, nilainya tinggi.
  • Tapi jika backlink Anda ada di halaman PDF tak terindeks, atau di footer halaman yang jarang dikunjungi—nilai SEO-nya kecil meskipun berasal dari domain .ac.id.

Mengapa Konsep Pyramid Menjadi Relevan?

Karena kita bisa membangun kekuatan halaman secara strategis. Misalnya:

  • Anda membuat guest post di blog niche (Tier 1).
  • Anda bangun backlink ke halaman guest post itu dari situs-situs lain (Tier 2).
  • Anda sebarkan Tier 2 ke forum dan sosial media (Tier 3).

Hasilnya: halaman guest post Anda naik otoritasnya. Dan saat ia menyumbang backlink ke situs Anda, kekuatannya jauh lebih besar dibanding halaman biasa.

Otoritas bukan milik domain secara menyeluruh—ia dibangun dari halaman ke halaman. Dan struktur piramida mencerminkan cara terbaik untuk menaikkan otoritas halaman yang menautkan ke Anda, sehingga efek SEO-nya lebih dalam, kuat, dan tahan lama.

Bukankah, konsep tautan adalah penghubung antar halaman web. Bukan antar domain!

Nah, inilah yang jadi inspirasi teknik Backlink Pyramid

Backlink Pyramid atau teknik Link Building Tiered adalah cara kita meniru struktur alami tautan seperti itu, tapi dengan strategi yang dirancang dan dikendalikan.

Alih-alih menunggu situs kita tumbuh secara organik seperti Kompas, kita bisa membangun struktur piramida tautan sendiri:

  • Tier 1: backlink berkualitas tinggi langsung ke situs kita.
  • Tier 2: backlink yang mengarah ke backlink Tier 1.
  • Tier 3: tautan tambahan yang mendukung Tier 2 agar lebih kuat dan terindeks.

Dengan begitu, situs kita juga bisa merasakan dampak kekuatan link yang mengalir dari bawah ke atas, layaknya situs besar yang sudah dipercaya mesin pencari.

Inilah sebenarnya rahasia dalam layanan jasa backlink yang sering kami berikan pada klien. Juga bagian dari kekuatan Jasa SEO yang kami terapkan.

Untuk Siapa Strategi Backlink Pyramid Ini?

Strategi backlink pyramid bukan untuk semua orang. Ini adalah pendekatan kelas berat dalam dunia SEO—didesain bagi mereka yang menargetkan persaingan tinggi, bermain jangka panjang, dan siap membangun fondasi otoritas yang kokoh.

Mengapa? Karena strategi ini memerlukan waktu, kesabaran, dan perencanaan bertahap.

Bahkan untuk mendapatkan efek SEO dari satu backlink berkualitas langsung ke situs Anda saja bisa memakan waktu.

Maka bayangkan jalur link juice dari Tier 3 ke Tier 2, naik ke Tier 1, hingga akhirnya mengalir ke situs utama. Itu bukan hitungan hari atau minggu—tapi bulan, bahkan lebih.

Baca: Berapa Lama Hasil SEO Terlihat Saat Optimasi Kata Kunci Target?

Strategi ini bukan untuk mereka yang menginginkan hasil instan.

Jika Anda terbiasa ingin “cepat naik ranking” tanpa memahami ekosistem SEO yang kompleks, Anda justru akan frustrasi. Karena meskipun Anda merasa telah melakukan banyak hal, hasilnya belum tentu muncul saat itu juga.

Namun, jika Anda adalah tipe pejuang digital—yang memahami bahwa kekuatan SEO sejati lahir dari proses panjang dan struktur yang matang—maka inilah strategi untuk Anda.

Backlink Pyramid adalah jalan untuk mereka yang berpikir jauh ke depan. Mereka yang punya visi besar, siap menanggung beban lebih berat, dan tidak mencari hasil cepat—tapi hasil yang tahan lama.

Berikut cara memulai strategi Backlink Pyramid secara bertahap, sistematis, dan realistis:

1. Tentukan Halaman Utama yang Akan Didorong

Langkah pertama dalam membangun strategi Backlink Pyramid adalah menentukan dengan sangat hati-hati halaman mana yang ingin Anda dorong dalam hasil pencarian.

Halaman ini akan menjadi puncak piramida, tempat seluruh aliran link juice bermuara.

Inilah yang disebut sebagai money page—halaman yang paling Anda inginkan untuk tampil di halaman pertama Google.

