Plugin WordPress Update: Performance Lab Versi 1.0

Performance Lab

Kabar baik untuk kita semua yang sudah lama menantikan Plugin WordPress Performance Lab. Alat tersebut telah selesai dari masa percobaan atau versi beta, dengan fitur yang lebih matang dan siap digunakan untuk pengguna yang belum pernah mencoba sebelumnya.

Pihak WordPress baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah selesai melakukan masa testing atau uji coba untuk plugin WordPress Performance Lab dengan perilisan versi 1.0 yang siap digunakan. 

Lebih tepatnya, versi baru dari Performance plugin ini akan jauh lebih matang dan seharusnya sudah tidak ada lagi masalah-masalah bugs di dalamnya. 

Selain itu, dengan adanya plugin tersebut menjadi bahan pertimbangan selanjutnya dalam percobaan peningkatan performa website sebelum pihak WordPress merilis WordPress Core nantinya. 

Apa Itu Plugin WordPress Performance Lab?

wordpress perfomance lab

Hm… Sebelum mulai ke pembahasan yang lebih dalam, Anda harus paham dulu dengan apa itu Performance Lab Plugin.

WordPress pertama kali mengenalkan Performance Team di bulan Oktober 2021 silam, tentu saja dengan tujuan untuk lebih fokus dalam meningkatkan performa WordPress. 

Namun dari tujuan awalnya itu, para tim yang mengurus Performance ini menyampaikan bahwa mereka akhirnya tertinggal jauh dengan para kompetitornya yang juga fokus di permasalahan performa website.

Bahkan kontributor penting WordPress yang seringkali memberikan usulan juga menyampaikan bahwa platform website ini tidak hanya tertinggal dalam website buildings saja.

Namun, ia juga menyampaikan bahwa celah masalah performa WordPress dengan para kompetitornya sangat berbeda jauh. 

Anda bisa melihatnya langsung seperti Shopify, Wix, dan Squarespace yang terus-menerus melakukan peningkatan performa. 

Untuk sebelumnya, tim WordPress memang terlihat tidak kompak untuk mengembangkan performa website. Hingga pada akhirnya, dengan adanya jarak perkembangan yang terlalu jauh antara WordPress dengan kompetitor, muncul lah plugin WordPress Performance Lab yang menjadi perilisan pertama oleh tim performa WordPress. 

Baca Juga: Plugin SEO WordPress Terbaik untuk Tingkatkan Optimasi

Apa Manfaat dari Si ‘Performance Lab Plugin’ Ini?

Tujuan awal dari adanya alat ini tentu saja memberikan kesempatan yang lebih baik kepada pengguna dalam melakukan percobaan performa baru, mempercepat peningkatan dan fitur-fitur penting yang akan menjadi pertimbangan pada perilisan WordPress Core mendatang. 

Hal ini memungkinkan pihak pengembang untuk memahami penilaian yang lebih dalam dari peningkatan tersebut, dan mungkin saja akan digunakan menjadi ‘setelan dasar’ pada versi WordPress di masa yang akan datang. 

Nah, dari tujuan tersebutlah pengguna bisa memberikan masukan yang baik mengenai peningkatan performa itu. 

Sehingga tim Performance bisa memahaminya dengan baik tentang bagaimana peningkatan yang seharusnya mereka lakukan. Serta jika memungki kan, peningkatan tersebut akan masuk ke versi WordPress yang akan datang.

Selain itu, plugin WordPress Performance Lab Plugin ini juga bisa memberikan peningkatan performa web yang lebih baik. Sesuai dengan tujuan awal pembuatan alat tersebut, namun yang perlu Anda perhatikan adalah perubahan dari peningkatan tersebut masih terus akan mengalami banyak pertimbangan, sampai fitur ini memungkinkan hadir di versi WordPress yang akan datang.


Performance Lab Plugin Menggunakan Modular Interface

Alat ini disempurnakan dengan 5 modul terpisah yang dapat meningkatkan performa website lebih spesifik. Beberapa di antaranya adalah modul Health Checks, dan lainnya yang juga ikut menunjang peningkatan kecepatan dari website. 

Dengan cara ini, pengguna bisa lebih spesifik melakukan uji coba pada beberapa fitur saja yang benar-benar memiliki potensi yang bagus untuk digunakan. 

Berikut adalah 5 modul yang dilibatkan pada Performance Lab Plugin. 

1. WebP Uploads

Pengguna tidak lagi perlu mencari converter gambar pihak ketiga untuk mengubah media tersebut menjadi format WebP. Sebab, dengan adanya modul ini, pengguna bisa langsung mengubah media gambar yang tersimpan di Media Library, yang tadinya memiliki format JPEG diubah menjadi WebP. 

2. WebP Support

Modul ini merupakan Health Check, yang artinya pengguna bisa mengetahui apakah server mereka support dengan WebP atau tidak. 

3. Persistent Object Cache Health Check

Ini juga masuk ke bagian Health Check yang akan menyarankan Persistent Object Cache, untuk situs yang membutuhkannya. Lebih spesifik untuk situs dengan database yang sangat besar. 

4. Audit Autoloaded Options

Bagian Health Check akan mengaudit autoloader penggunaan data untuk mengingatkan pengguna bahwa ada kemungkinan terjadinya masalah pada website. 

5. Audit Enqueued Assets

Health Check akan mengingatkan pengguna jika ada penumpukan data pada file CSS dan JavaScript yang terlalu besar.

Akhir Kata

Setelah membaca semuanya sampai akhir, modul-modul ditandai dengan ‘experimental’ tersebut yang ada pada Plugin WordPress Performance Lab ini tidak harus stabil jika digunakan pada situs Live Production.

Namun, modul yang tidak mendapatkan tanda ‘experimental’ tersebut masih telah melalui uji coba dan siap digunakan pada situs Live Production.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top