Konten SEO berkualitas harusnya bisa menjadi sebuah panduan, tidak hanya untuk website Anda, namun juga untuk pembaca yang membutuhkan solusi dari masalah yang spesifik.
Pengunjung website Anda mungkin saja datang dengan level yang berbeda. Sebagian mungkin datang untuk yang pertama kalinya, dan sebagian lagi memang secara aktif mencari produk atau jasa Anda karena ingin melakukan transaksi yang kedua kalinya.
Jadi, apa yang seharusnya dipertimbangkan agar website Anda sesuai dengan tujuan dan apa yang dibutuhkan audiens? Dan bagaimana konten yang disajikan dapat mengubah pengunjung menjadi lead yang setia?
Jawabannya adalah content mapping!
Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan kenapa penggunaan content mapping penting untuk SEO dan bagaimana cara membuat strategi konten yang akan mengubah pengunjung menjadi customer loyal.
Apa Itu Content Mapping?
Pengertian content mapping adalah proses menyesuaikan konten dengan apa yang dibutuhkan oleh target audiens secara spesifik dari beberapa alur yang akan mereka lalui.
Hal tersebut melibatkan cara memahami audiens, dan mempelajari konten seperti apa yang mereka butuhkan di fase yang berbeda-beda untuk mengambil keputusan.
Selain itu, konten yang Anda buat perlu menjadi panduan mereka untuk melakukan interaksi pertama, seperti keputusan untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang Anda tawarkan.
Dengan kata lain, content planning adalah proses menyesuaikan website Anda. Jadi, konten-konten yang disajikan dapat menjaring audiens di waktu yang tepat.
Kenapa Content Map Penting untuk SEO?
Membuat sebuah content mapping dapat memperkuat strategi SEO Anda dalam beberapa hal. Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa content map penting untuk SEO.
Relevansi dan Penargetan Konten yang Lebih Baik
Seperti yang sudah kita ketahui, Google selalu berupaya dalam menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan apa yang pengguna cari. Semakin relevan suatu konten, maka akan semakin tinggi peluang muncul di halaman satu pencarian.
Selain itu, content mapping dapat membantu meningkatkan relevansi konten Anda untuk menyesuaikannya dengan search intent dari target audiens.
Meningkatkan Keterikatan Pengunjung
Konten relevan yang membahas langsung tujuan dan kebutuhan pengunjung juga menarik. Keterikatan yang lebih baik antara pengunjung dengan website Anda membawa nilai positif.
Selain durasi waktu membaca konten yang lebih lama, bounce rate website jadi lebih kecil sehingga menghasilkan interaksi yang lebih banyak.
Ini semua akan menjadi sinyal bagus untuk Google dalam menilai website Anda. Sehingga konten-konten yang disajikan akan lebih mudah masuk ke peringkat pencarian.
Meningkatkan Optimasi Keyword
Content mapping melibatkan riset keyword sebagai peluang Anda menjaring audiens menjadi pembeli. Saat sudah menemukan keyword mana yang digunakan orang-orang untuk mencari sebuah produk atau panduan tertentu yang akan mengarahkan mereka melakukan tindakan spesifik, maka Anda bisa menggunakannya ke dalam konten website.
Menargetkan daftar keyword yang luas akan memberikan peluang yang lebih besar dalam menarik perhatian calon pengunjung, serta berguna untuk meningkatkan visibilitas website Anda.
Struktur Konten yang Lebih Baik
Content mapping yang dibuat sebaik mungkin bisa membantu Anda dalam membuat struktur konten yang lebih jelas. Ini tentunya akan menjadi pondasi yang kuat.
Pasalnya, struktur website yang ideal akan meningkatkan pengalaman pengunjung, dan membantu Search Engine menemukan konten Anda. Sehingga halaman website dapat terindeks secara cepat di pencarian.
Selain itu, adanya link-building di dalam konten dapat meningkatkan otoritas website Anda. Pengunjung pun akhirnya bisa menaruh percaya yang lebih tinggi dengan apa yang Anda sampaikan di dalam konten. Tentu, struktur konten yang baik sangat disukai Google.
Memberi Wawasan Baru untuk Pembaruan Konten
Kontep map dapat memberikan sudut pandang yang menyeluruh terhadap konten-konten yang sudah Anda terbitkan, dan meneliti mana saja konten yang saling berhubungan.
Dengan membuat content mapping, Anda jadi lebih mudah menemukan mana saja halaman yang perlu diperbarui, dan menciptakan peluang baru untuk membuat konten-konten yang relevan dan belum pernah dibahas sebelumnya.
Ingat, Search Engine lebih menyukai konten-konten terbaru. Hal tersebut memberikan peluang lebih besar untuk meningkatkan ranking konten Anda di pencarian.
Cara Membuat Content Map yang Efektif
Kita baru saja memahami dengan jelas apa manfaat dari pembuatan content mapping untuk SEO. Baiklah, sekarang kami akan jelaskan bagaimana cara membuatnya yang efektif agar tujuan strategi SEO Anda semakin berhasil.