Jenis halaman yang biasa dijadikan money page antara lain:

  • Homepage jika Anda sedang membangun brand authority atau target kata kunci umum.
  • Landing page untuk kampanye tertentu atau promosi spesifik.
  • Halaman produk/jasa bagi situs e-commerce atau layanan.
  • Artikel pilar (pillar content) yang menjadi pusat dari topik tertentu dan mengarahkan trafik ke halaman lainnya.

Namun, kesalahan paling umum dari pemula adalah mencoba mengoptimalkan terlalu banyak halaman sekaligus.

Ini justru akan melemahkan efektivitas dan distribusi kekuatan dari backlink yang Anda bangun.

Fokuslah hanya pada satu halaman terlebih dahulu.
Pastikan halaman tersebut sudah layak dipromosikan:

  • Struktur SEO-nya solid (judul, heading, meta, internal link)
  • Kontennya relevan dan bernilai tinggi
  • Cepat diakses dan ramah mobile
  • Intinya adalah UX yang sempurna!

Ingat, semua usaha link building Anda akan percuma jika halaman yang dituju tidak memiliki kualitas yang pantas untuk didorong.

Maka sebelum memulai bangun piramida backlink, periksa dulu:
Apakah halaman Anda sudah pantas berada di puncak?

Baca: Link Building: Panduan Komprehensif Untuk SEO Terbaru

2. Bangun Backlink Tier 1 (Langsung ke Money Site)

Tier 1 adalah tautan paling penting. Harus:

  • Relevan dengan niche Anda
  • Berasal dari domain berkualitas tinggi
  • Menggunakan anchor text yang alami
  • Pastikan tautan bersifat permanent

Contoh sumber Tier 1:

  • Guest post berkualitas di media niche
  • Editorial backlink
  • PBN Premium
  • Backlink dari partner bisnis atau vendor terpercaya

3. Buat dan Kelola Backlink Tier 2

Tier 2 mengarah ke Tier 1. Tujuannya adalah memperkuat backlink Tier 1 agar nilainya meningkat.

Sumber Tier 2:

  • Artikel Web 2.0 (misal: Medium, WordPress)
  • Blog dummy berkualitas sedang
  • Postingan komunitas yang relevan
  • PBN

Tips: Gunakan variasi anchor dan tautkan secara kontekstual. Hindari spamming.

4. Tambahkan Backlink Tier 3 untuk Dukungan Massa

Tier 3 mendukung Tier 2 dalam hal indeksasi dan kekuatan volume.

Contoh Tier 3:

  • Forum komentar (misal: Kaskus, Quora)
  • Sosial bookmark (misal: Reddit, Pinterest)
  • Komentar blog yang moderat dan relevan

Gunakan otomatisasi hanya jika tahu risikonya. Prioritaskan tetap terlihat natural.

5. Gunakan Layering Secara Bertahap dan Terukur

Jangan bangun semua tautan sekaligus. Gunakan metode drip-feed (penyebaran tautan bertahap).

Ini membantu:

  • Proses indeksasi alami
  • Menghindari penalti Google
  • Memastikan link juice mengalir optimal
HariAktivitasTujuan
Hari 1Optimasi On-Page Halaman Utama (SEO teknikal & konten)Menyiapkan fondasi kuat untuk link building
Hari 3Buat & submit 1 guest post (Tier 1) ke media nicheMembangun backlink berkualitas langsung ke money page
Hari 5Bangun 2 Web 2.0 artikel relevan (Tier 2 ke Tier 1)Memberi dukungan awal ke Tier 1 agar cepat terindeks
Hari 8Sebar link Web 2.0 ke forum atau Quora (Tier 3)Menambah sinyal sosial dan indexing untuk Tier 2
Hari 12Submit artikel Tier 1 kedua, tautkan dari Web 2.0 baruMenambah variasi dan kekuatan link langsung ke money page
Hari 15Tambahkan social bookmark ke Tier 2Membantu link Tier 2 terindeks lebih cepat
Hari 20Pantau indeksasi semua link di GSC / index checkerEvaluasi indeksasi dan efektivitas aliran link juice
Hari 25Bangun 1 guest post tambahan dan link dari Tier 2 lamaMenjaga kesinambungan aliran otoritas
Hari 30Audit seluruh struktur, analisis dampak ranking & trafficMenilai performa dan menyusun strategi lanjutan

6. Pantau dan Evaluasi dengan Tools SEO

Gunakan tools seperti:

Evaluasi setiap 30 hari. Jika Tier 2 tidak terindeks, tidak akan ada dampaknya ke Tier 1.

