Bisnis jasa titip (jastip) semakin populer, terutama di kalangan pelaku usaha kecil yang ingin memanfaatkan peluang belanja produk eksklusif atau barang luar negeri.
Namun, menentukan biaya jastip sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Artikel ini akan membahas cara menentukan biaya jastip dengan jelas dan terstruktur, sehingga pemula bisa menetapkan tarif yang kompetitif sekaligus menguntungkan.
Cara Menentukan Biaya Jastip
Apa Itu Jastip?
Jasa titip (jastip) adalah layanan di mana seseorang membeli barang atas permintaan pelanggan, dengan menambahkan biaya jasa sebagai keuntungan.
Biasanya, jastip digunakan untuk produk-produk yang sulit diakses oleh pelanggan, seperti barang dari luar kota atau luar negeri.
Untuk memastikan keuntungan, memahami cara menentukan biaya jastip menjadi langkah awal yang sangat penting.
Cara Menentukan Biaya Jastip Secara Praktis

Untuk memudahkan, berikut adalah langkah sederhana dalam menentukan tarif jastip:
Kalkulasikan Total Pengeluaran: Gabungkan harga barang, biaya pengiriman, dan biaya operasional. Misalnya:
- Harga barang: Rp500.000
- Biaya pengiriman: Rp50.000
- Biaya operasional: Rp30.000
- Total pengeluaran: Rp580.000
Tambahkan Persentase Keuntungan: Jika Anda menetapkan keuntungan 15%, hitung 15% dari total pengeluaran: Rp580.000 x 15% = Rp87.000
Tetapkan Tarif Akhir: Gabungkan total pengeluaran dengan keuntungan: Rp580.000 + Rp87.000 = Rp667.000
Jadi, biaya jastip yang Anda tetapkan adalah Rp667.000.
Berikut adalah langkah sederhana dalam menentukan tarif jastip dalam bentuk tabel:
Langkah | Detail | Perhitungan | Hasil |
---|---|---|---|
Kalkulasikan Total Pengeluaran | Gabungkan harga barang, biaya pengiriman, dan biaya operasional. | Harga barang: Rp500.000 Biaya pengiriman: Rp50.000 Biaya operasional: Rp30.000 | Rp580.000 |
Tambahkan Persentase Keuntungan | Hitung keuntungan (15% dari total pengeluaran). | Rp580.000 x 15% | Rp87.000 |
Tetapkan Tarif Akhir | Gabungkan total pengeluaran dengan keuntungan. | Rp580.000 + Rp87.000 | Rp667.000 |
Contoh Konkret
Misalnya, Anda menerima permintaan jastip untuk sebuah tas seharga Rp1.000.000.
Perjalanan ke lokasi belanja memakan biaya transportasi Rp100.000, dan Anda membutuhkan Rp50.000 untuk biaya operasional tambahan.
Dengan keuntungan 20%, perhitungan Anda akan menjadi:
- Total pengeluaran: Rp1.000.000 + Rp100.000 + Rp50.000 = Rp1.150.000
- Keuntungan: Rp1.150.000 x 20% = Rp230.000
- Biaya jastip: Rp1.150.000 + Rp230.000 = Rp1.380.000
Faktor Penting dalam Menentukan Biaya Jastip

Menentukan biaya jastip membutuhkan perhitungan yang teliti agar bisnis tetap kompetitif dan menguntungkan.
Berikut adalah faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan secara rinci:
1. Harga Barang
- Hitung harga asli barang yang dititipkan sebagai komponen utama biaya.
- Jika barang dibeli dalam mata uang asing, konversikan ke mata uang lokal menggunakan kurs yang berlaku saat itu.
- Contoh: Anda membeli sebuah tas seharga USD 50. Dengan kurs Rp15.000/USD, maka harga barang dalam rupiah adalah Rp750.000.
2. Biaya Pengiriman
- Sertakan semua biaya pengiriman, baik dari tempat pembelian ke lokasi Anda maupun dari lokasi Anda ke pelanggan.
- Jika menggunakan jasa kurir, pastikan Anda memilih layanan yang terpercaya dan mencatat rincian biayanya.
- Contoh: Barang membutuhkan pengiriman dalam kota sebesar Rp30.000 dan pengiriman ke pelanggan Rp40.000, sehingga total biaya pengiriman adalah Rp70.000.
3. Biaya Operasional
Masukkan semua pengeluaran selama proses belanja, seperti:
- Transportasi: Ongkos bahan bakar, parkir, atau tiket transportasi umum.
- Akomodasi: Jika lokasi belanja berada di luar kota, sertakan biaya makan atau penginapan jika diperlukan.
Contoh: Anda menghabiskan Rp50.000 untuk bahan bakar dan Rp10.000 untuk parkir, sehingga total biaya operasional adalah Rp60.000.