1. Tentukan Buyer Persona
Langkah pertama adalah memahami target audiens Anda dari segmen yang berbeda secara mendalam. Dengan mengetahui secara jelas apa yang dibutuhkan oleh target audiens, tujuan, motivasi, dan objektifnya, itu akan mempermudah Anda membuat konten yang lebih efektif.
Tujuan dari poin yang kami maksud adalah menentukan persona yang dapat menggambarkan target audiens Anda. Anda bisa memulainya dengan mengumpulkan informasi dari audiens yang sudah ada melalui survei, interview, data Customer Service, dan analytic website.
Kemudian, tentukan data demografi yang sesuai, seperti umur, lokasi, level pemasukan, data psikografik, termasuk kesukaan, preferensi pembelian, dan pilihan gaya hidup. Pelajari hal-hal tersebut untuk melihat potensi dari target audiens mencari produk atau jasa seperti yang Anda tawarkan.
Setelah Anda mengumpulkan data-data ini, sekarang waktunya membuat buyer persona daru target audiens. Setiap persona harus dibuat secara detail dan spesifik seperti di bawah ini:
Buyer Persona: “Nina, Digital Marketing”
- Demografik: Umur 26, tinggal di Jakarta, lajang, spesialis marketing.
- Jabatan: Senior digital marketing manager di perusahaan startup teknologi.
- Tujuan: Meningkatkan brand awareness dan lead generation melalui strategi digital yang inovatif.
- Tantangan: Keterbatasan biaya dan sumber daya, butuh tools untuk memaksimalkan ROI.
- Ciri-ciri kebiasaan: Sangat aktif di Linkedin, mengandalkan industri blog dan webinar untuk memberikan edukasi.
- Faktor keputusan: Memprioritaskan software dan tools hemat biaya yang bisa meningkatkan produktivitas.
- Tipe konten yang lebih disukai: Menikmati panduan yang mendalam, studi kasus, dan webinars gratis.
2. Buat Map Alur Pembelian
Langkah selanjutnya dalam content mapping adalah membuat alur pembelian dari setiap persona target audiens. Ini akan memandu Anda untuk membuat konten yang sesuai dengan apa yang dicari oleh persona yang berbeda-beda, di setiap alur mereka dalam membuat keputusan.
Mungkin sedikit membuat bingung, namun Anda bisa memahami tiga fase dalam alur pembelian yang umum terjadi:
Kesadaran (Awareness)
Di sini, persona akan pertama kali sadar dengan masalah atau apa yang sedang mereka butuhkan. Sebagai contoh, persona “Nina, Digital Marketing” sadar bahwa dia perlu meningkatkan digital marketingnya.
Dia masuk ke halaman pencarian Google untuk menemukan ide, dan mengklik salah satu halaman dari blog Anda yang membahas tentang strategi digital marketing.
Pertimbangan (Consideration)
Pada bagian content mapping ini, persona Anda akan mengevaluasi solusi yang berbeda dari masalah-masalah yang mungkin akan terjadi. Contohnya, Nina akhirnya sadar bahwa timnya membutuhkan platform digital marketing yang baru untuk mengoptimasi campaign yang lebih efektif.
Sekarang, Nina melakukan riset fitur dan manfaat apa saja dari beberapa tools yang berbeda untuk mengetahui solusi yang paling tepat. Agar bisa mendapatkan informasi lengkap tentang produk yang Anda tawarkan, Nina membaca seluruh panduan yang Anda jelaskan dan menonton video demo produk Anda jika ada.
Keputusan (Decision)
Pada fase akhir ini, persona Anda sudah mempertimbangkan pilihannya untuk membuat pembelian. Contohnya lagi, Nina sekarang hampir siap mengeluarkan uangnya.
Untuk menurunkan kekhawatirannya di menit-menit terakhir, dia membaca beberapa review positif yang ada di testimoni Anda. Jika semuanya sesuai dengan apa yang dibutuhkan, maka dia akan langsung membayar produk Anda.
3. Hubungkan Konten yang Sudah Ada ke Fase Alur Pembelian yang Berbeda
Sekarang, saatnya Anda mengkategorikan konten yang sudah ada, yang sekiranya berhubungan dengan alur pembelian target audiens Anda. Cara yang paling umum adalah dengan membedakan konten ke dalam 3 kategori:
Top of the Funnel (TOFU)
Content mapping ini lebih ditujukan untuk pengunjung pada level awareness. Tujuannya tentu tidak melakukan promosi penjualan, melainkan memberikan informasi yang berguna, membangun kepercayaan brand dengan sumber-sumber informasi yang bermanfaat.
Sehingga pengunjung sadar bahwa Anda menawarkan produk sebagai solusi dari masalah mereka. Yang termasuk ke dalam konten TOFU adalah konten blog, infografik, dan video edukasi terkait topik brand Anda.