Baca: Cara agar Backlink Cepat terindeks di Google [PRO]

7. Jaga Konsistensi dan Kualitas

Backlink Pyramid bukan strategi satu kali. Anda perlu:

  • Rutin menambah link baru
  • Menjaga variasi sumber dan anchor text
  • Menyesuaikan dengan update algoritma Google

Kesalahan Umum Pemula

Strategi Backlink Pyramid sangat powerful, tapi juga rawan kesalahan jika tidak dilakukan dengan cermat.

Bangunlah seperti arsitek: satu batu demi batu, dengan fondasi yang kuat dan rencana yang matang.

Berikut adalah daftar kesalahan umum dalam strategi Backlink Pyramid yang sering dilakukan—dan wajib dihindari jika ingin hasil SEO yang optimal dan aman:

1. Membangun Semua Layer Sekaligus

Banyak pemula langsung membuat Tier 1, 2, dan 3 dalam satu waktu. Ini terlihat tidak alami di mata Google dan bisa dianggap sebagai manipulasi link yang agresif.

Solusi: Gunakan pendekatan drip-feed. Bangun piramida secara bertahap dan ritmis.

2. Mengabaikan Kualitas Tier 1

Tier 1 adalah jembatan langsung ke situs utama. Jika kualitasnya buruk, seluruh struktur piramida akan lemah dan bahkan bisa menurunkan reputasi situs Anda.

Solusi: Hanya gunakan sumber terpercaya untuk Tier 1 seperti media niche, guest post, atau situs dengan otoritas tinggi.

3. Tidak Memastikan Indeksasi Tier 2 & 3

Banyak yang membangun Tier 2 dan 3 tapi lupa mengecek apakah halaman tersebut benar-benar terindeks Google.

Solusi: Gunakan tools seperti Google Search Console, Index Checker, atau submit manual ke Indexing API.

4. Over-optimized Anchor Text

Menggunakan anchor text yang sama secara berulang (terutama exact match keyword) akan memicu penalti algoritma Google Penguin.

Solusi: Gunakan variasi anchor: branded, URL, LSI, dan natural.

5. Mengandalkan Tools Spam Otomatis Tanpa Filter

Menggunakan software auto-link builder untuk Tier 3 memang menggoda, tapi jika tanpa seleksi, bisa menghasilkan spam massal yang justru merusak struktur.

Solusi: Kalau mau otomatisasi, tetap seleksi domain target. Lebih baik sedikit tapi relevan dan terindeks.

6. Tidak Menyusun Struktur yang Jelas

Backlink dibuat asal-asalan tanpa strategi link antar-tier yang benar. Akibatnya, link juice tidak mengalir optimal atau bahkan terputus di tengah.

Solusi: Gunakan diagram atau spreadsheet untuk memetakan struktur piramida secara terencana.

7. Tidak Evaluasi atau Audit Berkala

Setelah membangun, banyak yang “lepas tangan” dan tidak memantau kinerja backlink-nya.

Solusi: Lakukan audit backlink setiap 2–4 minggu. Periksa broken link, indeksasi, serta perubahan posisi kata kunci.

Penutup

Backlink Pyramid adalah strategi berlapis dan berjangka panjang. Kuncinya bukan seberapa cepat Anda membangunnya, tapi seberapa kuat struktur tiap lapisan mendukung situs utama Anda.

Mulailah dari fondasi yang kokoh—dan biarkan waktu membuktikan kekuatannya.

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk menerapkannya, mungkin penawaran Backlink Premium dari Garuda Backlink solusinya!

Apa itu link building?

Link building adalah istilah dalam menggambarkan aktivitas pembuatan tautan. Dalam hal ini mengacu pada upaya SEO untuk mendapatkan tautan dari website lain ke situs Anda. Bagi para pakar SEO ini dianggap sebagai salah satu cara paling ampuh untuk mendorong situs mendapat peringkat tinggi di mesin pencari. Jika banyak link berkualitas tinggi mengarah ke laman tertentu, mesin pencari akan menganggapnya sebagai artikel populer atau bermakna, dan, oleh karena itu, akan memberi peringkat lebih tinggi.

Apa itu backlink?

Backlink adalah link atau hyperlink dari sebuah situs yang mengarah pada situs Anda. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membaca artikel ini; Apa Itu Backlink Dan Cara Link Building?

Apa itu backlink pyramid?

Sederhananya, backlink pyramid adalah teknik pembuatan tautan berjenjang. Ini tentang membangun link secara berlapis. Dimana membuat link yang mengarah pada backlink situs Anda.

Idenya adalah situs Anda adalah fokus atau target utama. Dibawah situs Anda, Anda membangun backlink dan dibawahnya lagi Anda membangun kembali backlink secara berlapis. Ini dapat membuat otoritas dan meneruskan PageRank ke halaman web Anda dengan membuat tautan berjenjang secara massal. Dimana tentunya situs Anda adalah rantai terakhir.