4. Waktu dan Tenaga
Perhitungan ini mencakup nilai waktu dan tenaga yang Anda habiskan, seperti:
- Durasi perjalanan ke lokasi belanja.
- Waktu antre di tempat pembelian atau mencari barang tertentu yang langka.
Tentukan nilai waktu Anda berdasarkan rata-rata upah kerja per jam atau persentase tambahan dari biaya operasional.
Contoh: Anda memperkirakan waktu dan tenaga yang dikeluarkan bernilai Rp50.000.
5. Persentase Keuntungan
Tetapkan keuntungan yang wajar untuk setiap barang. Umumnya berkisar antara 10% hingga 20% dari harga barang, tergantung:
- Tingkat kesulitan mendapatkan barang (langka atau mudah diakses).
- Nilai barang (barang mahal biasanya menggunakan persentase keuntungan lebih kecil untuk menjaga daya saing).
Contoh: Untuk barang seharga Rp750.000, Anda menetapkan keuntungan sebesar 15%, yaitu Rp750.000 x 15% = Rp112.500.
Contoh Perhitungan Total Biaya Jastip
Jika semua faktor digabungkan, berikut simulasi lengkapnya:
Komponen Biaya | Detail Perhitungan | Total |
---|---|---|
Harga Barang | USD 50 x Rp15.000/USD | Rp750.000 |
Biaya Pengiriman | Rp30.000 (dalam kota) + Rp40.000 | Rp70.000 |
Biaya Operasional | Bahan bakar: Rp50.000, Parkir: Rp10.000 | Rp60.000 |
Waktu dan Tenaga | Estimasi nilai waktu dan tenaga | Rp50.000 |
Persentase Keuntungan | 15% dari harga barang | Rp112.500 |
Total Biaya Jastip | Rp1.042.500 |
Dengan perhitungan ini, Anda bisa menentukan tarif yang wajar dan tetap mendapatkan keuntungan sesuai harapan.
Kesimpulan
Mengetahui cara menentukan biaya jastip adalah kunci agar usaha Anda tetap untung dan kompetitif.
Dengan memperhitungkan semua faktor penting, Anda bisa menetapkan tarif yang wajar tanpa merugikan pelanggan maupun diri sendiri.
Selalu gunakan pendekatan yang transparan dan komunikasikan biaya kepada pelanggan sejak awal.
Dengan begitu, Anda bisa membangun kepercayaan sekaligus meningkatkan peluang keberhasilan bisnis jastip Anda.
FAQs
1. Jasa jastip biasanya berapa?
Tarif jasa titip (jastip) bervariasi tergantung pada jenis barang, lokasi pembelian, dan jarak pengiriman. Berikut gambaran tarif yang umum:
Barang kecil atau ringan: Rp5.000 – Rp50.000 per item.
Barang eksklusif atau bermerek: Bisa mencapai Rp100.000 – Rp500.000 per item, tergantung nilai barangnya.
Jastip internasional: Tarifnya lebih tinggi, berkisar antara Rp50.000 hingga 10% dari harga barang.
2. Bagaimana cara menentukan harga jastip?
Harga jastip ditentukan berdasarkan beberapa faktor, di antaranya:
Harga barang: Semakin mahal barangnya, biasanya tarif jastip semakin tinggi.
Kesulitan mendapatkan barang: Jika barang sulit ditemukan atau terbatas (limited edition), tarif bisa lebih tinggi.
Lokasi pembelian: Jastip dari luar negeri atau kota yang jauh biasanya dikenakan tarif lebih besar.
Jasa tambahan: Contohnya, jika barang perlu dibungkus secara khusus atau membutuhkan pengiriman cepat.
Kompetitor: Periksa tarif jastip kompetitor sebagai acuan.
3. Berapa margin jastip?
Margin jastip biasanya berkisar antara 5-30% dari harga barang. Namun, margin dapat lebih tinggi untuk barang yang:
Eksklusif atau terbatas: Margin bisa mencapai 50% karena tingkat permintaan yang tinggi.
Mudah dijual kembali: Margin rendah sering diterapkan untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Pengiriman internasional: Margin bisa lebih fleksibel, tergantung biaya operasional yang dikeluarkan.
4. Apakah jastip bayar ongkir?
Untuk pembeli: Biasanya pembeli yang menanggung biaya pengiriman dari jastip ke alamat mereka. Tarif ongkir tergantung pada jasa pengiriman yang digunakan.
Untuk jasa titip: Jika jastip membeli barang secara online, ongkir dari toko ke penyedia jastip bisa menjadi tanggung jawab penyedia, tetapi ini dapat dimasukkan dalam tarif jasa.
Sistem Umum: Pastikan ketentuan ongkir dijelaskan di awal kepada pelanggan untuk menghindari kebingungan.