Dark Mode Light Mode

Apa Itu Lazy Loading: Cara Kerja, Fungsi + 3 Fakta Terbaru

Apa Itu Lazy Loading Apa Itu Lazy Loading

Di dunia pengembangan web, kecepatan pemuatan halaman menjadi faktor yang sangat penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik dan meningkatkan peringkat SEO.

Salah satu teknik yang banyak digunakan untuk mempercepat pemuatan halaman adalah Lazy Loading.

Teknik ini memungkinkan elemen-elemen seperti gambar, video, dan skrip dimuat hanya saat dibutuhkan, yaitu saat elemen-elemen tersebut akan ditampilkan di layar pengguna.

Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang Apa itu Lazy Loading?, bagaimana cara kerjanya, serta manfaatnya dalam pengembangan situs web.

Apa Itu Lazy Loading?

Apa itu Lazy Loading? Lazy loading adalah teknik yang menunda pemuatan elemen tertentu hingga diperlukan.

Teknik ini mengoptimalkan penggunaan sumber daya situs web dengan hanya memuat elemen-elemen yang tampak pada layar pengguna pada saat itu.

Sebagai hasilnya, elemen-elemen lain yang tidak tampak tetap tidak dimuat hingga pengguna menggulir halaman dan mereka muncul di viewport.

Tujuan Utama Lazy Loading:

  • Mengurangi waktu pemuatan halaman: Dengan menunda pemuatan elemen yang tidak penting, waktu pemuatan halaman pertama menjadi lebih cepat.
  • Menghemat penggunaan bandwidth: Mengurangi data yang diunduh oleh pengguna yang tidak langsung membutuhkan elemen-elemen tertentu.

Sejarah Lazy Loading

Lazy loading pertama kali diperkenalkan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan waktu pemuatan pada situs yang memiliki banyak elemen media, seperti gambar dan video.

Dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet yang mengandalkan perangkat seluler dengan kecepatan internet bervariasi, lazy loading menjadi solusi untuk menjaga agar situs tetap responsif dan efisien.

Seiring dengan berkembangnya web performance optimization (WPO) dan kebutuhan untuk meningkatkan user experience (UX), penggunaan teknik lazy loading semakin umum.

Pembaruan seperti Google PageSpeed Insights kini menekankan pentingnya teknik ini untuk memastikan situs web tidak hanya cepat tetapi juga ramah terhadap berbagai perangkat.

Jenis-Jenis Lazy Loading

Ada beberapa jenis lazy loading yang diterapkan pada berbagai elemen di situs web:

  1. Lazy Loading Gambar: Hanya gambar yang terlihat di layar yang akan dimuat. Gambar lainnya tetap menunggu hingga pengguna menggulir.
  2. Lazy Loading Video: Video hanya akan dimuat dan diputar saat pengguna mengklik tombol play atau saat video itu muncul di viewport.
  3. Lazy Loading Konten Dinamis: Misalnya, konten tambahan yang dimuat saat pengguna menggulir halaman lebih jauh atau saat mereka mengklik lebih banyak artikel dalam daftar.

Hal-Hal Terbaru tentang Lazy Loading

  1. Dukungan Browser Modern: Pembaruan terbaru dari browser utama seperti Chrome, Firefox, dan Safari semakin mendukung implementasi lazy loading melalui atribut HTML seperti loading="lazy" pada gambar dan iframe.
  2. Lazy Loading dan SEO: Lazy loading yang digunakan dengan schema markup dapat memastikan bahwa mesin pencari tetap dapat mengindeks elemen yang dimuat secara dinamis.
  3. Penggunaan di AMP: Lazy loading semakin banyak digunakan di Accelerated Mobile Pages (AMP), yang mendukung pemuatan halaman lebih cepat di perangkat mobile.

Sumber: WEB.DEV

Cara Kerja Lazy Loading

Lazy Loading bekerja dengan cara menunda pemuatan elemen-elemen halaman web sampai elemen tersebut benar-benar terlihat di layar pengguna. Berikut adalah cara kerja secara umum:

  1. Pemuatan awal: Hanya elemen-elemen yang berada di viewport pengguna saat pertama kali membuka halaman yang dimuat. Ini mencakup teks, desain, dan elemen visual utama.
  2. Menunggu scrolling: Elemen lain, seperti gambar dan video yang berada di luar viewport, tidak dimuat hingga pengguna menggulir ke bagian halaman yang relevan.
  3. Pemuatan elemen: Begitu elemen berada dalam jangkauan layar pengguna (viewport), elemen tersebut dimuat secara asynchronous, tanpa mengganggu proses pemuatan elemen lainnya.

Penerapan Lazy Loading dapat dilakukan menggunakan JavaScript atau melalui atribut HTML5 seperti loading="lazy" yang tersedia pada elemen gambar (<img>) dan iframe (<iframe>).