Middle of the Funnel (MOFU)
Konten ini masuk ke dalam fase pertimbangan yang menyajikan fitur dan manfaat dari solusi yang Anda tawarkan. Selain itu, kategori ini juga menunjukkan pengunjung bagaimana brand Anda bisa membantu masalah yang sedang mereka hadapi. Contoh dari konten MOFU termasuk webinars, studi kasus, dan informasi produk.
Bottom of the Funnel (BOFU)
Content mapping ini dibuat untuk membantu pengunjung dalam membuat keputusan akhir, yaitu melakukan pembelian. Pengunjung sekarang sudah familiar dengan apa yang Anda tawarkan, sekarang tujuannya adalah membuatnya yakin untuk mengeluarkan uang. Anda bisa menyajikan konten-konten seperti penawaran spesial, uji coba gratis, review pembeli, dan testimoni.
4. Optimasi Halaman yang Ada dengan Keyword yang Tepat
Setelah mengidentifikasi konten atau halaman yang sesuai dengan alur pembelian, Anda perlu memastikan halaman-halaman tersebut dioptimasi menggunakan keyword yang tepat. Namun sebelum memulainya, kami merekomendasikan Anda untuk membuat daftar keyword terbaru yang memiliki peluang peringkat di halaman pencarian.
Tujuannya adalah untuk membangun tipe-tipe konten yang sesuai dengan kueri pencarian target audiens, dan memiliki relevansi dengan brand Anda. Pastikan Anda memasukkan search intent dan volume pencarian di daftar keyword tersebut.
Setelah daftar keyword selesai, Anda sudah bisa menggunakannya di dalam halaman yang kita akan optimasi. Berikut adalah beberapa caranya:
Mencocokkan Halaman dengan Intensi Keyword
Dalam langkah membuat content mapping ini, Anda hanya perlu menggunakan satu kata kunci untuk satu halaman yang memang sesuai dengan intensi pencarian. Jika saat ini Anda memiliki halaman belum diatur keyword-nya, maka Anda bisa menambahkannya langsung.
Perbarui Meta Tag
Atur judul, deskripsi meta, dan header tag dengan memasukkan target keyword yang sudah ditentukan. Hal penting dalam content mapping ini tidak hanya untuk membantu Google memahami relevansi halaman Anda, namun juga menarik perhatian target audiens untuk mengklik halaman tersebut di hasil pencarian.
Tambahkan Keyword ke dalam Konten
Tambahkan target keyword Anda ke dalam konten, terutama pada bagian pendahuluan, kesimpulan, dan header. Semua penyebaran keyword harus terlihat natural untuk pembaca. Ingat untuk tidak memasukkan kata kunci utama terlalu berlebihan karena berpotensi dianggap spam, dan bisa merusak strategi SEO yang sedang dilakukan,
Jangan Gunakan Kanibal Keyword
Ketika ada dua atau lebih halaman dengan target keyword yang sama, maka akan membuat mesin pencari bingung menentukan halaman yang bisa masuk ke peringkat. Bahkan hal ini dapat memberikan dampak buruk untuk halaman lainnya. Jadi, pastikan tidak ada halaman-halaman yang menggunakan keyword sama di website Anda.
5. Perbarui Strategi Link Internal
Link internal dalam content mapping akan menghubungkan pengunjung dari satu halaman ke halaman lainnya. Tidak hanya penting untuk navigasi website, namun membantu mendistribusikan link dari halaman dengan otoritas tinggi ke yang lebih rendah.
Namun, berhubung tujuan akhir dari website Anda adalah transaksi penjualan, jadi setiap halaman harus mengandung link internal yang bisa mengarahkan pengunjung ke langkah-langkah selanjutnya dalam alur pembelian.
Sebagai contoh, bisnis Anda berkecimpung di bidang alat-alat memancing. Konten terbaik untuk blog Anda bisa tentang “Trik Memancing untuk Pemula” (TOFU) memiliki link yang mengarah ke halaman konten tentang “Alat Memancing yang Wajib Dibawa, Dijamin Dapat Ikan Banyak” (MOFU).
Kemudian, konten tersebut akan mengarahkan pengunjung ke halaman testimoni (BOFU).
Akhir Kata
Membuat content mapping masuk ke dalam strategi yang kuat untuk bidang bisnis apapun, yang ingin meningkatkan visibilitas dan trafik website secara organik. Hal ini bisa menarik banyak target audiens dan mengubahnya menjadi pembeli.
Dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan oleh target audiens melalui alur pembelian, Anda bisa memposisikan brand Anda sebagai sumber informasi dan mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian.
Namun membuat content mapping ini tidak boleh asal karena Anda perlu memperhatikan setiap detailnya. Jangan lupa melakukan evaluasi dan memperbarui konten map Anda untuk memastikan apakah masih relevan dan efektif dalam strategi konten terbaru.
Jika Anda sudah membuat konten map yang efektif, namun merasa kesulitan menghasilkan konten yang relevan, jangan ragu untuk menghubungi jasa penulis profesional kami sekarang. Kami adalah spesialis konten marketing yang paham bagaimana caranya mengubah sebuah cerita menjadi tulisan yang berdampak pada bisnis.
Referensi: SearchEngineJournal