Jika bicara mengenai algoritma Google, sebagian besar dari anda mungkin hanya mengenal beberapa nama besar saja seperti Algoritma Panda, Penguin dan RankBrain. Padahal, sebenarnya terdapat banyak algoritma Google yang juga penting untuk dipelajari jika anda telah memutuskan terjun ke dunia blogging dan SEO. Salah satu diantaranya adalah algoritma Google’s Hilltop.
Menurut sejarah update algoritma Google, diketahui bahwa Google’s Hilltop adalah salah satu algoritma Google yang mempengaruhi praktik SEO sejak tahun 2014, hingga hari ini. Namun apa sebenarnya algoritma Google’s Hilltop ini?
Pada artikel kali ini, saya akan sedikit mengajak anda berkenalan dengan algoritma Google yang satu ini. Langsung saja, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Algoritma Google’s Hilltop?
Google’s Hilltop adalah algoritma yang diluncurkan perdana oleh Google pada bulan Februari 2003. Algoritma ini dibangun untuk dapat mengidentifikasi halaman situs, guna menentukan peringkat di pencarian Google (SERP). Algoritma Google’s Hilltop sendiri dikembangkan agar dapat mendukung algoritma PageRank, dalam menentukan halaman otoritas.
Cara Kerja Algoritma Google’s Hilltop
Terkait dengan cara kerja Google’s Hilltop, terdapat kata kunci utama yang sangat berkaitan dengan algoritma Google ini, yaitu experts.
Namun apa sebenarnya maksudnya?
Melansir ulasan dari pakar SEO, Roger Montti, di situs search engine journal, dijelaskan bahwa Google’s Hilltop menentukan halaman situs dengan melakukan identifikasi halaman expert (expert pages) terlebih dahulu.
Halaman expert yang dimaksud di sini sendiri adalah halaman yang spesifik pada suatu topik dan memberikan tautan pendukung (link out) ke sejumlah situs expert (situs ahli) terkait dengan bidang tersebut,
Sebagai contoh:
“Misalnya saya menerbitkan sebuah artikel di blog saya yang membahas spesifik mengenai cara membangun backlink. Di dalam artikel tersebut, saya melampirkan sejumlah tautan dalam bentuk anchor text ke sejumlah ulasan di situs pakar SEO ternama, guna memperkuat atau memperjelas informasi yang saya sampaikan.
Dalam kasus di atas, maka Google’s Hilltop akan melakukan identifikasi tautan keluar di artikel dan mengidentifikasi apakah tautan tersebut trusted (terpercaya).
Singkatnya, sumber informasi (tautan keluar) yang anda cantumkan di dalam sebuah halaman menjadi salah satu faktor penting yang diperiksa oleh Google’s Hilltop, sebelum menentukan peringkat halaman situs anda.
Google’s Hilltop + PageRank = Peringkat di SERP
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa algoritma Google’s Hilltop dirancang agar dapat mendukung Algoritma PageRank, dalam menentukan peringkat halaman situs di SERP.
Selain tautan keluar ke situs expert (ahli) yang identifikasi oleh Google’s Hilltop, faktor lain yang juga menentukan peringkat di SERP adalah backlink, yang tidak lain diidentifikasi oleh Google Pagerank.
Backlink sendiri adalah salah satu dari faktor peringkat Google, berupa tautan dari situs berkualitas dan relevan. Semakin relevan dan berkualitas yang didapatkan oleh sebuah halaman situs, maka semakin tinggi potensi halaman tersebut untuk mendapatkan peringkat tinggi di SERP.
Poin utamanya;
Secara on page, suatu halaman situs yang memiliki tautan keluar ke sejumlah halaman expert dan juga mendapatkan tautan berkualitas dari halaman relevan (lebih baik, lagi jika tautan berasal dari halaman expert) akan diidentifikasi sebagai halaman authority tinggi dan mendapatkan peringkat tinggi di SERP.
Pengaruh Algoritma Google’s Hilltop Pada Praktik SEO Hari ini
Bicara mengenai dampak dari kemunculan Hilltop dalam praktik SEO, memang tidak dapat dipungkiri bahwa algoritma ini memberikan perubahan pada bagaimana cara mengoptimasi sebuah halaman.
Dalam hal ini, anda yang ingin halaman situsnya mendapatkan peringkat tinggi di SERP Google diharuskan untuk memberikan sumber informasi yang relevan (tautan keluar) di halaman situs anda. Selain itu, situs anda pun juga harus mendapatkan sejumlah tautan berkualitas dari halaman situs yang relevan ataupun expert pages.
Singkatnya, menghadirkan konten menarik di halaman situs saat ini belumlah cukup untuk mendapatkan peringkat baik di SERP Google. Dalam hal ini, anda lebih dituntut untuk menyajikan konten informatif yang juga didukung dengan sumber informasi terpercaya, berupa tautan ke expert pages.
Sekian sedikit ulasan dari saya mengenai algoritma Google’s Hilltop. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat untuk anda yang menekuni blogging dan tengah belajar SEO.
Jangan lupa juga untuk tetap mengikuti blog ini, agar anda tidak ketinggalan artikel informatif seputar blogging lainnya dari saya. Terima kasih telah membaca.