Fungsi Lazy Loading

Lazy loading memiliki beberapa fungsi penting yang mendukung kecepatan halaman, pengalaman pengguna, dan penghematan sumber daya:

  • Mengurangi waktu pemuatan halaman: Dengan hanya memuat elemen yang dibutuhkan pada saat itu, waktu pemuatan halaman pertama menjadi lebih cepat.
  • Mengurangi penggunaan bandwidth: Elemen yang tidak segera terlihat oleh pengguna tidak perlu diunduh, mengurangi data yang dikonsumsi.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna: Halaman yang lebih cepat berarti pengguna tidak perlu menunggu lama, sehingga tingkat bounce rate menurun.
  • Meningkatkan SEO: Karena lazy loading dapat mengurangi waktu pemuatan halaman, ini dapat berpengaruh positif pada peringkat mesin pencari, seperti yang dianjurkan dalam Google’s Core Web Vitals.

6. Elemen Lazy Loading

Berikut adalah elemen-elemen umum yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan lazy loading:

  1. Gambar: Salah satu elemen yang paling sering diterapkan lazy loading. Gambar yang ada di bawah lipatan halaman hanya akan dimuat saat pengguna menggulir ke bagian yang berisi gambar tersebut.
  2. Video: Video juga dapat dimuat secara tertunda, hanya ketika pengguna memutuskan untuk menontonnya, atau ketika video tersebut terlihat di layar.
  3. Skrip dan komponen lain: Beberapa skrip JavaScript atau widget (seperti formulir dan komentar) dapat dimuat hanya saat dibutuhkan untuk mempercepat waktu pemuatan halaman.

Contoh Lazy Loading

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan lazy loading:

  1. E-commerce: Pada situs e-commerce dengan banyak gambar produk, lazy loading memastikan bahwa gambar produk di halaman kategori hanya dimuat saat gambar tersebut terlihat di layar.
  2. Blog atau Artikel: Lazy loading dapat digunakan untuk memuat gambar dalam artikel panjang atau daftar artikel yang banyak.
  3. Platform Video: Di situs seperti YouTube, video hanya dimuat ketika pengguna memilih untuk menontonnya, bukan saat halaman pertama kali dimuat.

Strategi Penggunaan Lazy Loading

Untuk memanfaatkan teknik lazy loading secara maksimal, berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:

  1. Gunakan lazy loading untuk elemen berat: Fokuskan lazy loading pada elemen seperti gambar dan video, yang mempengaruhi waktu pemuatan halaman.
  2. Implementasikan dengan hati-hati untuk SEO: Pastikan bahwa konten penting yang perlu diindeks oleh mesin pencari tidak tergantung sepenuhnya pada lazy loading, atau gunakan lazy loading dengan schema markup.
  3. Mengoptimalkan untuk perangkat mobile: Lazy loading sangat berguna pada perangkat mobile, di mana kecepatan internet bervariasi dan pemuatan data bisa mahal.
  4. **Terapkan dengan Intersection Observer API: API ini memungkinkan Anda mendeteksi kapan elemen masuk dalam viewport dan siap untuk dimuat.

FAQs

  1. Apakah Lazy Loading mempengaruhi SEO?

    Tidak jika diimplementasikan dengan benar. Lazy loading tidak menghalangi mesin pencari untuk mengindeks konten, tetapi Anda perlu memastikan elemen yang dimuat tertunda masih dapat diakses oleh mesin pencari.

  2. Apa manfaat utama dari Lazy Loading?

    Manfaat utama adalah mengurangi waktu pemuatan halaman dan penggunaan bandwidth, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan SEO.

  3. Apakah Lazy Loading hanya untuk gambar?

    Tidak. Selain gambar, lazy loading juga dapat diterapkan pada video, skrip, dan elemen dinamis lainnya.

Kesimpulan

Apa itu Lazy Loading? Lazy Loading adalah teknik yang sangat efektif untuk meningkatkan kecepatan situs dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Dengan menunda pemuatan elemen-elemen yang tidak segera dibutuhkan, situs web dapat lebih responsif, menghemat bandwidth, dan lebih cepat dimuat.

Teknik ini tidak hanya bermanfaat untuk SEO, tetapi juga untuk user experience, terutama di situs dengan banyak gambar, video, atau elemen dinamis lainnya.

Implementasi yang tepat dari lazy loading akan mengarah pada situs yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih ramah pengguna.

Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Apa Itu Breadcrumbs

Apa Itu Breadcrumbs: Cara Kerja, Fungsi + 3 Fakta Terbaru

Next Post
Apa Itu Caching

Apa Itu Caching: Cara Kerja, Jenis + 5 Strategi Efektif