Apa itu tier 2?

Tier menggambarkan lapisan backlink yang dibangun melalui ide backlink piramid. Tier 2 adalahah lapisan kedua dari strategi backlink building tersebut.

View Comments (36) View Comments (36)
  1. saya sangat sering berkunjung di situs ini dan menemukan banyak sekali ilmu tentang seo dan backlink

    yang dulu awam karna baca-baca di situs ini jadi paham , dan tulisan nya mudah di mengerti

  2. Terima kasih atas penjabaran yang baik ini mas, ow iya mas ada sedikit pertanyaan mengenaik Tier2 dan Sedikit untuk Tier3

    Pada tier2 itu biasanya yang diletakkan untuk backlink apa ya ?
    Blog Comment, Guest post atau yang lain ya mas.

    Pada tier3 apakah semua wajib url dari tier2 .. apakah saya boleh meletakkan url tier1 untuk tier3 saya..

    Terima kasih mas

    1. Untuk tier 2 sumber backlink sebenarnya dapat dari mana saja. Tidak ada kriteria khusus. Namun hal yang perlu dipertimbangkan sumber backlink sebaik dari konten berkualitas dan tidak terindikasi SPAM.

      Tier 3 itu adalah penyebutan untuk backlink yang berada pada lapisan ketiga. Jika Anda menempatkan backlink yang mengarah pada tier 1, maka dia secara otomatis berganti sebutan menjadi tier 2.. begitulah anak muda.. Boleh-boleh saja

  3. Untuk bisa mendapat backlink seperti ini, bagaimana ya awalnya min? Apalagi yang pemula pasti ga paham sebab hanya diuraikan dari sudut pandang yanh telah mengerti seluk beluk backlink.
    Juga yang dikatakan berlapis itu apakah yang digandakan link nya?
    Terima kasih

  4. bagaimana ya ?
    Maksudnya tier 1 ke Money site
    Tier 2 Tembak ke Tier1
    dan tier 3 tembak ke tier 2 ya ?
    Dan tier 3 nya itu isi url tier 2 ya ?
    lalu Tier 2 nya di isi Apa ya ?

  5. Maaf Admin, saya mau minta petunjuk.
    Bagaimana cara menguji kualitas sebuah backlink? Maksud saya, andaikan saya memberi komentar pada sebuah halaman website, adakah cara yang bisa dilakukan untuk menguji point (PR) backlink yang akan didapatkan dari website tersebut?
    Terima kasih..

    1. tidak ada yang tahu pasti sejauh mana tingkat kualitas backlink dimata mesin pencari. Beberapa menggunakan estimasi skor DA PA versi MOZ atau DR UR versi Ahref. Dan masih banyak lagi faktor lain yang perlu di pertimbangkan.

      Namun, untuk sedikit menjauh dari kesalahan prediksi, sebaiknya fokus pada kualitas. Anda mungkin dapat menilai apakah konten tempat backlink dibuat itu berkualitas atau tidak. Baik dari sisi materi, kebermanfaatan hingga tingkat keterbacaan.

  6. Keren lah, kupas tuntas ilmu seo bang. Memang baclink tier top markotop apalagi di keyword yg pesaingnya tinggi hrus super kerja keras. Sy tdk heran abang bisa top up di keyeord jasa seo, backlinknya bukan kaleng2. Sukses terus bang..

  7. Lagi cari referensi soal backlink, malah nyasar sampai kesini hahaha
    Mau nambahin dikit, saya juga pernah cek ternyata dapet traffic dari komentar yang saya tulis di blog orang lain. Walaupun secara presentase kecil, tapi tetep traffic loh. Padahal saya berkomentar murni untuk nanya Haha

    Let see ya apakah komentar saya ini bisa ngasi traffic wkwk, thanks dan salam kenal.

  8. Terimakasih infonya mas, namun alangkah baiknya untuk menjelaskannya bersamaan dengan gambar ataupun studi kasus yang bisa lebih mudah dimengerti oleh pemula seperti saya.

  9. Izin bertanya pak developer. setelah membaca artikel dengan sangat antusias, saya memiliki 2 pertanyaan.
    1. Apakah untuk membuat backlink tier 2, website kita harus memiliki DA yang tinggi?
    2. Apakah backlink dari website luar negeri akan efektif untuk website indonesia?
    mohon penjelasannya.
    Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Apa itu Guest Blogging

Guest Blogging: Seni Link Building yang Melampaui SEO!

Next Post
Apa Itu Google Knowledge Panels

Apa Itu Google Knowledge Panels: Panduan Lengkap